BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Bayi baru lahir normal adalah bayi yang lahir dari kehamilan 37
minggu sampai 42 minggu dan berat badan lahir 2500 gram sampai
kehidupan ekstrauterin.
persiapan yang tepat untuk kedatangan bayi baru lahir. Adapun asuhannya
7
8
berikut:
I.M.
diberikan imunisasi.
bayi tidak teratur, bayi berwarna kuning, bayi berwarna pucat, suhu
meningkat, dll.
4. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam asuhan pada bayi baru lahir
infeksi.
b. Jangan mengoleskan salep apapun atau zat lain ke tali pusat. Hindari
sedikit.
c. Rangsangan taktil.
Menurut Yanti (2009) proses kehilangan panas pada tubuh bayi baru lahir
sebagai berikut:
10
terhadap lingkungan.
d. Radiasi yaitu proses hilangnya panas tubuh bayi bila diletakan dekat
bayi diatas perut ibu dengan posisi kepala bayi sedikit lebih rendah
c. Menjepit tali pusat menggunakan klem kira-kira 3cm dari pusat bayi
bayi dengan kain yang bersih dan kering, menutupi bagian kepala.
Persiapan
Penilaian:
Bayi cukup bulan, Bayi tidak cukup bulan, dan Air ketuban bercampur
ketuban jernih, menangis atau tidak menangis atau tidak mekonium
atau bernafas, tonus otot bernafas atau megap-megap dan
baik atau tonus otot tidak baik
A B C
B. Asfiksia
1. Pengertian Asfiksia
gagal bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, sehingga
bayi tidak dapat memasukkan oksigen dan tidak dapat mengeluarkan zat
Menurut Asri Dwi (2010) faktor penyebab asfiksia ada tiga antara
b. Tali pusat: lilitan tali pusat, tali pusat pendek, simpul tali pusat,
3. Patofisiologi
perubahan sebagai berikut, alveoli paru janin dalam uterus berisi cairan
paru. Pada saat lahir dan bayi mengambil nafas pertama, udara memasuki
bayi baru lahir, dengan aliran darah paru yang inadekuat dan hipoksemia
2008).
15
janin pada masa kehamilan dan persalinan. Proses kelahiran sendiri selalu
selama kehamilan dan persalinan akan terjadi asfiksia yang lebih berat.
Keadaan ini akan mempengaruhi fungsi sel tubuh dan tidak teratasi akan
pernafasan teratur. Pada penderita asfiksia berat, usaha bernafas ini tidak
tampak dan bayi selanjutnya berada pada periode apnu kedua. Pada tingkat
asidosis respiratorik, bila gangguan berlanjut dalam tubuh bayi akan terjadi
glikogen tubuh terutama pada jantung dan hati akan berkurang asam
kardiovaskuler yang terjadi dalam tubuh berakibat buruk terhadap sel otak.
4. Klasifikasi Klinis
Tabel 2.1 Scoring APGAR bayi baru lahir menurut Oxorn (2010) sebagai
berikut:
5. Manifestasi Klinik
tanda-tanda klinis pada janin atau bayi berikut ini (Maryunani, 2009):
a. DJJ lebih dari 100x/menit atau kurang dari 100x/menit tidak teratur.
c. Tonus otot buruk karena kekurangan oksigen pada otak, otot dan
organ lain.
i. Pucat.
a. Anamnesis
4). Adanya riwayat gangguan atau kesulitan waktu lahir (lilitan tali
b. Pemeriksaan fisik
7. Penatalaksanaan Asfiksia
a. Asfiksia berat
per menit.
19
permenit.
B: Memulai pernafasan
belum lahir air ketuban bercampur mekonium, Setelah bayi lahir, nilai 3
tanda utama yaitu pernafasan, frekuensi jantung, dan warna kulit (Hidayat,
2010).
lahirnya bayi kemudian bayi bersih dari mekonium, bayi bernafas atau
menagis, tonus otot baik, warna kulit kemerahan, cukup bulan. Langkah
awal yang harus dilakukan yaitu hangatkan bayi, atur posisi, isap lendir,
volume udara kedalam paru dengan tekanan positif untul membuka alveoli
Langkah-langkah:
a. Pasang sungkup.
inspirasi.
e. Bayi lemas.
22
9. Terapi Medikamentosa
a. Epinefrin
Indikasi:
1). Denyut jantung bayi < 60 kali/metit setelah paling tidak 30 detik
2). Asistolik.
Indikasi:
Klinis ditandai adanya pucat, perfusi buruk, nadi kecil/ lemah dan
Jenis cairan:
c. Natrium bikarbonat
Indikasi:
BB (7,4%)
Langkah Awal:
Nilai nafas
Bagan 2.2 Manajemen Asfiksia Bayi Baru Lahir menurut APN (2008)
25
Hipoksia
Asfiksia
Dalam hal ini bayi Frekuensi jantung > 100 Frekuensi jantung < 100
dianggap sehat dan x/menit, tonus otot kurang x/menit, tonus otot buruk,
tidak memerlukan baik, sianosis, reflek sianosis berat dan pucat,
tindakan istimewa iritabilitas tidak ada reflek iritabilitas tidak ada
(Wiknjosastro, 1999)
26
berikut :
dimulai saat klien masuk dan dilanjutkan secara terus menerus selama
data primer. Sumber data sekunder adalah data yang sudah ada,pratikan
perlu bertindak segera demi keselamatan ibu dan bayi, beberapa data
(Mufdlilah, 2012).
menyeluruh
29
pasien tersebut dan apa yang dia tidak inginkan (Mufdlilah, 2012).
dan aman. Perencanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian dilakukan oleh bidan dan sebagian lagi oleh klien, atau
1) S : Subyektif
2008).
2) O : Obyektif
didapat dari hasil observasi melalui pemeriksaan fisik pada bayi baru
2) A : Assessment
4) P : Planning
(Pudiastuti, 2011):
e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak pra sekolah.
Pernyataan standar:
Prasyarat:
aman bagi BBL, seperti air bersih, sabun dan handuk bersih, dua
handuk/ kain hangat yang bersih (satu untuk mengeringkan bayi, yang
steril/DTT.
yang efektif.