Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
secara teoritis yang diberikan kepada pasien dengan masalah stroke. Pada
konsep askep stroke pada artikel ini menggunakan konsep Nanda NIC NOC mulai
dari pengkajian, diagnose keparawatan, intervensi keperawatan menggunakan ilmu
keperawatan Nanda NIC NOC.
Definisi
Penyakit stroke atau biasa disebut dalam bahasa medisnya CVD (cerebro vascular
disease) merupakan suatu keadaan dimana otak mengalami kegagalan fungsi yang
diakibatkan oleh terganggunya atau bahkan terhentinya suplai aliran darah ke
bagian otak yang disebabkan oleh tersumbat atau pecahnya pembuluh darah otak.
Stroke merupakan manifestasi klinik dari gangguan fungsi otak baik secara
menyeluruh atau sebagian yang berlangsung dengan cepat atau lambat dan dapat
menyababkan kematian jika tidak mendapatkan penanganan dengan cepatdan
tepat.
Klasifikasi Stroke
Stroke non hemoragik merupakan jenis stroke yang terjadi tanpa disertai dengan
perdarahan didalam otak. Stroke non hemoragik ini biasanya terjadi disebabkan oleh
tidak lancarnya aliran darah atau bahkan tersumbatnya aliran darah didalam
pembuluh darah otak sehingga otak tidak mendapatkan suplai darah dan oksigen.
Stroke non hemoragik ini biasanya disebabkan oleh sumbatan seperti lemak,
bekuan darah, dan lain-lain serta penyempitan dinding pembuluh darah atau
aterosklerosis yang terjadi pada seseorang.
Stroke non hemoragik ini biasanya gejalanya seperti nyeri kepala, kesemutan pada
salah satu ekstremitas atau kelemahan salah satu ekstremitas dan dapat juga
hingga terjadi penurunan kesadaran.
Stroke non hemoragik ini biasanya dapat ditangani dengan pemberian obat-obatan
penghancur kolesterol atau thrombus dan biasanya seiring dengan pengobatan yang
rutin stroke jenis ini dapat hilang.
Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik merupakan jenis stroke yang terjadi disertai dengan pecahnya
pembuluh darah otak. Stroke hemoragik ini biasanya paling banyak disebabkan oleh
tekanan darah tinggi. Selain tekanan darah tinggi, biasanya pembuluh darah di otak
mengalami penyumbatan atau penyempitan sehingga dengan tingginya tekanan
darah dan pembuluh darah tidak mampu menahan dan menyebabkan pembuluh
darah otak menjadi pecah.
Tanda dan gejalanya stroke hemoragik ini biasanya penurunan kesadaran dengan
disertai dengan riwayat hipertensi atau darah tinggi. Pada umumnya pasien stroke
hemoragik ini juga memiliki riwayat jatuh sebelum terjadi serangan stroke.
Stroke jenis ini harus dapat ditangani dengan segera, cepat dan tepat. Jika stroke
hemoragik ini tidak segera mendapat penanganan dengan tepat dapat
menyebabkan kematian.
Penyebab Stroke
Thrombosis Serebral
Thrombosis serebral atau bekuan darah yang ada didalam aliran darah yang
biasanya diakibatkan oleh kerusakan dinding pembuluh darah oleh karena kondisi
atau penyakit tertentu sehingga thrombus sampai ke pembuluh darah otak dan
akhirnya menyumbat pembuluh darah otak dan mengakibatkan stroke.
Emboli Cerebral
Emboli biasanya disebabkan oleh sumbatan pembulih daran oleh lemak dan benda
lain seperti udara yang ada didalam aliran darah atau akibat dari plak-plak atau
timbunan lemak di dalam dinding pembuluh darah yang lisis dan terbawa oleh darah
menuju ke otan dan akhirnya menyebabkan pembuluh darah otak tersumbat.
Iskemia Otak
Iskemia otak merupakan penurunan aliran darah ke otak yang diakibatkan oleh
kelainan pembuluh darah atau aterosklerosis dan sumbatan pembuluh darah otak
sehingga menyebabkan terganggunya suplai darah ke otak dan akhirnya dapat
menyebabkan stroke.
