ACARA II
BENTUK SEL TUMBUHAN DAN HEWAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MATARAM
2018
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan ini telah selesai di susun sebagai syarat untuk mengikuti praktikum
selanjutnya. Laporan ini disusun oleh:
NIM : C1K018059
Kelompok : 2 (dua)
mengetahui
Sel adalah unit ter kecil penyusun makhluk hidup. Berdasarkan ada
tidaknya membran inti sel dibedakan atas sel prokariotik dan sel eukariotik. Sel
yang tidak memiliki membran inti disebut sel prokariotik, contohnya adalah
bakteri dan alga hijau-biru. Sedangkan sel eukariotik adalah sel yang memiliki
membran inti, contohnya adalah sel hewan, tumbuhan ,jamur dan protozoa.
Sel dapat dipisahkan menjadi unit dasar dari struktur dan fungsi
organisme. Setiap makhluk hidup tersusun atas satu sel (uniseluler). Ada juga
yang tersusun atas banyak sel (multiseluler) kehidupan pada tingkat seluler
muncul dari keteraturan struktural, yang memperkuat tema tentang sifat-sifat baru
dan korelasi antara struktur dan fungsi sel, terdapat ribuan jenis sel didalam tubuh
yang secara mikroskop dapat dibedakan, namun semuanya memiliki ciri struktur
yang sama. Sel dibagi dalam dua kompartemen utama, nucleus dan sitoplasma
disekitarnya, yang mudah dibedakan berdasarkan bentuk dan ciri pulasannya.
Oleh karena itu, dengan percobaan atau kegiatan praktikum yang kami
lakukan dengan judul “bentuk sel tumbuhan dan hewan”, kami dapat mengetahui
komponen-komponenl dan perbedaan bentuk sel tumbuhan dan hewan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar mahasiswa dapat mengamati
berbagai macam bentuk sel tumbuhan dan hewan.
BAB II TINJAU PUSTAKA
Semua makhluk hidup terdiri dari sel-sel_yaitu ruang-ruang kecil
berdinding membrane yang berisi cairan kimia pekat dalam pelarut air. Bentuk
kehidupan yang paling sederhana adalah sel-sel tunggal yang menggandakan diri
dengan cara pembelahan (Alberts, 1994).
Banyak sel protista serta sebagian besar sel cendawa dan sel tumbuhan
diselimuti oleh selapis dinding sel (kecuali sel sperma tumbuhan dan sel
endosperma). Memang cirri utama sel cendawan dan sel tumbuhan adalah adanya
dinding sel. Semua sel memiliki membrane yang berfungsi membungkus isinya,
tapi sel hewan dan sel beberapa protista tak berdinding-hanya bermembran, yang
kadang sangat khusus (Salisbury, 1995).
Sel eukariotik, tipe sel dengan nukleus terbungkus membrane dan organel-
organel terbungkus membrane, terdapat di dalam protista, tumbuhan, fungsi, dan
hewan; juga di sebut eukariota. Sel kolenkima adalah suatu jenis sel yang fleksibel
yang ditemukan dalam bentuk untaian atau silinder, berfungsi untuk menopang
bagian muda pada tumbuhan tanpa menghambat pertumbuhannya (Campbell,
200).
Didalam sel hewan dan sel tumbuhan dijumpai adanya organel sel yang
sama. Ada beberapa organel yang hanya dijumpai pada sel hewan saja, akan tetapi
tidak ada pada sel tumbuhan. Begitu pula sebaliknya ada organel sel yang ada
pada sel tanaman saja akan tetapi tidak ada pada sel hewan (Yudiarti, 2004).
BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
No Alat Fungsi
No Bahan Fungsi
1. Kapuk Untuk diamati pada mikroskop yaitu
sebagai sel tumbuhan.
2. Sel epithelium Untuk diamati pada mikroskop sebagai
pengganti sel hewan.
3. Larutan metilen blue Berfungsi untuk mewarnai sel-sel yang
akan diamati pada mikroskop.
4. Aquades Berfungsi sebagai penjelas warna pada
indikator yang akan diamati.
5. alcohol Berfungsi sebagai alat penjelas pada
kapuk.
c. Batang selapis (columner simpleks): bentuk sel memanjang dan posisi inti
lebih kearah basal
d. Transisi (transisional): mulai dari bagian basal sel berbentuk kubus
kemudian semakin menuju permukaan berubah menjadi bentuk pipih
3.3.5. Preparat 6. Sediaan berupa air kolam, sawah atau air selokan
2. Diambillah air tersebut dengan pipet yang steril, dan letakkan 1 tetes pada
gelas benda.
4. Disaplah dengan kertas isap atau kertas saring, Jika air berlebihan pada
gelas benda.
6. Digambar dan beri keterangan tentang apa yang anda amati pada
mikroskop.
Kapuk
Dinding sel
Gelembung udara
Ruang sel
Bentuk selnya
panjang
4.2 Pembahasan
Pada praktikum kali ini yaitu membahas tentak berbedaan sel hewan dan
sel tumbuhan. Dari hasil pengamatan sel kapuk terlihat kosong, bentuknya seperti
benang. Ini mendandakan bah sel kapuk merupakan sel mati. Sedangkan batang
ubu kayu terlihatseperti deretan ruang-ruang kosong dan tidak memiliki inti sel
hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Sedangkan sel
epithelium berbentuk pipih, tidak ada vakuola dan tidak memiliki dinding sel.
Terakhir pada jerami, ditemukan hewan yang sedang bergerak yang berbentuk
seperti sandal dan memiliki tubuh yang sintetis.
Struktur dasar sel hewan dan tumbuhan sebenarnya sama, tetapi dalam
perkembangannya jenis sel tumbuhan dan hewan mengalami perubahan
tergantung dengan lingkungan, hal ini membuat berbagai macam perbedaan antara
dual sel tersebut. Salah satu yang paling jelas yaitu peran ekologis, dimana
tumbuhan adalah produsen makanan sedangkan hewan adalah konsumen atau
pemakan tumbuhan atau hewan lain.
Pada prinsipnya sel hewan memiliki kemiripan dengan sel tumbuhan, akan
tetapi sejalan dengan proses perkembangan sel hewan terdapat beberapa
perbedaan dengan sel tumbuhan. Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang
tidak ditemukan dalam pada sel hewan, begitu pula sebaliknya. Sel tumbuhan
mempunyai dinding sel, organel plastida, serta vakuola yang tidak dapat ditemui
oleh sel hewan. Sebaliknya, sel hewan mempunyai sentriol yang tidak terdapat di
dalam sel tumbuhan. Sel tumbuhan adalah unit struktural dan fungsional
penyusun tumbuhan.
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa sel hewan dan
sel tumbuhan memiliki perbedaan memiliki perbedaan yaitu sel hewan lebih kecil,
bentuknya tidak tetap, memiliki lisosom tidak memiliki dinding sel , plastid dan
vakuola. Sedangkan sel tumbuhan lebih besar, bentuknya tetap, memiliki plastid ,
dinding sel dan vakuola, tidak memiliki lisosom dan sentrosom.
5.2 Saran
Dalam praktikum sebaiknya praktikan dapat saling menghargai
kepentingan dan tujuan dalam praktikum agar praktikum dapat berjalan dengan
tertib.
DAFTAR PUSTAKA
Aberts, Bruce. 1994. Biologi Molekul Sel. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Pratikno Herry.; Yudiarti Turrini.; Widiastuti, Endang. 2004. Buku Ajar Biologi.
Universitas Diponegoro: Semarang.