Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PADA BALITA

Disusun oleh:
Anggota :
Ajeng Try Aulia E711811033
Dea Wulandari E711811036
Izka Nur Salsabila E711811042
Justina Rahayu E711811043
Kgs M Fauzan Fajari E711811045
M Arif Abdillah E711811046
Novi Irawati E711811051
Shella Rahmawati E711811058

PROGRAM STUDI REKAM MEDIS DAN INFORMASI


KESEHATAN

POLITEKNIK TEDC BANDUNG

TAHUN 2018
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Alhamdulillah dengan kehendak Allah SWT, penulis telah berhasil


menyusun makalah berjudul psikologi perkembangan pada balita. Atas dukungan
moral dan materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka penulis
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Hesti selaku dosen mata kuliah Psikologi
Terapan.

Penulis menyadari keterbatasan, kelemahan dan masih banyak kekurangan


kami dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu penulis berharap ada saran
maupun kritik yang membangun untuk penulis dari pembaca dan pemerhati
makalah ini sebagai acuan agar penulis dapat membuat makalah yang lebih baik
dan menarik untuk tugas selanjutnya.

Wassalamualaikum Wr.wb

Cimahi, Februari 2019

Penulis
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Perkembangan adalah perubahan psikologis sebagai hasil dari proses
pematangan fungsi psikis dan fisik pada diri anak, yang ditunjangi oleh factor
lingkungan dan proses belajar dalam peredaran waktu tertentu menuju kedewasaan
dari lingkungan yang banyak berpengaruh dalam kehidupan anak menuju dewasa.
Ada pula ciri-ciri anak prasekolah dan cara mengembangkan agar anak dapat
berkembang menjadi kompeten. Dan itu semua akan saya coba bahas dalam
makalah ini.
Masa prasekolah merupakan fase perkembangan individu pada usia 2 s/d 6
tahun,ketika anak mulai memiliki kesadaran tentang dirinya sebagai pria atau
wanita,dapat mengatur diri dalam buang air (toilet training) dan mengenal beberapa
hal yang dianggap berbahaya.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja tahap-tahap perkembangan pada balita?
2. Bagaimana perkembangan balita secara fisik, psikologis, bahasa maupun
moral?
C. Tujuan
1. Menjelaskan tahap-tahap perkembangan pada balita.
2. Memahami perkembangan balita secara fisik, psikologis, bahasa maupun
moral.
BAB II

PEMBAHASAN

A. PERKEMBANGAN FISIK
Perkembangan fisik merupakan dasar bagi kemajuan perkembangan
berikutnya. Dengan meningkatnya pertumbuhan tubuh, baik yang menyangkut
ukuran berat dan tinggi maupun kekuatannya, memungkinkan anak untuk dapat
lebih mengembangkan keterampilan fisiknya dan mengeksplorasi lingkungannya.
Perkembangan fisik anak ditandai dengan berkembangnya ketrampilan motorik,
baik yang kasar maupun halus.
1. Usia 12 bulan:
a. Berdiri sendiri tanpa dibantu
b. Berjalan dengan dituntun
c. Menirukan suara
d. Mngulang bunyi yang di dengarnya
e. Belajar menyatakan 1 atau 2 kata
f. Mengerti perintah sederhana/larangan
g. Minat yang besar dalam mengeksplorasikan sekitar
h. Berpartisipasi dalam permainan
i. Ingin menyentuh apa saja dan emasukan benda-benda ke mulutnya
2. Usia Toddler (1-3 tahun)
a. Tinggi badan
Rata-rata 7,5 cm pertahun dan untuk usia 2 tahun tinggi badan ±86,6 cm.
Tinggi badan pada usia 2 tahun diharapkan setengah tinggi badan pada saat
dewasa
b. Berat badan
Rata-rata naik 1,8-2,7 kg pertahun. Pada usia 2 tahun berat badannya rata-
rata 12,3kg. berat badan naik 4x pada usia 2,5 tahun
c. Lingkar kepala
Usia 1-2 tahun lingkar kepala sama dengan lingkar dada. Lingkar kepala
meningkat total pada tahun ke 2 yaitu 2,5 cm tahun, kemudian meningkat secara
perlahan-lahan rata-rata 0,5 inchi tiap tahun sampai 5 tahun.
B. PERKEMBANGAN EMOSI
Pada masa ini, masa emosi balita sangat kuat, ditandai oleh ledakan amarah,
kekuatan yang hebat atau iri hati yang tidak masuk akal. Pada usia 4 tahun anak
sudah mulai menyadari “aku”nya bahwa “aku”nya (dirinya) berbeda dengan orang
lain. Bersamaan dengan itu, berkembang pula perasaan harga diri yang menuntut
pengakuan dari lingkungannya. Pola emosi umum yang terjadi pada masa balita
antaralain:
1. Takut yaitu perasaan terancam oleh suatu objek yang di anggap
membahayakan.
2. Cemas yaitu perasaan takut yang bersifat khayalan.
3. Marah yaitu perasaan tidak senang atau benci.
4. Cemburu yaitu perasaan tidak senang pada orang lain.
5. Kegembiraan, kesenangan dan kenikmatan yaitu masukkan yang positif,
nyaman karena terpenuhi keinginannya.
C. PERKEMBANGAN PSIKOLOGI
Selain perkembangan fisik, satu hal juga yang harus diperhatikan oleh setiap
orangtua yaitu perkembngan psikologis dan emosional buah hatinya. Dengan peka
terhadap setiap tahap perkembangan si kecil dapa mempererat hubungan orangtua
dan anak,selain tentunya membantu anda mengetahui bagaimana cara menangani
anak muda. Berikut bebarapa tahap dalam perkembangan psikologis dan emosional
anak anda yang bisa menjadi panduan bagi anda sebagai orang tua.
1. Usia 12-36 bulan
Kegiatan mendongeng atau membacakan cerita sebelum tidur untuk si kecil
merupakan sebuah aktifitas yang tak hanya menyenangkan namun juga dapat
mengembangkan kemampuan membaca si kecil sejak dini. Kemampuan tersebut
meliputi:
a) Bagaimana sebuah buku bekerja, dalam hal ini anda mengajarkan bahwa
sebuah buku bisa baru akan bermakna setelah kita membukanya, dan
membaca cerita didalamnya
b) Buku bisa menceritakan sebuah kisah.
c) Setiap cerita memiliki awal dan akhir.
Setelah si kecil tahu manfaat dan cara kerja buku, anda bisa mulai
mengajarkannya untuk menyukai aktifitas membaca buku, ditahap ini anda
cukup mengajarkannya beberapa hal seperti:
a) Membacakannya buku dengan suara yang jelas dan keras
b) Biarkan si kecil bermain-main dengan bukunya, sehingga ia familiar
dengan buku
c) Bacalah dalam waktu yang singkat, karena bagi anak-anak 10 menit
membaca merupakan waktu yang lama
d) Ikuti cerita anda dengan pertanyaan seputar kisah yang ada dalam buku
tersebut, untuk memancing interaksi antara anak anda dengan buku yang
sedang dibaca
e) Jika si kecil tiba-tiba merebut buku yang sedang anda bacakan, biarkan
ia melakukan tersebut, karena itu pertanda si kecil ingin bereksplorasi
dengan bukunya.
2. Usia 18-36bulan
Jika di bulan-bulan sebelumnya bayi anda sulit berpisah dari anda, maka
memasuki tahun ke-2 si kecil mulai menyadari bahwa ia juga makhluk
individual. Mereka akan mulai melakukan sesuatu sendiri. Pada tahap ini berikan
ruang pada anak anda untuk tumbuh. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara:
a) Sediakan lebih banyak waktu untuk bagi anak anda untuk melakukan
lebih banyak hal sendiri, misalnya saat ia ingin mengembalikan
mainannya sendiri ke kotaknya, saat ia ingin makan sendiri, membuka
