Ketua Umum:
H. Sugiyanto, S.Pd, M.App.Sc (MRI)
PERATURAN PENGURUS PUSAT
PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA
Wakil Ketua Umum:
I. Dra. Hj. Gandosari, M.Kes. NOMOR: 191.1/PP PARI/XI/2018
II. R. Moh. Halil, ST.
III. Iwan Heryawan, S.ST.
IV. Sudiyono, SE., M.Kes. TENTANG
V. Puji Supriyono, SKM, S.ST,M.HKes
VI. Kusnanto, S.ST., MMRS STANDAR KOMPETENSI DAN KODE ETIK RADIOGRAFER
Sekretaris Umum:
Edy Susanto, SH, S.Si, M.Kes
Sekretaris:
PENGURUS PUSAT PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA
I. Ali Amroji, S.Si, M.Kes
II. Guntur Winarno, S.Si, M.Si
III.Shinta Gunawati Sutoro, S.ST, M.Si MENIMBANG : 1. Bahwa untuk mewujudkan eksistensi dan martabat profesi
Bendahara Umum:
radiografer Indonesia, diperlukan adanya Standar Kompetensi
Hartanti Sri Andini, S.Sos, MM dan Kode Etik Radiografer;
Bendahara: 2. Bahwa sangat diperlukan Standar Kompetensi dan Kode Etik
I. Jeffri Ardiyanto, M.App.Sc (CT)
II. Sri Hartati, SKM Radiografer yang bersifat dinamis, sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi secara global;
Bidang-bidang
I. Bidang Pendidikan dan Pelatihan 3. Bahwa telah dilaksanakan pembahasan terhadap rancangan
Ketua: Hidayat A. Sabarudin, SST Standar Kompetensi dan Kode Etik Radiografer pada Rapat
1. Kukuh Nurcahyo, S.ST
2. Erni Rosnawati Rusmana, SST Kerja Nasional PP PARI di Balikpapan pada tanggal 26 April
3. Arief Oesmanto, S.Si 2018.
4. Mochamad Syafi’ie, S.Tr.Rad
4. Bahwa telah dilaksanakan finalisasi naskah Standar Kompetensi
II. Bidang Organisasi dan Profesi dan Kode Etik Radiografer oleh tim yang ditetapkan dalam Rapat
Ketua:
Luthfi Rusyadi, SKM, M.HKes, M.Sc Kerja Nasional 26 April 2018.
1. Budi Wahyudi, AMd.Rad
2. Moh. Haris, S.ST
3. Gede Panca Limantara, SKM MENGINGAT : 1. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
4. Letkol CKM. Slamet Riyadi, SKM 2. Undang-undang RI Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan
III. Bidang Kaderisasi, Riset dan Tinggi;
Pengabdian Masyarakat 3. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Ketua:
Drs. Yusuf Iskandar, S.ST Kesehatan;
1. Dr. Nursama Heru Apriantoro, M.Si
2. Ary Sasongko, SKM
4. Peraturan Presiden Nomor 8 Tahun 2012 tentang Kerangka
3. Triyono Budi Santosa, AMd.Rad Kualifikasi Nasional Indonesia
IV. Bidang Pengembangan dan
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 46 tahun 2013 tentang
Kerjasama Luar Negeri Registrasi Tenaga Kesehatan;
Ketua: Gatot Santosa, S.ST 6. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 81 Tahun 2013 tentang
1. Tri Asih Budiati, S.ST
2. Fatimah, S.ST, M.Kes Penyelenggaraan Pekerjaan Radiografer;
3. Suhariadi Atmanta, S.ST 7. Kepmenkes Nomor 410 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan
V. Bidang Kesejahteraan & Advokasi Pelayanan Radiologi;
Ketua: 8. AD/ART Hasil Amandemen Kongres Nasional PP PARI di
Sigit Wijokongko, S.Si, S.ST, M.Kes
1. DR. Agus Surono, SH, MH Surabaya Tahun 2015.
2. Farid, SH.I 9. Hasil musyawarah Pengurus Pusat dan Pengurus Daerah
3. Letkol. Kes. Budi Santoso, ST,
SE, MM dalam Rapat Kerja Nasional PP PARI di Balikpapan pada
4. Nunit Pujianti, SKM tanggal 26 April 2018.
VI. Bidang Humas, Sistem Informasi & IT
Ketua: Ahmad Hariri, ST, MM MEMUTUSKAN
1. Andhi Cahyono, S.ST
2. Nuning Purminawati, S.ST
MENETAPKAN : PERATURAN PENGURUS PUSAT RADIOGRAFER INDONESIA
VII. Bidang Akreditasi, Perizinan dan
Penjaminan Mutu Pelayanan
TENTANG STANDAR KOMPETENSI DAN KODE ETIK
Ketua: Ni Ketut Sutariniasih, S.ST RADIOGRAFER
1. Sunarya, ST
2. Purwanto, S.Si
Pertama : Standar Kompetensi dan Kode Etik Radiografer merupakan bagian
3. Dartini, SKM, M.Kes penyusun Standar Profesi Radiografer.
4. Triyani Dharmayanti, A.Md,Rad
5. Ratna Dessy Witrianti, AMd.Rad
Kedua : Standar Kompetensi dan Kode Etik Radiografer adalah
sebagaimana tercantum dalam lampiran I dan II Peraturan ini.
Sekretariat:
1. Nanang Sulaksono, S.ST, M.Kes Ketiga : Memberikan amanahkan kepada segenap Pengurus Pusat, maupun
2. Agung Nugroho S, SST, M.Tr.ID Pengurus Daerah dan Cabang, untuk melakukan sosialisasi
3. Vederica Farida Candra Z., S.ST, MM
=================================== Peraturan ini kepada anggota dan para pihak terkait.
Contact person:
Ali Amroji (08176604834);
Guntur Winarno (08568108345);
Nanang Sulaksono (085740758463).
