Anda di halaman 1dari 15

TUGAS PATOFISIOLOGI

“PROSES DEGENERATIF”

Pengampu : Ns. Sri Mulyani, S,Kep.,M.Kep

Disusun oleh :

1. Salfa Nadhifah (2018200006)


2. Rahayu Faridatun (2018200012)
3. Dera Amellenia Mentari (2018200021)
4. Ika NurAffinaYuliani (2018200031)
5. Titik Rahmawati (2018200032)
6. Zaldy Mustofa (2018200033)

UNIVERSITAS SAINS AL-QUR’AN JAWA TENGAH DI WONOSOBO

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2018/2019

Jl. Raya KH. Hasyim Asy’ari Km. 03 Wonosobo 56351

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
hidayah-Nya makalah yang bejudul “PROSES DEGENERATIF” ini dapat
terselesaikan tepat pada waktu yang telah di tentukan Kami sangat berterimakasih
kepada Dosen Pengampu mata kuliah patofisiologi, yaitu Ns. Sri Mulyani,
S,Kep.,M.Kep yang telah mempercayakan kami untuk menyusun makalah ini, kami
berterimakasih pula kepada teman-teman dalam kelompok yang telah memberikan
waktu, dan ide-ide sehingga makalah ini selesai tepat pada waktunya. Dan tidak
lupa, kami berterimakasih kepada orangtua, yang selalu memberikan dukungan dan
doa, di dalam setiap aktivitas sehari-hari termasuk dalam menjalankan pendidikan.

Kami sangat ingin, makalah ini tersusun dengan baik bahkan sempurna, tetapi kami
sangat tau bahwa tidak ada sesuatu di dunia ini yang sempurna. Oleh sebab itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari Dosen Pengampu Ns. Sri Mulyani,
S,Kep.,M.Kep mata kuliah patofisiologi, yaitu agar makalah ini dapat jauh lebih
baik nantinya.

Wonosobo,15 Maret 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………………………………………………...i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
BAB I
PENDAHULUAN ...............................................................Error! Bookmark not defined.
A. Latar Belakang ......................................................................................................... 4
B. Tujuan ....................................................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah.................................................................................................... 4
BAB II
PEMBAHASAN ................................................................................................................ 5
A. Pengertian Penyakit Degeneratif ......................................................................... 5
B. Teori-Teori Penyakit Degeneratif ....................................................................... 6
C. Jenis-Jenis Penyakit Degeneratif ......................................................................... 7
D. Faktor Penyebab Penyakit Degeneratif ............................................................ 10
E. Hubungan Gizi Dengan Penyakit Degeneratif................................................. 10
F. Cara Mencegah Penyakit Degeneratif .............................................................. 12
BAB III
PENUTUP............................................................................Error! Bookmark not defined.
A. Kesimpulan ...............................................................Error! Bookmark not defined.
B. Saran.........................................................................Error! Bookmark not defined.
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada masa sekarang, penyakit yang paling berbahaya bukan lagi penyakit
yang berpunca daripada kuman atau jangkitan virus. Sebaliknya, ia adalah penyakit
kronik degeneratif yang berpunca daripada kerosakan dan degeneratif sel secara
berkumpulan dalam badan manusia.
Penyakit degeneratif seringkali tidak terdeteksi, karena terjadinya penyakit
sebelum diaknosa ditegakan membutuhkan waktu yang lama. Penyakit degeneratif
biasanya terjadi pada orang yang berusia di atas 40 tahun. Sehingga morbiditas dan
mortalitas dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi. Penelitian lain menyatakan
bahwa dengan adanya urbanisasi penyakit degeratif meningkat karena terjadi
perubahan pola makan dan aktivitas sehari – hari. Faktor resiko yang berubah secara
epidemiologik diperkirakan adalah bertambahnya usia, lebih banyak dn lebih
lamanya obesitas, distribusi lemak tubuh, kurangnya aktivitas jasmani dan faktor –
faktor pendorong yang lain sekarang ini ada kecendrungan bahwa penyakit
degeneratif meningkatkan peranan sebagai penyebab kematian.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Apa itu penyakit degeneratif?
2. Apa saja teori teori tentang proses degeneratif?
3. Apa saja jenis – jenis penyakit degeneratif?
4. Bagaimana hubungan gizi dengan penyakit degeneratif ?
5. Apa saja faktor penyebab penyakit degeneratif?
5. Bagaimana cara mencegah penyakit degeneratif?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan umum adalah untuk mengetahui gambaran tentang hubungan gizi
dengan penyakit degeneratif.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Penyakit Degeneratif

