Anda di halaman 1dari 6

TUGAS GEOLOGI LAUT

Nama : I Made Mahendrs Wicaksana Karang

Nim : 1713511039

Kelas : A

1. VULKANISME

Istilah vulkanisme berasal dari kata latin vulkanismus nama dari sebuah pulau
yang legendaris di Yunani. Tidak ada yang lebih menakjubkan diatas muka bumi ini
dibandingkan dengan gejala vulkanisme dan produknya, yang pemunculannya kerap
kali menimbulkan kesan-kesan religiuos. Letusannya yang dahsyat dengan semburan
bara dan debu yang menjulang tinggi, atau keluar dan mengalirnya bahan pijar dari
lubang di permukaan, kemudian bentuk kerucutnya yang sangat mempesona, tidak
mengherankan apabila di masa lampau dan mungkin juga sekarang masih ada
sekelompok masyarakat yang memuja atau mengkeramatkannya seperti halnya di
pegunungan Tengger (Gn.berapi Bromo) di Jawa Timur.
Vulkanisme dapat didefinisikan sebagai tempat atau lubang di atas muka Bumi
di mana dari padanya dikeluarkan bahan atau bebatuan yang pijar atau gas yang berasal
dari bagian dalam bumi ke permukaan, yang kemudian produknya akan disusun dan
membentuk sebuah kerucut atau gunung.
Adapun sejumlah bahan-bahan yang dikeluarkan melalui lubang, yang
kemudian dikenal sebagai pipa kepundan, terdiri dari pecahan-pecahan batuan yang
tua yang telah ada sebelumnya yang membentuk tubuh gunung-berapi, maupun
bebatuan yang baru sama sekali yang bersumber dari magma di bagian yang dalam
dari litosfir yang selanjutnya disemburkan oleh gas yang terbebas. Magma tersebut
akan dapat ke luar mencapai permukaan bumi apabila geraknya cukup cepat melalui
rekahan atau patahan dalam litosfir sehingga tidak ada waktu baginya untuk mendingin
dan membeku.
Terdapat dua sifat dari magma yang dapat memberikan potensi untuk bertindak
demikian, dan itu adalah pertama kadar gas yang ada di dalam magma dan yang kedua
adalah kekentalannya. Sebab-sebab terjadinya vulkanisme adalah diawali dengan
proses pembentukan magma dalam litosfir akibat peleburan dari batuan yang sudah
ada, kemudian magma naik ke permukaan melalui rekahan, patahan dan bukaan
lainnya dalam litosfir menuju dan mencapai permukaan bumi.
Tipe-tipe erupsi gunung berapi
1. Erupsi efusif
Erupsi efusif berjalan tenang, tidak disertai letusan-letusan yang dahsyat dan
melibatkan lava yang bersifat basaltis. Umumnya tidak menghasilkan piroklastik
dalam jumlah besar.
2. Erupsi sentral
Melalui satu lubang utama yang terletak ditengah, lava basaltis akan mengalir
kesegala arah dalam jumlah yang hampir sama. Erupsi-erupsi yang terjadi berulang
kali kemudian akan membangun sebuah gunungapi yang berbentuk perisai. Gunung-
berapi yang terjadi dengan cara seperti ini disebut gunung-berapi perisai. Gunung-
berapi ini mempuyai lereng yang sangat landai karena lava basaltis yang encer yang
mampu mengalir dalam jarak yang jauh dari sumbernya, sehingga tidak mampu
membangun kerucut yang tinggi.
3. Erupsi rekahan
Tipe erupsi ini banyak dijumpai di wilayah lantai samudera. Rekahan terjadi
sebagai akibat dari proses pemisahan pada litosfir, atau interaksi divergen lempeng
litosfir, dengan ukuran panjang hingga beberapa puluh kilometer. Lava yang keluar
dari rekahan seperti ini bersifat sangat encer, akan menyebar ke-kedua arah dari
rekahan dengan laju kecepatan hampir 20 kiliometer/jam. Urut-urutan ke luarnya
lava akan membentuk suatu dataran yang kadang tinggi dan disebut dataran basalt
(plateau basalt) , atau “flood basalt”.
4. Erupsi piroklastik atau erupsi eksplosif
Erupsi piroklastik terjadi pada magma yang kental, mengandung banyak gas
dan mempunyai sifat letusan berkisar antara sedang dan sangat dahsyat. Erupsi
explosif umumnya banyak menghasilkan piroklastika dan sedikit lava. Karena sifat
magmanya yang kental maka lava yang mengalir tidak akan dapat menempuh jarak
yang jauh dari sumbernya, lubang kepundan.
5. Erupsi di bawah permukaan laut
Erupsi efusif yang terjadi 300-1000 meter di bawah permukaan laut atau
disebut juga “submarine”, umumnya berlangsung tenang. Lava yang dikeluarkan akan
membeku dan membentuk lava bantal. Tipe erupsi ini sedikit sekali mendapat
perhatian karena terjadinya jauh di bawah pengamatan. Lava yang membeku
membentuk akan membentuk lava “bantal” (pillow lava). Bentuknya melonjong
dengan ukuran kurang dari 1.5 meter dan penampang ±30 cm, dengan dasar yang
mendatar dan bagian atasnya membulat.
http://geografi-geografi.blogspot.com/2011/06/vulkanisme.html di download pada
website ini.

Berbeda dengan gunung api di daratan yang bisa diamati maka gunung-gunung
di lautan ini nyaris tidak dapat terdeteksi aktivitasnya. Bencana yang mengancam pun
masih misteri. Tidak terduga-duga manusia bisa kena efek letusannya. Manusia hanya
bisa berharap dan berdoa agar dijauhkan dari marabahaya. Manusia juga bisa mencari
tahu dengan akalnya agar misteri bawah samudera segera tersingkap.
Berikut contoh vulkanisme gunung api bawah laut :
1. Gunung Api Bawah Laut di Palung Sunda? Terbesar Diameternya
(penemuan 2009)
Menurut Surono, Kepala PVMBG ESDM, Gunung api yang terletak di Palung
Sunda persisnya di sebelah barat daya Sumatera, 330 Km (205 miles) dari Bengkulu.
Gunung api ini terletak pada kedalaman 5,9 Km (5900 m). Puncaknya berada di
kedalaman 1.280 meter di bawah permukaan laut. Diameter gundukan gunung ini
diperkirakan sekitar 50 Km (30 miles). Ketinggian gunung 4600 m (15.000 feet) itu
belum membahayakan. Para peneliti masih meriset tingkat keaktifan gunung api ini.
Penemuan tersebut masih bersifat informasi sehingga gunung api ini tidak termasuk
dalam daftar 129 gunung api di Indonesia. Menurut beliau tanda-tanda aktif atau
tidaknya suatu gunung api bawah laut dilihat dari material yang dikeluarkan dari
gunung baik material padat, cair atau lava. Biasanya ada buih berasap dari gunung
aktif. Bila tidak ada materialnya maka dipastikan itu adalah gunung mati.
2. Gunung Api Bawah Laut Sulawesi Tertinggi di Dunia (penemuan 2010)
Ekspedisi yang menemukannya dilakukan berdasarkan dugaan aktivitas
hidrotermal pada tahun 2003 dan data satelit pada tahun 2004. Menurut data terjadi
penemuan gunung baru ini sekitar bulan Juli 2010. Gunung yang dinamai Kawio Barat
ini ditemukan oleh tim “Okeanos Explorer”, sebuah kapal penjelajah yang
mempelajari dasar laut dan samudera. Versi Badan Kelautan Amerika mengatakan
gunung ini setinggi 3800 m (10.000 feet) dari dasar laut (versi lain mengatakan 3000
m tingginya). Ini merupakan gunung tertinggi keempat di Indonesia.
Tim yang menemukannya merupakan gabungan dari Tim riset AS dan
Indonesia. Ekspedisi ini berakhir 14 Agustus 2010. Jim Holden (Ahli Mikrobiologi
Universitas Massachusets) sebagai ketua tim peneliti menyatakan bahwa gunung api
ini menjadi gunung api bawah laut tertinggi di dunia yang pernah ditemukan.
Menurut Jurnal Astrophysic Data System (Harvard University), ketinggian
puncaknya adalah 1800 m di bawah permukaan laut. Penelitian jarak dekat pada
gunung ini menggunakan ROV’s yang bernama “Little Hercules”. Kawio barat
terbentuk akibat aktivitas tektonik di Sangihe Talaud sebuah daerah yang terletak pada
zona subduksi lempeng Laut Maluku dan Lempeng Laut Sulawesi. Aktivitas vulkanik
di daerah Sangihe ini akibat lempeng Laut Maluku menunjam ke barat di bawah
Sangihe. Patahan di Kawio Barat berarah dari Barat Laut ke arah tenggara dan
membentuk rekahan dalam yang menyebabkan terjadinya pelepasan hidrotermal di
daerah ini.
Gambar 1 Kawio Barat (hasil data dari sonar)

Berdasarkan data ESDM ada 5 gunung api bawah laut di Indonesia:


1. G. ??? (tanpa nama)
Lokasi: di bawah Laut Sulawesi, sebelah barat P. Marore, Sulawesi Utara
Sebelum letusan terdeteksi gempa berkali-berkali semenjak tahun 1912 dan terasa di Kep.
Sangihe
2. G. Mahangetang (Banua Wuhu)
Erupsi 1835. Terbentuk pulau berketinggian 90 m dari atas permukaan laut.
Pada tahun 1848 pulau ini menyusut hanya beberapa karang saja yang masih tersisa di
permukaan laut. Erupsi 1968. Terjadi erupsi gunung Mahangetang pada tanggal 5
Spetember 1968. Air laut menjadi panas dan bergejolak tetapi tidak ada pembentukan

pulau baru. Eruspsi ini didahului gempa vulkanik pada hari yang sama.

Gambar 2 G. Mahangetang diamati oleh peneliti


yang menyelam.
3. G. Niuwerker
Gunung ini memiliki 2 puncak terpisah sejauh 7 km pada punggung dasar laut
banda. Satu puncak di posisi arah utara-barat daya sedangkan puncak lain pada posisi
selatan-tenggara.
4. G. Emperor of China
5. G. Hobal (Yersey)

http://unik.kompasiana.com/2011/03/24/foto-letusan-gunung-api-bawah-laut-
350025.html di download pada Minggu, 29 september 2013 pukul 20.49 wita.

Anda mungkin juga menyukai