===================================
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 8 Nopember 2018
Pengurus Pusat
Ketua Umum
Tembusan :
1. Dewan Pembina;
2. Dewan Pengawas;
3. Majelis Disiplin Radiografer Indonesia;
4. Pengurus Pusat Perhimpunan Radiografer Indonesia;
5. Ketua Pengda Perhimpunan Radiografer Indonesia di seluruh Indonesia;
6. Arsip.
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI RADIOGRAFER
A. Area Kompetensi
B. Daftar Pokok Bahasan
C. Daftar Masalah
D. Daftar Pemeriksaan Radiologi
E. Daftar Keterampilan Radiografer
BAB III STANDAR KOMPETENSI RADIOGRAFER INDONESIA
A. Area Kompetensi
B. Komponen Kompetensi
1. Area profesional yang bermartabat dan berkepribadian luhur
2. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Area Komunikasi Efektif
4. Area Pengelolaan Informasi
5. Area Landasan Ilmu Radiologi
6. Area Keterampilan Teknik Radiologi
7. Area Pengelolaan Pelayanan Radiologi
C. Penjabaran Kompetensi
1. Profesional yang bermartabat dan berkepribadian luhur
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmu Radiologi
6. Keterampilan Teknik Radiologi
7. Pengelolaan Pelayanan Radiologi
BAB IV RINCIAN POKOK BAHASAN, DAFTAR MASALAH, DAFTAR
PEMERIKSAAN, DAFTAR KETERAMPILAN
A. Daftar Pokok Bahasan
B. Daftar Masalah Pelayanan Radiologi
C. Daftar Pemeriksaan Radiologi
D. Daftar Keterampilan Radiografer
BAB V PENUTUP
STANDAR KOMPETENSI RADIOGRAFER
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Radiografer adalah tenaga kesehatan yang diberi tugas,wewenang dan
tanggung jawab oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
pelayanan Radiologi diunit Pelayanan Kesehatan. Radiografer merupakan
tenaga kesehatan yang member kontribusi bidang Radiologi dalam upaya
peningkatan kualitas pelayanan kesehatan.
Radiografer lebih banyak di daya gunakan dalam upaya pelayanan
kesehatan,utamanya pelayanan kesehatan yang menggunakan
peralatan/sumber yang mengeluarkan radiasi pengion dan non pengion.
Radiografer menerapkan kompetensinya pada pelayanan Radiologi
(Radiodiagnostik dan Radioterapi).
Dalam menjalankan tugasnya baik secara mandiri maupun dalam satu tim
dengan tenaga kesehatan lainnya memberikan pelayanan kesehatan bidang
Radiologi sesuai dengan kewenangannya yang di landasi Kode Etik
Radiografer, meliputi :
1. Menjamin terselenggaranya pelayanan kesehatan bidang Radiologi
sebatas kewenangan dan tanggung jawabnya.
2. Melakukan pelayanan Radiologi (Radiodiagnostik dan Radioterapi) di
Sarana Pelayanan Kesehatan.
3. Melakukan pelayanan pendidikan bidang Radiologi (Radiodiagnostik dan
Radioterapi).
4. Menjamin akurasi dan keamanan tindakan proteksi radiasi dalam
pemeriksaan Radiologi sesuai azas proteksi radiasi
5. Melakukan tindakan Jaminan dan Kendali Mutu peralatan Radiologi yang
sederhana dan sifatnya terbatas.
Tuntutan masyarakat terhadap mutu pelayanan kesehatan bidang Radiologi
yang semakin meningkat, mengharuskan setiap Radiografer bekerja secara
profesional, oleh karena itu Radiografer Indonesia dituntut untuk memiliki
standar kompetensi yang memadai.
Sistematika Penyusunan “Standar Kompetensi Radiografer” ini dilakukan
dengan penyusunan standar kompetensi yang berlaku yaitu terdiri atas :
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI RADIOGRAFER
A. Area Kompetensi
B. Daftar Pokok Bahasan
C. Daftar Masalah
D. Daftar PemeriksaanRadiologi
E. Daftar Keterampilan Radiografer
BAB III STANDAR KOMPETENSI RADIOGRAFER INDONESIA
A. Area Kompetensi
B. Komponen Kompetensi
1. Area Profesional yang Bermartabat dan Berkepribadian Luhur
2. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Area Komunikasi Efektif
4. Area Pengelolaan Informasi
5. Area Landasan Ilmu Radiologi
6. Area Keterampilan Teknik Radiologi
7. Area Pengelolaan Pelayanan Radiologi
C. Penjabaran Kompetensi
1. Profesional yang bermartabat dan berkepribadian luhur
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan Ilmu Radiologi
6. Keterampilan Teknik Radiologi
7. Pengelolaan Pelayanan Radiologi
BAB IV RINCIAN POKOK BAHASAN, DAFTAR MASALAH, DAFTAR
PEMERIKSAAN, DAFTAR KETERAMPILAN
A. Daftar Pokok Bahasan
B. Daftar Masalah Pelayanan Radiologi
C. Daftar Pemeriksaan Radiologi
D. Daftar Keterampilan Radiografer
BAB V PENUTUP
B. TUJUAN
Standar Kompetensi Radiografer ini disusun bertujuan untuk menjadi acuan
dalam :
1. Menentukan standar kompetensi lulusan Radiografer.
2. Menjalankan kewenangannya disarana pelayanan kesehatan Radiologi
(Radiodiagnostik dan Radioterapi).
3. Mengembangkan pengetahuan dan keahlian dalam rangka meningkatkan
profesionalisme Radiografer.
C. MANFAAT
1. Bagi institusi pendidikan bidang Radiologi
Sesuai dengan Undang-Undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dan Undang–Undang RI nomor 12 tahun 2012 tentang
Pendidikan Tinggi; Undang-Undang nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan; Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012 tentang Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia; Peraturan Presiden nomor 32 tahun 2012
tentang Sistem Kesehatan Nasional; Peraturan Menteri Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi RI nomor 44 tahun 2015 tentang Standar Nasional
Pendidikan Tinggi. Sebagai acuan dalam menyusun kurikulum sehingga
terjadi kesesuaian antara proses pembelajaran dengan kebutuhan
masyarakat. Dengan demikian meskipun kurikulum antara perguruan tinggi
memiliki perbedaan, tetapi Radiografer yang dihasilkan dari berbagai
program studi diharapkan memiliki kesetaraan dalam penguasaan
kompetensi.
2. Bagi Pengguna
Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan sebagai pihak yang akan
memberikan lisensi dapat mengetahui kompetensi yang telah dikuasai
seorang Radiografer dan kompetensi yang perlu ditambah, sesuai dengan
kebutuhan spesifik di tempat kerja. Dengan demikian pihak Kementerian
Kesehatan dan Dinas Kesehatan dapat menyelenggarakan pembekalan
atau pelatihan jangka pendek.
3. Bagi Orang Tua Mahasiswa Dan Penyandang Dana
Orang tua mahasiswa dan penyandang dana dapat mengetahui secara
jelas kompetensi yang akan dikuasai oleh mahasiswa.
4. Bagi Mahasiswa
Standar Kompetensi Radiografer dapat digunakan oleh mahasiswa untuk
mengarahkan proses belajar dan pengembangan dirinya, karena
mahasiswa mengetahui sejak awal kompetensi yang harus dikuasai di akhir
pendidikan. Dengan demikian proses pendidikan diharapkan dapat berjalan
lebih efektif dan efisien. Bagi Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan
Tinggi dan Badan Akreditasi Nasional Standar Kompetensi Radiografer
dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi acuan/kriteria pada akreditasi
program studi pendidikan Teknik Radiologi.
