Anda di halaman 1dari 7

Sukses dalam wawancara kerja diperlukan strategi jitu, selain itu juga diperlukan kesiapan

mental, oleh karena itu sebelumnya tentu diperlukan sekali referensi untuk persiapan wawancara
kerja, agar lowongan pekerjaan yang kita inginkan dapat kita rebut dari pesaing lainnya. Kata
pepatah, “Lebih baik luka-luka dalam latihan perang, daripada terbunuh dalam peperangan”.
So, InsyaAllah tips-tips menghadapi wawancara kerja ini sangat penting.

Wawancara kerja selalu menjadi momok yang menegangkan bagi calon karyawan. Pertanyaan
sulit serta dilematis yang seringkali dihadapi saat wawancara kerja biasanya mengenai diri
sendiri, alasan keluar dari kantor yang lama, pertanyaan mengenai kantor yang lama, serta
jumlah gaji yang diminta.

Tips Persiapan Wawancara Kerja

 Mempersiapkan Data Perusahaan yang Dilamar

Pelamar mencari kerja susah payah, namun saat panggilan wawancara datang, mereka
tidak menyiapkannya secara matang. Kesempatan yang ada belum tentu datang dua kali.
Suksesnya wawancara kerja tergantung dari persiapan pelamar kerja. Cari tahu segala hal
tentang perusahaan yang memanggil Anda wawancara. Melalui web, majalah bisnis atau
dari teman yang bekerja di perusahaan tersebut, dengan begitu Anda mengetahu visi misi,
budaya kerja dan kriteria seperti apa yang dicari oleh perusahaan.

 Memiliki tujuan dan kelebihan yang jelas

Ketahuilah tujuan dan kelebihan Anda. Serta siapkan diri untuk menjelaskan semua
kelebihan Anda kepada pewawancara. Jelaskan contoh spesifik perubahan yang akan
terjadi bila Anda menjalani jabatan yang ditawarkan.

 Jangan berbicara terlalu banyak

Jika Anda tidak jelas tentang pertanyaan oleh si pewawancara kerja, jangan berbicara
terlalu banyak. Hal ini membuat si pewawancara bisa terus 'menyerang' dengan
pertanyaan rumit lainnya.

 Buat citra diri

Anda memiliki sekitar 30 detik untuk membuat kesan pertama. Kesan pertama di dapat
dari penampilan Anda. Gunakanlah setelan pakaian kerja yang sopan dengan warna-
warna netral. Pastikan juga sepatu Anda bersih. Memiliki portfolio, pulpen dan notes.
Datanglah minimal 15 menit sebelum wawancara untuk merapikan rambut dan make-up
Anda. Sehingga kesan pertama yang baik bisa segera dibentuk.
 Follow-up

Setelah wawancara, segera tulis email ke perusahaan tersebut yang isinya ucapan terima
kasih telah diberi kesemapatan untuk bisa interview. Cara ini bisa membuat Anda lebih
diingat dan lebih dipertimbangkan untuk lanjut ke fase selanjutnya.

Tips Menjawab Pertanyaan Sulit Saat Wawancara Kerja

 Persiapkan diri

Jangan menggantungkan urusan wawancara kerja pada faktor keberuntungan.


Wawancara kerja butuh persiapan matang layaknya ujian. Persiapkan diri jawaban-
jawaban untuk pertanyaan yang Anda rasa akan menyulitkan.

Misalnya siapkan jawaban mengenai alasan Anda keluar dari kantor sebelumnya. Hati-
hati dalam menjawab. Sebaiknya beri jawaban-jawaban yang bersifat diplomatis tanpa
harus memojokkan salah satu pihak. Salah-salah memilih jawaban Anda malah dinilai
sebagai orang yang suka menyebar aib perusahaan.

Jawaban mengenai gaji pun harus Anda siapkan. Berapa gaji yang Anda minta serta
alasannya. Jangan sampai Anda terlihat tidak percaya diri, atau malah orang yang tak
tahu diri.

 Jujur

Kejujuran penting saat menjawab pertanyaan-pertanyaan sulit dalam wawancara kerja.


Berbohong hanya akan membuat Anda kesulitan serta makin panik. Namun ingat, jujur
bukan berarti Anda harus menceritakan seluruh kejelekan dari perusahaan tempat Anda
bekerja seluruhnya. Tetap pilih dengan bijak jawaban Anda.

