Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI

UJI MAKANAN

DISUSUN OLEH :
1. Bagas Aji H (02)
2. Della Arisa S (04)
3. Muh. Rizal P (15)
Kata Pengantar
Alhamdulillahi Rabbil Alamin.

Puji syukur Kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena


berkatNyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan hasil pratikum
ini. Tak lupa pula kita kirimkan shalawat dan salam atas junjungan Rasulullah
SAW yang telah membawa kita dari Alam yang gelap gulita menuju alam yang
terang benderang

Dalam penyusunan laporan hasil pratikum ini tentu saja jauh dari
kesempurnaan. Kerena itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik demi
penyempurnaan dan perbaikan tugas ini.

Akhirnya, kepada seluruh pihak yang turut memberikan partisipasi dalam


terwujudnya hasil pratikum ini, tak lupa pula kami mengucapkan terima kasih

Mudah-mudahan laporan pratikum ini dapat bermanfaat dan dapat


digunakan untuk penelitian lebih lanjut.

Disusun Oleh,

Kelompok
I. Tujuan
1. Untuk mengetahui zat gizi yang terdapat pada bahan makanan.
2. Untuk menguji ada tidaknya kandungan amilum dengan uji lugol.
3. Untuk menguji ada tidaknya kandungan glukosa dengan uji benedict.
4. Untuk menguji ada tidaknya kandungan protein dengan uji biuret.
5. Untuk menguji ada tidaknya kandungan lemak dengan uji transparasi

II. Dasar Teori


Makanan adalah bahan, biasanya berasal dari hewan atau tumbuhan,
dimakan oleh makhluk hidup untuk memberikan tenaga dana nutrisi.
Makanan bersumber dari hewan maupun tumbuhan. Beberapa orang
menolak untuk memakan makanan dari hewan seperti, daging, telur dan lain-
lain. Mereka yang tidak suka memakan daging dan sejenisnya disebut
vegetarian yaitu orang yang hanya memakan sayuran sebagai makanan pokok
mereka.
Pada umumnya bahan makanan mengandung beberapa unsur atau
senyawa seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin, enzim, pigmen dan
lain-lain.
Bahan makanan yang kita konsumsi sehari-hari harus mengandung
nutrient yang diperlukan tubuh. Karbohidrat, lemak dan protein merupakan
nutrient yang dibutuhkan dalam jumlah besar, sedangkan vitamin dan
mineral dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil. Walaupun dibutuhkan sedikit
bahan tersebut harus ada dalam menu makanan kita.
Untuk mengetahui kandungan zat nutrient yang terdapat dalam bahan
makanan digunakan indicator uji makanan yang biasa dikenal dengan istilah
reagen. Beberapa reagen yang banyak digunakan untuk mendeterminasi
kandungan nutrient dalam makanan adalah:
1) Lugol / kalium yodida
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan jenis amilum
(tepung)
2) Benedict / fehling A dan Fehling B
Digunakan untuk menunjukkan kandungan bahan makanan kelompok gula
(monosakarida dan di sakarida)
3) Millon / Molisch / Biuret
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan kelompok protein
4) Sudan III / etanol / kertas buram
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung lemak /
minyak
5) Metilen Blue
Digunakan untuk menunjukkan bahan makanan yang mengandung vitamin C

I. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur karbon (C),
hidrogen (H), dan oksigen (O). Tubuh anda memerlukan karbohidrat, antara
lain sebagai sumber energi utama ( setiap 1 gram karbohidrat mengandung
4,1 kalori), untuk menjaga keseimbangan kondisi asam dan basa dalam tubuh,
sebagai bahan pembentuk struktur sel, dan sebagai bahan pembentuk
senyawa-senyawa organik seperti lemak serta protein.
Karbohidrat dikelompokkan menjadi monosakarida, disakarida, dan
polisakarida. Monosakarida adalah senyawa karbohidrat sederhana yang
tersusun atas satu gugus gula, contohnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
Glukosa dapat ditemukan dalam buah seperti anggur, bawang, dan madu.
Galaktosa dapat dijumpai pada gula susu dan gula tebu. Adapun fruktosa
merupakan gula yang paing manis, umumnya dapat ditemukan dalam buah-
buahan dan madu. Disakarida merupakan senyawa karbohidrat dengan
gugus gula dua. Maltosa, laktosa, dan sukrosa merupakan contoh disakarida
yang paling umum. Maltosa dibentuk oleh dua molekul glukosa, laktosa
dibentuk oleh molekul glukosa dan galaktosa, sedangkan sukrosa dibentuk
oleh dua molekul glukosa dan fruktosa. Sukrosa dapat didapati di tebu, lobak
merah, pisang, buah-buah yang manis, serta akar-akar penyimpanan yang
tertentu. Maltosa dapat dijumpai dijumpai dalam kecambah jawawut. Adapun
laktosa didapati pada semua susu hewan mamalia termasuk ASI. Sementara
itu, polisakarida merupakan senyawa karbohidrat yang tersusun atas banyak
molekul gula sederhana, contohnya glikogen, amilum, dan selulosa.

Karbohidrat, terutama glukosa berperan aktif dalam penyediaan sumber


energi bagi sel-sel otak, lensa mata, dan jaringan saraf. Selain itu, karbohidrat
juga berperan penting dalam proses metabolisme, menjaga keseimbangan
asam basa, dan pembentukan struktur sel, jaringan, serta organ tubuh.
Adapun laktosa berfungsi membantu penyerapan kalsium.

Metabolisme karbohidrat dimulai dari penyerapan glukosa dari usu


melalui vena portal hepatika untuk dialirkan ke hati. Di hati, glukosa akan
berubah menjadi glikogen. Dalam aliran darah, fruktosa dan galaktosa akan
diubah menjadi glukosa.

II. Protein
Protein tersusun atas unsur-unsur C,H,O, dan N (nitrogen). Beberapa
jenis protein juga mengandung S (sulfur) dan P (fosfor). Protein memiliki
beberapa fungsi penting, antara lain sebagai sumber energi ( 1 gram protein
menghasilkan 4,1 kalori); sebagai bahan pembentuk hormon, enzim, antibodi,
serta kromosom. Selain itu, protein juga berfungsi sebagai bahan pembentuk
sel-sel baru dan sebagai larutan penyangga (sistem buffer). Larutan
penyangga berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan asam dan basa
cairan tubuh.

Di dalam tubuh, protein diserap dalam bentuk asam amino. Asam amino
dibedakan menjadi asam amino esensial dan asam amino nonesensial. Asam
amino esensial adalah asam amino yang sangat dibutuhkan oleh tubuh,
tetapi tidak dapat disintesis oleh tubuh. Untuk itu, asam amino ini harus
didatangkan dari luar tubuh malalui makanan. Asam amino yang termasuk
esensial antara lain arginin, histidin, isoleusin, leusin, lisin, metionin,
fenilalanin, treonin, triptofan, dan valin. Sementara itu, asam amino
nonesensial adalah asam amino yang dapat disintesis oleh tubuh. Contohnya
alanin, asparagin, asam aspartat, sistein, sistin, asam glutamat, glutamin,
glisin, prolin, serin, dan tirosin.

Protein dibedakan menjadi protein nabati dan protein hewani. Protein


nabati diperoleh dari tumbuhan, misalnya kacang-kacangan dan produk
olahan, terutama kacang kedelai. Adapun protein hewani diperoleh dari
hewan, misalnya daging, telur, susu, dan ikan.

III. Lemak
Lemak merupakan senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C,H, dan O.
Lemak tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut lemak, seperti alkohol,
kloroform, dan eter. Seperti halnya karbohidrat, lemak juga berguna sebagai
sumber energi (1 gram lemak menghasilkan energi 9,3 kalori). Meskipun
menghasilkan energi terbesr, lemak bukanlah penghasil energi utama karena
lebih banyak disimpan sebagai energi cadangan.

Fungsi lemak yang lain, yaitu sebagai pelarut vitamin A,D,E, dan K ;
sebagai pelindung organ-organ tubuh, misalnya jantung, ginjal, dan lambung.
Lemak juga berfungsi sebagai bahan pembentuk membran sel, mencegah
hilangnya panas tubuh saat udara dingin sehingga suhu tubuh tetap terjaga.

