Disusun oleh:
Anggota :
Ajeng Try Aulia E711811033
Dea Wulandari E711811036
Izka Nur Salsabila E711811042
Justina Rahayu E711811043
Kgs M Fauzan Fajari E711811045
M Arif Abdillah E711811046
Novi Irawati E711811051
Shella Rahmawati E711811058
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb
Wassalamualaikum Wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang ditunjangi oleh factor
lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan
dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa.
Ada pula ciri-ciri anak prasekolah dan cara mengembangkan agar anak dapat
berkembang menjadi kompeten. Dan itu semua akan saya coba bahas dalam
makalah ini.
Masa prasekolah merupakan fase perkembangan individu pada usia 2 s/d 6
tahun,ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau
wanita,dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training) dan mengenal beberapa
hal yang dianggap berbahaya.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja tahap-tahap perkembangan pada balita?
2. Bagaimana perkembangan balita secara fisik, psikologis, bahasa maupun
moral?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tahap-tahap perkembangan pada balita.
2. Memahami perkembangan balita secara fisik, psikologis, bahasa maupun
moral.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan
berikutnya. Dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh, baik yang menyangkut
ukuran berat dan tinggi maupun kekuatannya, memungkinkan anak untuk dapat
lebih mengembangkan keterampilan fisiknya dan mengeksplorasi lingkungannya.
Perkembangan fisik anak ditandai dengan berkembangnya ketrampilan motorik,
baik yang kasar maupun halus.
1. Usia 12 bulan:
a. Berdiri sendiri tanpa dibantu
b. Berjalan dengan dituntun
c. Menirukan suara
d. Mngulang bunyi yang di dengarnya
e. Belajar menyatakan 1 atau 2 kata
f. Mengerti perintah sederhana/larangan
g. Minat yang besar dalam mengeksplorasikan sekitar
h. Berpartisipasi dalam permainan
i. Ingin menyentuh apa saja dan emasukan benda-benda ke mulutnya
2. Usia Toddler (1-3 tahun)
a. Tinggi badan
Rata-rata 7,5 cm pertahun dan untuk usia 2 tahun tinggi badan ±86,6 cm.
Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi badan pada saat
dewasa
b. Berat badan
Rata-rata naik 1,8-2,7 kg pertahun. Pada usia 2 tahun berat badannya rata-
rata 12,3kg. berat badan naik 4x pada usia 2,5 tahun
c. Lingkar kepala
Usia 1-2 tahun lingkar kepala sama dengan lingkar dada. Lingkar kepala
meningkat total pada tahun ke 2 yaitu 2,5 cm tahun, kemudian meningkat secara
perlahan-lahan rata-rata 0,5 inchi tiap tahun sampai 5 tahun.
B. PERKEMBANGAN EMOSI
Pada masa ini, masa emosi balita sangat kuat, ditandai oleh ledakan amarah,
kekuatan yang hebat atau iri hati yang tidak masuk akal. Pada usia 4 tahun anak
sudah mulai menyadari “aku”nya bahwa “aku”nya (dirinya) berbeda dengan orang
lain. Bersamaan dengan itu, berkembang pula perasaan harga diri yang menuntut
pengakuan dari lingkungannya. Pola emosi umum yang terjadi pada masa balita
antaralain:
1. Takut yaitu perasaan terancam oleh suatu objek yang di anggap
membahayakan.
2. Cemas yaitu perasaan takut yang bersifat khayalan.
3. Marah yaitu perasaan tidak senang atau benci.
4. Cemburu yaitu perasaan tidak senang pada orang lain.
5. Kegembiraan, kesenangan dan kenikmatan yaitu masukkan yang positif,
nyaman karena terpenuhi keinginannya.
C. PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
Selain perkembangan fisik, satu hal juga yang harus diperhatikan oleh setiap
orangtua yaitu perkembngan psikologis dan emosional buah hatinya. Dengan peka
terhadap setiap tahap perkembangan si kecil dapa mempererat hubungan orangtua
dan anak,selain tentunya membantu anda mengetahui bagaimana cara menangani
anak muda. Berikut bebarapa tahap dalam perkembangan psikologis dan emosional
anak anda yang bisa menjadi panduan bagi anda sebagai orang tua.
