Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia memiliki satu ideologi sekaligus dasar negara, yaitu Pancasila. Presiden pertama
Indonesia, Ir.Soekarno adalah orang pertama yang mengungkapkan nama dasar negara
Indonesia dalam sidang BPUPKI, adalah Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 yang saat ini
menjadi tanggal sakral yang dinamakan ‘Hari Kesaktian Pancasila’. Secara Etimologi, kata
“Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta India (Kasta Brahmana), yaitu kata “Panca” yang
artinya Lima, dan “Sila” yang artinya Dasar. Sehingga arti Pancasila secara harfiah adalah
Lima Dasar. Kemudian Pancasila pertama kalinya di ikrarkan oleh para pemuda pada saat
Kongres Pemuda II.

Namun setelah terciptanya reformasi, Pacasila hanya sebagai pajangan bagi kehidupan
bangsa. Seperti dalam pidato BJ.Habibie pada tanggal 1 Juni 2011 bahwa generasi setelah
orde baru telah melupakan Pancasila karena berbagai sebab. Sebab- sebab yang paling utama
adalah masalah globalisasi yang cepat sekali merubah kehidupan, sehingga merubah nilai-
nilai di masyarakat. Maka akibat adanya perubahan-perubahan nilai tersebut, maka banyak
sekali penyimangan yang bertolak belakang dengan nilai-nilai Pancasila, terutama pada sila
ke-2 yang berbunyi “Kemanusiaan yang adil dan beradab”. Sehingga perlu diteliti apa
penyebab penyimpangan pada sila tersebut dan bagaimana cara pengendalikan
penyimpangan tersebut

1.2 Rumusan Masalah


a. Bagaimana proses penyimpangan sila ke-2 dalam kasus memperkerjakan anak dibawah
umur?

b. Apa saja bentuk penyimpangan dalam kasus pekerja dibawah umur?

c. Bagaimana cara penyelesaian terhadap kasus pekerja dibawah umur?

1.3 Tujuan Pembahasan

a. Agar kita dapat memahami makna dari sila ke-2 dari Pancasila secara umum

b. Untuk mengetahui berbagai macam bentuk penyimpangan pada sila ke-2 dari Pancasila

c. Sebagai pedoman menjadi masyarakat yang patuh pada konstitusi Negara Indonesia.

1|Page
BAB II

DAFTAR PUSTAKA

2.1 Pancasila

Indonesia memiliki satu ideologi sekaligus dasar negara, yaitu Pancasila. Presiden pertama
Indonesia, Ir.Soekarno adalah orang pertama yang mengungkapkan nama dasar negara Indonesia
dalam siding BPUPKI, adalah Pancasila pada tanggal 1 Juni 1945 yang saat ini menjadi tanggal
sakral yang dinamakan ‘Hari Kesaktian Pancasila’. Secara Etimologi, kata “Pancasila” berasal dari
bahasa Sansekerta India (Kasta Brahmana), yaitu kata “Panca” yang artinya Lima, dan “Sila” yang
artinya Dasar. Sehingga arti Pancasila secara harfiah adalah Lima Dasar. Kemudian Pancasila
pertama kalinya di ikrarkan oleh para pemuda pada saat Kongres Pemuda II.

2.2 Penyimpangan Pancasila

Penyimpangan adalah perilaku yang melanggar standar perilaku atau harapan dari sebuah
kelompok atau masyarakat terhadap sila-sila Pancasila

2.3 Kemanusiaan

Kemanusiaan adalah tentang nilai-nilai yang dianut oleh manusia dalam kaitan
hubungannya dengan sesama manusia, seperti toleransi, welas-asih, cinta-kasih, tolong-
menolong, gotong-royong, mendahulukan kepentingan umum, dan banyak lainnya.

2.4 Adil dan Keadilan


Keadilan adalah sifat (perbuatan, perlakuan, dan sebagainya) yang adil. Keadilan berasal
dari kata adil yang artinya menurut KBBI adalah sama berat; tidak berat sebelah; tidak
memihak, berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaransepatutnya; tidak sewenang-
wenang.

2.5 Beradab
Beradab adalah sebuah perilaku yang menunjukkan kehalusan dan kebaikan budi pekerti;
kesopanan; akhlak untuk mendidik diri sendiri agar menjadi orang yang paham aturan dan
bertanggungjawab.

2|Page
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Proses Penyimpangan Sila Ke-2 Pada Pekerja Dibawah Umur

Kepolisian Resort Kota (Polresta) Depok menangkap Evi (56), seorang muncikari dari
tempat hiburan karaoke yang dikelolanya dan disinyalir sekaligus menjadi tempat prostitusi di
kawasan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Sabtu (21/4/2018) dini hari.

Evi diduga telah melakukan tindak pidana eksploitasi anak, karena mempekerjakan 4
perempuan di bawah umur, di tempat karaoke plus-plus tersebut.

Kasat Reskrim Polresta Depok Kompol Bintoro menuturkan dibekuknya Evi, Sabtu
dinihari, setelah pihaknya menggerebek tempat karaoke yang dikelola Evi di Bojonggede, tersebut.
"Dari pemeriksaan diketahui ada empat perempuan dibawah umur di sana, yang dipekerjakan
pelaku sebagai pemandu lagu dan melayani tamu" kata Bintoro, kepada Warta Kota, Senin
(23/4/2018).

Keempat perempuan dibawah umur itu kata dia adalah T (15), L (16), E (16), N (17). Dua
diantaranya diketahui merupakan siswa SMK, sementara dua lainnya sudah tidak bersekolah.
Bintoro menjelaskan pihaknya kasus ini terungkap berawal dari laporan masyarakat. Dimana
diduga ada sejumlah perempuan di bawah umur, yang bekerja sebagai pemandu lagu dan melayani
tamu di tempat karaoke tersebut.