sepatu sendiri dan sebagainya.
b) Sertakan sikecil dalam aktifitas harian anda misalnya saat anda
membersihkan rumah, anda bisa menberinya lap bersih dan sebagainya
sehingga ia merasa telah turut serta bersih-bersih bersama anda.
c) Pada tahap ini ada kalanya si kecil akan membuat anda jengkel misanya
membuat makananya berantakan saat mencoba makan sendiri,jika hal
tersebut terjadi bersabarlah,bimbinglah iya untuk berlatih kemandirianya
dengan benar dan jangan buat iya menyerah karna omelan anda.
d) Seringkali anda mengatakan “tidak”untuk melarang si kecil melakukan
ini itu,jangan kaget jika di usia ini si kecil akan balik mengatakan “tidak”
untuk setiap anda minta. Alangkah lebih baik jika sejak dini anda mulai
memilih kata-kata yang tepat untuk mengatakan “tidak” pada si kecil.
3. Usia 18-24 bulan
Memasuki usia 18 bulan, si kecil sudah mulai bisa mengucapkan satu dua
patah kata sederhana, bahkan anda akan merasa excidet karena ternyata si kecil
sudah mulai bisa anda ajak mengobrol. Meski demikian anda harus bersabar
karna meski sudah mengenal beberapa kata, namun si kecil belum sepenuhnya
mengerti maksud dari kata yang di ucapkanya. Bimbinglah ia terus untuk
mengembangkan kemampuan bicaranya dengan cara:
a) Jangan meneruskan kalimat yang seharusnya diselsaikan anak anda,
karena hanya akan membuat anak anda frustasi.
b) Meski sudah mulai bisa berbicara, namun anda harus ingat, si kecil
masih akan menggunakan tangisan saat lelah, lapar, atau sakit
c) Beri kesempatan pada si kecil untuk berbicara,khususnya jika ada anak
lain yang lebih tua di rumah anda.
d) Jadilah contoh pembicara yang baik untuk anak anda, karena pada usia
ini anak anda sedang hobinya meniru apa yang di lihat dan di
dengarnya.
4. Usia 24 bulan
Memasuki usia 24 bulan anak anda mulai merasakan hubungan antara
perasaan dan perbuatanya terhadap orang lain. Hal tersebutlah yang menjadi
dasar interaksi si kecil dengan sesama yang nantinya membangun hubungan
persahabatan. Sikap empati tersebut perlu di kembangkan oleh si kecil sejak dini
dengan cara:
a) Saat anak anda sedang kesal atau sedih, biarkan iya merasakan dan
menghadapi perasaan tersebut, jangan mencoba menutupi perasaannya
atau melarangnya mengungkapkan perasaanya. Dengan demikian anak
anda belajar mengidentifikasi beragam perasaan yang dirasakannya.
b) Perhatikan emosi anda. jangan malu mengakui jika anda sedang marah,
sedih atau kecewa, namun pastikan juga anda tidak over acting
menghadapi perasaan tersebut sehingga membuat anda takut dan aneh
dengan reaksi anda.
D. PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN
Masa ini lazim di sebut masa “trotzalter” yaitu periode berlawanan atau masa
krisis pertama. Krisis ini terjadi karena ada perubahan yang hebat dalam dirinya.
Dia menyadari bahwa dirinya terpisah dari lingkungan atau orang lain. Dengan
kesadaran ini balita menemukan bahwa ada dua pihak yang berhadapan yaitu
“akunya” dan “orang lain”.
Aspek-aspek perkembangan kepribadian balita meliputi:
1. Ketergantungan atas citra diri (dependensi vs selfimage).
Konsep balita tentang dirinya sulit di pahami dan di analisis, karena
keterampilan bahasanya belum jelas dan pandangan terhadap orang lain masih
egosentris. Mereka memiliki system pandangan dan persepsi yang kompleks,
tetapi belum dpat menyatakannya.
2. Inisiatif vs rasa bersalah (initiative vs guilt)
Erik erikson mengemukakan suatu teori bahwa mengalami suatu krisis
perkembangan, karena mereka menjadi kurang defenden dan mengalami konflik
antara inisiatif dan rasa bersalah. Kemampuan anak berkembang, baik secara
fosik maupun mental. Pada tahap ini balita siap dan berkeinginan untuk belajar
dan bekerja sama dengan orang lain guna mencapai tujuannya.
E. PERKEMBANGAN MORAL
Pada masa ini balita sudah memiliki dasar tentang sikap motalitas terhadap
kelompok socialnya (orang tua, saudara dan teman sebaya). Melalui pengalaman
berinteraksi dengan temannya, anak belajar memahami tentang kegiatan atau
prilaku mana yang baik / boleh / di terima / disetujui / buruk / tidak boleh.
Pada saat mengenal konsep baik buruk, benar salah atau menanamkan disiplin oleh
orang tua hendaknya memberikan penjelasan tentang alasanya. Penanaman disiplin
dengan di sertai alasannya ini di harapkan akan mengembangkan selfcontrol atau
selfdiscipline pada anak.

