Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KASUS DAN PROSEDUR TINDAKAN OPERASI

DI RUANG INSTALASI BEDAH SENTRAL

Laporan Kasus dan Prosedur Tindakan Operasi Sectio Caesaria Pada Ny. D dengan diagnosa
G1P1A0 di ruang Instalasi Bedah Sentral RS Islam Sultan Agung

A. Pre Operatif
Identitas pasien sebagai berikut:
a. Nama : Ny. D
b. Umur : 26 tahun
c. No.RM : 01-37-28-19
d. Tanggal masuk : 14 Agustus 2019
e. Riwayat Kesehatan Sekarang : Pasien mengatakan datang ke RS usia kehamilan 36 minggu
dengan keluhan perut terasa kenceng, G1P1AO, setelah di periksa oleh dokter dan menurut hasil
laboratorium pasien mempunyai Hbsag positif dan haris melahirkan dengan section caesaria yang
akan dilaksanakan pada jam 11.30 tanggal 14 Agustus 2019
f. Pemeriksaan Fisik Fokus :
 Keluhan utama : Pasien mengatakan perut terasa kenceng-kenceng
 Tanda-tanda vital :
TD : 135/90 mmHg
Nadi : 82 x/menit
RR : 23 x/menit
S : 36,5 C
 Tindakan Operasi : Sectio Caesaria

1. Persiapan Operasi
a) Pemeriksaan laboratorium tanggal 14 Agustus 2019
b) Informed consent : Telah di setujui oleh pasien dan keluarga pasien yang di buat pada
tanggal 14 Agustus 2019
c) Persiapan Kamar Bedah:
1). Alat operatif steril
2). Meja/tempat tidur operasi
3). Monitor
4). Standart infuse
5). Suction

2. Pelaksanaan Pembedahan
- Jenis anastesi : Regional Anastesi
- Obat anastesi : Ketorolac, Ondancentron

3. Persiapan Instruments:
No Nama/Ukuran Alat Jumlah yang dibutuhkan
1 Arteri klem Panjang 1
2 Kidney tray 1
3 Bowl kecil 1
4 Bowl sedang 1
5 Towel clamp 6
6 Forcep 1
7 Ligature scissor 2
8 Gunting uterus 1
9 Doyen 1
10 Jarum cutting 28,55 1/1
11 Jarum tapper 36,55 1/1
12 Kocher bengkok Panjang 2
13 Langenbeck pendek 2
14 Needle holder pendek (gold) 1
15 Needle holder sedang (gold) 1
16 Ovarium klem 6
17 Haemostatic klem bengkok Panjang 2
18 Pinset anatomis sedang 2
19 Pinset cirurgis sedang 1
20 Scalpel 4 2
21 Needle cases 1
22 Yoderm 1
23 Jas operasi 4
24 Duk steril kecil 2
25 Duk steril sedang 2
26 Duk steril besar 1

B. Intra Operatif

Pukul Tindakan yang dilakukan (Observasi)