 Spesifik dan Lugas

Jawab setiap pertanyaan dengan jelas, spesifik dan lugas. Jika perlu gunakan waktu jeda
setelah pertanyaan untuk berpikir atau sekedar menarik nafas panjang agar lebih tenang.
Dengarkan juga pertanyaan dengan baik, lalu fokus pada pertanyaan itu. Jangan beri
jawaban yang terlalu melebar karena hanya akan membuat Anda terdengar bertele-tele.

Cara Mengatasi Ketegangan Sebelum Wawancara Kerja

 Latihan pernapasan

Latihan pernapasan bisa Anda lakukan menjelang wawancara kerja. Ambil napas dalam-
dalam, tahan beberapa detik, lalu hembuskan perlahan-lahan. Lakukan berulang-ulang
dan rasakan ketegangan dan stres ikut keluar dari hembusan napas.
 Santai

Malam sebelum wawancara kerja tidurlah lebih cepat untuk menghindari rasa kantuk saat
wawancara kerja. Sebelum tidur, bersantailah dengan membaca komik atau novel sambil
menikmati susu panas agar tidur bisa lebih nyenyak.

 Joging

Cara terbaik untuk melepaskan ketegangan adalah dengan melakukan olahraga kecil.
Sebelum berangkat wawancara kerja, Anda bisa melakukan jogging atau treadmill.
Olahraga juga bisa membuat Anda lebih fokus saat wawancara.

 Meditasi

Meditasi akan membuat Anda lebih rileks dan fokus. Duduklah di suatu tempat yang
tenang, tutup mata Anda, rilekskan tubuh Anda dan fokus pada pernapasan.

 Hindari kafein

Banyak orang percaya bahwa kafein dapat membantu untuk lebih santai. Tapi terlalu
banyak minum kafein sebelum wawancara kerja dapat memicu perasaan cemas.
Sebaiknya minum air mineral untuk membantu menghidrasi tubuh dan meningkatkan
energi tubuh.

Hindari Kesalahan Fatal Saat Wawancara Kerja

 Penampilan tidak beres

Pada saat pertama kali wawancara kerja di suatu perusahaan, bagian HRD akan melihat
terlebih dahulu penampilan Anda. Mau sepintar apa pun dan banyaknya keahlian yang
Anda miliki, penampilan tetaplah menjadi nilai utama untuk membuat kesan pertama
yang baik.

Untuk itu, berbusanalah layaknya orang kantoran. Kemeja dengan warna netral, rok
bermodel pensil atau celana bahan, serta sepatu jenis pumps dapat menjadi cara terbaik
untuk terlihat profesional.

 Terlalu banyak berbicara tentang gaji

Kesalahan yang sering terjadi adalah pelamar tidak bisa mengungkapkan apa yang ia
inginkan dengan karirnya di perusahaan yang dilamar. Bukannya mengungkapkan
keahlian dan tanggung jawab yang akan diemban, pelamar malah langsung
membicarakan gaji. Ini dapat melemahkan kehandalan Anda jika terus menerus
membicarakan tentang gaji.
 Sikap yang arogan

Banyak pelamar melihat HRD tidak terlalu berguna, alasannya karena Anda langsung
ingin berhadapan dengan supervisor. Padahal jika Anda ingin mendapatkan pekerjaan,
HRD direkrut oleh perusahaan untuk mewawancara Anda sebelum diwawancarai oleh
supervisor. Jika sikap Anda terlalu arogan dan terlihat meremehkan HRD tentu membuat
Anda sulit mendapatkan pekerjaan.

 Berpikir klise

Jika Anda menghafal semua jawaban untuk pertanyaan HRD, peluang Anda untuk
diterima menjadi lebih kecil. Karena jika Anda menghafal dan membuat jawaban
layaknya orang berpidato tentunya jawaban Anda terlihat membosankan. Anda bisa
memikirkan jawaban di rumah, namun tidak perlu sampai dihafal. Hal ini dikarenakan,
jika pertanyaan berbeda saat ditanyakan oleh HRD malah membuat Anda semakin grogi.
Buatlah jawaban yang spontan, cepat dan kritis.

 Tidak percaya diri

Perusahaan tidak mencari orang yang pemalu dan tidak memiliki ambisi. Tunjukkan rasa
percaya diri pada sikap dan setiap jawaban. Jika pewawancara menanyakan pengalaman
kerja Anda di tempat terdahulu, cobalah untuk tidak menggunakan kata ganti seperti 'kita'
atau 'kami', fokuskan pada prestasi pribadi yang telah Anda buat.

