Anda di halaman 1dari 9

10/13/2016

BEDAH
Kuliah 1. - Persiapan Pre Bedah
PRINSIP BEDAH - Teknik Bedah
ASEPTIS - Penanganan Post Bedah

Ketiga Kegiatan -------------Aseptis

Bag Bedah dan Radiologi

Tujuan penanganan aseptis Tahapan Bedah


Persiapan Bedah :
1. Ruangan Bedah dan perlengkapannya
2. Peralatan Bedah
3. Perlengkapan Operator dan asisten
Mencegah kontaminasi 4. Persiapan hewan
* Saat persiapan Bedah Saat Bedah
* Saat bedah Teknik bedah yang sesuai dan monitor hewan
* Penanganan Post Bedah Penanganan post bedah
Perlakuan terhadap hewan yang sesuai---------kasus
yang dioperasi
Obat-obatan yang dianjurkan

1
10/13/2016

TEKNIK BEDAH ASEPTIS


PRINSIP BEDAH ASEPTIS Metode dan praktek yang dapat mencegah
kontaminasi silang dalam pembedahan:
- Integritas dermal akan rusak selama Bedah
- Mikroorganisme /bakteri dapat menginfeksi jaringan dalam kulit. Persiapan fasilitas dan lingkungan yang baik,
--- bakteri endogen, yang memang ada pada tubuh pasien 1.Tempat pembedahan,
--- bakteri eksogen, kontaminasi dari ruangan bedah dan
lingkungan sekitar. 2. Perlengkapan tim bedah
Untuk mencegah kontaminasi pada luka saat bedah 3. Peralatan bedah.
”peraturan teknik yang aseptis”. 4. Hewan yang akan dibedah
untuk mengurangi resiko pasien yang dibedah terinfeksi 1

penyakit.

Teknik Aseptis Peraturan teknik asepsis


Peraturan Alasan
Berbicara seminimal mungkin Berbicara mengeluarkan uap air yang
 Bagaimanapun teknik aseptis terbatas mengandung banyak bakteri
Pergerakan pada ruangan operasi harus Pergerakkan di ruang operasi menimbulkan
pada jumlah mikroorganisme yang tidak dapat seminimal mungkin, kecuali orang-orang yang kontaminasi silang
menginfeksi. memang harus keluar ruangan operasi

”No pathogen has yet developed resistance to


Personil yang tidak bersih tidak boleh Debu, dan semua yang terkontaminasi bakteri

menyentuh area steril dapat mengkontaminasi area steril
aseptic technique” Personil yang sudah bersih harus terus berada di Personil pengoperasi tidak sepenuhnya steril
area steril walaupun telah menggunakan pelindung tubuh
(Tidak ada mikro organisme patogen yang seperti jas lab
dapat bertahan hidup pada keadaan aseptis) Personil yang sudah bersih hanya menangani Personil yang tidak bersih dan menangani
peralatan steril dan personil yang tidak bersih peralatan nonsteril akan menjadi sumber
menangani peralatan nonsteril kontaminasi

2
10/13/2016

... Peraturan teknik asepsis


...Peraturan teknik asepsis
Peraturan Alasan
Peraturan Alasan Meja yang steril adalah meja yang Peralatan yang berada di luar meja operasi
Semua perlengkapan yang digunakan Peralatan yang tidak steril adalah sumber penempatannya tinggi dianggap tidak steril karena alat-alat
selama operasi harus steril kontaminasi silang tersebut tidak digunakan dalam operasi
Kalau kesterilan suatu alat dipertanyakan Peralatan nonsteril menjadi sumber Grown (jas lab) steril dari pertengahan Bagian belakang jas lab tidak dianggap
dianggap terkontaminasi kontaminasi silang dada hingga pinggang dan sarung tangan steril walaupun merupakan pelindung

Berbicara seminimal mungkin Berbicara mengeluarkan uap air yang hingga siku tubuh
mengandung banyak bakteri Drape/kain menutupi meja dan pasien tidak Uap air membawa banyak bakteri dari
Pergerakan pada ruangan operasi harus Pergerakkan di ruang operasi menimbulkan berair permukaan nonsteril ke permukaan steril
seminimal mungkin, kecuali orang-orang kontaminasi silang (kontaminasi langsung)
yang memang harus keluar ruangan operasi Jika objek yang steril tersentuh unjungnya Jika ujung pembungkus telah terbuka maka
saat pembukaan bungkus, dianggap tidak steril
terkontaminasi

... Peraturan teknik asepsis Sterilisasi, Disinfeksi dan antiseptik


Peraturan Alasan Sterilisasi :
Peralatan steril yang sudah rusak/basah Kontaminasi terjadi pada saat upaya penghancuran seluruh mikroorganisme (bakteri,
pembungkusnya dianggap terkontaminasi pembungkusan atau perjalanan
virus, dan spora) pada sebuah benda, (peralatan, kain,
kateter, jarum) yang sering bersentuhan dengan jaringan
Tangan tidak boleh melipat ke bagian Bagian axilaris pada jas lab adalah bagian yang steril ataupun memasuki pembuluh darah.
axilaris apalagi bagian tubuh di atas yang tidak steril
pinggang Disinfeksi merupakan penghancuran sebagian dan atau
Jika tim pengoperasi sudah memulai Area operasi yang steril hanya pada meja di seluruh mikroorganisme pathogen pada benda mati
operasi maka operator dilarang duduk atas dada, gerakan duduk dan berdiri
(menggunakan disinfektan)
selama operasi dapat meningkatkan
kontaminasi silang
Antiseptik merupakan penghancuran sebagian dan atau
seluruh mikroorganisme pathogen pada mahluk hidup
(kulit)

3
10/13/2016

Contoh disinfektan, penggunaan, dan Contoh disinfektan, penggunaan.dan


mekanisme kerja mekanisme kerja
penggunaan Sifat Sifat Mekanisme Precaution penggunaan Sifat Sifat Mekanisme Precaution
desinfektan antiseptik kerja desinfektan antiseptik kerja
Alkohol : Membersihk baik Sangat baik Mendenatura Bersifat Senyawa Membersihkan baik baik Menyebabkan Mewarnai kain
Isopropyl an noda : si protein, korosif pada iodine : warna gelap iodinisasi dan dan jaringan.
alkohol (50- dioleskan mengganggu baja iodophors pada lantai dan oksidasi
(7,5%), larutan meja molekul-
70%); ethyl pada daerah metabolism, steinless,
untuk molekuk
alkohol yang dan menguap menggosok esensial
(70%) diinginkan menyebabka Glutaraldehy Mendisinfeksi baik Tidak ada Menyebabkan Reaksi pada
n sel lisis de : cairan lensa dan alkilasi protein jaringan : bau
Senyawa Membersihk baik cukup Melepaskan Menjadi alkali 2 % instrument dan asam (membilas
klorin : an lantai, klorin dan O2 inaktif oleh yang komplek nukleat peralatan
hypoklorin meja dalam material dengan baik
bentuk bebas organik, sebelum
pemakain
korosif pada
larutan
metal.
glutaraldehyde

Keberhasilan Metode Sterilisasi


Metode Sterilisasi Tergantung pada:
 jumlah, jenis, sifat resistensi dari
1.Uap mikroorganisme pada benda yang akan
disterilisasi ataupun benda lainnya ( tanah,
2.Kimia minyak, darah, urine, feces) yang terdapat
3.Plasma pada benda tersebut
Benda tsb mungkin bereaksi sehingga
4.Ionisasi Radiasi 

menginaktifkan agen sterilisasi.

4
10/13/2016

Sterilisasi Dengan Uap Sterilisasi Dengan Uap


 Jika uap ditempatkan pada kompartemen yang
 Tekanan uap merupakan metode sterilisasi tertutup dan tekanan ditingkatkan, menyebabkan
yang paling sering digunakan di rumah sakit. suhu meningkat, sementara volume yang tersedia
 Uap akan menghancurkan mikroba dengan di dalam kompartemen tetap sama.
koagulasi dan denaturasi protein selular.  Jika benda terpapar cukup lama oleh uap pada
 Hal –hal yang mempengaruhi mekanisme kerja suhu dan tekanan yang spesifik, maka benda
seperti : temperature, tekanan, waktu paparan tersebut akan menjadi steril.
yang tepat.  Unit atau bagian yang digunakan untuk mengatur
temperature tinggi, tekanan uap disebut autoclap.