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses penuaan


penyakit ini terjadi seiring bertambahnya usia. Penyakit degeneratif merupakan
istilah yang secara medis digunakan untuk menerangkan adanya suatu proses
kemunduran fungsi sel saraf tanpa sebab yang diketahui, yaitu dari keadaan normal
sebelumnya ke keadaan yang lebih buruk. Penyebab penyakit sering tidak
diketahui, termasuk diantaranya kelompok penyakit yang dipengaruhi oleh faktor
genetik atau paling sedikit terjadi pada salah satu anggota keluarga (faktor familial)
sehingga sering disebut penyakit heredodegeneratif.

Cowers tahun 1902 menekankan adanya istilah abiotrophy untuk penyakit


seperti tersebut di atas yang artinya menunjukkan adanya penurunan daya tahan sel
neuron dan mengakibatkan kematian dini. Konsep di atas mewujudkan hipotesa
bahwa proses penuaan (usia) dan penyakit degeneratif dari sel mempunyai proses
dasar yang sama.

Ada beberapa penyakit yang dahulu dimasukkan ke dalam penyakit degeneratif,


tetapi sekarang diketahui mempunyai suatu dasar gangguan metabolik, toksik dan
nutrisi (defisiensi zat tertentu) atau disebabkan suatu slow virus. Dengan
berkembangnya ilmu, memang banyak penyakit yang dulu penyebabnya tidak
diketahui akhirnya diketahui sehingga tidak termasuk penyakit degeneratif.
Sedangkan penyakit yang penyebabnya tidak diketahui dan mempunyai kesamaan
dimana terdapat disintegrasi yang berjalan progresif lambat dari sistem susunan
saraf dimasukkan ke dalam golongan ini. Istilah yang agak membingungkan yaitu
pemakaian yang tidak konsisten dari istilah atrofi dan degeneratif, dua istilah ini
digunakan pada penyakit degeneratif. Spatz mengatakan bahwa gambarannya

5
secara histopatologis berbeda. Atrofi gambaran khasnya berupa proses pembusukan
dan hilangnya neuron dan tidak dijumpai produk degeneratif, hanya jarak antar sel
yang melebar dan terjadi fibrous gliosis. Degeneratif menunjukkan proses yang
lebih cepat dari kerusakan neuron, mielin dan jaringan dengan akibat timbulnya
produk-produk degeneratif dan reaksi fagositosis yang hebat dan gliosis selular.
Jadi perbedaan atrofi dan proses degeneratif yaitu pada kecepatan terjadinya dan
tipe kerusakannya. Banyak penyakit yang merupakan proses degeneratif ternyata
diketahui kemudian penyebabnya adalah proses metabolik. Tetapi ternyata pada
kejadian atrofi, ada beberapa yangdasarnya adalah gangguan metabolik juga.