11.30 Perawat sirkuler melakukan serah terima pasien dengan perawat
ruangan di ruang transit IBS kemudian memindahkan pasien ke
brancart yang tersedia di ruang transit.
11.30 Perawat sirkuler membawa pasien masuk ke kamar operasi dan
memindahkan pasien ke meja operasi.
11.30 Perawat sirkuler menggantungkan infuse ke standart infus,
memasang pulse oxymetrer, elektrode, spignomanometer.
11.35 Perawat sirkuler menyiapkan dan menyalakan mesin couter
kemudian memasang ground pad ke area betis pasien dan memasang
underpad.
LAKUKAN SIGN IN
11.35 Pasien duduk di meja operasi untuk dilakukan anestesi general oleh
dokter anestesi.
11.40 Perawat sirkuler menghidupkan lampu operasi untuk dilakukan
anestesi parsial.
11.40 Perawat sirkuler memposisikan pasien posisi supinasi, letakan meja
mayo diatas kaki pasien, pasang foto rontgen di light box.
11.45 Perawat sirkuler mengisi kom kecil dengan povidon iodine 10% dan
bowl sedang diisi dengan water steril 350 cc.
11.50 Melakukan scrubbing bedah, gowning, gloving secara tertutup.
11.50 Perawat sirkuler mengisi kom kecil dengan povidon iodine 10% dan
bowl sedang diisi dengan water steril 350 cc.
11.55 Perawat sirkuler membantu tim bedah menggunakan jas operasi,
menyiapkan handscoon steril diatas meja mayo sesuai kebutuhan.
11.55 Perawat sirkuler memberikan kassa steril 2 yang sudah dijepit dengan
yoderm dan sudah dibasahi dengan povidon iodine 10% kepada
operator untuk melakukan disinfeksi.
12.00 Perawat instrument memberikan duk steril kepada asisten untuk
melakukan drapping bersama operator dan mempersempit area
operasi.
12.00 Setelah duk steril terpasang, perawat instrument memberikan towel
clamp untuk memfiksasi drapping.
12.05 Perawat instrument memasang selang suction dan couter, kemudian
memberikan kabel kepada perawat sirkuler agar dibantu mencolokan
ke mesin couter maupun ke mesin suction.
12.05 Perawat instrument memasang pisau dengan scapel yang sesuai
kemudian meletakannya di dalam kidney tray. Perawat instrument
melepas semua instrument yang masih dalam ikatan benang.
12.10 LAKUKAN TIME OUT
12.10 Perawat instrumen memberikan scapel nomor 4 dan bisturi nomor 22
kepada operator dengan menggunakan kidney tray.
12.15 Perawat instrument memberikan inset cirrurgis kepada operator
untuk mengecek respon anastesi pasien dan operator melanjutkan
dengan melakukan insisi area operasi.
12.15 Perawat instrument menyiapkan suction, couter, darmkass, dan juga
gunting metzenbeum.
12.20 Asisten merawat perdarahan dengan handuk steril, couter kemudian
suction.
12.20 Perawat instrument memberikan pisau untuk insisi kulit.
12.25 Perawat instrument memberikan couter kepada operator untuk
memperdalam insisi hingga jaringan lemak fascia.
12.25 Perawat instrument memberikan langen beck kepada asisten untuk
memperjelas lapang pandang operator.
12.25 Perawat instrument memberikan 2 inset sirrurgis untuk mengangkat
lapisan peritoneum dan gunting uterus untuk pelebaran lapisan.
12.30 Perawat instrument memberikan doyen dan pisau untuk membuka
uterus sambil di suction. Dilanjutkan dengan menyiapkan pinset
sirrurgis untuk memecah cairan amnion dan lakukan suction pada
cairan tersebut. Lalu membuka uterus dengan scalpel nomor 4
bistouri nomor 22.
12.30 Perawat instrument memberikan forcep kepada operator untuk
mengangkat kepala bayi. Dan setelah keluar lakukan suction mulut
bayi dan berikan 2 haemostatic klem bengkok untuk menjempit
plasenta dan lakukan pemotongan plasenta dengan menggunakan
gunting uterus. Kemudian berikan doyen kembali.
12.35 Perawat instrument memberikan 4 ovarium klem untuk klem uterus
di setiap sisi dan dekatkan baskom untuk menampung plasenta.
12.40 LAKUKAN SIGN OUT.
12.45 Perawat instrument memberikan PGA 1, operator menjahit luka
operasi lapis demi lapis.
12.50 Perawat instrument memberikan kassa kering membersihkan uterus
bagian luar.
12.50 Perawat instrument memberikan 4 kocher pean pada operator untuk
menjepit peritoneum.
12.50 Perawat instrument memberikan benang monofilament 0 tapper
untuk menjahit peritoneum dengan menyiapkan pinset sirrurgis ,
needle holder, pean dan langen beck.
12.50 Asisten membantu menjepit fascia dengan kocher dan perawat
instrument memberikan PGA.
12.55 Operator menjahit otot otot lemak menggunakan monofilament 0 dan
monofilament nomor 4/0 untuk kulit.
13.00 Pasien dipindahkan ke ruang recovery room.
13.00 Perawat instrument mendekontaminasi instrument yang sudah
digunakan dan membawa ke tempat pencucian alat.
13.05 Setelah tindakan pembedahan selesai semua tim bedah melakukan
cuci tangan bersih menggunakan chlorexydine 4%.

C. Post Operatif
Pasien dipindahkan keruang RR pada pukul 13.05, Tingkat kesadaran composmentis dengan
Keluhan: Hipotermi
TTV: TD : 130/80 mmHg, Nadi : 80 x/menit, RR : 23 x/menit, S : 35 C
Aldrette Score: - (Bagi pasien dewasa dengan general anestesi), dengan penjabaran :
a. Tidak mampu menggerakkan ke-4 ekstremitas atas perintah atau secara sadar : 0
b. Nafas kurang adekuat/distress/hipoventilasi : 1
c. Tekanan darah berbeda +- 20% dari semula : 2
d. Tidak ada respon atau belum sadar : 0
e. Penambahan O2 diperlukan untuk menjaga SpO2 > 90% : 1
Total : 4

Semarang, 16 Agustus 2019

Mahasiswa, Pembimbing,

(M Burhanul F) ( )
NIM. 20901800062 NIK/NIP.

Anda mungkin juga menyukai