Hipertensi
Penyakit jantung seperti jantung coroner, gagal jantung, dan penyakit jantung
bawaan lainnya
Kolesterol yang tinggi
Obesitas atau kegemukan
Peningkatan hematocrit didalam darah
Penyakit diabetes mellitus
Perokok dan konsumsi alcohol
Pathway Stroke
Pathway Stroke
Tanda dan gejala stroke menurut beberapa ahli dapat di tandai dengan gejala-gejala
tergantung dari lokasi stroke tersebut dan tingkat kepadarahan stroke tersebut.
Berikut adalah tanda dan gejala yang dapat terjadi jika terserang stroke:
Kehilangan motoric
Jika stroke terjadi pada pusat motoric di otak maka dapat menimbulkan tanda dan
gejala seperti hemiplegi atau kelemahan pada satu sisi tubuh dan hemiparesis atau
kelemahan pada salah satu sisi tubuh.
Kehilangan komunikasi
Jika stroke terjadi pada area broca atau area pusat pengendali komunikasi maka
dapat menimbulkan tanda dan gejala seperti disartria atau kesulitan bicara (pelo),
disfasia atau afasia (sulit bicara atau tidak bias bicara), apraksia dan lain-lain.
Gangguan persepsi
Jika stroke terjadi pada bagian otak yang mengandalikan sistem-sistem indra seperti
pendengaran, penglihatan dan lain-lain dapat menyebabkan gangguan pada sistem
persepsi atau indra tersebut. Sebagai contoh mengalami gangguan penglihatan atau
gangguan penglihatan.
Jika stroke terjadi pada bagian otak yang mengatur kendali kandung kemih atau
reflek kemih maka akan mengakibatkan terganggunya proses miksi dan dapat terjadi
gangguan pada pola eliminasi uri seperti inkontinensia uri dan lain-lain.
Itulah sedikit contoh tanda dan gejala dari stroke sesuai dengan bagian-bagian otak
yang mengalami stroke. Jadi tanda dan gejala stroke dapat lihat dari bagian otak
yang mana yang terjadi stroke sehingga dapat dengan mudah diketahuinya.
Komplikasi Stroke
Stroke dapat mengakibatkan komplikasi yang sangat berbahaya bagi tubuh manusia
dan dapat mengakibatkan kematian. Berikut adalah komplikasi yang dapat
diakibatkan oleh stroke:
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan penunjang pasien stroke sangat perlu dilakukan dengan cepat agar
dapat segera di lakukan tindakan untuk memberikan pertolongan. Pemeriksaan
penunjang yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:
Pemeriksaan radiologi
Pemeriksaan radiologi untuk melihat pasien stroke ada dua teknik yang dapat
dilakukan yaitu CT Scan dan MRI. CT scan dapat dilakukan untuk mendeteksi
bagian otak yang mengalami stroke dengan mudah dan cepat dan relative lebih
murah. Akan tetapi CT scan kurang sensitive dibandingkan dengan pemeriksaan
MRI misalkan pada kasus stroke hiperakut.
Pemeriksaan Laboratorium
Hematocrit juga dapat diperiksa untuk melihat apakah ada peningkatan hematocrit.
Jika hematocrit meningkat dapat terjadi penurunan sel darah merah dan biasanya
juga diiringi dengan penurunan kadar oksigen dalam darah.
Pemeriksaan neurologis
Pemeriksaan neurologis ini harus dilakukan untuk melihat keparahan dan
mengatahui gejala yang diakibatkan oleh stroke. Pemeriksaan neurologis ini antara
lain adalah:
Penatalaksanaan Stroke
Penatalaksanaan medis
Penatalaksanaan stroke bertujuan agar tidak terjadi kematian otak berlanjut dan luas
sehingga perlu penatalaksanaan yang cepat dan tepat.
Penatalaksanan medis
Penatalaksanaan keperawatan
Selain penatalaksanaan medis disini perawat juga memiliki peranan penting dalam
memberikan penatalaksanan keperawatan diantaranya yang dapat dilakukan
perawat adalah:
Fisioterapi pasca stroke harus dilakukan secara rutin dan dengan penuh
kesabaran karena memang rehabilitasi stroke memangnmemakan waktu
cukup lama.
Beberapa pasien stroke terkadang mengalami kesulitan menelan dan
kebanyakan keluarga menganggap pasien tidak mau makan dan akhirnya
pasien kekurangan gizi. Sebaiknya keluarga dapat membantu klien untuk
melatih menelan kepada klien.
Penderita stroke kebanyakan disabilitasnya sering jatuh dan depresi sehingga
pendampingan dan dukungan oleh keluarga serta semangat yang diberikan
oleh keluarga akan sangat diperlukan untuk memulihkan pasca stroke klien.