B. Teori-Teori Tentang Proses Degeneratif

Banyak teori tentang terjadinya degeneratif sel yang memicu terjadinya


penyakit degeneratif antara lain Ketuaan dan radikal bebas.

a. Teori Ketuaan
Salah satu teori ini dikenal dengan teori tear and wear. Maksudnya
adalah bahwa semakin tua maka akan terjadi peningkatan akumulasi
sampah metabolik dalam sel. Hal ini akan berakibat pada gaangguan sintesis
DNA. Gangguan ini dapat meningkatkan resiko mutasi sel, degenerasi sel
dan kerusakan sel.
b. Teori antioksidan
Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menunda terjadinya
reaksi oksidasi karena radikal bebas. Radikal bebas tersebut dapat berasal
dari metabolisme dalam tubuh tetapi dapat juga merupakan radikal
eksternal. Mekanisme antioksidan dapat menunda/menghambat reaksi
radikal bebas tersebut minimal dengan 2 cara yaitu:
1. Antioksidan menagkap radikal bebas. Dikenal sebagi antioksidan primer
misalnya vitamin E,C dan flavonoid.

6
2. Mengikat logam, menangkap oksigen, merubah hidroperoksid menjadi
spesies non radikal dan meyerap sinar UV. Antioksidan ini dikenal sebagai
antioksidan sekunder

C. Jenis-Jenis Penyakit Degeneratif


Penyakit degeneratif sangat banyak jenisnya. Berbagai referensi
menyebutkan lebih dari 50 jenis penyakit degeneratif. Berikut adalah
beberapa jenis penyakit degeneratif yang berhubungan dengan konsumsi
makanan atau zat gizi tertentu:
1. Obesitas
adalah kelebihan berat badan dari berat badan ideal/normal dengan
standar BMI/IMT (Index Massa Tubuh) > 30 kg/m2.
Pencegahan Obesitas:
a. Gizi : Kurangi konsumsi makanan tinggi lemak dan gula. b. Hindari
konsumsi alkohol berlebihan.
c. Hindari stress/depresi/frustrasi/kebosanan
d. Berolahraga secara teratur : lakukan latihan aerobik minimal 30 menit
per hari, selama 3 kali seminggu ; tingkatkan aktivitas fisik misalnya jalan
kaki ke kantor, naik tangga di dalam kantor.
e. Stop merokok.
2. Kolestrol
Dalam tubuh terdapat lemak terdiri dari kolesterol jahat yang biasa
disebut LDL (Low Density Lipoprotein) dimana lemak ini dapat menempel
pada pembuluh darah. Sedangkan kolesterol baik yang dikenal dengan HDL
(High Density Lipoprotein) merupakan lemak yang dapat melarutkan
kandungan LDL dalam tubuh. Kolesterol normal dalam tubuh adalah 160-
200 mg, maka penumpukan kandungan LDL harus dicegah agar tetap dalam
keadaan normal.
3. Penyakit Jantung
Paling sering adalah penyakit jantung koroner (PJK). Koroner
adalah arteri-arteri yang melingkari jantung seperti mahkota

7
(crown/coroner) yang berfungsi menyuplai nutrisi dan oksigen bagi otot
jantung. PJK timbul jika 1 atau lebih arteri koroner mengalami penyempitan
akibat penumpukan kolesterol dan komponen lain (pembentukan plak) pada
dinding pembuluh darah (aterosklerosis).
Akibat aliran darah terganggu, maka akan timbul nyeri atau rasa
tidak nyaman di dada (angina), terutama selama olahraga dimana otot
jantung banyak membutuhkan oksigen. Proses aterosklerosis dapat mulai
terbentuk mulai usia anak-anak, sehingga pencegahan PJK harus
diperhatikan sejak dini. Tanda-tanda awal PJK antara lain adalah hipertensi
dan kolesterol tinggi.
4. Osteoporosis
Kalsium merupakan unsur pembentuk tulang dan gigi. Maka, agar
kepadatan tulang terus terjaga, penting untuk mengkonsumsi kalsium yang
banyak terdapat dalam susu. Sayangnya, seiring bertambahnya usia,
kemampuan untuk menyerap kalsium semakin berkurang. Maka, sebaiknya
Anda membiasakan diri atau anak Anda untuk minum susu setiap hari sejak
usia dini. Karena penyebab osteoporosis adalah kurangnya asupan kalsium
pada usia muda. Kaum muda, seringkali mereka berpikir tidak perlu lagi
mengkonsumsi susu yang dianggap sebagai makanan anak kecil. Atau
karena berpikir tulang tidak dapat tumbuh lagi sehingga mereka enggan
minum susu.
Memang, pada umumnya tulang berhenti tumbuh saat usia 16-18
tahun, tetapi bukan berarti kita tidak perlu lagi memperhatikan kesehatan
tulang, karena fungsi tulang sangat penting bagi tubuh.Kalsium yang
dibutuhkan tiap orang berbeda, bergantung pada berat badan dan aktivitas
yang dijalankan. Pada ibu hamil dan menyusui, kalsium yang dibutuhkan
lebih banyak. Tabel berikut akan menjelaskan jumlah kalsium yang
dibutuhkan berdasarkan usia.Satu gelas susu mengandung sekitar 500 mg
kalsium. Kalsium tidak hanya terdapat pada susu, makanan lain seperti ikan
teri, sup tulang, sayuran hijau seperti bayam dan kacang-kacangan adalah
salah satu sumber dari kalsium. Karena kalsium tidak dapat dihasilkan tubuh

