Anda di halaman 1dari 5

Nama : Rusliana Nurhayati

Kelas : 3C Ilmu Komunikasi

A. Resume Buku Komunikasi Antarpribadi

BAB 1 (Konsep Dasar Komunikasi Antarpribadi)


Manusia adalah makhluk yang berkomunikasi. Melewati proses komunikasilah yang
menjadikan manusia sebagai manusia. Komunikasi menjadikan dasar permaknaan dalam
hubungan manusia. Melalui komunikasi pula manusia memanusiakan manusia lainnya. Oleh
karena itu pada intinya komunikasi tidak bisa dilepaskan dari kehidupan manusia. Tiga Level
dalam komunikasi antar manusia yaitu : Komunikasi I-It, Komunikasi I-You, dan
Komunikasi I-Thou. Arti kata Antarpribadi, inter berasal dari Antar, yang berarti “Antara”dan
Personal adalah kaa yang berarti “orang”,dengan demikian komunikasi Antarpribadi secra
harfiah adalah komunikasi yang terjadi antara orang-orang.

BAB II (Konsep Diri Dalam Komunikasi Antarpribadi)


Diri adalah proses yang berkembang sepanjang hidup kita. Salah satu pengaruh yang
paling penting membentuk diri adalah komunikasi dengan orang lain. kita membahas bagaimana
diri dibentuk dan diubah dalam proses berkomunikasi dengan orang lain. Konsep diri merupakan
produk sosial yang dibentuk melalui proses internalisasi serta organisasi pengalaman-
pengalaman psikologis yang merupakan hasil dari eksplorasi individu terhadap lingkungannya
baik yang bersifat fisik, psikis,maupun social. Tiga jenis komunikasi yang berpengaruh dalam
membentuk konsep diri,antara lain : Komunikasi dalam kehidupan sehari-hari (Self
Awarenness, Self Acceptance,Self Actualization, dan Self Disclose), Komunikasi dengan
anggota keluarga (Definisi Langsung, Naskah Dasar Identitas, dan Gaya lampiran).
Persepsi adalah proses aktif dari menciptakan arti dengan cara menyeleksi,
mengorganisasi,dan menginterprestasikan orang,objek, even, situasi, dan fenomena-fenomena
lainnnya. Hal-hal yang mempengaruhi persepsi antara lain : Fisiologi, Umur, Budaya, Peran
Sosial, dan Kemampuan Kognitif. Interprestasi adalah proses subjektif menjelaskan persepsi
kita dalam cara-cara yang membuat kita paham. Untuk menginterpretasikan makna dari tindakan
seseorang, kita mengkonstruksi penjelasan untuk apa-apa yang dia lakukan.
BAB III ( Komuniksi Verbal Dalam Komunikasi Antarpribadi)
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang disampaikan secara lisan,tulisan berupa
ucapan (bahasa). Komunikasi dapat macet atau menjumpai hambatan pada sebarang titik dalam
proses dari pengirim ke penerima, dan hambatan-hambatan ini dinamakan “distorsi
kognitif”(DeVito,1997). Antara lain : Polarisasi, Orientasi Intensional, Kekacauan Karena
Menyimpulkan Fakta,Potong Kompas, Kesemuan, Evaluasi Statis, dan Indiskriminasi.
Pedoman untuk meningkatkan komunikasi verbal yaitu terlibat dalam perspektif kita, melibatkan
perasaan dan pikiran kita sendiri, menghormati apa yang orang lain katakan tentang pikiran dan
perasaan mereka (Kesetaraan),dan berjuang untuk akurasi dan kejelasan (Kejujuran).

