Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR

ACARA II
BENTUK SEL TUMBUHAN DAN HEWAN

NAMA : WULAN RAHMANIA


NIM : C1K018059
KELAS :A
KELOMPOK : 2 (DUA)

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

JURUSAN PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MATARAM

2018
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan ini telah selesai di susun sebagai syarat untuk mengikuti praktikum
selanjutnya. Laporan ini disusun oleh:

Nama : Wulan Rahmania

NIM : C1K018059

Kelompok : 2 (dua)

Mataram, 5 November 2018

mengetahui

Asisten praktikum Praktikan

Faradilla Anggriani Wulan Rahmania


NIM : C1K016036 NIM :C1K018059
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sel adalah unit ter kecil penyusun makhluk hidup. Berdasarkan ada
tidaknya membran inti sel dibedakan atas sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik, contohnya adalah
bakteri dan alga hijau-biru. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki
membran inti, contohnya adalah sel hewan, tumbuhan ,jamur dan protozoa.
Sel dapat dipisahkan menjadi unit dasar dari struktur dan fungsi
organisme. Setiap makhluk hidup tersusun atas satu sel (uniseluler). Ada juga
yang tersusun atas banyak sel (multiseluler) kehidupan pada tingkat seluler
muncul dari keteraturan struktural, yang memperkuat tema tentang sifat-sifat baru
dan korelasi antara struktur dan fungsi sel, terdapat ribuan jenis sel didalam tubuh
yang secara mikroskop dapat dibedakan, namun semuanya memiliki ciri struktur
yang sama. Sel dibagi dalam dua kompartemen utama, nucleus dan sitoplasma
disekitarnya, yang mudah dibedakan berdasarkan bentuk dan ciri pulasannya.
Oleh karena itu, dengan percobaan atau kegiatan praktikum yang kami
lakukan dengan judul “bentuk sel tumbuhan dan hewan”, kami dapat mengetahui
komponen-komponenl dan perbedaan bentuk sel tumbuhan dan hewan.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengamati
berbagai macam bentuk sel tumbuhan dan hewan.
BAB II TINJAU PUSTAKA
Semua makhluk hidup terdiri dari sel-sel_yaitu ruang-ruang kecil
berdinding membrane yang berisi cairan kimia pekat dalam pelarut air. Bentuk
kehidupan yang paling sederhana adalah sel-sel tunggal yang menggandakan diri
dengan cara pembelahan (Alberts, 1994).

Sel selain berukuran kecil juga rumut organisasinya, sehingga berbagai


kesulitan dihadapi para peneliti. Sebuah sel sulit diamati strukturnya, sulit
diungkapkan omposisi molekulnya dan lebih sulit lagi masih harus menjelaskan
berbagai fungsi komponennya. Teknik-teknik percobaan yang telah
dikembangkan untuk mengkaji sel begitu beranekaragam. Kekuatan dan
keterbatasan teknik-teknik tersebut sangat menentukan konsep kita tentang sel
(Subowo, 2007).

Banyak sel protista serta sebagian besar sel cendawa dan sel tumbuhan
diselimuti oleh selapis dinding sel (kecuali sel sperma tumbuhan dan sel
endosperma). Memang cirri utama sel cendawan dan sel tumbuhan adalah adanya
dinding sel. Semua sel memiliki membrane yang berfungsi membungkus isinya,
tapi sel hewan dan sel beberapa protista tak berdinding-hanya bermembran, yang
kadang sangat khusus (Salisbury, 1995).

Bakteri merupakan organisme paling sederhana yang dijumpai hamper


disemua lingkungan alami. Sel ini ada yang berbentuk bola atau berbentuk batang,
dengan ukuran linier yang biasanya hanya beberapa micrometer. Bakteri sering
memiliki selaput pelindung yang kuat, di sebut dinding sel, sementara tepat di
sebelah dalamnya terdapat membrane plasma yang membentuk sebuah
kompartemen sitoplasmik berisi DNA, RNA, protein-protein, dan molekul-
molekul kecil (Alberts, 1994).

