Anda di halaman 1dari 17

PENENTUAN ALIRAN FLUIDA DENGAN

MENGGUNAKAN METODE PERSAMAAN NAVIER-


STOKES DAN BANTUAN PERSAMAAN
DIFERENSIAL
Tugas Besar UAS Matematika III/Teknik sipil

Oleh:
Nama : Ersa Monica
NPM : 41155020170030
Kelas : Teknik Sipil-A
Dosen : Dr. Hennie Husniah, M.T.
Asisten Dosen : Mila Isti Riani, M.Si.

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LANGLANG BUANA
BANDUNG
Januari 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah senantiasa melimpahkan Rahmat dan Hidayah-
NYA sehingga kita semua dalam keadaan sehat walafiat dalam menjalankan aktifitas sehari-
hari. Kami juga panjatkan kehadiran ALLAH SWT, karena hanya dengan kerido’an -NYA
laporan untuk memenuhi tugas besar UAS matematika III dengan judul “Penentuan aliran
fluida dengan menggunakan persamaan navier—stokes dan bantuan persamaan diferensial”
ini dapat terselesaikan. Kami menyadari betul sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dari berbagai
pihak, makalah ini tidak akan terwujud dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu dengan
segala kerendahan hati saya berharap saran dan kritik demi perbaikan- perbaikan lebih lanjut.
Dan semoga laporan yang saya buat bisa mendapatkan point yang maksimal.

Bandung, 28 Januari 2019

Ersa Monica
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................
DAFTAR ISI.....................................................................................
BAB I: PENDAHULUAN.............................................................. .
A.Latar Belakang .............................................................................
B.Rumusan Masalah ........................................................................
C.Tujuan Penulisan ..........................................................................
BAB II: KAJIAN PUSTAKA..........................................................
2.1 Pengertian Persamaan Diferensial..............................................
2.2 Diferensial Parsial.......................................................................
2.3 Pengertian Aliran Fluida………………………………………
2.4 Penjelasan Persamaan Navier-Stokes……………………………
2.5 Penjelasan Pembuatan Aliran Fluida…………………………….
2.6 Hubungan aliran fluida menggunakan metode persamaan diferensial dalam bidang teknik
sipil…………………………………………………………………..
BAB III: ANALISIS DAN DISKUSI
3.1 Aliran Fluida……………………………………………………
3.2 Aliran Turbulen…………………………………………………
3.3 Aliran Transisi………………………………………………….
3.4 Persamaan-persamaan Diferensial Aliran Fluida………………
3.5 Persamaan Navier-Stokes………………………………………
BAB IV: PENUTUP.........................................................................
4.1 Kesimpulan .................................................................................
BAB V : REFERENSI
5.1 Referensi………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Fluida adalah suatu zat yang dapat mengalir dapat berupa cairan atau gas. Salah satu cabang
ilmu fisika yang membahas tentang fluida adalah dinamika fluida. Dinamika fluida
memberi Gambaran tentang gerak fluida dalam batas ruang tertentu. Salah satu contoh fluida
adalah air. Aliran air yang ada di alam ini memiliki bentuk beragam, karena berbagai
sebab dari keadaan alam baik bentuk permukaan tempat mengalirnya air juga akibat arah
arus yang tidak mudah untuk diGambarkan. untuk dapat menjelaskan tentang gerak fluida
maka gerak ini lebih dahulu harus dapat diketahui semua persamaan diferensial yang dapat
diselesaikan secara analitik maupun numerik. Persamaan dasar yang dibutuhkan adalah
persamaan kontinuitas dan persamaan gerak yang berkaitan dengan hukum Newton II. Jika
dihubungkan dengan dunia Teknik sipil berkaitan dengan pembuatan bendungan, kanal,
tanggul, dll. seorang Teknik sipil

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan permasalahan yang akan
dibahas, yaitu:
1.Bagaimana membuat model aliran fluida dengan metode persamaan navier- Stokes dan
persamaan diferensial?
2.Bagaimana hasil penggunaan metode persamaan navier-Stoker dan persamaan diferensial
apakah metode tersebut terbukti bisa diterapkan?
3. Bagaimana keseimbangan gaya- gaya yang bekerja pada elemen fluida akibat
tegangan normal dan tegangan geser dalam arah x, arah y, dan arah z