 Tidak mengetahui tentang perusahaan yang dilamar

Hal yang terakhir yang perlu Anda ketahui adalah, pastikan Anda mengetahui tentang
sejarah perusahaan dan bagaimana cara kerja perusahaan. Akan tampak bodoh jika Anda
tidak mengetahui berapa lama perusahaan berdiri, bisnisnya di bidang apa dan siapa
pesaingnya.

Pertanyaan Yang Ditanyakan Pada Wawancara Kerja

1. Beritahukan kami tentang diri Anda?


Biasanya ini merupakan pertanyaan pembuka, karena itu jangan menghabiskan terlalu banyak
waktu untuk menjawabnya. Berikan jawaban seputar: Pengalaman organisasi, Prestasi, Kegiatan
Selama Kuliah/ Sekolah, dan pengalaman karir terakhir.

2. Apa yang Anda ketahui tentang kami?


Ketika pertanyaan ini dikeluarkan, anda diharapkan mampu mendiskusikan produk atau
pelayanan, pendapatan, reputasi, pandangan masyarakat, target, permasalahan, gaya managemen,
orang-orang di dalamnya, sejarah, dan filosofi perusahaan Atau intinya hal yang berkaitan
dengan perusahaan. Tunjukan keinginan mempelajari lebih banyak tentang perusahaan tersebut,
dan jangan memberikan jawaban negatif seperti “Saya tahu perusahaan anda mengalami
problema-problema, itu alasan saya disini”. Jawaban yang paling bagus adalah saya ingin
melihat perusahaan bapak terus berkembang setiap tahunnya, saya ingin mengembangkan karir
saya bersama perusahaan bapak, semoga saya dapat membuat perusahaan ini Semakin Maju.

3. Apa yang dapat Anda berikan pada kami (yang orang lain tidak bisa beri)?
Sebutkan prestasi-prestasi dan jenjang karir yang Anda telah capai. Sebutkan kemampuan dan
hal-hal yang menarik perhatian Anda, gabungkan dengan sejarah Anda mencapai hal-hal itu.
Sebutkan kemampuan Anda menentukan prioritas, mengidentifikasi masalah, dan menangani
suatu masalah. Hal yang utama dalam menjawab pertanyaan ini adalah tenang, jelaskan kegiatan
atau prestasi yang anda punya. Bila anda tidak punya prestasi, tenang saja. Gunakan organisasi
anda sebagai pelindung anda, bila tidak memiliki pengalaman sama sekali, tenang juga. Jawab
dengan mengandai-andai aja. Seperti saya waktu sekolah SMA dan SMA pernah menjadi bagian
osis, dan waktu kuliah saya menjadi kepala karang taruna. Jadi pengalaman saya dalam
berorganisasi akan meningkatkan perusahaan ini lebih maju lagi.

4. Apa yang paling menarik menurut Anda dari pekerjaan ini? Dan apa yang paling tidak
menarik?
Sebutkan tiga sampai empat faktor menarik dari pekerjaan yang anda hendak ambil dan satu hal
kecil sebagai faktor yang kurang menarik. Jawab seperti ini, saya sangat tertantang dengan
pekerjaan ini, saya ingin membuktikan saya bisa sukses dengan pekerjaan ini. Dan sekali lagi
jangan bilang masalah Gaji, Gaji mengikuti prestasi kita.

5. Mengapa kami harus merekrut Anda?


Pertanyaan ini saam seperti pertanyaan nomor empat, sebutkan saja kemampuan-kemampuan
dan pengalaman Anda yang mampu mendukung perusahaan tersebut agar jauh lebih
berkembang.

6. Apa yang Anda cari di dalam sebuah pekerjaan?


Berikan jawaban yang berkisar pada oportunitas di dalam organisasi. Beritahukan pewawancara
kalau Anda ingin memberikan kontribusi dan dikenali. Hindari jawaban yang mempersoalkan
kestabilan keuangan pribadi.

7. Menurut Anda, apa definisi dari posisi yang Anda inginkan?


Berikan jawaban yang singkat dan berkisar tentang tugas dan kewajiban. Pastikan Anda mengerti
posisi tersebut sebelum Anda hendak menjawab. Sebelum interview seharusnya mencari
informasi mengenai posisi yang dilamar.