5. Bagi Organisasi Profesi
Standar Kompetensi Radiografer dapat dijadikan acuan dalam
menyelenggarakan program pengembangan Kompetensi secara
berkelanjutan.
6. Program Adaptasi bagi Lulusan Luar Negeri
Standar Kompetensi Radiografer dapat digunakan sebagai acuan untuk
menilai kompetensi Radiografer lulusan luar negeri.
BAB II
STRUKTUR STANDAR KOMPETENSI RADIOGRAFER
A. Area Kompetensi
Standar Kompetensi Radiografer terdiri atas 7 (tujuh) area kompetensi yang
diturunkan dari gambaran kewenangan seorang Radiografer. Setiap area
kompetensi ditetapkan definisinya, yang disebut kompetensi inti. Setiap area
kompetensi dijabarkan menjadi beberapa komponen kompetensi, yang dirinci
lebih lanjut menjadi kemampuan yang diharapkan diakhir pendidikan.
Standar Kompetensi Radiografer ini dilengkapi dengan Daftar Pokok Bahasan,
Daftar Masalah, Daftar Pemeriksaan Radiodiagnostik dan Radioterapi serta
Daftar Keterampilan Radiografer. Fungsi utama keempat daftar tersebut sebagai
acuan bagi institusi pendidikan bidang Radiologi dalam mengembangkan
kurikulum institusional.
C. Daftar Masalah
Berisikan berbagai masalah yang akan dihadapi Radiografer. Oleh karena itu,
institusi pendidikan bidang Radiologi perlu memastikan bahwa selama
pendidikan, mahasiswa dipaparkan pada masalah-masalah tersebut dan diberi
kesempatan berlatih menanganinya.
D. Daftar Pemeriksaan Radiologi
Berisikan pemeriksaan Radiologi yang perlu dikuasai oleh Radiografer. Pada
kelompok pemeriksaan Radiologi sesuai kelompok dan level pendidikan
ditentukan tingkat kemampuan yang diharapkan. Daftar ini memudahkan institusi
pendidikan bidang Radiologi untuk menentukan materi, metode, dan sarana
pembelajaran yang sesuai untuk mencapai kompetensi akhir masa
pembelajaran.
A. Area Kompetensi
Kompetensi dibangun dengan pondasi yang terdiri atas profesionalitas yang
bermartabat dan berkepribadian luhur, pengembangan diri, serta komunikasi
yang efektif, dan ditunjang oleh pilar berupa pengelolaan informasi, landasan
ilmu Radiologi, keterampilan teknik Radiologi, dan pengelolaan pelayanan
Radiologi (Gambar 2). Oleh karena itu area kompetensi disusun dengan urutan
sebagai berikut:
1. Profesional yang bermartabat dan berkepribadian luhur
2. Mawas diri dan Pengembangan diri
3. Komunikasi Efektif
4. Pengelolaan Informasi
5. Landasan ilmu Radiologi
6. Keterampilan teknik Radiologi
7. Pengelolaan pelayanan Radiologi
PENGELOLAAN
PELAYANAN
RADIOLOGI
PROFESIONAL YANG
KOMUNIKASI BERMARTABAT DAN
EFEKTIF BERKEPRIBADIANLUHU
R
LANDASAN
ILMU
RADIOLOGI
PENGELOLAAN KETRAMPILAN
TEKNIK
INFORMASI
RADIOLOGI
KOMPETENSI
Gambar 2. Bagan Kompetensi
B. Komponen Kompetensi
1. Area profesional yang bermartabat dan berkepribadian luhur
a. Berke-Tuhan-an Yang Maha Esa
b. Bermoral, beretika dan disiplin
c. Sadar dan taat hukum
d. Berwawasan sosial budaya
e. Berperilaku jujur dan bertanggung jawab
2. Area Mawas Diri dan Pengembangan Diri
a. Menerapkan mawas diri dengan menyadari keterbatasan pengetahuan
dan keterampilan pada aplikasi teknik Radiologi pada unit pelayanan
b. Senantiasa mempertahankan pengetahuan dan keterampilan radilologi
dengan belajar sepanjang hayat
c. Mengembangkan pengetahuan dan keterampilan baru untuk peningkatan
kualitas pelayanan Radiologi
3. Area Komunikasi Efektif
a. Berkomunikasi dengan klien
b. Berkomunikasi dengan rekan sejawat, manajemen dan profesi lain
c. Berkomunikasi dengan masyarakat
d. Berkomunikasi dengan lembaga terkait
4. Area Pengelolaan Informasi
a. Pemanfaatan sistem Radiologi Information System (RIS)
b. Pemanfaatan sistem Picture Archieving Communication System (PACS)
dan Teleradiologi
c. Pengarsipan data
5. Area Landasan Ilmu Radiologi
a. Menerapkan ilmu pengetahuan Teknik Radiografi, Radiofotografi, Proteksi
Radiasi, Anatomi Radiologi, Fisika Radiodiagnostik, Teknik Peralatan
Radiologi dan Imejing, Etika Profesi, Teknik Imejing CT Scan, Teknik
Imejing MRI, Teknik Scanning USG, Teknik Imejing Kedokteran Nuklir,
Anatomi Seksional, Fisika Imejing, Modalitas Imejing, Teknik Raditerapi,
Fisika Radioterapi, dan Jaminan Mutu Alat dan perlengkapan Radiologi
sebagai radiografer klinik dan radiografer pendidik.
b. Menerapkan ilmu keselamatan dan kesehatan kerja Radiologi dan azas
proteksi radiasi
c. Menerapkan ilmu pengetahuan medikolegal yang berhubungan dengan
pekerjaan/profesi Radiografer yang berhubungan dengan kepentingan
hukum dan peradilan.