1. Usia 12-36 bulan
Kegiatan mendongeng atau membacakan cerita sebelum tidur untuk si kecil
merupakan sebuah aktifitas yang tak hanya menyenangkan namun juga dapat
mengembangkan kemampuan membaca si kecil sejak dini. Kemampuan tersebut
meliputi:
a) Bagaimana sebuah buku bekerja, dalam hal ini anda mengajarkan bahwa
sebuah buku bisa baru akan bermakna setelah kita membukanya, dan
membaca cerita didalamnya
b) Buku bisa menceritakan sebuah kisah.
c) Setiap cerita memiliki awal dan akhir.
Setelah si kecil tahu manfaat dan cara kerja buku, anda bisa mulai
mengajarkannya untuk menyukai aktifitas membaca buku, ditahap ini anda
cukup mengajarkannya beberapa hal seperti:
a) Membacakannya buku dengan suara yang jelas dan keras
b) Biarkan si kecil bermain-main dengan bukunya, sehingga ia familiar
dengan buku
c) Bacalah dalam waktu yang singkat, karena bagi anak-anak 10 menit
membaca merupakan waktu yang lama
d) Ikuti cerita anda dengan pertanyaan seputar kisah yang ada dalam buku
tersebut, untuk memancing interaksi antara anak anda dengan buku yang
sedang dibaca
e) Jika si kecil tiba-tiba merebut buku yang sedang anda bacakan, biarkan
ia melakukan tersebut, karena itu pertanda si kecil ingin bereksplorasi
dengan bukunya.
2. Usia 18-36bulan
Jika di bulan-bulan sebelumnya bayi anda sulit berpisah dari anda, maka
memasuki tahun ke-2 si kecil mulai menyadari bahwa ia juga makhluk
individual. Mereka akan mulai melakukan sesuatu sendiri. Pada tahap ini berikan
ruang pada anak anda untuk tumbuh. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:
a) Sediakan lebih banyak waktu untuk bagi anak anda untuk melakukan
lebih banyak hal sendiri, misalnya saat ia ingin mengembalikan
mainannya sendiri ke kotaknya, saat ia ingin makan sendiri, membuka
sepatu sendiri dan sebagainya.
b) Sertakan sikecil dalam aktifitas harian anda misalnya saat anda
membersihkan rumah, anda bisa menberinya lap bersih dan sebagainya
sehingga ia merasa telah turut serta bersih-bersih bersama anda.
c) Pada tahap ini ada kalanya si kecil akan membuat anda jengkel misanya
membuat makananya berantakan saat mencoba makan sendiri,jika hal
tersebut terjadi bersabarlah,bimbinglah iya untuk berlatih kemandirianya
dengan benar dan jangan buat iya menyerah karna omelan anda.
d) Seringkali anda mengatakan “tidak”untuk melarang si kecil melakukan
ini itu,jangan kaget jika di usia ini si kecil akan balik mengatakan “tidak”
untuk setiap anda minta. Alangkah lebih baik jika sejak dini anda mulai
memilih kata-kata yang tepat untuk mengatakan “tidak” pada si kecil.
3. Usia 18-24 bulan
Memasuki usia 18 bulan, si kecil sudah mulai bisa mengucapkan satu dua
patah kata sederhana, bahkan anda akan merasa excidet karena ternyata si kecil
sudah mulai bisa anda ajak mengobrol. Meski demikian anda harus bersabar
karna meski sudah mengenal beberapa kata, namun si kecil belum sepenuhnya
mengerti maksud dari kata yang di ucapkanya. Bimbinglah ia terus untuk
mengembangkan kemampuan bicaranya dengan cara:
a) Jangan meneruskan kalimat yang seharusnya diselsaikan anak anda,
karena hanya akan membuat anak anda frustasi.
b) Meski sudah mulai bisa berbicara, namun anda harus ingat, si kecil
masih akan menggunakan tangisan saat lelah, lapar, atau sakit
c) Beri kesempatan pada si kecil untuk berbicara,khususnya jika ada anak
lain yang lebih tua di rumah anda.
d) Jadilah contoh pembicara yang baik untuk anak anda, karena pada usia
ini anak anda sedang hobinya meniru apa yang di lihat dan di
dengarnya.