Sel eukariotik, tipe sel dengan nukleus terbungkus membrane dan organel-
organel terbungkus membrane, terdapat di dalam protista, tumbuhan, fungsi, dan
hewan; juga di sebut eukariota. Sel kolenkima adalah suatu jenis sel yang fleksibel
yang ditemukan dalam bentuk untaian atau silinder, berfungsi untuk menopang
bagian muda pada tumbuhan tanpa menghambat pertumbuhannya (Campbell,
200).
Didalam sel hewan dan sel tumbuhan dijumpai adanya organel sel yang
sama. Ada beberapa organel yang hanya dijumpai pada sel hewan saja, akan tetapi
tidak ada pada sel tumbuhan. Begitu pula sebaliknya ada organel sel yang ada
pada sel tanaman saja akan tetapi tidak ada pada sel hewan (Yudiarti, 2004).
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum Biologi Dasar dilaksanakan pada hari jum’at, 30 November


2018. Pukul 14.00 WIB sampai selesai. Praktikum ini di lakukan di Laboratorium
Bioekologi, Program Studi Budidaya Perairan, Fkultas Pertanian, Universitas
Mataram.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1. Alat dan fungsi

No Alat Fungsi

1. Mikroskop Untuk melihat dan mengamati benda


benda yang berukuran sangat kecil.
2. Preparat Untuk meletakkan objek yang akan
dilihat di bawah Mikroskop.
3. Pipet Untuk mengambil cairan dalam skala
tetesan kecil.
4. Tusuk gigi Untuk mengambil sel epithelium.

5. Cover glass Tempat penutup objek yang akan


diamati.

3.2.2. Bahan dan fungsi

No Bahan Fungsi
1. Kapuk Untuk diamati pada mikroskop yaitu
sebagai sel tumbuhan.
2. Sel epithelium Untuk diamati pada mikroskop sebagai
pengganti sel hewan.
3. Larutan metilen blue Berfungsi untuk mewarnai sel-sel yang
akan diamati pada mikroskop.
4. Aquades Berfungsi sebagai penjelas warna pada
indikator yang akan diamati.
5. alcohol Berfungsi sebagai alat penjelas pada
kapuk.

3.3 Prosedur Kerja

3.3.1. Preparat 1. Penampang melintang empulur Manihot utilissima


1. Di iris secara melintang gabus batang tanaman ini dengan silet yang tajam.
Usahakan agar irisan tersebut setipis mungki.
2. Diletakkan irisan di atas gelas benda kemudian teteskan air secukupnya
dan tutuplah dengan gelas penutup.
3. Dimati sediaan dengan pembesaran kuat.
4. Digambar beberapa sel dan berikan keterangan!
3.3.2. Preparat 2. Rambut Ceiba pentandra (segar)
1. Diambil 2-3 helai dan letakkan pada gelas benda, tambahkan air, dan
tutuplah dengan gelas penutup. Amati dengan pembesaran kuat kemudia
gambarlah.
2. Ditambahkan alcohol 70%
3. Diamati sekali lagi menggunakan pembesaran kuat.
4. Digambar apa yang terjadi.
3.3.3. Preparat 3. Rambut Biji Gossypium sp. (segar)
1. Dietakkan 2-3 helai pada gelas benda.
2. Ditambahkan air dan tutuplah dengan gelas penutup.
3. Dimati dengan pembesaran kuat, gambar dan berikan keterangan.
4. Ditambah alcohol 70% dan di amati sekali lagi kemudia digambarkan apa
yang terjadi.
3.3.4. Preparat 5. Sel epitelium dari rongga mulut (segar)
1. Dikeruk dengan gagang sekapel/tusuk gigi yang steril
2. Dioleskan pada gelas benda, tetesi denga metilen blue, kemudian tutuplah
dengan gelas penutup.
3. Diamati di bawah mikroskop dan gunakan pembesaran kuat
4. Digambang bentuk sel yang di lihat!
Tentukan bentuk dari sel yang anda amati:
a. Sisik (squamous): sel umumnya berlapis-lapis

b. Kubus selapis (cuboidal): berbentuk kotak

c. Batang selapis (columner simpleks): bentuk sel memanjang dan posisi inti
lebih kearah basal
d. Transisi (transisional): mulai dari bagian basal sel berbentuk kubus
kemudian semakin menuju permukaan berubah menjadi bentuk pipih

e. Berlapis semu (pseudo complex): cenderung batang, tetapi susunannya


tampak tumpeng tindih dan setiap sel bertumpu pada membrane basalis

3.3.5. Preparat 6. Sediaan berupa air kolam, sawah atau air selokan

1. Diempatkan sampel air pada gelas arloji!

2. Diambillah air tersebut dengan pipet yang steril, dan letakkan 1 tetes pada
gelas benda.

3. Diutuplah dengan gelas penutup secara hati-hati. Hindari terjadinya


gelembung udara dalam obyek.

