Makalah Patofisiologi
Makalah Patofisiologi
“PROSES DEGENERATIF”
Disusun oleh :
1
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya makalah yang bejudul “PROSES DEGENERATIF” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan Kami sangat berterimakasih
kepada Dosen Pengampu mata kuliah patofisiologi, yaitu Ns. Sri Mulyani,
S,Kep.,M.Kep yang telah mempercayakan kami untuk menyusun makalah ini, kami
berterimakasih pula kepada teman-teman dalam kelompok yang telah memberikan
waktu, dan ide-ide sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Dan tidak
lupa, kami berterimakasih kepada orangtua, yang selalu memberikan dukungan dan
doa, di dalam setiap aktivitas sehari-hari termasuk dalam menjalankan pendidikan.
Kami sangat ingin, makalah ini tersusun dengan baik bahkan sempurna, tetapi kami
sangat tau bahwa tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari Dosen Pengampu Ns. Sri Mulyani,
S,Kep.,M.Kep mata kuliah patofisiologi, yaitu agar makalah ini dapat jauh lebih
baik nantinya.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 4
B. Tujuan ....................................................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
A. Pengertian Penyakit Degeneratif ......................................................................... 5
B. Teori-Teori Penyakit Degeneratif ....................................................................... 6
C. Jenis-Jenis Penyakit Degeneratif ......................................................................... 7
D. Faktor Penyebab Penyakit Degeneratif ............................................................ 10
E. Hubungan Gizi Dengan Penyakit Degeneratif................................................. 10
F. Cara Mencegah Penyakit Degeneratif .............................................................. 12
BAB III
PENUTUP............................................................................Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ...............................................................Error! Bookmark not defined.
B. Saran.........................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada masa sekarang, penyakit yang paling berbahaya bukan lagi penyakit
yang berpunca daripada kuman atau jangkitan virus. Sebaliknya, ia adalah penyakit
kronik degeneratif yang berpunca daripada kerosakan dan degeneratif sel secara
berkumpulan dalam badan manusia.
Penyakit degeneratif seringkali tidak terdeteksi, karena terjadinya penyakit
sebelum diaknosa ditegakan membutuhkan waktu yang lama. Penyakit degeneratif
biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun. Sehingga morbiditas dan
mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi. Penelitian lain menyatakan
bahwa dengan adanya urbanisasi penyakit degeratif meningkat karena terjadi
perubahan pola makan dan aktivitas sehari – hari. Faktor resiko yang berubah secara
epidemiologik diperkirakan adalah bertambahnya usia, lebih banyak dn lebih
lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas jasmani dan faktor –
faktor pendorong yang lain sekarang ini ada kecendrungan bahwa penyakit
degeneratif meningkatkan peranan sebagai penyebab kematian.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa itu penyakit degeneratif?
2. Apa saja teori teori tentang proses degeneratif?
3. Apa saja jenis – jenis penyakit degeneratif?
4. Bagaimana hubungan gizi dengan penyakit degeneratif ?
5. Apa saja faktor penyebab penyakit degeneratif?
5. Bagaimana cara mencegah penyakit degeneratif?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan umum adalah untuk mengetahui gambaran tentang hubungan gizi
dengan penyakit degeneratif.
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
secara histopatologis berbeda. Atrofi gambaran khasnya berupa proses pembusukan
dan hilangnya neuron dan tidak dijumpai produk degeneratif, hanya jarak antar sel
yang melebar dan terjadi fibrous gliosis. Degeneratif menunjukkan proses yang
lebih cepat dari kerusakan neuron, mielin dan jaringan dengan akibat timbulnya
produk-produk degeneratif dan reaksi fagositosis yang hebat dan gliosis selular.