8
kita, maka penting untuk minum susu dan mengkonsumsi makanan yang
mengandung kalsium.
5. Stroke
Terjadi saat aliran darah ke otak terganggu atau berkurang secara
hebat, sehingga otak tidak mendapat oksigen dan makanan. Stroke terbagi
terbagi menjadi dua:
a. Stroke Iskemik, disebabkan kurangnya aliran darah ke otak karena
sumbatan pada pembuluh darah otak. Merupakan jenis stroke yang paling
banyak dijumpai (80%).
b. Stroke Hemoragik, disebabkan pecahnya pembuluh darah dalam otak,
darah yang berkumpul dalam jaringan otak menyebabkan penekanan dan
kerusakan sel otak.
Tanda dan Gejala (berlangsung mendadak), berikut adalah tanda dan
gejalanya:
a. Baal, lemah atau lumpuh di wajah, kaki atau tangan, biasanya pada satu
sisi badan .
b. Sulit berbicara atau memahami pembicaraan (afasia).
c. Penglihatan buram, terganggu atau pandangan ganda
d. Kehilangan keseimbangan atau koordinasi badan
e. Sakit kepala hebat, dapat disertai leher kaku, nyeri wajah, nyeri di
daerah antara kedua mata, muntah atau gangguan kesadaran
f. Gangguan daya ingat, orientasi atau persepsi
Pencegahan stroke:
a. Hindari atau kendalikan faktor risiko di atas.
b. Diet sehat untuk otak
c. Banyak makan buah dan sayur, yang banyak mengandung kalium, folat
dan antioksidan
d. Makanan kaya serat misalnya oatmeal atau kacang
e. Makanan kaya kalsium
f. Kedelai, seperti tempe, miso, tahu dan susu kedelai
g. Makanan kaya asam lemak omega-3 misalnya salmon, makerel dan tuna

9
D. Faktor Penyebab Penyakit Degeneratif

Ada beberapa faktor yang dapat menunjang terjadinya penyakit degenaratif,


faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut :
1. Gaya hidup tidak sehat
2. Kurang olahraga
3. Merokok
4. Alkoholic (pecandu alkohol)
5. Narkoba
6. Workaholic (gila kerja)
7. Stres psikologis (tekanan batin)
8. Pola makan yang tidak sehat. Mengonsumsi lemak jenuh (kolesterol), junk
food gulamurni berlebihan, MSG dan kurang serat.
9. Makanan teroksidasi (minyak jlantah, pemanasan minyak dengan suhu
tinggi, daging bakar atau panggang).
10. Genetik atau keturunan.
E. Hubungan Gizi Dengan Penyakit Degeneratif

