Anda di halaman 1dari 1

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen : C/VIII/SOP/16/064


No. Revisi :
SOP Tgl Terbit : 10 Mei 2016
Halaman : 1/1
Puskesmas dr. Eva Elvita Syofyan
Simpang Sei Duren NIP. 197109192001122002
Pengertian Suatu kegiatan mengelola bahan yang karena sifat atau konsistensinya dan atau
jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan
atau merusak lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta
makhluk hidup lainnya.
Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengelola bahan berbahaya dan
beracun (B3) berupa proses pengadaan, pemindahan, penyimpanan, penggunaan,
penanganan, dan pembuangan limbah B3 untuk mencegah dan mengendalikan
dampak lingkungan yang akan muncul sebagai konsekuensi atas penggunaan
bahan tersebut.
Kebijakan SK Kepala Puskesmas Nomor : C/VII/SK/IV/16/007
Tentang Layanan Klinis.
Referensi Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 Tahu 2001 tentang Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan Beracun
Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
Kesehatan Masyarakat
Prosedur / 1. Bahan Beracun dan Korosif
Langkah-langkah a. Pencampuran, pengadukan, pemanasan dan pemindahan dilakukan dalam
ruang khusus atau almari asam.
b. Menggunakan alat seperti masker, sarung tangan dan respirator yang
sesuai dengan bahan yang ditangani, pelindung badan / jas lab dll. Alat ini
harus terbuat dari bahan yang tahan terhadap korosif dan mempunyai
daya lindung terhada bahan yang ditngani
c. Tidak diperkenankan merokok, minum dan makan di dalam ruang kerja
d. Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara yang baik

2. Bahan Mudah Terbakar


a. Menjauhkan sumber panas yaitu api terbuka / bara, loncatan api listrik,
logam panas dan tidak diperkenankan merokok
b. Ruang kerja mempunyai sirkulasi dan ventilasi udara yang baik serta
tersedia alat pemadam kebakaran

3. Bahan Reaktif
a. Hindarkan dari sumber panas dan matahari
b. Hindarkan pengadukan yang menimbulkan panas
c. Hindarkan dari benturan dan gesekan yang kuat
d. Untuk zat reaktif terhadap air harus disimpan ditempat yang kering,
hindarkan dari uap air dan air. Jika terjadi kebakaran gunakan alat
pemadam, bukan air.
Unit terkait Laboratorium

Rekam historis
perubahan No Yang dirubah Isi perubahan Tgl mulai
diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai