Manusia adalah makhluk yang berkomunikasi. Melewati proses komunikasilah yang menjadikan manusia sebagai manusia. Komunikasi menjadikan dasar permaknaan dalam hubungan manusia. Melalui komunikasi pula manusia memanusiakan manusia lainnya. Oleh karena itu pada intinya komunikasi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Tiga Level dalam komunikasi antar manusia yaitu : Komunikasi I-It, Komunikasi I-You, dan Komunikasi I-Thou. Arti kata Antarpribadi, inter berasal dari Antar, yang berarti “Antara”dan Personal adalah kaa yang berarti “orang”,dengan demikian komunikasi Antarpribadi secra harfiah adalah komunikasi yang terjadi antara orang-orang.
BAB II (Konsep Diri Dalam Komunikasi Antarpribadi)
Diri adalah proses yang berkembang sepanjang hidup kita. Salah satu pengaruh yang paling penting membentuk diri adalah komunikasi dengan orang lain. kita membahas bagaimana diri dibentuk dan diubah dalam proses berkomunikasi dengan orang lain. Konsep diri merupakan produk sosial yang dibentuk melalui proses internalisasi serta organisasi pengalaman- pengalaman psikologis yang merupakan hasil dari eksplorasi individu terhadap lingkungannya baik yang bersifat fisik, psikis,maupun social. Tiga jenis komunikasi yang berpengaruh dalam membentuk konsep diri,antara lain : Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari (Self Awarenness, Self Acceptance,Self Actualization, dan Self Disclose), Komunikasi dengan anggota keluarga (Definisi Langsung, Naskah Dasar Identitas, dan Gaya lampiran). Persepsi adalah proses aktif dari menciptakan arti dengan cara menyeleksi, mengorganisasi,dan menginterprestasikan orang,objek, even, situasi, dan fenomena-fenomena lainnnya. Hal-hal yang mempengaruhi persepsi antara lain : Fisiologi, Umur, Budaya, Peran Sosial, dan Kemampuan Kognitif. Interprestasi adalah proses subjektif menjelaskan persepsi kita dalam cara-cara yang membuat kita paham. Untuk menginterpretasikan makna dari tindakan seseorang, kita mengkonstruksi penjelasan untuk apa-apa yang dia lakukan. BAB III ( Komuniksi Verbal Dalam Komunikasi Antarpribadi) Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan secara lisan,tulisan berupa ucapan (bahasa). Komunikasi dapat macet atau menjumpai hambatan pada sebarang titik dalam proses dari pengirim ke penerima, dan hambatan-hambatan ini dinamakan “distorsi kognitif”(DeVito,1997). Antara lain : Polarisasi, Orientasi Intensional, Kekacauan Karena Menyimpulkan Fakta,Potong Kompas, Kesemuan, Evaluasi Statis, dan Indiskriminasi. Pedoman untuk meningkatkan komunikasi verbal yaitu terlibat dalam perspektif kita, melibatkan perasaan dan pikiran kita sendiri, menghormati apa yang orang lain katakan tentang pikiran dan perasaan mereka (Kesetaraan),dan berjuang untuk akurasi dan kejelasan (Kejujuran).
BAB IV (Komunikasi Non Verbal Dalam Komunikasi Antarpribadi)
Komunikasi Non Verbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata. Ini meliputi tidak hanya gerakan dan bahasa tubuh, tetapi bagaimana kita mengucapkan kata-kata: infleksi, jeda,nada, volume,dan aksen. Tanda-tanda non verbal terlihat dari tampilan eajah dan gerakan tangan. Fungsi utama komunikasi non verbal ialah : Untuk menekankan, Untuk Melengkapi, Untuk menunjukkan kontradiksi,Untuk mengatur, Untuk mengulangi, dan Untuk menggantikan. Sedangkan tipe-tipe komunikasi non verbal yaitu Kinesik, Haptik (Sentuhan), Penampilan fisik, Artifak, Faktor Lingkungan, Proksemik dan tempat pribadi, Kronemik,Parabahasa,dan Diam. Ruang lingkup komunikasi non verbal (untuk memahami dimensi verbal dan non verbal komunikasi, kita mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan antara komunikasi verbal dan non verbal. Terkait prinsip-prinsip komunikasi verbal sebagai berikut: Komunikasi non verbal Mungkin Mengatur Interaksi, dan Komunikasi non verbal Sering Memantapkan Hubungan- Makna Tingkat. BAB V (Iklim Komunikasi Antarpribadi) Iklim komunikasi terdiri dari dua kata, yaitu Iklim dan Komunikasi. Iklim adalah suasana seseorang kepada orang lain. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Oleh karena itu iklim komunikasi dipahamai sebagai penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain berdasarkan setting suasana tertentu dan komunikasi akan dapat berhasil baik apabila ada saling pengertian antara pihak pengirim dan penerima informasi. Konsep dalam hubungan pertemanan (Tahap persahabatan atau pertemanan yaitu dimana setiap orang apakah ada kesamaan dan kepentingan yang terjalin selamam menjalani suatu hubungan). (Weinstock & Obligasi 2000). Konsep dalam hubungan keluarga (Cara orang tua berinteraksi dengan anaknya tercemin dengan sikap dan perilaku pada seorang anak, meskipun dampaknya tidak terlihat secara langsung. Teman sepermainan pertama seorang anak adalah saudara laki-laki dan saudara perempuannya. Dari interaksi tersebut seorang anak akan memperoleh pelajaran berharga tentang bagaimana ia menjalin hubungan dengan teman dan orang lain nantinya. Seseorang yang tumbuh tanpa interaksi dengan saudara merupakan hal yang tidak menguntungkan karena ia terlewat suatu peluang untuk berlatih dan mengembangkan keahlian dalam menjalin suatu hubungan). Dan terakhir Konsep dalam hubungan romantisme (dalam bab ini, kita akan menjelajahi komunikasi dalam suatu hubungan romantis. Diawali dengan mendefinisikan hubungan ini dan cara orang-orang memberikan rasa sayangnya. Selanjutnya kita akan mendiskusikan bagaimana hubungan ini berkembang setiap waktu dan bagaimana pasangan menciptakan budaya tersendiri untuk keakraban meraka. Ketiga, kita menguji pola komunikasi dalam istilah komitmen mereka. Lalu kita pertimbangkan tantangan yang akan membuat rumit dan terkadang membubarkan ikatan ini. Terakhir, kita idenntifikasi pedoman bagaimana komunikasi yang tepat dalam hubungan ini. 1. Komitmen hubungan romantic dan 2. Membentuk budaya dalam hubungan romantis).