6. Area Keterampilan Teknik Radiologi
a. Persiapan pemeriksaan dan tindakan
b. Pelaksanaan pemeriksaan dan tindakan
c. Pengolahan film radiografi
d. Pengolahan citra (workstation)
7. Area Pengelolaan Pelayanan Radiologi
a. Perencanaan pelayanan Radiologi
b. Penjaminan mutu pelayanan Radiologi
c. Pelaksanaan pelayanan Radiologi sesuai standar
d. Pengarsipan
e. Pembuatan laporan dan evaluasi
f. Pengambilan keputusan
C. Penjabaran Kompetensi
1. Profesional yang bermartabat dan berkepribadian luhur
a. Kompetensi Inti
Mampu melaksanakan praktik Teknik Radiologi yang profesional sesuai
dengan nilai dan prinsip ke-Tuhan-an, moral luhur, etika, disiplin, hukum,
dan sosial budaya.
b. Tenaga Radiografer
1) Berke-Tuhan-an Yang Maha Esa
a) Bersikap dan berperilaku yang berke-Tuhan-an dalam
memberikan pelayanan Radiologi
b) Bersikap bahwa yang dilakukan dalam memberikan pelayanan
Radiologi merupakan upaya maksimal
2) Bermoral, beretika, dan berdisiplin
a) Bersikap dan berperilaku sesuai dengan standar nilai moral yang
luhur dalam memberikan pelayanan Radiologi
b) Bersikap sesuai dengan prinsip dasar kode etik radiografer
c) Mampu mengambil keputusan terhadap dilema etik yang terjadi
pada pelayanan Radiologi
d) Bersikap disiplin dalam ketaatan menjalankan standar-standar
pelayanan Radiologi dan bermasyarakat sesuai dengan hukum
serta perundangan yang berlaku.
3) Sadar dan taat hukum
a) Mengidentifikasi masalah hukum dalam pelayanan Radiologi dan
memberi saran cara pemecahannya
b) Menyadari tanggung jawab radiografer dalam hukum dan
ketertiban masyarakat
c) Taat terhadap perundang-undangan dan aturan yang berlaku
d) Membantu penegakkan hukum serta keadilan
4) Berwawasan sosial budaya
a) Mengenali sosial-budaya-ekonomi masyarakat yang dilayani
b) Memanfaatkan kearifan lokal untuk pelayanan kesehatan
c) Menghargai perbedaan persepsi yang dipengaruhi oleh agama,
usia, gender, etnis, difabilitas, dan sosial-budaya-ekonomi dalam
menjalankan pelayanan Radiologi
d) Menghargai dan melindungi kelompok rentan
e) Menghargai upaya kesehatan komplementer dan alternatif yang
berkembang di masyarakat multikultur
5) Berperilaku Jujur dan bertanggung jawab
a) Menunjukkan karakter sebagai radiografer yang jujur dan dapat
dipercaya
b) Bersikap adil, tidak mendeskriminasi dan berbudaya menolong
c) Mengutamakan keselamatan klien
d) Menjaga kerahasiaan klien
e) Mampu bekerja sama intra- dan interkompetensional dalam tim
pelayanan kesehatan demi keselamatan klien
f) Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan dalam kerangka
sistem kesehatan nasional dan global
3. Komunikasi Efektif
a. Kompetensi Inti
Menerapkan komunikasi efektif dalam rangka menjamin keselamatan
pasien sesuai dengan standar Sasaran Keselamatan Pasien (SKP)
merujuk kepada Internasional Patient Safety Goal (IPSG) baik secara
verbal dan nonverbal.
4. Pengelolaan Informasi
Yang dimaksud dengan pengelolaan informasi adalah manajemen data
sebagai sumber informasi, dan memanfaatkan teknologi untuk pelaksanaan
pelayanan Radiologi. Pemanfaatan sistem informasi untuk peningkatan
pengetahuan dan ketrampilan.
a. Kompetensi Inti
Mampu mengelola informasi dibidang manajemen Radiologi.
b. Kemampuan Pengelolaan Informasi
1) Pemanfaatan Radiology Information System( RIS ).
a) Memahami kebutuhan penggunaan sistem informasi dalam
memberikan pelayanan Radiologi.
b) Menguraikan faktor-faktor manfaat dan dampak dari penggunaan
sistem informasi Radiologi terkait dengan pekerjaannya.
c) Mengidentifikasi masalah yang ditimbulkan atas pemanfaatan
sistem informasi Radiologi serta mampu memberi solusi yang
berdampak kepada keberlangsungan pelayanan.
2) Pemanfatan Picture Archieving Communication System (PACS) dan
Teleradiology.
a) Mengerti pola/hubungan dari sistem informasi yang sudah
tersedia berdasarkan suatu konsep yang konkret dan sederhana.
b) Menyimpulkan keterkaitan sistem informasi yang ada dengan
kebutuhan pelayanan Radiologi dalam upaya perbaikan mutu.
c) Mengkaji proses pemanfaatan penggunaan dan pengembangan
sistem informasi Radiologi sehingga mampu memberikan
pelayanan dengan cepat, tepat dan akurat.
3) Pengarsipan Data
a) Mengerti dan mampu mengelola pengarsipan data Radiologi.
b) Menguraikan faktor-faktor manfaat dan dampak dari pengarsipan
data Radiologi.
c) Mengidentifikasi masalah yang ditimbulkan atas pengarsipan data
Radiologi serta mampu memberi solusi yang berdampak kepada
keberlangsungan pelayanan.
Pendahuluan
Salah satu tantangan terbesar bagi institusi pendidikan Teknik Radiologi dalam
melaksanakan Kurikulum Berbasis Kompetensi dalam Kerangka Kualifikasi
Nasional Indonesia (KKNI) adalah menerjemahkan standar kompetensi profesi ke
dalam bentuk bahan atau tema pendidikan dan pemelajaran. Daftar pokok
bahasan ini disusun bersama dengan asosiasi institusi pendidikan, organisasi
profesi, dan institusi terkait lainnya.
Tujuan
Daftar pokok bahasan ini ditujukan untuk membantu institusi pendidikan Teknik
Radiologi dalam menyusun kurikulum, dan bukan untuk membatasi bahan atau
tema pendidikan dan pemelajaran.
Sistematika
Daftar Pokok Bahasan ini disusun berdasarkan masing-masing area kompetensi.