C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah:
1.Untuk menentukan aliran fluida dengan metode persamaan navier-Stokes dan bantuan
persamaan diferensial berhasil dilakukan atau tidak.
2. Mengetahui keseimbangan gaya-gaya yang bekerja pada elemen fluida akibat tengangan
normal dan tegangan geser dalam arah x, arah y, dan arah z.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Persamaan Diferensial


Persamaan diferensial adalah suatu persamaan yang memuat variabel bebas, variabel tak
bebas, dan derivatif-derivatif dari variabel tak bebas terhadap variabel bebas- n (Marwan dan
Said, 2009).
Contoh persamaan diferensial :
y’ + xy = 3
y” + 5y’ + 6y = cos x
y” = ( 1 + y’2) (x2+ y2)

Dari contoh di atas fungsi yang tak diketahui dinyatakan dengan y dan dianggap sebagai fungsi
satu peubah bebas x, yaitu y = y(x). Menurut peubah bebas, persamaan differensial dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu persamaan differensial biasa dan parsial sedangkan
persamaan differensial dilihat dari bentuk fungsi atau pangkatnya juga dibedakan menjadi dua
yaitu persamaan differensial linear dan persamaan differensial non linear( Marwan dan Said,
2009)
2.2 Persamaan Diferensial Parsial
persamaan yang memuat satu atau lebih turunan parsial dengan dua atau lebih variabel
bebas Orde dari PD parsial : tingkat tertinggi dari derivatif yang ada dalam PD. Derajat
dari PD parsial : pangkat tertinggi dari turunan tingkat tertinggi yang ada dalam PD. PD
parsial dikatakan linier jika hanya memuat derajad pertama dari variabel-variabel
bebasnya dan derivatif-derivatif parsialnya. Beberapa contoh PD parsial yang penting :
2. Aliran Fluida
Fluida adalah suatu zat yang dpat mengalir bisa berupa cairan atau gas. Fluida mengubah
bentuknya dengan mudah dan didalam kasus mengenai gas,mempunyai volume yang sama
dengan volume uladuk yang membatasi gas tersebut. Pemakaian mekanika kepada medium
kontinyu,baik benda padat maupun fluida adalah didasari pada hukum gerak newton yang
digabungkan dengan hukum gaya yang sesuai. Sala satu cara untuk menjelaskan gerak suatu
fluida adalh dengan membagi –bagi fluida tersebut menjadi elemen volume yang sangat kecil
yang dapat dinamakan partikel fluida danmengikuti gerak masing-masing partikel ini. Suatu
massa fluida yang mengalir selalu dapat dibagi-bagi menjadi tabung aliran,bila aliran tersebut
adalah tunak, waktu tabung-tabung tetap tidak berubah bentuknya dan fluida yang pada suatu
saan berada didalam sebuah tatung akan tetap berada dalam tabung ini seterusnya. Kecepatan
aliran didalam tabung aliran adalah sejajar dengan tabung dan mempunyai besar berbanding
terbalik dengan luas penampangnya.pantar,s, 1997)

2.4 Persamaan Navier Stokes


Persamaan Navier Stokes adalah serangkaian persamaan yang menjelaskan pergerakan
dari suatu fluida seperti cairan dan gas. Persamaan- persamaan ini menyatakan bahwa
perubahan dalam momentum (percepatan) partikel- partikel fluida bergantung hanya kepada
gaya viskos internal dan viskos tekanan eksternal yang bekerja pada fluida
2.5 Penjelasan Pembuatan Aliran Fluida

Kenapa kita harus menganalisa aliran fluida menggunakan metode diferensial ? Alasannya
karena tidak semua kondisi dapat kita tinjau dengan hanya menggunakan persamaan bernouli
dan volume control. Ada kondisi dimana terdapat perbadaan kecepatan aliran fluida untuk
setiap lapisan pada penampang pipa. Hanya dengan menggunakan analisis diferensial inilah
masalah tersebut dapat kita tinjau. Alasannya pada analisis diferensial pendekatannya
dilakukan sampai volume atur yang sangat kecil (karena sangat kecil maka disebut analisis
diferensial). Tantangan pada analisis diferensial fluida adalah persamaan diferensialnya
kebanyakan dalam bentuk parsial sehingga sulit diselesaikan. Walaupun begitu,ada beberapa
kondisi dimana terdapat penyederhanaan yang membuat kita bisa menyelesaikan perhitungan
dengan mudah.
Dinamika fluida memberikan Gambaran tentang gerak flluida dalam batas ruang tertentu
Fluida tidak mampu menahan tegangan geser pada saat fluida dalam keadaan diam. Persamaan
dasar aliran fluida secara matematis adalah persamaan Navier Stokes. Persamaan Navier
Stokes menjelaskan pergerakan dari suatu fluida seperti cair dan gas, dan merupakan
bentuk difrensial dari hukum kedua Newton. Penurunan persamaan Navier Stokes,
diselesaikan dengan cara menstubtitusi tegangan normal dan tegangan geser pada gaya- gaya
yang bekerja pada elemen fluida hasilnya disubstitusikan pada persamaan kontinutas
dan viskositas kinematik sehingga diperoleh persamaan Navier Stokes untuk kekentalan
momentum yaitu