Kegagalan proses sterilisasi dengan uap Hal-hal yang Perlu Diperhatikan


 Pembungkusan yang terlalu kuat
 Wadah peralatan2 diletakkan vertical (ditepi)
 Penempatan peralatan yang tidak cocok pada dan longitudinal di dalam autoklaf.
autoklaf atau gas sterilisasi yang terdapat pada
 Wadah peralatan2 diletakkan di tepi terluar,
container.
dekat dengan posisi gas saat memasuki ruang.
 Ada jarak antara wadah peralatan sehingga
sirkulasi udara tetap ada, untuk mengalirkan
uap. (1 sampai 2 inci diantara wadah barang
dan menjauh dari dinding).

5
10/13/2016

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Jenis-jenis sterilizer uap


 Peralatan-peralatan atau bahan yang bersifat
kompleks diletakkan dengan posisi vertical (di
tepi). 1. Gravity displacement sterilizer
 Wadah-wadah peralatan tidak ditumpuk, 2. Prevacuum sterilizer.
 Pengawasan dalam mempersiapkan, mem- 3. Flash sterilizer.
bungkus, menyusun peralatan ataupun bahan
perlu diperhatikan untuk menjamin
keefektifan metode sterilisasi uap dan
gas.

Gravity displacement sterilizer. Gravity displacement sterilizer.


 paling sering digunakan pada praktisi dokter Udara di ruangan sebelah dalam akan tertarik ke
hewan . bawah lantai oleh gaya gravitasi dan keluar
 Prinsip kerja sterilizer ini yaitu udara lebih berat melalui katup yang sensitive terhadap
daripada uap. temperature.
 Peralatan atau material yang akan disterilisasi Ketika uap terakumulasi dan suhu meningkat, maka
dimasukkan ke sebelah dalam ruang. katup akan tertutup.
 Lapisan tipis pada bagian luar mengelilingi
 Waktu minimum dan temperature standart untuk
lapisan dalam.
 Tekanan uap yang berasal dari lapisan luar sebuah gravity displacement sterilizer yaitu : 10-
memasuki ruaangan sebelah dalam, dan 25 menit pada 2700 sampai 2750 F (1320 sampai
mengelilingi peralatan ataupun material. 1350 C) atau 15 sampai 30 menit pada suhu 2500 F

6
10/13/2016

Prevacuum sterilizer. Flash sterilizer/Sterilisasi darurat

- udara menjadi aktif tertarik keluar dari ruangan sebelah -Diaplikasikan ketika benda yang tak terbungkus dan harus disterilisasi dengan segera.
dalam. -Peralatan diletakakan tanpa pelindung di sebuah wadah logam yang berlubang-lubang
dan disterilisasi menurut rekomendasi
- Uap dimasukkan ke ruangan sebelah dalam untuk - waktu dan temperature disesuaikan dengan rekomendasi perusahaan tempat peralatan
menggantikan udara yang keluar. tersebut diproduksi.
- uap yang dibutuhkan untuk berpenetrasi lebih besar -Pemindahan peralatan yang disterilisasi secara aseptis merupakan hal yang sulit.
-Wadah yang panas, basah, tanpa bungkus (pelindung) dan kumpulan debu, reruntuhan,
sehingga waktunya lebih singkat. dan mikroorganisme sudah siap mengkontaminasi saat wadah kering dan
- Waktu minimum dan temperature standar untuk sebuah menjadi dingin yang tidak memiliki perlindungan biologi.
- Waktu minimum dan temperatur standart yaitu 3 menit pada 270 o sampai 275o F(132o
prevacuum sterilizer yaitu 3-4 menit pada 270o samapi sampai 135o C) pada wadah metal untuk bahan yang tidak menyerap
275o F (132o sampai 135o C) (benda tanpa lumen). Dan 10 menit pada suhu yang sama pada wadah
terbuat dari metal untuk peralatan yang memiliki lumen dan bersifat
menyerap (seperti karet, plastic) disterilisasi secara bersama.