14
4) Mendengar aktif (active listening)
5) Membaca efektif (effective reading)
6) Konsentrasi dan memori (concentration and memory)
7) Manajemen waktu (time management)
8) Membuat catatan kuliah (note taking)
9) Persiapan ujian (test preparation)
c. Problem based learning
d. Problem solving
e. Kepemimpinan dan manajemen organisasi
f. Metodologi penelitian dan statistika
1) Konsep dasar penulisan proposal dan hasil penelitian
2) Konsep dasar pengukuran
3) Konsep dasar disain penelitian
4) Konsep dasar uji hipotesis dan statistik
5) Telaah kritis
6) Prinsip-prinsip presentasi ilmiah
15
8) Komputer dalam Aplikasi Alat Radiologi
b. Aplikasi peralatan Radiologi , life support;
c. Fungsi, spesifikasi peralatan Radiologi, sarana prasarana pendukung kerja
alat kerja dan bahan/material;
d. Rekayasa teknologi, pengoperasian, pemeliharaan, yang berkaitan dengan
kesehatan dan keselamatan kerja
e. Pengelolaan peralatan Radiologi.
f. Menerapkan ilmu pengetahuan medikolegal yang berhubungan dengan
pekerjaan/profesi Radiograferyang berhubungan dengan kepentingan
hukum dan peradilan;
g. Menerapkan Ilmu Radiologi untuk melindungi kesehatan dan keselamatan
kerja bagi yang berhubungan dengan alat Radiologi;
h. Pelayanan Radiologi sesuai prosedur standar :
1) Prinsip-prinsip proses
2) Prinsip-prinsip alur
i. Dapat menghitung kebutuhan ekonomi, teknik, sarana prasarana, Inspeksi
Unjuk Kerja, Inspeksi Keselamatan Utilisasi, Inspeksi Keamanan Utilisasi,
Registrasi, Alat Radiologi.
j. Dapat melakukan penilaian secara teknis, analisa teknis, serta melaporkan
hasil penilaian.
k. Dapat merencanakan,melakukan,menghitung,menganalisis,melaporkan
hasil perencanaan alat Radiologi.
16
B. Daftar Masalah Pelayanan Radiologi
Identifikasi pasien
1 Identifikasi minimal (nama, tanggal lahir dan nomor RM)
2 Kondisi pasien (risiko jatuh, pasien cito, gawat darurat, dll)
3 Pemindahan pasien
17
Komunikasi dan Pemeriksaan pasien
1 Baju ganti pasien
2 Alat pelindung diri
3 Asesories pasien yang mengandung logam
Persiapan Pasien
1 Pemeriksaan Radiologi/CT scan/MRI/ USG non kontras
2 Pemeriksaan Radiologi/CT Scan/MRI dengan kontras
3 TindakanRadioterapi
4 Pemeriksaan kedokteran nuklir
5 Pemeriksaan Radiologi intervensi
Persiapan alat
1 QA/QC asesoris
2 QA/QC alat Radiologi
3 Ukuran kaset dan film
4 Penggunaan alat bantu (grid,sandbag, dll)
5 Persiapan obat-obat (kontras, anti alergi,dll)
18
2 Sistem Pencernaan (Traktus Digestivus)
3 Sistem Saluran Empedu (Tractus Billiaris)
4 Sistem Reproduksi (Tractus Reproduktif)
5 Sistem Persyarafan dan Kelenjar
6 Sistem Peredaran Darah
c. Tindakan Pemeriksaan CT – Scan Non Kontras
1 Kepala umum
2 Kepala khusus
3 Leher
4 Vertebrae
5 Thorax
6 Abdomen
7 Pelvis
8 Ekstremitas Atas
9 Ekstremitas Bawah
d. Tindakan Pemeriksaan CT – Scan Dengan Kontras
1 Kepala umum
2 Kepala khusus
3 Leher
4 Vertebrae
5 Thorax
6 Abdomen
7 Pelvis
8 EkstremitasAtas
9 Ekstremitas Bawah
e. Tindakan Pemeriksaan MRI Non Kontras
1 Kepala
2 Leher
3 Vertebrae
4 Mediastinum
5 Abdomen
6 Muskuloskeletal
7 EkstremitasAtas
8 Ekstremitas Bawah
f. Tindakan Pemeriksaan MRI Dengan Kontras
1 Kepala
2 Leher
3 Vertebrae
4 Mediastinum
5 Abdomen
6 Muskuloskeletal
7 EkstremitasAtas
8 Ekstremitas Bawah
g. Tindakan Pemeriksaan USG
1 USG Abdomen
2 USG Obgyn
3 USG Ginekologi
4 USG Thyroid
5 USG Testis
6 USG Mammae
7 USG ThoraxDasar :
19
- Guiding Biopsy Dasar Effusi Pleura
8 USG Thorax Lanjut :
- Guiding Biopsy advance, nerve block dan tumor
9 USG Muskoloskeletal (MSK) Dasar :
20
h. Ginjal dan Kandung Kemih
i. PET
i. Tindakan Pemeriksaan Intervensional ( DSA dan C-Arm)
1 Kepala
2 Leher
3 Vertebrae
4 Thorax
5 Abdomen
6 EkstremitasAtas
7 Ekstremitas Bawah
j. Pelayanan Radioterapi
1 Moulding
2 Simulator
3 CT Simulator
4 Radiasi eksterna ( Telecobalt / Linear Acceselator )
5 Verifikasi Radiasi Eksterna
6 Brakhiterapi
7 Treatment Planning System 2D
Pendahuluan
Keterampilan Radiografer perlu dilatihkan sejak awal hingga akhir pendidikan
Teknik Radiodiagnostik secara berkesinambungan. Dalam melaksanakan praktik,
lulusan Teknik Radiodiagnostik harus menguasai keterampilan Radiografer.
Kemampuan Radiografer di dalam standar kompetensi ini dapat ditingkatkan
melalui pendidikan dan pelatihan berkelanjutan dalam rangka menyerap
perkembangan ilmu dan teknologi yang diselenggarakan oleh organisasi profesi
(PARI) atau lembaga lain yang diakreditasi oleh organisasi profesi, demikian pula
untuk kemampuan Radiografer lain di luar standar kompetensi Teknik
Radiodiagnostik yang telah ditetapkan.
Tujuan
Daftar Keterampilan Radiografer ini disusun dengan tujuan untuk menjadi acuan
bagi institusi “Pendidikan Teknik Radiologi” dalam menyiapkan sumber daya yang
berkaitan dengan keterampilan minimal yang harus dikuasai oleh lulusannya
Sistematika
Daftar Keterampilan Radiograferdibagi dalam 4 tingkat kemampuan. Pada setiap
keterampilan ditetapkan tingkat kemampuan yang harus dicapai di akhir pendidikan
Teknik Radiologi dengan menggunakan Piramid Miller (knows, knows how, shows,
does).
21
atau pelaksanaan langsung terhadap pemeriksaan radiografi dan imejing.
Pengujian keterampilan tingkat kemampuan 2 dengan menggunakan ujian tulis
pilihan berganda atau penyelesaian kasus secara tertulis dan/atau lisan (oral test).