8. Berapa lama waktu yang Anda butuhkan untuk memberikan kontribusi berarti bagi
kami?
Beri jawaban yang realistik. Beritahukan pewawancara bahwa walaupun Anda akan berusaha
mengatasi segala harapan dan tantangan dari hari pertama, Anda membutuhkan sekitar enam
bulan untuk benar-benar mengerti organisasi perusahaan dan kebutuhannya.

9. Berapa lama Anda akan bersama kami?


Beritahukan pewawancara bahwa Anda tertarik berkarir bersama perusahaan tersebut namun
Anda ingin tetap tertantang untuk mencapai target bersama.
10. Dari resume Anda, kami rasa Anda terlalu berpengalaman untuk posisi ini. Bagaimana
pendapat Anda?
Ini pertanyaan jebakan. Anda diharapkan untuk tetap rendah hati namun percaya diri dengan
kemampuan Anda. Cara terbaik menanganinya adalah menjawab bahwa Anda butuh mengenal
perusahaan lebih jauh sebelum dapat dengan efisien bekerja di tingkat yang lebih tinggi.

11. Kenapa Anda meninggalkan pekerjaan Anda yang sebelumnya?


Anda sebaiknya menjawab pertanyaan ini dengan jujur namun singkat dan jelas termasuk jika
hal tersebut karena Anda dipecat. Namun yang perlu diperhatikan, Anda sebaiknya jangan
menyebutkan konflik pribadi. Perlu Anda perhitungkan bahwa pewawancara mungkin akan
bertanya banyak soal masalah ini, jangan sampai Anda terbawa emosi.

12. Apa yang Anda rasakan ketika harus meninggalkan pekerjaan Anda?
Beritahu pewawancara bahwa Anda merasa khawatir namun jangan terkesan panik. Katakan
bahwa Anda siap menerima segala resiko demi mendapatkan pekerjaan yang cocok untuk Anda.
Jangan menunjukan bahwa Anda lebih mementingkan kestabilan keuangan.

13. Pada pekerjaan Anda sebelumnya, apa yang berkenan dengan Anda? Dan apa yang
tidak berkenan?
Berhati-hatilah dalam menjawab pertanyaan ini dan kemukakan hal-hal positif. Deskripsikan
lebih banyak hal yang Anda sukai daripada yang Anda tidak sukai. Jangan menyebutkan masalah
pribadi. Jika Anda membuat pekerjaan sebelumnya terkesan buruk, pewawancara akan bertanya-
tanya mengapa Anda berada disana. Hal ini jelas mengurangi profesionalisme Anda.

14. Apa pendapat Anda tentang bos Anda sebelumnya?


Ini juga pertanyaan yang harus Anda jawab dengan hati-hati. Sebisa mungkin jawablah
pertanyaan ini dengan positif karena calon bos Anda akan merasa Anda akan membicarakan hal-
hal buruk tentang dia seperti apa yang telah Anda lakukan terhadap bos yang terdahulu.

15. Mengapa Anda tidak mendapatkan pekerjaan yang lebih baik di usia Anda?
Lagi-lagi ini bisa menjadi pertanyaan jebakan. Beritahukan pewawancara bahwa inilah alasan
Anda mencari lowongan pekerjaan di perusahaan tersebut. Jangan bersikap defensif.

16. Berapa gaji yang Anda minta?


Ini pertanyaan yang mengiurkan, namun pastikan Anda menyebutkan angka kisaran yang Anda
yakin merupakan gaji yang pantas atau bertanya pada pewawancara berapa kisaran pada
pekerjaan sejenis. Jika Anda diberi pertanyaan ini dari awal wawancara, sebaiknya Anda
mengelaknya dengan mengatakan Anda ingin tahu seberapa banyak tanggung jawab yang akan
Anda pegang di perusahaan tersebut. Tekankan bahwa Anda lebih mementingkan pekerjaannya
namun jangan menjual standar Anda.

17. Apa target jangka panjang Anda?


Untuk menjawab pertanyaan ini, Anda lagi-lagi diharuskan meneliti perusahaan tersebut dan
mengetahui rencana dan/atau target mereka lalu memberikan jawaban yang singkron dengan
milik perusahaan.
18. Seberapa sukses yang Anda rasa telah capai?
Berikan jawaban yang positif dan percaya diri, namun jangan memberikan jawaban yang
berlebih. Jangan membuat pewawancara merasa Anda seorang yang suka membesar-besarkan
sesuatu.

Anda mungkin juga menyukai