F. PERKEMBANGAN BAHASA

Bahasa merupakan sebuah kelebihan umat manusia. Dengan menggunakan


bahasa, orang mampu membedakan antara subjek dan objek. Berikut adalah
beberapa perkembangan bahasa menurut Clara dan william stern.

1. Prastadium (tahun pertama)

Kata pertama yang diucapkan anak dimulai dari suara-suara seperti yang kita
dengar keluar dari mulut seorang bayi. Dalam masa ini anak cenderung
mengucapkan pengulangan suara. Contoh sebagai penjelasan, ma-ma, mi-mi
(saya mau minum).

2. Kalimat satu kata (12-18 bulan)

Satu perkataan dimaksudkan untuk mengungkapkan satu perasaan, atau satu


keinginan. Seperti kata “mama” dimaksudkan untuk “mama, saya minta makan.”

3. Masa memberi nama (18-24 bulan)

Perkembangan bahasa ini, seakan-akan terhenti selama beberapa bulan


kerena anak memusatkan perhatiannya untuk belajar berjalan. Sambil berjalan
kesana sini, dengan tak henti-hentinya dia bertanya, “ini apa? itu apa?, itu siapa?,
ia mengapa?” itulah alasannya mengapa ada yang menyebut masa ini dengan
masa “masa memberi nama” atau “masa apa itu”.

4. Masa kalimat tunggal (24-30 bulan)

Bahasa dan bentuk kalimat makin baik dan sempurna, anak telah
menggunakan kalimat tunggal. Sekarang ia mulai menggunakan awalan dan
akhiran yang membedakan bentuk dan warna.

5. Masa kalimat majemuk (>30 bulan)


Anak mengucapkan kalimat yang makin panjang dan bagus. Anak telah
mulai menyatakan pendapatnya dengan kalimat majemuk. Sesekali ia
menggunakan kata perangkai, akhirnya timbullah anak kalimat. Dalam hal ini
anak sering berbuat kesalahan.