22
Tabel 3. Matriks Tingkat Keterampilan Radiografer, Metode Pembelajaran dan Metode
Penilaian untuk setiap tingkat kemampuan
Kriteria Tingkat 1 Tingkat 2 Tingkat 3 Tingkat 4
Mampu
melakukan
secara mandiri
Tingkat
Mampu melakukan dibawah
Keterampilan
supervisi
Memahami permasalah dan solusinya
Mengetahui teori keterampilan
Melakukan
pada peralatan
Radiologi
Metode
Berlatih dengan peralatan
Pembelajaran
Radiologi
Observasi langsung, demonstrasi
Perkuliahan, diskusi, penugasan, belajar mandiri
Objective
Workbased
Penyelesaian Structured
Assessment
Metode khusus secara Assessmentof
Ujian Tulis seperti mini-
Penilaian tertulis dan/atau Technical
CEX, portfolio,
lisan (Oral test) Skills
logbook, dsb
(OSATS).
Tingkat Keterampilan :
1. Mampu memahami untuk diri sendiri
2. Mampu memahami dan menjelaskan
3. Mampu memahami, menjelaskan, dan melaksanakan dibawah supervisi
4. Mampu memahami, menjelaskan, dan melaksanakan secara mandiri
23
Tabel 4. Daftar Keterampilan Radiografer Kompetensi Tindakan Radiografi
Non/Dengan Kontras
Tingkat Tingkat
Keterampilan Keahlian
Kompetensi Keterampilan D3 D4
(Radiografer (Radiografer
Teknisi) Advance)
3 Tulang belakang 4 4
4 Rongga dada 4 4
5 Abdomen 4 4
6 Pelvis 4 4
9 Dental 4 4
10 Panoramik dan 4 4
cephalometri
11 Mammografi 4 4
12 Jaringan lunak 4 4
13 Bone age 4 4
14 Bone survey 4 4
15 Bone Mineral 4 4
Densitometry
24
Tabel 5. Daftar Keterampilan Radiografer Kompetensi Tindakan CT Scan, MRI,
dan USG Non/Dengan Kontras
Tingkat Tingkat
Keterampilan Keahlian
Kompetensi Keterampilan D3 D4
(Radiografer (Radiografer
Teknisi) Advance)
1 Kepala umum 3 4
2 Kepala khusus 3 4
3 Leher 3 4
Tindakan CT
4 Vertebrae 3 4
Scan non
kontras
5 Thorax 3 4
6 Abdomen 3 4
7 Pelvis 3 4
8 Ekstremitas atas 3 4
9 Ekstremitas bawah 3 4
1 Kepala umum 2 4
2
2 Kepala khusus 4
2
3 Leher 4
2
4 Vertebrae 4
Tindakan CT 2
Scan dengan 5 Thorax 4
kontras 2
6 Abdomen 4
2
7 Pelvis 4
2
8 Ekstremitas atas 4
2
9 Ekstremitas bawah 4
25
1 Kepala 3 4
2 Leher 3 4
3 Vertebrae 3 4
Tindakan 4 Mediastinum 3 4
MRI Non
Kontras
5 Abdomen 3 4
6 Muskuloskeletal 3 4
7 Ekstremitas Atas 3 4
8 Ekstremitas Bawah 3 4
1 Kepala 2 4
2
2 Leher 4
2
3 Vertebra 4
2
4 Thorax 4
Tindakan
MRI dengan 2
Kontras 5 Abdomen 4
2
6 Muskuloskeletal 4
2
7 Ekstremitas Atas 4
2
8 Ekstremitas Bawah 4
1 USG Abdomen 2 4
2 USG Obgyn 2 4
3 USG Ginekologi 2 4
Tindakan
USG Non 4 USG Thyroid 2 4
Kontras
5 USG Testis 2 4
26
6 USG Mammae 4
2
7 USG ThoraxDasar:
- Guiding Biopsy 2 4
Dasar Effusi Pleura
8 USG ThoraxLanjut :
- Guiding Biopsy 2 3
advance, nerve
block dan tumor
9 USG Muskoloskeletal
(MSK) Dasar :
- Pemeriksaan USG 2 4
MSK B Mode/2 D
10 USG Muskoloskeletal
(MSK) Menengah :
- Pemeriksaan USG 2 3
MSK dengan mode
Duplex sonografi
11 USG Muskoloskeletal
(MSK) Lanjut :
- Pemeriksaan USG
MSK dengan mode
triplex sonografi 2 3
- Pemeriksaan USG
MSK dengan
panoramic imaging
- Pemeriksaan USG
MSK intervensi
- Pemeriksaan USG
vaskuler dengan B 2 4
Mode
27
17 Echocardiografi Dasar
- Echocardiografi
transthorakal 2 4
dewasa dengan B-
Mode
18 Echocardiografi
Menengah :
- Pemeriksaan 2 3
Echocardiografi
trans Thoracal
Dewasa dengan
triplex sonografi
19 Echocardiografi Lanjut
- Pemeriksaan
Echocardiografi
trans Thoracal
pediatrik dengan
triplex sonografi
- Pemeriksaan 2 3
Echocardiografi
trans oesophageal
dengan triplex
sonografi
- Echocardiografi
denganMicrobubbl
e)
Tingkat Tingkat
Kompetensi Keterampilan Keterampilan Keahlian D4
D3 (Radiografer
(Radiografer Advance)
Teknisi)
1 Proteksi Radiasi dalam
bidang Kedokteran Nuklir 3
3
2 Limbah Kedokteran Nuklir 3 3
3 Penanganan Kontaminasi 3
Tindakan Radioaktif 3
Kedokteran Proses Elusi Generator
Nuklir 3
4 Tc-99m 3
Penggunaan
3
5 Radiofarmaka 3
6 Daily cek Uniformity pada
3
kamera gamma 3
7 Pemeriksaan Invivo 3 3
a. Kelenjar Thyroid dan
3
Parathyroid 3
Sidik Kelenjar
3
Thyroid 3
Uptake Thyroid 3 3
Sidik Kelenjar 3 3
28
Parathyroid
dengan dual
isotope
b. Kardiovasculer 3 3
Sidik Perfusi
3
Myocard 3
Sidik Jantung
MUGA (Multy 3
Gated) 3
Flebografi/Venogra
3
fi 3
c. Paru-paru 3 3
Ventilasi dan
3
Inhalasi Paru 3
Perfusi Paru 3 3
Penentuan fungsi
3
regional paru 3
d. Saluran Pencernaan 3 3
Sidik Kelenjar
3
Saliva 3
Waktu Transit
3
Oesophagus 3
Lokalisasi
Pendarahan 3
Intestinal 3
Deteksi Diverkulum
3
Meckel's 3
Sidik Tulang
3 3
dengan
SPECT/SPECT-CT
Sidik Seluruh
Tubuh (WB)
Sestamibi
3 3
Serial Statik
SPECT/SPECT-
CT
29
Sidik Seluruh
3 3
Tubuh (WB) I131
Skintimamografi/Si
3 3
dik Payudara
Deteksi Sentinel
3 3
node