Jadi perbedaan atrofi dan proses degeneratif yaitu pada kecepatan terjadinya dan
tipe kerusakannya. Banyak penyakit yang merupakan proses degeneratif ternyata
diketahui kemudian penyebabnya adalah proses metabolik. Tetapi ternyata pada
kejadian atrofi, ada beberapa yangdasarnya adalah gangguan metabolik juga.
a. Teori Ketuaan
Salah satu teori ini dikenal dengan teori tear and wear. Maksudnya
adalah bahwa semakin tua maka akan terjadi peningkatan akumulasi
sampah metabolik dalam sel. Hal ini akan berakibat pada gaangguan sintesis
DNA. Gangguan ini dapat meningkatkan resiko mutasi sel, degenerasi sel
dan kerusakan sel.
b. Teori antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menunda terjadinya
reaksi oksidasi karena radikal bebas. Radikal bebas tersebut dapat berasal
dari metabolisme dalam tubuh tetapi dapat juga merupakan radikal
eksternal. Mekanisme antioksidan dapat menunda/menghambat reaksi
radikal bebas tersebut minimal dengan 2 cara yaitu:
1. Antioksidan menagkap radikal bebas. Dikenal sebagi antioksidan primer
misalnya vitamin E,C dan flavonoid.
6
2. Mengikat logam, menangkap oksigen, merubah hidroperoksid menjadi
spesies non radikal dan meyerap sinar UV. Antioksidan ini dikenal sebagai
antioksidan sekunder
7
(crown/coroner) yang berfungsi menyuplai nutrisi dan oksigen bagi otot
jantung. PJK timbul jika 1 atau lebih arteri koroner mengalami penyempitan
akibat penumpukan kolesterol dan komponen lain (pembentukan plak) pada
dinding pembuluh darah (aterosklerosis).
Akibat aliran darah terganggu, maka akan timbul nyeri atau rasa
tidak nyaman di dada (angina), terutama selama olahraga dimana otot
jantung banyak membutuhkan oksigen. Proses aterosklerosis dapat mulai
terbentuk mulai usia anak-anak, sehingga pencegahan PJK harus
diperhatikan sejak dini. Tanda-tanda awal PJK antara lain adalah hipertensi
dan kolesterol tinggi.
4. Osteoporosis
Kalsium merupakan unsur pembentuk tulang dan gigi. Maka, agar
kepadatan tulang terus terjaga, penting untuk mengkonsumsi kalsium yang
banyak terdapat dalam susu. Sayangnya, seiring bertambahnya usia,
kemampuan untuk menyerap kalsium semakin berkurang. Maka, sebaiknya
Anda membiasakan diri atau anak Anda untuk minum susu setiap hari sejak
usia dini. Karena penyebab osteoporosis adalah kurangnya asupan kalsium
pada usia muda. Kaum muda, seringkali mereka berpikir tidak perlu lagi
mengkonsumsi susu yang dianggap sebagai makanan anak kecil. Atau
karena berpikir tulang tidak dapat tumbuh lagi sehingga mereka enggan
minum susu.
Memang, pada umumnya tulang berhenti tumbuh saat usia 16-18
tahun, tetapi bukan berarti kita tidak perlu lagi memperhatikan kesehatan
tulang, karena fungsi tulang sangat penting bagi tubuh.Kalsium yang
dibutuhkan tiap orang berbeda, bergantung pada berat badan dan aktivitas
yang dijalankan. Pada ibu hamil dan menyusui, kalsium yang dibutuhkan
lebih banyak. Tabel berikut akan menjelaskan jumlah kalsium yang
dibutuhkan berdasarkan usia.Satu gelas susu mengandung sekitar 500 mg
kalsium. Kalsium tidak hanya terdapat pada susu, makanan lain seperti ikan
teri, sup tulang, sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan adalah
salah satu sumber dari kalsium. Karena kalsium tidak dapat dihasilkan tubuh
8
kita, maka penting untuk minum susu dan mengkonsumsi makanan yang
mengandung kalsium.