Sterilisasi kimia (Gas) Sterilisasi kimia (Gas)


 Ethylene Oksida.  Temperature optimum berkisar antara 120o
 Mudah terbakar, cairan yang bersifat eksplosif dan sampai 140o F (49o sampai 60oC)
menjadi agen sterilisasi yang efektif ketika bercampur
dengan karbondioksida (CO2) atau Freon.  Tingkat at kelembaban optimum berkisar antara
 Daya kerja membunuh mikroorganisme2 dengan 20% sampai 40%.
mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) melalui  Waktu tergantung pada konsentrasi tingkat
proses alkilasi. kelembaban, suhu, kerapatan dan jenis material
 Untuk peralatan yang tidak dapat bertahan lama pada yang akan disterilisasi. Rekomendasi pabrik
temperature yang ekstrim dan sterilisasidengan tekanan
uap (endoscope, kamera, plastic dan kabel).  Untuk keamanan pasien dan pegawai rumah sakit
dosis harus tepat

7
10/13/2016

Sterilisasi Plasma Sterilisasi Plasma


- Menggunakan temperature yang rendah dan
telah menjadi pilihan untuk sterilisasi bahan- - Peralatan yang akan disterilisasi dibungkus
bahan yang tidak tahan panas. dengan bahan lembut polypropilenen yang non
- Proses ini melibatkan ion reaktif, electron, woven atau kantung plastic.
partikel atom netral untuk mensterilisasi - Digunakan untuk peralatan stainless steel,
bahan. aluminium, kuningan, silicon, Teflon, latex, ethyl
- Sterilisasi dengan memanfaatkan Fase uap dari vynil acetate, kraton, polycarbonate, polyethylene
hydrogen peroksida (kerapatan tinggi dan rendah), polyolefin,
- proses yang cepat dan efisien. polyurethane, polypropylene, polyvinyl chloride
- suhu rendah ( dibawah 122o F [50o C]) dan (PVC), dan Polymethylmethacrylate
durasi waktu yang singkat (45 menit)

Sterilisasi Plasma Radiasi ionisasi


 Kebanyakan peralatan yang berasal dari pabrik
 Peralatan yang tidak dapat disterilisasi telah disterilisasi dengan metode radiasi
termaksuk linen, gause sponge, produk dari ionisasi ( kobalt 60).
kayu (kertas), endoscope, beberapa plastic,
liquid, peralatan yang tidak dapat dibongkar,  untuk bahan-bahan komersial karena harganya.
peralatan yang tidak dapat dikeringkan secara Mahal
sempurna, peralatan yang disolder dengan  benang jahit, sponge, yang sekali pakai/dapat
tembaga atau perak atau yang menggunakan dibuang (jas lab, duk, alas meja), powder dan
epoksi dispenol, selang, kateter yang bahan-bahan petroleum.
panjangnya lebih dari 12 inci dan kateter yang
diameternya kurang dari 3 mm.

8
10/13/2016

Radiasi ionisasi Sterilisasi Cold-Chemical


 Sterilisasi ulang sebaiknya tidak dilakukan  Bahan kimia yang digunakan untuk sterilisasi
untuk alat yang telah disterilisasi atau yang harus bersifat non-korosif pada bahan yang akan
telah terbuka tetapi tidak digunakan, karena disterilisasi.
dapat merusak bahan ataupun membahayakan  Glutaraldehyde non-korosif dan dapat digunakan
kesehatan. untuk mensterilisasi peralatan lensa yang
rentan (endoscope, cytoscope, dan bronchoscope).
 Pada umumnya benda yang aman dicelupkan ke
dalam air, juga aman dicelupkan ke dalam 2%
Glutaraldehyde.

Sterilisasi Cold-Chemical
 Peralatan yang akan disterilisasi harus bersih dan
kering; bahan organik (saliva, darah) mencegah
penetrasi menyebar.
 Petunjuk waktu pencelupan dari pabrik sebaiknya TERIMAKASIH
diperhatikan ( 2% Glutaraldehyde : 10 jam pada
68o sampai 70o F [20o sampai 25o C]
 Untuk sterilisasi. Setelah waktu pencelupan
selesai, peralatan dibilas dengan air yang steril
dan dikeringkan dengan handuk steril untuk
mencegah kerusakan jaringan pasien.

Anda mungkin juga menyukai