BAB VI ( Kemampuan Menyimak)
Ketika kita mendengarkan dengan benar-benar, kita tidak hanya sensitif terhadap perasaan orang lain dan dikarenakan hubungan kita dengan mereka. Ketika kita mendengarkan harfiah, kita tidak melakukan upaya memahami perasaan oang lain tentang apa yang mereka katakan dan bagaimana efeknya terhadap konsep diri mereka. Akibatnya setiap tanggapan kita membuat tidak mungkin untuk mengkonfirmasi identitas mereka dengan layak. Mungkin bahaya terbesar dari mendengarkan literal adalah bahwa hal itu mungkin disconfirm orang lain. Hambatan untuk mendengar secara efektif menggabungkan untuk membuat enam jenis non listening yaitu : pseudolistening,memonopoli, mendengarkan selektif, mendengarkan defensif, menyergap, dan literal mendengar. BAB VII (Manajemen Konflik Dalam Komunikasi Antarpribadi) Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan sesuai dimana situasi dan kemampuan untuk berkomunikasi perasaaan secara efektif. Tidak ada garis jelas pemisah yang jelas antara apa yang kita rasakan dan bagaimana kita mengekspresikan perasaan. Keduanya berinteraksi dalam proses emosi. Apa yang kita rasakan mempengaruhi bagaimana cara kita mnegungkapkan (atau tidak mengungkapkan) emosi kita. Ini sama benar bahwa bagaimana kita mengekspresikan perasaan kita bergema kembali ke kita ntuk mempengaruhi bagaimana kita menafsirkan perasaan kita (Anderson & Guerrero,1998;Fridlund,1994). Konflik melibatkan ketegangan antara tujuan, preferensi, atau keputusan bahwa kita merasa perlu untuk dapat didamaikan. Dengan kata lain, konflik melibatkan 2 persepsi : persepsi bahwa keprihatinan yang bertentangan dengan orang-orang dari orang lain dan persepsi bahwa kita dan orang lain harus mengatasi perbedaan-perbedaan kita. Kita merasa kita harus mencapai kesepakatan umum atau keputusan. Prinsip-prinsip dalam konflik yaitu : Konflik adalah proses alami dalam semua hubungan dan Konflik mungkin berlebihan atau rahasia. Untuk menangani suatu konflik dapat digunakan sebagai berikut : Aggressive Style, Withdrawing Style, Accomodating Style, Compromising Style, dan Problem Solving Style. Untuk mengatasi konflik dalam komunikasi antarpribadi diperlukan efektivitas dalam komunikasi, dnegan bentuk : Keterbukaan, Empati,Dukungan,Rasa Positif, dan Kesetaraan atau Kesamaan.
BAB VIII (Teori-Teori Komunikasi Antarpribadi)
Teori adalah abstraksi dari realitas (tingkat keabsraksiannya tinggi); terdiri dari definisi yang secara konseptual mengorganisasi aspek dunia empiris tetap secara sistematis, terdiri dari asumsi, preposisi, dan aksioma dasar yang saling berkaitan; dan terdiri dari fenomena digeneralisasi yang diterima dan dibuktikan secara empiris. Model komunikasi antarpribadi diantaranya : Model Linear, Interaktif Model,dan Model Transaksi. Teori komunikasi antarpribadi, artinya teori-teori yang banyak diaplikasikan dalam konteks hubungan antarpribadi, yakni proses komunikasi yang terjadi antara dua orang, baik langsung maupun yang menggunakan media tertentu. Bagaimana pola interaksinya, seperti apa bentuk komunikasinya, serta bagaimana efek- fek yang terjadi setelah komunikasi berlangsung. Itu semua menjadi titik pokok pembahasan yaitu : Teori Penetrasi Sosial, Teori Pengurangan Ketidakpastian, Communication Pragmatics/Interactional View (Watzlawick)_1967, Competence (Spitzberg & Cupach)1984, Constructivism (Jess Della)1982, Coordinated Management of Meaning (Pearce & Cronan)1980, Expectancy Violation (Jude Burgoon)1978, Fundamental Interpersonal Relations Orientation (W.C Schutz) 1958. Interpersonal Deception (Buller & Burgoon) 1996, Marial Communication (Mary Anne Fitzpatrick)1988, Stages of Relationship Development (Mark Knapp) 1984, Relational Dialectics (Baster and Montgomery)1988, dan Social Exchange Theory (Thibault and Kelley) 1952.