BAB IV (Komunikasi Non Verbal Dalam Komunikasi Antarpribadi)


Komunikasi Non Verbal adalah semua aspek komunikasi selain kata-kata. Ini meliputi
tidak hanya gerakan dan bahasa tubuh, tetapi bagaimana kita mengucapkan kata-kata: infleksi,
jeda,nada, volume,dan aksen. Tanda-tanda non verbal terlihat dari tampilan eajah dan gerakan
tangan. Fungsi utama komunikasi non verbal ialah : Untuk menekankan, Untuk Melengkapi,
Untuk menunjukkan kontradiksi,Untuk mengatur, Untuk mengulangi, dan Untuk
menggantikan. Sedangkan tipe-tipe komunikasi non verbal yaitu Kinesik, Haptik (Sentuhan),
Penampilan fisik, Artifak, Faktor Lingkungan, Proksemik dan tempat pribadi,
Kronemik,Parabahasa,dan Diam.
Ruang lingkup komunikasi non verbal (untuk memahami dimensi verbal dan non verbal
komunikasi, kita mengidentifikasi kesamaan dan perbedaan antara komunikasi verbal dan non
verbal. Terkait prinsip-prinsip komunikasi verbal sebagai berikut: Komunikasi non verbal
Mungkin Mengatur Interaksi, dan Komunikasi non verbal Sering Memantapkan Hubungan-
Makna Tingkat.
BAB V (Iklim Komunikasi Antarpribadi)
Iklim komunikasi terdiri dari dua kata, yaitu Iklim dan Komunikasi. Iklim adalah suasana
seseorang kepada orang lain. Sedangkan komunikasi adalah proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Oleh karena itu iklim komunikasi dipahamai
sebagai penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain berdasarkan
setting suasana tertentu dan komunikasi akan dapat berhasil baik apabila ada saling pengertian
antara pihak pengirim dan penerima informasi.
Konsep dalam hubungan pertemanan (Tahap persahabatan atau pertemanan yaitu dimana
setiap orang apakah ada kesamaan dan kepentingan yang terjalin selamam menjalani suatu
hubungan). (Weinstock & Obligasi 2000). Konsep dalam hubungan keluarga (Cara orang tua
berinteraksi dengan anaknya tercemin dengan sikap dan perilaku pada seorang anak, meskipun
dampaknya tidak terlihat secara langsung. Teman sepermainan pertama seorang anak adalah
saudara laki-laki dan saudara perempuannya. Dari interaksi tersebut seorang anak akan
memperoleh pelajaran berharga tentang bagaimana ia menjalin hubungan dengan teman dan
orang lain nantinya. Seseorang yang tumbuh tanpa interaksi dengan saudara merupakan hal yang
tidak menguntungkan karena ia terlewat suatu peluang untuk berlatih dan mengembangkan
keahlian dalam menjalin suatu hubungan). Dan terakhir Konsep dalam hubungan romantisme
(dalam bab ini, kita akan menjelajahi komunikasi dalam suatu hubungan romantis. Diawali
dengan mendefinisikan hubungan ini dan cara orang-orang memberikan rasa sayangnya.
Selanjutnya kita akan mendiskusikan bagaimana hubungan ini berkembang setiap waktu dan
bagaimana pasangan menciptakan budaya tersendiri untuk keakraban meraka. Ketiga, kita
menguji pola komunikasi dalam istilah komitmen mereka. Lalu kita pertimbangkan tantangan
yang akan membuat rumit dan terkadang membubarkan ikatan ini. Terakhir, kita idenntifikasi
pedoman bagaimana komunikasi yang tepat dalam hubungan ini. 1. Komitmen hubungan
romantic dan 2. Membentuk budaya dalam hubungan romantis).

BAB VI ( Kemampuan Menyimak)