Salah satu penyebab terjadinya penyakit degeneratif adalah karena


perolehan zat gizi mikro dan makro yang tidak seimbang. Pola makan yang salah
meningkatkan resiko penyakit degeneratif ini. Masyarakat sekarang gemar
mengkonsumsi makanan-manakan tinggi lemak seperti goreng-gorengan, junk food
makanan cepat saji dan makanan-makanan instan lainnya. Junk food mengandung
lemak jenuh saturated fat, garam dan gula, serta bermacam- macam additive seperti
monosodium glutamate dan tartrazine dengan kadar yang tinggi. Oleh sebab itu
daya tahan tubuh akan menurun dan meningkatkankan resiko penyakit ini terutama
karena konsumsi lemak dan gula berlebih. Makanan yang kita konsumsi akan
membentuk antioksidan yang penting untuk melindungi tubuh. Asal terbentuknya
antioksidan ini dibedakan menjadi dua yakni intraseluler didalam sel dan
ekstraseluler diluar sel atau dari makanan. Antioksidan tubuh bisa dikelompokkan
menjadi 3 yakni:

10
a. Antioksidan Primer

Antioksidan primer bekerja untuk mencegah pembentukan senyawa radikal


bebas baru. Antioksidan primer mengubah radikal bebas menjadi molekul yang
berkurang dampak negatifnya, sebelum radikal bebas ini sempat bereaksi. Contoh
anti aksidan ini adalah enzim SOD yang berfungsi sebagai pelindung hancurnya
sel-sel tubuh serta mencegah proses peradangan karena radikal bebas. Enzim SOD
sebenarnya sudah ada dalam tubuh kita. Namun bekerjanya membutuhkan bantuan
zat-zat gizi meneral seperti mangan, seng, tembaga. Selenuum Se juga berperan
sebagai antipksidan. Jadi, jika ingin menghambat gejala penyakit degeratif,
mineral-mineral tersebut hendaklah tersedia cukup dalam makanan yang
dikonsumsi setiap hari.

b. Antioksidan Sekunder

Antioksidan sekunder berfungsi untuk menangkap senyawa serta mencegah


terjadinya reaksi berantai. Contoh anti oksidan sekunder adalah vitamin E, vitamin
C, beta karoten, asam urat, bilirubin, dan albumin. Kanker esofagus dan kanker
lambung juga berhubungan dengan keadaan gizi kurang. Kenyataannya, hampir
semua studi mengenai diet dengan kanker lambung, telah menemukan efek
protektif dari konsumsi sayuran dan buah-buahan, dan bahkan dalam percobaan in
vitro pembentukan komponen N-nitriso dapat ditekan seminim mungkin oleh
antioksidan seperti vitamin E dan vitamin C.

c. Antioksidan Tersier

Antioksidan tersier bertugas memperbaiki kerusakan sel-sel jaringan yang


disebabkan oleh radikal bebas. Contoh enzim yang memperbaiki DNA. Enzim ini
berguna untuk mencegah penyakit kanker. Percobaan telah mendukung teori bahwa
mengkonsumsi antioksidanyang memadai dapat mengurangi berbagai penyakit
degeratif.

11
F. Cara Mencegah Penyakit Degeneratif

Faktor-faktor resiko utama penyebab penyakit degeneratif adalah pola makan


yang tidak sehat, kurangnya aktifitas fisik, serta konsumsi rokok. Pada pola makan
yang tidak sehat misalnya mengkonsumsi makanan berlemak jenuh seperti junk
food serta makanan berkolestrol lainnya. Modernisasi pekerjaan yang serba
elektronik mendorong banyaknya jenis pekerjaan yang tidak banyak mengeluarkan
tenaga sehingga berkurang aktifitas fisik. Peningkatan pemasaran dan penjualan
produk tembakau yang marak pada negara-negara dengan pendapatan rendah
hingga sedang sangat berperan dalam menjadikan konsumsi rokok sebagai faktor
risiko penyakit degeneratif. Karena itu, ada tiga cara upaya-upaya pencegahan
penyakit degeneratif, yakni melakukan pola makan yang baik, olah raga yang
teratur, dan tidak mengkonsumsirokok.

