Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

PENYAKIT TIDAK MENULAR

TAHUN 2020

Unit Organisasi :Puskesmas Dilumil

Program :Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Tidak Menular(PTM)

Kegiatan :PendampinganPenderitaPenyakitTidakMenular

Keluaran :Jumlah Pelaksanaan Kegiatan Penyakit Tidak Menular

Hasil ;Meningkatkan Pengetahuan Masyarakat Tentang Pentakit Tidak Menular

A. LATAR B ELAKANG
Pada saat ini penyakit tidak menular menjadi penyebab utama kematian sebesar 6
Juta dari seluruh kasus di seluruh dunia.Peningkatan kematian akibat PTM di masa
mendatang di proyeksi akan terus bertambah sebesar 15%(44 Juta kematian) dengan
rentang waktu antara 2010 dan 2020.
Pada awal perjalanan PTM seringkali tidak menimbulkan gejala dan tidak
menunjukan gejala klinis secara khusus sehingga datang sudah terlambat atau pada atau
pada stadium lanjut tidak mengetahui dan menyadari kondisi kelainan yang terjadi pada
dirinya.
Berdasarkan data kunjungan periode 2017 Puskesmas Dilumil angka kasus Hipetensi
sebsesar 98 Kasus dan Asma Bronkial sebesar 135 Kasus.PTM dapat di cegah dengan
pengendalian Faktor resiko yaitu :
 Merokok
 Diet yang tidak sehat
 Kurang aktifitas Fisik
 Konsumsi minuman beralkohol
Mencegah dan emengendalikan faktor resiko relatif lebih murah bila di
bandingkan dengan biaya pengobatn PTM
Pengendalian faktor resiko PTM merupakan upaya untuk mencegah PTM bagi masyarakat
sehat,yang mempunyai faktor resiko dan bagi penyandang PTM dengan tujuan bagi yang
memiliki faktor resiko agar tidak timbul faktor resiko,kemudian bagi yang mempunyai faktor
resiko di upayakan agar faktor resiko PTM menjadi normal kembali dan atau mencegah
terjadinya PTM.Untuk mencegah komplikasi kecacatan,dan kematian dini serta
meningkatkan kualitas hidup.
Salah satu strategi PTM yang efisien dan efektif adalah pemberdayaan dan
peningkatan peran serta masyrakat.Masyrakat di berikan fasilitas dan bimbingan untuk ikut
berpartisipasi dalam pengendalian faktor resiko PTM dan di bekali pengetahuan dan
keterampilan untuk melakukan deteksi dini,pemantuan faktor resiko PTM serta tindak
lanjutnya.Yang kemudian kegiatn ini di sebut POSBINDU.
Posbindu PTM di puskesmas Dilumil merupakan wujud peran serta masyrakat dalam
melakukan deteksi dini,pemantauan faktor resiko PTM serta tindak lanjut dini yang di
laksanakan secara terpadu rutin dan periode.Kegiatan Posbindiu PTM di harapkan dapat
meningkatkan mawas diri masyrakat terhadap faktor resiko PTM dapat di cegah
B. TUJUAN DAN STRATEGI
I. Tujuan
1) Umum
Terlaksananya pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM berbasis peran
serta masyarakat secara terpadu,rutin dan periode di wilayah kerja puskesmas
Dilumil
2) Khusus
 Terlaksanya deteksi dini faktor resiko PTM
 Terlaksananya pemantauan faktor resiko PTM
 Terlaksananya tindak lanjut dini faktor resiko PTM
II. Strategi
Untuk mencapai keberhasilan program Posbindu PTM perlu di kembangkan strategi
pelaksannaan kegiatan yaitu:
 Sosialisasi danadvokasi dengan kepala puskesmas dan lintas program di
puskesmas
 Sosialisasi lintas sektor di desa dan kelurahan
 Pemberdayaan masyarakat
 Pendekatan integrative pada kelompok masyarakat khusus dan pada
berbagai tatanan seperti di sekolah,tempat kerja dan pemukiman
 Peningkatan kemapuan dan keterampilan masyarakat dalam pengendalian
faktor resiko PTM dann pelatihan kader PTM
C. SASARAN KEGIATAN PTM
Sasaran Kegiatan PTM terdiri 3 kelompok yaitu:
1. Sasaran Utama
Yang merupakan penerima langsung manfaat pelayanan yang di berikan yaitu
masyarakat yang beresiko dan masyarakat dan masyarakat dengan PTM dari usia 15
tahun ke atas
2. Sasaran Antara
Merupakan sasaran individu atau kelompok masyarakat yang berperansebagai agen
pengubah terhadap faktor resiko PTM
3. Sasaran Penunjang
Merupakan sasaran individu atau kelompok lembaga masyarakat atau
profesi,lembaga pendidikan dan lembaga pemerintah yang berperan memberi
dukungan baik kebijakan,teknologi dan ilmu pengetahuan,material dana dan
terlaksananya posbindu
D. PELAKSANAAN KEGIATAN
Penyelengaraan Posbindu PTM meliputi:
a. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk menelusuri faktor resiko perilaku
seperti:merokok,konsumsi sayur dan buah,aktivitas fisik,konsumsi alkohol dan stres
b. Pengukuran
Pengukuran dilakukan dengan mengukur berat badan,tinggi badan,indeks masa
tubuh,lingkar perut dan tensi darah
c. Pemeriksaan
Pemeriksaan faktor resiko PTM seperti gula darah sewaktu,kolesterol
total,trigliserida,Pemeriksaan klinik payudara,arus puncak respirasi dan IVA
d. Tindak Lanjut Dini
Berdasarakan hasil wawancara,pengukuran dan pemeeriksaaan di lakukan tindak
lanjut dini berupa pembinaan secara terpadu dengan peningkatan pengetahuan dan
kemampuan klien tentang tata cara pengendalian faktor resiko PTM melalui
penyuluhan massal dan konseling
e. Rujukan
Rujukan dalam kerangka pelayanan kesehatan berkelanjutan dari masyarakat
hingga ke fasilaitas pelayanan kesehatan dasar termasuk rujuk balik ke masyarakat
untuk pemantauannya
E. PENCATATAN DAN PELAPORAN

Pencatatan dan pelaporan posbindu di lapangan di lakuakan secara manual dan atau
menggunakan sistim surveilans PTM oleh petugas/pengelola PTM Puskesmas.Dari kegiatan
harian perposbindu yang kemudian di rekap pada akhir bulan yang kemudiann menjadi bahan
laporan ke dinas kesehatan

F. PENDANAAN
Pembiayaan ini bersumber dari Dana Bok Dinas Kesehatan kabupaten Belu Tahun Anggaran
2019 sebagai Berikut:
No Uraian Rincian Perhitungan Jumlah(Rp)
Volume satuan Harga
1 PendampinganPenderita Satuan
PTM
Belanja Perjalanan Dinas
 Petugas Pusk: 72 OH 100.000 7.200.000
2org X 3 ds x 12
bln

TOTAL 7.200.000

G. JADWAL PELAKSANAAN
Jadwal Kegiatan Pemeriksaan dan Pengukuran Faktor Resiko PTM akan di laksanakan pada
Bulan tahun 2020 di Desa Mahuitas, DesaMakir,DesaLamaksanulu.

Mengetahui
Kepala Puskesmas Dilumil Pengelola Program PTM

Robertus Markus Seran,SKM AgustinusUlu,Amd.Kep


Nip.19821210 200904 1 004

Anda mungkin juga menyukai