4. Disaplah dengan kertas isap atau kertas saring, Jika air berlebihan pada
gelas benda.

5. Di periksa preparat tersebut di bawah mikroskop. Mulailah dengan


pembesaran lemah, kemudian dengan pembesaran kuat.

6. Digambar dan beri keterangan tentang apa yang anda amati pada
mikroskop.

7. Ditulis nama hewan tersebut dan buatlah sistematikanya.


BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
4.1.1. Tabel I sel tumbuhan
No Nama Foto keterangan
1.  Dinding sel
 Gelembung udara
 Ruang sel
 Bentuk selnya
panjang.

Kapuk
 Dinding sel
 Gelembung udara
 Ruang sel
 Bentuk selnya
panjang

2. Batang ubi  Dinding sel.


kayu  Ruang sel
 Inti sel
 Bentuk sel cenderung
isodiametris.
4.1.2. Table II sel hewan
No Nama Foto Keterangan
1. Sel  Membrane sel.
epithelium  Sitoplasma.
 Nucleus.

2. Air  Bentuk sel


rendaman menyerupai sandal.
jerami  Selubung inti
 Vakuola.

4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu membahas tentak berbedaan sel hewan dan
sel tumbuhan. Dari hasil pengamatan sel kapuk terlihat kosong, bentuknya seperti
benang. Ini mendandakan bah sel kapuk merupakan sel mati. Sedangkan batang
ubu kayu terlihatseperti deretan ruang-ruang kosong dan tidak memiliki inti sel
hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sedangkan sel
epithelium berbentuk pipih, tidak ada vakuola dan tidak memiliki dinding sel.
Terakhir pada jerami, ditemukan hewan yang sedang bergerak yang berbentuk
seperti sandal dan memiliki tubuh yang sintetis.

Struktur dasar sel hewan dan tumbuhan sebenarnya sama, tetapi dalam
perkembangannya jenis sel tumbuhan dan hewan mengalami perubahan
tergantung dengan lingkungan, hal ini membuat berbagai macam perbedaan antara
dual sel tersebut. Salah satu yang paling jelas yaitu peran ekologis, dimana
tumbuhan adalah produsen makanan sedangkan hewan adalah konsumen atau
pemakan tumbuhan atau hewan lain.

Pada prinsipnya sel hewan memiliki kemiripan dengan sel tumbuhan, akan
tetapi sejalan dengan proses perkembangan sel hewan terdapat beberapa
perbedaan dengan sel tumbuhan. Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang
tidak ditemukan dalam pada sel hewan, begitu pula sebaliknya. Sel tumbuhan
mempunyai dinding sel, organel plastida, serta vakuola yang tidak dapat ditemui
oleh sel hewan. Sebaliknya, sel hewan mempunyai sentriol yang tidak terdapat di
dalam sel tumbuhan. Sel tumbuhan adalah unit struktural dan fungsional
penyusun tumbuhan.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa sel hewan dan
sel tumbuhan memiliki perbedaan memiliki perbedaan yaitu sel hewan lebih kecil,
bentuknya tidak tetap, memiliki lisosom tidak memiliki dinding sel , plastid dan
vakuola. Sedangkan sel tumbuhan lebih besar, bentuknya tetap, memiliki plastid ,
dinding sel dan vakuola, tidak memiliki lisosom dan sentrosom.

5.2 Saran
Dalam praktikum sebaiknya praktikan dapat saling menghargai
kepentingan dan tujuan dalam praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan
tertib.
DAFTAR PUSTAKA

Aberts, Bruce. 1994. Biologi Molekul Sel. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.

Campbell, Neil A. 2004.Biologi Edisi ke Lima Jilid Tiga. Erlangga: Jakarta.

Salisbury, Frank B. Fisiologi Tumbuhan. ITB: Bandung.

Subowo. 2007. Biologi Sel. CV Angkasa: Jakarta.

Pratikno Herry.; Yudiarti Turrini.; Widiastuti, Endang. 2004. Buku Ajar Biologi.
Universitas Diponegoro: Semarang.

Anda mungkin juga menyukai