4. Usia 24 bulan
Memasuki usia 24 bulan anak anda mulai merasakan hubungan antara
perasaan dan perbuatanya terhadap orang lain. Hal tersebutlah yang menjadi
dasar interaksi si kecil dengan sesama yang nantinya membangun hubungan
persahabatan. Sikap empati tersebut perlu di kembangkan oleh si kecil sejak dini
dengan cara:
a) Saat anak anda sedang kesal atau sedih, biarkan iya merasakan dan
menghadapi perasaan tersebut, jangan mencoba menutupi perasaannya
atau melarangnya mengungkapkan perasaanya. Dengan demikian anak
anda belajar mengidentifikasi beragam perasaan yang dirasakannya.
b) Perhatikan emosi anda. jangan malu mengakui jika anda sedang marah,
sedih atau kecewa, namun pastikan juga anda tidak over acting
menghadapi perasaan tersebut sehingga membuat anda takut dan aneh
dengan reaksi anda.
D. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Masa ini lazim di sebut masa “trotzalter” yaitu periode berlawanan atau masa
krisis pertama. Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat dalam dirinya.
Dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari lingkungan atau orang lain. Dengan
kesadaran ini balita menemukan bahwa ada dua pihak yang berhadapan yaitu
“akunya” dan “orang lain”.
Aspek-aspek perkembangan kepribadian balita meliputi:
1. Ketergantungan atas citra diri (dependensi vs selfimage).
Konsep balita tentang dirinya sulit di pahami dan di analisis, karena
keterampilan bahasanya belum jelas dan pandangan terhadap orang lain masih
egosentris. Mereka memiliki system pandangan dan persepsi yang kompleks,
tetapi belum dpat menyatakannya.
2. Inisiatif vs rasa bersalah (initiative vs guilt)
Erik erikson mengemukakan suatu teori bahwa mengalami suatu krisis
perkembangan, karena mereka menjadi kurang defenden dan mengalami konflik
antara inisiatif dan rasa bersalah. Kemampuan anak berkembang, baik secara
fosik maupun mental. Pada tahap ini balita siap dan berkeinginan untuk belajar
dan bekerja sama dengan orang lain guna mencapai tujuannya.
E. PERKEMBANGAN MORAL
Pada masa ini balita sudah memiliki dasar tentang sikap motalitas terhadap
kelompok socialnya (orang tua, saudara dan teman sebaya). Melalui pengalaman
berinteraksi dengan temannya, anak belajar memahami tentang kegiatan atau
prilaku mana yang baik / boleh / di terima / disetujui / buruk / tidak boleh.
Pada saat mengenal konsep baik buruk, benar salah atau menanamkan disiplin oleh
orang tua hendaknya memberikan penjelasan tentang alasanya. Penanaman disiplin
dengan di sertai alasannya ini di harapkan akan mengembangkan selfcontrol atau
selfdiscipline pada anak.
F. PERKEMBANGAN BAHASA
Kata pertama yang diucapkan anak dimulai dari suara-suara seperti yang kita
dengar keluar dari mulut seorang bayi. Dalam masa ini anak cenderung
mengucapkan pengulangan suara. Contoh sebagai penjelasan, ma-ma, mi-mi
(saya mau minum).
Bahasa dan bentuk kalimat makin baik dan sempurna, anak telah
menggunakan kalimat tunggal. Sekarang ia mulai menggunakan awalan dan
akhiran yang membedakan bentuk dan warna.
G. PERKEMBANGAN SOSIAL
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lima tahun pertama merupakan masa terpenting dalam kehidupan manusia,
inilah yang disebut masa emas. Pada masa ini, perubahan dalam kemampuan
terbesar terjadi pada balita, termasuk pertumbuhan otak yang paling pesat, setelah
itu pertumbuhan otak akan menurun seiring dengan bertambahnya umur. Secara
umum untuk tumbuh kembang anak, termasuk pertumbuhan dan perkembangan
otak pada masa emas diperlukan zat gizi makro (karbohidrat, lemak dan protein)
dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Khusus untuk pertumbuhan otak, lemak,
terutama asam-asam lemak tak jenuh (polyunsaturated fatty acid = PUFA) seperti
omega 3 dan omega 6 yang merupakan bahan baku pembungkus serabut saraf
dalam otak, juga sangat dibutuhkan.
B. Saran
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk membuat balita sehat, cerdas dan lincah
serta penuh kreativitas. Faktor yang mempengaruhi yaitu nutrisi dan stimulus yang
berikan kepada anak. Oleh karena itu banyaklah membaca untuk menambah
pengetahuan dalam mendidik anak secara optimal pada masa balita.