i. PET 3 3
Pelayanan PET
3
untuk Onkologi 3
Pelayanan PET
3
untuk Cardiology 3
j. Lain-lain 3 3
Sidik Otak secara
3
SPECT/SPECT-CT 3
Dakriosistografi 3 3
Limfoskintigrafi 3 3
Sidik Testis 3 3
30
Tabel 7. Daftar Keterampilan Radiografer Kompetensi Tindakan Intervensional
Radiologi (DSA dan C-Arm)
Tingkat Tingkat
Keterampilan Keahlian
D3 D4
Kompetensi Keterampilan
(Radiografer (Radiografer
Teknisi) Advance)
1 Kepala 3 3
2 Leher 3 3
3 Vertebrae 3 3
4 Thorax 3 3
5 Abdomen 3 3
6 Ekstremitas Atas 3 3
7 Ekstremitas Bawah 3 3
Tingkat Tingkat
Keterampilan Keahlian
D3 D4
Kompetensi Keterampilan (Radiografer (Radiografer
Teknisi) Advance)
31
2. Simulator
Melakukan Simulasi
Penyinaran Radiasi 2 4
Eksterna Teknik
Lapangan langsung
Melakukan Simulasi
Penyinaran Radiasi 2 4
Eksterna Teknik Plan
Pararel
Melakukan Simulasi
Penyinaran Radiasi 2 4
Eksterna Teknik
Isocenter (SAD)
Melakukan Simulasi
Penyinaran Radiasi 2 4
Eksterna Teknik
Tangensial
Melakukan Simulasi
Penyinaran Radiasi 2 4
Eksterna Teknik
Lapangan Axial
Melakukan Simulasi
Penyinaran Radiasi 2 4
Eksterna Lapangan
Loko-regional
Melakukan Simulasi
Penyinaran Radiasi 2 4
Eksterna Teknik Non
Co-plannar
Melakukan Simulasi 2 4
Penyinaran Radiasi
Eksterna Cranio-spinal
Melakukan Simulasi
Verifikasi merujuk pada
hasil analisis Digital 2 4
Reconstruction
Radiography (DRR)
Planning Penyinaran
Radiasi Eksterna
Melakukan tindakan
radiografi untuk 2 4
perencanaan
Brachyterapi
3. CT Simulator
Melakukan
perencanaan 2 4
radioterapi
menggunakan CT
Scan Tanpa Kontras
Melakukan
perencanaan 2 4
radioterapi
menggunakan CT
32
Scan dengan Kontras
MelakukanPengiriman
Data CT Kontur Tubuh 2 4
Axial
4. Radiasi Eksterna
(Telecobalt/Linear
Acceselator)
Mengoperasikan 2 4
Pesawat Radiasi
Eksterna
Melakukan Set up 2 4
Penyinaran Radiasi
Eksterna satu Lapangan
Melakukan Set up
Penyinaran Radiasi 2 4
Eksterna 2D
Melakukan Set up
Penyinaran Radiasi 2 4
Eksterna Multiple
Planned Fields
Melakukan Penyinaran
dengan Modalitas Teknik 2 4
Gamma Knife
Melakukan Melakukan
Penyinaran dengan 2 4
Modalitas Teknik
Tomotheraphy
Melakukan Set up
Penyinaran Radiasi 2 4
Eksterna Total Body
Irradiation (TBI)
5. Melakukan Verifikasi
Radiasi Eksterna
Melakukan Verifikasi dan
analisa Lapangan 2 4
Radiasi Dengan Portal
Film
Melakukan Verifikasi dan
Analisa Set up 2 4
Penyinaran Radiasi
Eksterna Dengan
Perangkat EPID/OBI
Melakukan Verifikasi Set
up Penyinaran Radiasi 2
Eksterna Dengan 4
Perangkat Cone Beam
Melakukan Analisis Data 2 4
Verifikasi Lapangan
Penyinaran Berdasarkan
radiograf Gammagrafi /
EPID / OBI / Cone Beam
CT
33
6. Brakhiterapi
Melakukan Radiografi
Brakhiterapi dengan 2 4
Pesawat C-Arm
Melakukan Brakhiterapi 2 4
Intracaviter
Melakukan Brakhiterapi 2 4
Intraluminal
Melakukan Brakhiterapi 2 4
Interstitial
7. Treatment Planning
System 2D
Melakukan
Penghitungan Manual 2 4
Dosis Monitor Unit /
Treatment Time
Lapangan Radiasi
Eksterna
Melakukan
Penghitungan Dosis 2 4
Monitor Unit / Treatment
Time Penyinaran
9. Implementasi Keamanan
dan Keselamatan Kerja
Mengimplementasikan
Proteksi Radiasi Untuk 2 4
Setiap Teknik
34
Penyinaran
Mengimplementasikan
Proteksi Radiasi Untuk 2 4
Pekerja Radiasi Dan
Masyarakat
Mengimplementasikan
Proteksi Radiasi Untuk 2 4
Lingkungan Sekitar
Mengimplementasikan 2 4
Keselamatan Pasien
Tingkat Tingkat
Keterampilan Keahlian
D3 D4
Kompetensi Keterampilan
(Radiografer (Radiografer
Teknisi) Advance)
2 Memastikan image 2 3
reseptor imaging plate CR,
flat panel detector DR
3 Memastikan fungsi 2 2
kolimator sinar-x
5 Memastikankesiapan alat 4 4
dan bahan kamar gelap
6 Warming Up pesawat 4 4
sinar-x
8 Memastikankualitas 4 4
radiograf (visual cek)
9 Memastikankualitas citra 2 4
radiologi(visual cek)
10 Memastikan kualitas 2 2
keluaran radiasi (visual
cek)
11 Jaminan Mutu CT Scan :
Harian
Water CT Number and
Standar Deviation
Artifact Evaluation
35
Bulanan 2 3
Visual Checklist
Gray level
Perforsmance of CT
Scanner Acquisiton
Display Monitors
36
Melakukan cek control
panel pada mesin USG
Memastikan
kebersihan tranduser
Daily
Melakukan cek panel
kabel, monitor,
tranduser mesin USG
dan ruangan
pemeriksaan
Melakukan cekkontrol
kecerahan dan 2 4
kontras pada monitor
mesin USG
Melakukan cek
tampilan diagram abu-
abu pada monitor
mesin USG
Melakukan cek
tampilan grey level
pada hard copy
gambar dan / atau
image display
workstation sesuai
dengan di monitor
mesin USG.
Melakukan cek
gambar untuk vertical
shadowdan streaks
yang disebabkan oleh
rusaknya elemen di
dalam tranduser.