Ketika kita mendengarkan dengan benar-benar, kita tidak hanya sensitif terhadap
perasaan orang lain dan dikarenakan hubungan kita dengan mereka. Ketika kita mendengarkan
harfiah, kita tidak melakukan upaya memahami perasaan oang lain tentang apa yang mereka
katakan dan bagaimana efeknya terhadap konsep diri mereka. Akibatnya setiap tanggapan kita
membuat tidak mungkin untuk mengkonfirmasi identitas mereka dengan layak. Mungkin bahaya
terbesar dari mendengarkan literal adalah bahwa hal itu mungkin disconfirm orang lain.
Hambatan untuk mendengar secara efektif menggabungkan untuk membuat enam jenis non
listening yaitu : pseudolistening,memonopoli, mendengarkan selektif, mendengarkan
defensif, menyergap, dan literal mendengar.
BAB VII (Manajemen Konflik Dalam Komunikasi Antarpribadi)
Kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk mengenali perasaan sesuai dimana
situasi dan kemampuan untuk berkomunikasi perasaaan secara efektif. Tidak ada garis jelas
pemisah yang jelas antara apa yang kita rasakan dan bagaimana kita mengekspresikan perasaan.
Keduanya berinteraksi dalam proses emosi. Apa yang kita rasakan mempengaruhi bagaimana
cara kita mnegungkapkan (atau tidak mengungkapkan) emosi kita. Ini sama benar bahwa
bagaimana kita mengekspresikan perasaan kita bergema kembali ke kita ntuk mempengaruhi
bagaimana kita menafsirkan perasaan kita (Anderson & Guerrero,1998;Fridlund,1994).
Konflik melibatkan ketegangan antara tujuan, preferensi, atau keputusan bahwa kita
merasa perlu untuk dapat didamaikan. Dengan kata lain, konflik melibatkan 2 persepsi : persepsi
bahwa keprihatinan yang bertentangan dengan orang-orang dari orang lain dan persepsi bahwa
kita dan orang lain harus mengatasi perbedaan-perbedaan kita. Kita merasa kita harus mencapai
kesepakatan umum atau keputusan. Prinsip-prinsip dalam konflik yaitu : Konflik adalah proses
alami dalam semua hubungan dan Konflik mungkin berlebihan atau rahasia. Untuk
menangani suatu konflik dapat digunakan sebagai berikut : Aggressive Style, Withdrawing
Style, Accomodating Style, Compromising Style, dan Problem Solving Style. Untuk
mengatasi konflik dalam komunikasi antarpribadi diperlukan efektivitas dalam komunikasi,
dnegan bentuk : Keterbukaan, Empati,Dukungan,Rasa Positif, dan Kesetaraan atau
Kesamaan.

BAB VIII (Teori-Teori Komunikasi Antarpribadi)


Teori adalah abstraksi dari realitas (tingkat keabsraksiannya tinggi); terdiri dari definisi
yang secara konseptual mengorganisasi aspek dunia empiris tetap secara sistematis, terdiri dari
asumsi, preposisi, dan aksioma dasar yang saling berkaitan; dan terdiri dari fenomena
digeneralisasi yang diterima dan dibuktikan secara empiris. Model komunikasi antarpribadi
diantaranya : Model Linear, Interaktif Model,dan Model Transaksi. Teori komunikasi
antarpribadi, artinya teori-teori yang banyak diaplikasikan dalam konteks hubungan antarpribadi,
yakni proses komunikasi yang terjadi antara dua orang, baik langsung maupun yang
menggunakan media tertentu.
Bagaimana pola interaksinya, seperti apa bentuk komunikasinya, serta bagaimana efek-
fek yang terjadi setelah komunikasi berlangsung. Itu semua menjadi titik pokok pembahasan
yaitu : Teori Penetrasi Sosial, Teori Pengurangan Ketidakpastian, Communication
Pragmatics/Interactional View (Watzlawick)_1967, Competence (Spitzberg &
Cupach)1984, Constructivism (Jess Della)1982, Coordinated Management of Meaning
(Pearce & Cronan)1980, Expectancy Violation (Jude Burgoon)1978, Fundamental
Interpersonal Relations Orientation (W.C Schutz) 1958. Interpersonal Deception (Buller &
Burgoon) 1996, Marial Communication (Mary Anne Fitzpatrick)1988, Stages of
Relationship Development (Mark Knapp) 1984, Relational Dialectics (Baster and
Montgomery)1988, dan Social Exchange Theory (Thibault and Kelley) 1952.

Anda mungkin juga menyukai