G. PERKEMBANGAN SOSIAL

Reaksi sosial kepada orang dewasa


1. Usia 12 Bulan
Balita bereaksi terhadap larangan “jangan-jangan”
2. Usia 16-18 Bulan
Negativisme, dalam bentuk keras kepala tidak mau mengikuti
permintaan atau perintah dari orang dewasa ditunjukkan dengan perilaku
menarik diri atau ledakan amarah.
3. Usia 22-24 Bulan
Balita bekerja sama dalam sejumlah kegitan rutin seperti berpakaian,
makan dan mandi.
Reaksi Sosial kepada balita-balita lain
1. Usia 12-13 bulan
Balita mencoba meremasi pakaian dan rambut balita-balita lain, meniru
perilaku dan suara mereka dan bekerjasama dalam menggunakan mainan,
meskipun ia cenderung bingung bila balita lain mengambil salah satu
mainannya.
2. Usia 13-18 Bulan
Berebut mainan sekarang berkurang dan balita bekerja sama dalam bermain
dan mau berbagi rasa.
3. Usia 18-24 bulan
Balita lebih berminat bermain dengan balita lain dan menggunakan bahan-
bahan permainan untuk membentuk hubungan sosial dengannya.
H. PERKEMBANGAN KOGNITIF
1. Usia 1 bulan:
a. melihat ke arah orang-orang yang sedang bergerak
b. melihat ke wajah orang-orang disekitarnya
c. diam ketika hendak digendong
d. menikmati ketika berada digendongan anda
2. Usia 2 bulan:
a. Matanya dapat bergerak mengikuti orang atau benda yang bergerak
b. Tetap terbangun dari tidurnya untuk waktu yang cukup lama, artinya jam
tidur si kecil sekarang sudah mulai berkurang
c. Mulai untuk tersenyum
3. Usia 3 bulan
a. Mulai senang melihat tangannya sendiri
b. Merasakan suatu benda dengan mulut dan tangannya
c. Menengokkan kepalanya kea rah suara berasal
d. Si kecil menikmati permainan yang melibatkan interaksi, seperti cilukba
e. Tersenyum kepada orang yang dia kenal
4. Usia 4 bulan
a. Dapat memfokuskan matanya kea rah susara berasal
b. Melihat mainannya yang dipegang tangannya sendiri
c. Tersenyum sendiri ketika dihadapkan ke cermin
d. Si kecil mulai mengeluarkan tawanya
5. Usia 5 bulan
a. Menemukan mainan yang disembunyikan secara sebagian di bawah kain
b. Dapat memproduksi suara sendiri untuk menarik perhatian diri
lingkungan sosialnya
c. Memerhatikan orang asing yang ada disekitarnya
6. Usia 6 bulan
a. Mulai mencoba meraih mainannya yang sebenarnya berada diluar
jangkauan si kecil
b. Mulai menyukai bersama orang lain atau menyukai keramaian
7. Usia 6-12 bulan
a. Dapat menemukan benda atau mainannya setelah sebelumnya melihat
disembunyikan
b. Melihat-lihat gambar yang ada dibuku, jadi sekarang anda mulai bisa
membelikan si kecil buku-buku gambar
c. Dapat menggunakan benda sebagai suatu peralatan sudah ditunjukkan
bagaimana caranya
d. Menikmati fungsi mainannya, seperti mainan, musiknya dll
e. Dapat memainkan mainannya dengan cara yang baru, menariknya,
memutarnya, menyodoknya dan merobeknya
f. Sangat menyukai permainan cilukba ataupun pok ame ame.
8. Usia Todler (1-3 tahun)
Diusia ini, toddler menyelesaikan masalahnya melalui proses tial-and-error
dan toddler dapat menyelesaikan masalah melalui pemikiran, misalnya ketika
diberi mainan baru, toddler tidak akan segera mengambil mainan itu tetapi
mereka akan memperhatikan dengan sungguh-sungguh dan berpikir bagaimana
mainan itu bekerja. Toddler sedapat mungkin mengembangkan ketrampilan
kognitif dan intelektual. Mereka belajar tentang urutan waktu. Mereka mulai
berpikir simbolik, contoh: kursi mungkin diibaratkan sebagai tempat yang aman,
sedangkan selimut identik dengan kenyamanan.
I. PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Usia 1 bulan
Bayi yang baru lahir adalah makhluk sosial. Bayi akan senang untuk disentuh,
dipegang, dirayu dan diajak tersenyum. Pada awal bulan pertama, bayi anda
mungkin mulai bereksperimen. Dia akan menikmati menonton wajah anda dan
dapat meniru beberapa gerakan tersebut, julurkan lidah dan menonton saat ia
melakukan hal yang sama. Tersenyum dan menunjukkan kesenangan dalam
menanggapi rangsangan sosial.
Usia 2 bulan
Pada usia 2 bulan, bayi akan menghabiskan berjam-jam saat terjaga mengamati dan
melihat apa yang terjadi disekililingnya. Dia bahkan mungkin bersikap tersenyum
pertama yang cantik adalah sebuah pemanasan saat penting baginya.
Usia 3 bulan
Bayi anda menjadi ahli di “bicara senyum’, memulai percakapan dengan anda