Weekly
Melakukan cek dan
memastikan saringan
filter udara pada mesin
USG dalam keadaan
bersih.
16 Analisispenerimaan dan
penolakan 4 4
radiografi(repeat and
reject analysis )
37
Tabel 10. Daftar Keterampilan Radiografer Pelayanan Radiologi
Tingkat Tingkat
Keterampilan Keahlian
D3 D4
Kompetensi Keterampilan
(Radiografer (Radiografer
Teknisi) Advance)
2. Melaksanakan pengelolaan
pelayanan 4
Pelayanan 4
Radiologi
3. Melaksanakan Sistem
Manajemen Keselamatan
dan Proteksi Radiasi 4 4
Terhadap Pekerja dan
Lingkungan
Tingkat Keterampilan
Kompetensi Keterampilan
Radiografer Konsulen
2 Mampu mengelola 4
Informasi kesehatan di
unit radiologi
3 Mampu mengelola 4
Sumber Daya Manusia di
unit radiologi
6 Mampu mengelola 4
keselamatan dan
kesehatan kerja
pelayanan di unit radiologi
7 Mampu memanfaatkan 4
hasil riset terapan
kesehatan untuk
pengembangan unjuk
kerja dan peningkatan
akuntabilitas layanan
38
Inovator 1 Mengembangkan 4
Pengembang teknologi aplikasi fisika
an radiologi imejing dan instrumentasi
dalam menunjang
pelayanan imaging
diagnostik
2 Mengembangkan 4
teknologi aplikasi MRI
3 Mengembangkan 4
teknologi aplikasi CT Scan
4 Mengembangkan 4
teknologi aplikasi Digital
Imaging (misal: Computed
Radiography, Direct Digital
Radiography)
5 Mengembangkan aplikasi 4
teknologi sistem informasi
kesehatan (misal: PACS
dan teleradiologi)
2 Mampu melakukan 4
analisis dan evaluasi
peningkatan mutu
radiologi
3 Mampu melakukan 4
analisis dan evaluasi
protokol pemeriksaan CT
Scan
4 Mampu melakukan 4
analisis dan evaluasi
protokol pemeriksaan MRI
5 Mampu melakukan 4
analisis dan evaluasi
prosedur pemeriksaan
radiografi digital
39
3 Melakukan kajian 4
optimalisasi keselamatan
radiasi dan dosis pasien
5 Melakukan kajian 4
teknologi informasi
kesehatan (misal: PACS,
teleradiologi)
6 Melakukan kajian 4
penerapan jaminan mutu
dalam pelayanan radiologi
40
BAB V
PENUTUP
41
KODE ETIK RADIOGRAFER
A. Mukadimah
Radiografer adalah salah satu profesi yang baik langsung maupun tidak
langsung ikut berperan didalam upaya menuju kesejahteraan fisik material dan
mental spiritual bagi masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, segala sesuatu yang
menyangkut profesi Radiografer selalu berorientasi kepada tuntutan masyarakat.
Radiografer adalah suatu profesi yang melakukan pelayanan kepada
masyarakat, bukanlah profesi yang semat-mata pekerjaan untuk mencari nafkah,
akan tetapi merupakan pekerjaan kepercayaan, dalam hal ini kepercayaan dari
masyarakat yang memerlukan pelayanan profesi, percaya kepada ketulusan hati,
percaya kepada kesetiaannya dan percaya kepada kemampuan profesionalnya.
Adanya limpahan dari anggota masyarakat tersebut, menuntut setiap anggota
profesi agar dalam mempersembahkan pelayanan dengan cara yang terhormat,
dengan disadari sepenuhnya bahwa anggota profesi selain memikul tanggung
jawab kehormatan pribadi, juga memikul tanggung jawab terhadap kehormatan
profesi dalam mengamalkan pelayanannya. Dan disamping itu juga dengan penuh
kesadaran bahwa pelayanannya merupakan bagian dari usaha meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Oleh sebab itu Anggota Profesi Radiografer memandang perlu menyusun
rumusan-rumusan sebagai petunjuk dengan harapan dapat menjadi ikatan moral
bagi anggota - anggotanya. Anggota Profesi Radiografer menyadari sepenuhnya
bahwa hanya karena bimbingan Tuhan Yang Maha Esa anggota Profesi Radiografer
dapat melaksanakan tugas pengabdiannya demi kepentingan kemanusiaan, bangsa
dan Negara dengan berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
B. Kewajiban Umum
1. Setiap Radiografer didalam melaksanakan pekerjaan profesinya tidak dibenarkan
membeda-bedakan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, jenis kelamin, agama,
politik serta status sosial kliennya.
2. Setiap Radiografer dalam melaksanakan pekerjaan profesinya selalu memakai
standar profesi.
3. Setiap Radiografer Indonesia dalam melaksanakan pekerjaan profesi, tidak
dibenarkan melakukan perbuatan yang dipengaruhi pertimbangan keuntungan
pribadi.
4. Setiap Radiografer Indonesia dalam melaksanakan pekerjaan profesinya, selalu
berpegang teguh pada sumpah jabatan dan kode etik serta standar profesi
Radiografer.
42
2. Radiografer hanya melakukan pekerjaan pelayanan radiologi atas permintaan
tertulis dari Dokter, Dokter Gigi, Dokter Spesialis, dan Dokter Spesialis Gigi,
dengan klinis yang jelas dan tidak meninggalkan prosedur yang telah ditetapkan.
3. Radiografer tidak dibenarkan menyuruh orang lain yang bukan ahlinya untuk
melakukan pekerjaan Pelayanan Radiologi.
4. Radiografer tidak dibenarkan menentukan diagnosis radiologi.
F. Penutup
Demikianlah Standar Profesi Radiografer ini dipersembahkan untuk seluruh
radiografer di Indonesia agar dapat dipergunakan sebagai pedoman dalam
menjalankan tugas profesi dengan baik dan benar sesuai ketentuan standar
pelayanan kesehatan bidang radiologi sehingga pelayanan kesehatan prima dapat
terwujud.
Standar Profesi Radiografer ini disusun dengan memperhitungkan kondisi
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, oleh karenanya senantiasa
memungkinkan untuk direvisi dan dilengkapi sesuai kebutuhan tuntutan pelayanan.
43
Akhirnya semoga standar profesi ini dapat dipergunakan oleh seluruh
radiografer Indonesia dan bermanfaat bagi eksistensi wewenang, tugas dan
fungsinya sebagai radiografer.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 8 Nopember 2018
KETUA UMUM
PERHIMPUNAN RADIOGRAFER INDONESIA (PARI),
44