.
Persamaan ini berlaku untuk fluida dengan viskositas tidak sama dengan nol Persamaan Navier
Stokes adalah bentuk diferensial dari hukum kedua Newton tentang gerakan. Persamaan
gerak yang paling lengkap untuk elemen fluida berviskositas dalam medan gravitasi adalah
persamaan Navier Stokes. Ditinjau elemen fluida dengan volume ∆x, ∆y, ∆z. Tegangan
permukaan pada elemen fluida adalah tegangan normal dan tegangan geser. Tegangan geser
memberikan Gambaran untuk menunjukkan bidang tempat bekerjanya tegangan geser yang
bekerja sesuai dengan arah tegangan geser. Ditinjau dari elemen fluida berbentuk kubus dengan
sisi ∆x, ∆y, ∆z. Massa dari elemen fluida:
m=p∆x, ∆y, ∆z
F= m.a = (p∆x, ∆y, ∆z).a
Aspek lain analisis diferensial perhitungan mekanika fluida sangatlah kompleks sehingga
sangat sulit diselesaikan dengan cara analitis walaupun sudah menggunakan persamaan
Navier-Strokes. Tetapi ada kejadian kejadian dimana dapat perhitungan dapat disederhanakan,
contohnya pada perhitungan fluida yang mempunyai nilai viskositas yang sangat kecil
sehingga kita bisa menggapnya bernilai 0, dengan anggapan seperti ini persamaan Nevier-
Strokes dapat menjadi persamaan lebih sederhana yaitu persamaan euler.Akan tetapi dengan
perkembangan teknologi yang menyediakan kebutuhan komputasi yang tinggi, kita dapat
melakukan perhitungan numeric dengan lebih cepat.

2.6 Hubungan aliran fluida menggunakan metode persamaan diferensial dalam bidang
teknik sipil
Hubungan antara alliran fluida dengan menggunakan metode persamaan diferensial di bidang
Teknik sipil biasanya diaplikasikan seperti membuat suatu bangunan air contoh pelabuhan,
irigasi, waduk/bendungan(dam), kanal.
BAB III
ANALISIS DAN DISKUSI

3.1 Aliran Fluida


Dalam mekanika fluida, maka aliran fluida dapat dibagi menjdi 3 jenis, yaitu: aliran laminer,
aliran turbulen, dan aliran transisi. Aliran Laminer. Aliran laminer terjadi apabila partikel-
partikel zat cair bergerak teratur denganmembentuk garis lintasan kontiniu dan tidak saling
berpotongan. Aliran laminer juga dapat terjadi apabila kecepatan aliran rendah, ukuran
saluran sangat kecil dan zat cairmempunyai kekentalan besar. Aliran dengan fluida yang
bergerak dalam lapisan-lapisan, atau lamina-laminadengan satu lapisan meluncur secara
lancar. Dalam aliran laminar ini viskositasberfungsi untuk meredam kecendrungan
terjadinya gerakan relatif antara lapisan.

3.2. Aliran Turbulen


Aliran turbulen terjadi apabila pergerakan dari partikel- partikel fluida sangat tidakmenentu
karena mengalami percampuran serta putaran partikel antar lapisan, yangmengakibatkan
saling tukar momentum dari satu bagian fluida kebagian fluida yang lain dalam skala yang
besar. Dalam keadaan aliran turbulen maka turbulensi yangterjadi membangkitkan
tegangan geser yang merata diseluruh fluida sehinggamenghasilkan kerugian-kerugian
aliran.

3.3 Aliran Transisi


Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran turbulen
(Kodoatie,R,J. 2002)
3.4 Persamaan-Persamaan Diferensial Aliran Fluida
Persamaan dasar aliran yang telah dinyatakan didalam bentuk matematis untuk suatu volume
kontrol sembarang, juga dapat dinyatakan di dalam bentuk matematis untuk jenis volume
kontrol yang istimewa, elemen difrensial. Persamaan-persamaandifrensial aliran fluida ini
menyediakan cara untuk menentukan variasi titik-per-titikproperti fluida. Viskositas
(kekentalan) fluida besarnya dapat ditentukan melalui pengukurun terhadap tingkat
hambatan yang ditimbulkan pada aliran fluida yang bersangkutan. Viskositas merupakan
properti dari semua fluida nyata dan viskositas inilah yang membedakan fluida nyata dengan
fluida ideal (fluida tak berviskositas). Hambatan geser terukur sebagai gaya geser total.
Satuan tegangan geser adalah gaya geser persatu-satuan luas.Viskositas dinamik μ
ditunjukkan sebagai perbandingan antara tegangan geserdan gradien kecepatan. Oleh
karena itu dimensinya adalah gaya dikalikan dengan waktu persatuan luas atau massa
persatuan panjang dan waktu. Dalam sistem SI tentang satuan, tegangan geser diberi satuan
N/m2 dan gradient kecepatan dengan satuan (m/dt)/m. oleh karena itu satuan dari viskositas
dinamik adalah sebagai berikut:

Viskositas kinematik (v) didefinisikan sebagai perbandingan antara viskositasdinamik


dan rapat
massa:

3.5 Persamaan Navier-Stokes


persamaan Navier Stokes menjelaskan kesetimbangan gaya- gaya yang bekerja pada fluida.
Persamaan umum Navier Stokesuntuk kekekalan momentum adalah:
BAB IV
KESIMPULAN

1. Pada keseimbangan gaya- gaya yang bekerja pada elemen fluida akibat
tegangan normal dan tegangan geser dalam arah x, arah y, dan arah z
2. Persamaaan Navier Stokes untuk kekekalan momentum berlaku untuk fluida
dengan viskositas tidak sama dengan nol.
3. metode persamaan diferensial terbukti
BAB V
REFERENSI
Boas, Mary L.1996, Mathematical Methods In The Physical Science, Canada: DePaul
University
Djojodihardjo, Harijono, 1983, Mekanika Fluida, Jakarta: Erlangga.
Kodoatie, R, J, Hidrolika Terapan, Aliran pada saluran terbuka dan Pipa, Yogyakarta: Andi.
Makrup, Lalu, 2001, Dasar-Dasar Analisis Aliran di Sungai dan Muara, Jogjakarta:UI
Press.
Munson, R.B, dkk, 2003, Mekanika Fluida, Edisi Keempat, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Nawi, M.W.H, 2001, Kajidaya Bendalir, Malaysia: Universiti Teknologi Malaysia 81310
Skudai, Johor
Darul Ta’zim.
Streeter, L.V, dkk, 1988, Mekanika Fluida, Edisi Delapan, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Sitorus.H.R dan Anisya.D, 2008, Ringkasan Fisika, Bandung: Yrama Widya.
Sutrisno, 1977,Fisika Dasar,Mekanika, Jilid 1, Bandung: ITB
Victor, L. Steeter Dan E.Benjamin Wylie, 1988, Mekanika Fluida, Edisi Delapan, Jilid
1,
Jakarta:Erlangga.
White, M. Frank, 1986, Mekanika Fluida, Edisi Kedua, Jilid 1, Jakarta: Erlangga.
Welty, R. James, 2004, Dasar-Dasar Fenomena Transfort, Volume 1, Transfer Momentum,
Edisi ke-
4, Jakarta: Erlangga.
Shuangling Donga,*, Songping Wub. 2015, A modified Navier-Stokes equation for
incompressible fluid flow, Beijing: Procedia Engineering.
Vistarani Arini Tiwow*, Jasruddin Daud Malago. 2015, Penerapan Persamaan Navier-
Stokes Untuk
Kasus Aliran Fluida Laminer Pada Pipa Tidak Horizontal, Makassar: Sainsmat. Manickam
Siva Kumar, Pichai Philominathan. 2011, Bringing out Fluids Experiments from
Laboratory
to in Silico—A Journey of Hundred Years, India:Computational Mathematics.
James B. Polly and J. M. McDonough. 2012, Application of the Poor Man’s Navier-Stokes
Equations to Real-Time Control of Fluid Flow, New York: Hindawi Publishing Corporation.
J.Venetis. 2015, On a Modified Form of Navier-Stokes Equations for Three-
Dimensional Flows,
NTUA: Hindawi Publishing Corporation.

Anda mungkin juga menyukai