"Ternyata benar, sehingga pelaku kami amankan," katanya.


Keempat perempuan di bawah umur itu, kata Bintoro, bekerja di sana mulai dari pukul 20.00
sampai pukul 02.00.

Mereka melayani tamu dan menawarkan minuman sekaligus pemandu lagu.


"Setiap melayani tamu, korban akan mendapat bayaran Rp 100.000 dan fee penjualan minuman
Rp 5.000 per botol," kata Bintoro.

Para korban katanya mau bekerja di tempat tersebut karena faktor ekonomi. "Salah satu
korban mengaku bekerja untuk membantu orang tuanya yang sakit kanker rahim," katanya.
Karena perbuatannya kata Bintoro, tersangka Evi akan dikenakan Pasal 88 Undang-Undang
Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak.

Tersangka dan korban sempat dibawa ke Mapolresta Depok untuk diperiksa. Para korban
kemudian dipulangkan ke keluarganya, sementara pelaku ditahan.

3|Page
3.2 Bentuk Penyimpangan Dalam Kasus Pekerja dibawah Umur

Dalam kasus tersebut tersangka melanggar Pasal 88 Undang-Undang Nomor 35 Tahun


2014 tentang Perlindungan Anak. Yang maksudnya dalam hal ini tersangka melakukan kasus
eksploitasi anak dibawah umur, yang seharusnya tidak dilakukan karena berdampak buruk
terhadap psikis anak tersebut, dan sangat berhubungan dan bersangkut-paut dengan rasa
kemanusiaan yang adil dan beradab.

Selain itu, berdampak buruk untuk siapa saja seperti lingkungan keluarga, lingkungan
masyarakat, dan lingkungan berbangsa dan bernegara serta yang terpenting, yaitu karakter dan
masa depan pribadi korban.

3.3 Cara Penyelesaian Terhadap Kasus Pekerja dibawah Umur

Ada beberapa jalan keluar yang bisa kami hadirkan dalam pembahasan ini, agar kasus dalam
pembahasan makalah ini tidak terulang lagi. Solusi itu sebagai berikut:

a. Adanya pengawasan dari orang tua

b. Pemerintah lebih melakukan pengawasan kepada perusahaan-perusahaan

c. Pemerintah memberikan penyuluhan mengenai mempekerjakan anak di bawah umur

d. Pemerintah memberikan bantuan ekonomi bagi keluarga yang tidak mampu

e. Memberikan bantuan Pendidikan kepada anak yang putus sekolah

4|Page
BAB IV

PENUTUPAN

4.1 Kesimpulan

Secara umum Pancasila merupakan hal yang fundamental dalam menentukan kehidupan di
Indonesia, terutama pada sila ke-dua yang mengatur tentang bagaimana cara hidup bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara. Sila ke-dua ini memiliki pengertian sebagai pandangan dunia,
pandangan hidup, pegangan hidup, pedoman hidup, dan petunjuk hidup. Pancasila sebagai
pegangan hidup yang merupakan pandangan hidup bangsa, penjelmaan falsafah hidup bangsa,
dalam pelaksanaan hidup sehari-hari tidak boleh bertentangan dengan norma-norma agama,
norma-norma kesusilaan, norma-norma sopan santun, dan tidak bertentangan dengan norma-
norma hukum yang berlaku. Nilai- nilai budaya yang terkandung dalam sila ini membentuk watak
bangsa kita menjadi bangsa yang lemah lembut, sopan santun, tengang rasa, saling mencintai,
bergotongroyong dalam kebaikan, dan lain sebagainya. Untuk itu, rumusan sila kemanusiaan yang
adil dan beradab masuk dalam falsafah Pancasila. Pada hakikatnya manusia memiliki unsur-unsur
yang isinya merupakan susunan kodrat manusia, sifat kodrat manusia, dan kedudukan kodrat
manusia. Sila kedua Pancasila mengandung makna Warga Negara Indonesia mengakui adanya
manusia yang bermartabat, memperlakukan manusia secara adil dan beradab di mana manusia
memiliki daya cipta, rasa, dan karsa. Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam sila ini membentuk
watak bangsa kita menjadi bangsa yang lemah lembut, sopan santun, tengang rasa, saling
mencintai, bergotong royong dalam kebaikan, dan lain sebagainya.

4.2 Saran

Masyarakat secara bersama-sama dengan seluruh warga dan elemen-elemen lainnya agar
dapat peduli terhadap anak dibawah umur supaya tidak melakukan penyimpangan-
penyimpangan, dengan cara mengontrol berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para anak
terutama kegiatan yang dilakukan pada malam hari. "serta mengarahkan anak di bawah umur
untuk melakukan berbagai kegiatan yang positi yang berguna untuk masa depannya. Dan
diharapkan dapat melaporkan kepada pihak berwajib jika melihat ada anak dibawah umur yang
dipekerjakan.

5|Page
Pancasila bukan hanya sekedar bahan hafalan saja, tetapi juga perlu diterapkan.Sebagaimana
melakukan pekerjaan lain, ketika kita tidak bisa melakukannya kita akan mencoba hingga berhasil.
Demikian juga dengan penerapan pancasila, jika setiap orang mau mencoba untuk mengamalkan
butir butir pancasila maka tujuan Negara juga bisa tercapai. Dengan adanya pendidikan pancasila
ini diharapkan kita bisa mengamalkan apa yang ada dalam pancasila, minimal di tempat kita
tinggal. Sehingga apa yang telah kita pelajari selama ini mengenai pancasila dapat dilaksanakan
dengan baik.

4.3 Daftar Pustaka

6|Page

Anda mungkin juga menyukai