Identitas Klien
Silahkan masukkan identitas klien mulai dari nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan,
tempat tiinggal, dan lain-lain. Identitas klien disini dapat menjadi penunjang informasi
dalam memberikan asuhan keperawatan.
Keluhan Utama
Pada pasien stroke, keluhan utama yang sering muncul biasanya adalah kelemahan
anggota gerak sebalah badan, bicara pelo, kelemahan, bahkan dapat terjadi
penurunan kesadaran atau tidak sadarkan diri.
Serangan stroke, pada umumnya terjadi dengan sangat mendadak baik pada saat
klien melakukan aktivitas ataupun sedang istirahat. Biasanya muncul gejala seperti
nyeri kepala, mual, muntal, badan mati sebelah atau lemah sebelam atau
keseluruhan bahkan terjadi penurunan kesadaran.
Biasanya klien memiliki riwayat penyakit seperti darah tinggi, kolesterol, DM,
penyakit jantung, anemia, riwayat perokok dan obesitas.
PROMOSI KESEHATAN
Data Subjektif:
Kesehatan umum klien tampak sedang hingga buruk atau tidak sadar.
Penyakit yang lalu lalu seperti darah tinggi, Diabetes mellitus, anemia, penyakit
jantung.
Pengetahuan tentang penyakit biasanya tidak tahu.
DO:
KU biasanya tampak sakit sedang hingga berat atau tidak sadar.
TTV : TD biasanya hingga 200/120 mmHg
Pengoabatan/obat yg digunakan biasanya memiliki riwayat penggunaan obat-obatan
vasodilator dan aspirin.
NUTRISI
DS:
Kebiasaan makan klien biasanya sering mengkonssi makanan yang berlemak atau
asin.
Gangguan menelan atau mengunyah biasanya terjadi.
Diabetes atau sedang menjalani perawatan DM
Ada atau tidak ketergantungan alcohol atau obat tertentu
DO:
Infus dan NGT terpasang atau tidak
Intake atau output setiap hari bagaimana
ELIMINASI
Sistem Urinarius
DS:
Biasanya klien mengalami masalah BAK yang tidak terkontrol.
DO:
Kateter urin terpasang untuk mengeluarkan urin.
Sistem gastrointestinal
DS:
Biasanya terjadi konstipasi karena factor imobilisasi
DO:
Pengkajian abdomen:
Inspeksi tampak datar
Palpasi perut klien lembut
Perkusi tidak ada distensi
Auskultasi biasanya bising usus normal
Sistem Integuman
DS:
Kelainan kulit, lesi atau sariawan
DO:
Pengkajian kulit, integritas serta turgor kulit?
Pemasangan IV terapi, lokasi, waktu dan ukuran IV kateter bagaimana?
Aktivitas
DS:
Keterbatasan dalam aktivitas karena kelemahan.
Kemampuan melaksanakan aktivitas tidak mampu
ADLsnya klien biasanya perlu bantuan
Makan, minum, berpakaian, mandi dan toileting perlu bantuan.
DO:
Respon terhadap aktifitas seperti perubahan nadi, pola napas dan lain-lain biasanya
meningkat.
Penampilan umum selama beraktivitas biasanya lemas.
Risiko cidera saat berativitas biasanya tinggi
Kardiovaskular
DS:
Penyakit jantung atau pembuluh darah aseperti PJK biasanya ada
DO:
TD biasanya Tinggi hingga sistolik diatas 200 mmHg
Turgor kulit serta hidrasi biasanya jelek
Suhu tinggi ada atau tidak
Auskultasi jantung, bunyi jantung normal
Respirasi
DS:
Menggunakan oksigen
DO:
RR biasanya normal
SPO2 biasanya normal
Pemeriksaan dada:
Inspeksi dada simetris
Perkusi dada somor
Auskultasi suara napas normal
DO:
Penjagaan fisik saat aktvitas tertentu
Reaksi pupil biasanya nirmal atau midriasis jika sudar kritis
Masalah indra seperti penglihatan kabur dan lain-lain
Kelemahan fisik
Komunikasi
DS:
Klien sulit bicara
DO:
bicara tampak pelo dan mulut mengot
DO:
Perilaku yang menampakkan rasa cemas, duka, rasa ingin menguasai, rasa takut
DO:
Resiko untuk : komplikasi immobilisasi dan jatuh
Laboratorium
Biasanya dapat diperiksa darah rutin untuk melihat normal atau tidaknya kadar
hematocrit yang dapat mempengaruhi jumlah sel darah merah. Pemeriksaan gula
darah kolesterol untuk melihat penyebab stroke itu sendiri dan kreatinin fosfokinase
untuk melhat fungsi ginjal.
Radiologi
Pemeriksaan radiologi disini adalah dengan memeriksa CT scan atau dengan MRI
untuk melihat dimana lokasi dan seberapa luas area otak yang mengalami stroke.
Dengan pemeriksaan ini tentunya dapat menentukan tindakan selanjutnya untuk
menangani stroke apakah akan dilakukan pembedahan atau tidak.
Neurologis
Pemeriksaan neurologis seperti GCS dan refleks serk ta respon pupil untuk melihat
tingkat keparahan serangan stroke itu sendiri.
DIAGNOSE KEPERAWATAN YANG MUNGKIN DAPAT MUNCUL PADA PASIEN
STROKE
1. Perubahan perfusi jaringan serebral berhubungan dengan gangguan aliran darah
arteri otak karena sumbatan atau pecah
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kelemahan fisik akikat stroke
3. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan tirah baring atau kelemahan fisik
Menunjukkan status sirkulasi dan kognisi, yang dibuktikan oleh indicator sebagai
berikut:
1 gangguan eksterm
2 berat
3 sedang
4 ringan
5 tidak ada gangguan
Indikator 1 2 3 4 5
TD sistolik dan diastolik
Bruit pembuluh darah besar
Hipotensi ortostatik
Berkomunikasi dengan jelas dan
sesuai dengan usia serta kemampuan
Menunjukkan perhatian, konsentrasi
dan orientasi kognitif
Menunjukkan memori jangkan panjang
dan saat ini
Mengolah informasi
Membuat keputusan yang tepat
Pasien akan:
Pengkajian
Pantau hal-hal berikut ini:
TTV
PO2, PCO2, pH dan kadar bikarbonat
PaCO2 dan SaO2 dan kadar Hb untuk mnentukan pengiriman oksigen
kejaringan
Periksa pupil
Periksa mata
Sakit kepala
Tingkat kesadaran dan orientasi
Memori, alam perasaan dan afek
Curah jantung
Reflek corneal, batuk dan muntah
Tonus otot, pergerakan motorik, gaya berjalan dan kesesuaian
Aktivitas kolaboratif
Pertahankan parameter hemodinamika dalam rentang yang dianjurkan
Berikan obat-obatan untuk meningkatkan volume intravaskuler sesuai
program
Induksi hipertensi untuk mempertahankan tekanan perfusi serebral, sesuai
program
Berikan loop diuretic dan osmotic, sesuai prigram
Tinggikan bagian kepala tempat tidur hingga 45drjt tergantung pada kondisi
pasien dan program dokter
Aktivitas lain
Perawatan dirumah
Kaji lingkungan rumah terhadap kendala dalam mobilitas
Rujuk untuk mendapat layanan kesehatan dirumah
Rujuk ke layanan fisioterapi untuk memperoleh latihan kekuatan,
keseimbangan dan cara berjalan
Rujuk kelayanan ke terapi okupasi untuk alat bantu
Anjurkan untuk berlatih bersama anggota keluarga atau teman
Ajarkan cara bangun dari tempat tidur secara perlahan
1 gangguan eksterm
2 berat
3 sedang
4 ringan
5 tidak ada gangguan
Indikator 1 2 3 4 5
Saturasi oksigen saat
beraktivitas
Frekuensi pernapasan saat
beraktivitas
Kemampuan untuk berbicara
saat beraktivitas fisik
Pengkajian
Kaji tingkat kemampuan pasien untuk berpindah dari tempat tidur, berdiri,
ambulasi, dan melakukan ADL
Kaji respon emosi, sosial dan spiritual terhadap aktivitas
Evaluasi motivasi dan keinginan pasien untuk meningkatkan aktivitas
Ajarkan pada pasien dan orang terdekat tentang teknik perawatan diri yang
akan meminimakan konsumsi oksigen
Ajarkan tentang pengaturan aktivitas dan teknik manajemen waktu untuk
mencegah kelelahan
Aktivitas kolaboratif
Aktivitas lain
Perawatan dirumah