5. Stroke
Terjadi saat aliran darah ke otak terganggu atau berkurang secara
hebat, sehingga otak tidak mendapat oksigen dan makanan. Stroke terbagi
terbagi menjadi dua:
a. Stroke Iskemik, disebabkan kurangnya aliran darah ke otak karena
sumbatan pada pembuluh darah otak. Merupakan jenis stroke yang paling
banyak dijumpai (80%).
b. Stroke Hemoragik, disebabkan pecahnya pembuluh darah dalam otak,
darah yang berkumpul dalam jaringan otak menyebabkan penekanan dan
kerusakan sel otak.
Tanda dan Gejala (berlangsung mendadak), berikut adalah tanda dan
gejalanya:
a. Baal, lemah atau lumpuh di wajah, kaki atau tangan, biasanya pada satu
sisi badan .
b. Sulit berbicara atau memahami pembicaraan (afasia).
c. Penglihatan buram, terganggu atau pandangan ganda
d. Kehilangan keseimbangan atau koordinasi badan
e. Sakit kepala hebat, dapat disertai leher kaku, nyeri wajah, nyeri di
daerah antara kedua mata, muntah atau gangguan kesadaran
f. Gangguan daya ingat, orientasi atau persepsi
Pencegahan stroke:
a. Hindari atau kendalikan faktor risiko di atas.
b. Diet sehat untuk otak
c. Banyak makan buah dan sayur, yang banyak mengandung kalium, folat
dan antioksidan
d. Makanan kaya serat misalnya oatmeal atau kacang
e. Makanan kaya kalsium
f. Kedelai, seperti tempe, miso, tahu dan susu kedelai
g. Makanan kaya asam lemak omega-3 misalnya salmon, makerel dan tuna
9
D. Faktor Penyebab Penyakit Degeneratif
10
a. Antioksidan Primer
b. Antioksidan Sekunder
c. Antioksidan Tersier
11
F. Cara Mencegah Penyakit Degeneratif
12
kegemukan. Bubuk kedelai ditengarai mengandung banyak vitamin dan mineral
serta unsur-unsur lainnya yang terkandung didalamnya.
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penyakit Degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses
penuaan pada seseorang seiring bertambahnya usia. Penyebab penyakit
sering tidak diketahui, termasuk di antaranya kelompok penyakit yang
dipengaruhi oleh factor genetic atau paling sedikit terjadi pada salah satu
anggota keluarga (factor familial) sehingga sering disebut penyakit
heredodegeneratif.
Beberapa contoh penyakit degenerative yang sering ditemukan
antara lain osteoporosis, penyakit jantung koroner, asamurat, stroke. Faktor
resiko utama penyebab penyakit degenerative adalah pola makan yang tidak
sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta konsumsi rokok. Saat ini dapat
dikatakan factor dari luar memiliki potensi lebih tinggi untuk menimbulkan
penyakit degenerative dibandingkan factor dari dalam.
Gizi dan penyakit degenerative sangat erat hubungannya dengan
mengingat pola makan yang salah, meningkatkan penyakit degeneratif
.polamakan yang tidak sehat contohnya adalah mengonsumsi makanan
berlemak jenuh.
B. Saran
Setiap orang hendaknya mulai memberlakukan kebiasaan gaya
hidup sehat dan menerapkan pola makan sehat di kehidupan sehari-hari.
Mengingat factor resiko utama penyebab penyakit degenerative adalah gaya
hidup yang kurang tepat dan pola makan yang tidak sehat. Dalam
memberlakukan gaya hidup sehat dan pola makan sehat kemauan yang kuat
dan dukungan dari lingkungan sangat dibutuhkan dalam hal mengingatkan
upaya perubahan kebiasaan gaya hidup dan pola makan sehat.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/3272/PEN
YAKIT%20DEGENERATIF.pdf?sequence=3&isAllowed=y
https://www.kompasiana.com/yantigobel/55002bdba33311e77250fea4/pen
anggulangan-penyakit-degeneratif-di-masyarakat
https://text-id.123dok.com/document/lq5063v3z-hubungan-gizi-dengan-
penyakit-degeneratif.html
http://anggitaaprilia19.blogspot.com/2017/01/gizi-dan-penyakit-
degeneratif_20.html
15