dengan mengirimkan senyum cara anda dan menggelegak pada waktu yang sama.
Pastikan untuk menanggapinya dan bergiliran dalam bermain game. Bayi juga akan
menikmati bermain permainan tatap muka dengan anda, misalnya bermain boo atau
digelitik dari bawah dagu berulang kali. Bayi akan terhibur oleh orang dewasa akrab
dengannya. Menanggapi secara positif saat orang lain menyentuhhnya bayi akan
merasa tenang ketika anda menggendong atau mengambil. Mendengarkan suara
disekitarny. Bayi sudah mulai memberikan senyum hangat dan tertawa.
Usia 4 bulan
Bayi akan menjadi lebih terbuka untuk orang-orang baru, menyapa mereka dengan
jeritan dan gembira. Bayi sudah bisa mengenali wajah orang disekitarnya.
Menangis ketika marah dan mencari kenyamanan. Mulai menampilkan
kegembiraan dengan melambaikan tangan dan kak. Memperhatikan perbedaan
antara dua orang berdasarkan cara mereka melihat, suatu atau merasa. Tersenyum
pada dirinya sendiri di cermin. Menikmati saat melihat bayi lainnya.
Memperhatikan ketika namanya sendiri dipanggil. Suka sering tertawa keras. Bayi
akan cadangan reaksi yang paling antusias untuk anda. Hal ini merupakan tanda
pasti bahwa bayi telah terikat satu sama lain.
Usia 6-9 bulan
Ketika bayi menjadi lebih banyak bergerak, ia mungkin mulai menaruh minat pada
bayi lainnya. Dia akan dengan senang hati bermain bersama bayi l;ain dan sekali-
sekali dia kan tersenyum dan meniru suara masing-masing. Tapi mereka akan
disibukkan dengan tugas didepan mereka dan belum benar-benar bermain bersama.
Anda atau orang disekitarnya akan menjadi teman sepermainannya yang terbaik
untk beberapa waktu kedepan. Anda juga dapat melihat bayi takut orang asing dan
menunjukkan berapa kecemasan jika anda keluar dari pandangannya. Jika dia
marah ketika anda meninggal dia sendirian atau memberinya pada orang lain untuk
memegang. Dalam waktu tersebut ia akan menjadi lebih mandiri dan bersedia untuk
mengeksplorasi dunia disekelilingnya. Bayi mulai mengekspresikan beberapa
emosi yang jelas dan berbeda. Bermain game seperti ciluk ba. Menunjukkan
ketidaksenangan karena kehilangan mainannya. Menanggapi ketika anda berbicara
dengannya atau membuat gerakan yang dilihatnya. Mulai memahami emosi yang
berbeda (misalnya bayi mungkin berkerut ketika anda berbicara dengan nada marah
suara) tampak lebih nyaman disekitar orang-orang akrab dan timbul kecemasan
disekitar orang asing. Mungkin terhibur diri dengan menghisap jempol atau
memegang mainan khusus atau selimut.
Usia 9-12 bulan
Menjelang akhir tahun pertama, bayi mungkin mulai tampa anti sosial. Dia
mungkin menangis ketika anda meninggalkan sisinya atau cemas ketika anda
mendekatkan didalam pelukan orang lain selain anda. Pasang kecemasan akan
terjadi dalam puncaknya antara 10&18 bulan tetapi dapat muncul dimana saja
antara usia 6&20 bulan bayi akan lebih suka ketika anda untuk menahnannya, dan
mungkin sedih ketika anda tidak ada. Bayi mulai menampilkan kebahagiaan untuk
melihat wajah orang tuanya, mainan atau cermin. Bayi sudah mulai tau orang asing
dari keluarganya dan menangis ketika sayang dan rasa cinta. Sudah bisa
memperhatikan perintah sederhana
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
Lima tahun pertama merupakan masa terpenting dalam kehidupan manusia,
inilah yang disebut masa emas. Pada masa ini, perubahan dalam kemampuan
terbesar terjadi pada balita, termasuk pertumbuhan otak yang paling pesat, setelah
itu pertumbuhan otak akan menurun seiring dengan bertambahnya umur. Secara
umum untuk tumbuh kembang anak, termasuk pertumbuhan dan perkembangan
otak pada masa emas diperlukan zat gizi makro (karbohidrat, lemak dan protein)
dan zat gizi mikro (vitamin dan mineral). Khusus untuk pertumbuhan otak, lemak,
terutama asam-asam lemak tak jenuh (polyunsaturated fatty acid = PUFA) seperti
omega 3 dan omega 6 yang merupakan bahan baku pembungkus serabut saraf
dalam otak, juga sangat dibutuhkan.
B. Saran
Berbagai upaya dapat dilakukan untuk membuat balita sehat, cerdas dan lincah
serta penuh kreativitas. Faktor yang mempengaruhi yaitu nutrisi dan stimulus yang
berikan kepada anak. Oleh karena itu banyaklah membaca untuk menambah
pengetahuan dalam mendidik anak secara optimal pada masa balita.

Anda mungkin juga menyukai