Pendekatan lain yang banyak diambil pemerintah di berbagai negara karena


menguntungkan bagi pemerintah dalam penanggulangan Penyakit Degeratif adalah
penerapan pajak tembakau, penggunaan garam pada makanan olahan, dan
mengembangkan pola makanan sekolah

Cara orang-orang Jepang mencegah Penyakit Degeneratif adalah banyak


mengkonsumsi ikan. Penduduk Jepang setiap hari mengonsumsi ikan dan rumput
laut. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa mutu protein ikan setingkat
dengan mutu protein daging, sedikit di bawah mutu protein telur dan di atas mutu
protein serelia dan kacang-kacangan.Ikan adalah sumber protein dan memiliki
kandungan asam lemak omega-3 yang mempunyai peran dalam pencegahan
penyakit generatif, seperti jantung koroner, diabetes, tekanan darah tinggi, stroke,
kanker. Mengkonsumsi ikan sejak usia muda juga dapat menunjang perkembangan
kesehatan dan kecerdasan otak.

Sebagian masyarakat di Indonesia rajin mengkonsumsi kedelai bubuk sebagai


therapy nutrisi untuk Penyakit Degeneratif, seperti hipertensi, strooke, diabetes dan

12
kegemukan. Bubuk kedelai ditengarai mengandung banyak vitamin dan mineral
serta unsur-unsur lainnya yang terkandung didalamnya.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Penyakit Degeneratif adalah penyakit yang mengiringi proses
penuaan pada seseorang seiring bertambahnya usia. Penyebab penyakit
sering tidak diketahui, termasuk di antaranya kelompok penyakit yang
dipengaruhi oleh factor genetic atau paling sedikit terjadi pada salah satu
anggota keluarga (factor familial) sehingga sering disebut penyakit
heredodegeneratif.
Beberapa contoh penyakit degenerative yang sering ditemukan
antara lain osteoporosis, penyakit jantung koroner, asamurat, stroke. Faktor
resiko utama penyebab penyakit degenerative adalah pola makan yang tidak
sehat, kurangnya aktivitas fisik, serta konsumsi rokok. Saat ini dapat
dikatakan factor dari luar memiliki potensi lebih tinggi untuk menimbulkan
penyakit degenerative dibandingkan factor dari dalam.
Gizi dan penyakit degenerative sangat erat hubungannya dengan
mengingat pola makan yang salah, meningkatkan penyakit degeneratif
.polamakan yang tidak sehat contohnya adalah mengonsumsi makanan
berlemak jenuh.
B. Saran
Setiap orang hendaknya mulai memberlakukan kebiasaan gaya
hidup sehat dan menerapkan pola makan sehat di kehidupan sehari-hari.
Mengingat factor resiko utama penyebab penyakit degenerative adalah gaya
hidup yang kurang tepat dan pola makan yang tidak sehat. Dalam
memberlakukan gaya hidup sehat dan pola makan sehat kemauan yang kuat
dan dukungan dari lingkungan sangat dibutuhkan dalam hal mengingatkan
upaya perubahan kebiasaan gaya hidup dan pola makan sehat.

14
DAFTAR PUSTAKA

 https://publikasiilmiah.ums.ac.id/xmlui/bitstream/handle/11617/3272/PEN
YAKIT%20DEGENERATIF.pdf?sequence=3&isAllowed=y
 https://www.kompasiana.com/yantigobel/55002bdba33311e77250fea4/pen
anggulangan-penyakit-degeneratif-di-masyarakat
 https://text-id.123dok.com/document/lq5063v3z-hubungan-gizi-dengan-
penyakit-degeneratif.html
 http://anggitaaprilia19.blogspot.com/2017/01/gizi-dan-penyakit-
degeneratif_20.html

15

Anda mungkin juga menyukai