Berdasarkan sumbernya, lemak dibedakan menjadi lemak nabati (dari


tumbuhan) dan lemak hewani (dari hewan). Contoh sumber lemak nabati,
antara lain santan, minyak kelapa, kacang tanah, dan buah avokad. Adapun
contoh lemak hewani adalah daging, telur, susu, mentega, gajih, dan keju.

Di dalam tubuh, lemak diuraikan dan diserap dalam bentuk asam dan
gliserol. Asam lemak dibedakan menjadi asam lemak tak jenuh dan asam
lemak jenuh. Asam lemak tak jenuh berbentuk cair dan umumnya berasal
dari tumbuhan. Asam lemak jenuh berbentuk padat dan terdapat pada otak,
hati, serta daging.
IV. Vitamin
Vitamin merupakan senyawa organik yang terkandung dalam berbagai
makanan dan diperlukan untuk mengatur serta memperlancar metabolisme
tubuh. Vitamin dibutuhkan dalam jumlah sedikit, tetapi keberadaan dan
fungsinya tidak dapat digantikan oleh senyawa-senyawa lain. Kondisi
kekurangan (defisiensi) vitamin dinamakan avitaminosis. Vitamin tidak
berfungsi untuk menghasilkan energi. Karena tidak dapat disintesis oleh
tubuh, vitamin harus didatangkan dari luar tubuh melalui berbagai berbagai
jenis makanan.

Berdasarkan jenis pelarutnya, vitamin dibedakan menjadi:


1. Vitamin yang larut dalam lemak
 Vitamin A
 Vitamin D
 Vitamin E
 Vitamin K
2. Vitamin yang larut dalam air
 Vitamin B (B1, B2, B3, B5, B6, B1 , B12, dan biotin)
 Vitamin C

V. Mineral
Mineral yang dibutuhkan tubuh dibagi menjadi dua, yaitu mineral
makro yang dibutuhkan dalam jumlah relatif banyak dan mineral mikro
yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Unsur yang termasuk mineral makro,
antara lain kalsium, fosfor, kalium, natrium, dan magnesium. Adapun yang
termasuk mineral mikro, antara lain kobalt, fluorin, yodium, besi, mangan,
seng, silikon, dan molibdenum. Mineral-mineral yang dibutuhkan dalam
jumlah sedikit, apabila termakan dalam jumlah besar dapat bersifat racun.

VI. Air
Air tidak menghasilkan energi. Di dalam tubuh, air berfungsi mengangkut
zat-zat dari sel ke sel atau dari jaringan ke jaringan, mempertahankan suhu
tubuh, sebagai medium (pelarut) dan pereaksi terbaik berbagai macam reaksi
kimia dalam tubuh, terutama reaksi enzimatis.

III. ALAT DAN BAHAN


Nasi Gelas beker
Terigu Pipet
Tahu pembakar spritus
Minyak Penjepit tabung reaksi
Putih telur Spatula/ pengaduk
Susu putih bubuk Kertas buram
Susu putih cair Air
Lumpang porselin Lugol
Mortar Benedict
Rak tabung reaksi Biuret Korek api
Tabung reaksi

IV. CARA KERJA


1. Siapkan alat dan bahan eksperimen yang akan di uji
2. Tumbuk bahan makanan diatas lumpang porselin sebelum di uji coba
3. Masukkan bahan makanan kedalam tabung reaksi (dengan ketentuan
satu jenis bahan makan di masukkan kedalam tabung reaksi untuk menguji
kandungan masing-masin amilum, glukosa dan protein).

4. Uji Amilum
a. Masukkan bahan makanan nasi, terigu, tahu, minyak, susu putih
bubuk, susu putih cair dan putih telur yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke
dalam tabung reaksi (satu jenis = satu tabung).
b. Tetesi 7 tetes lugol pada setiap tabung reaksi yang akan di uji
amilum.
c. Amati perubahan warna yang terjadi
d. Masukkan data pada tabel pengamatan. Lakukan hal tersebut ke
dalam semua bahan makanan tadi

5. Uji Protein
a. Masukkan bahan makanan nasi, terigu, tahu, minyak, susu putih
bubuk, susu putih cair dan putih telur yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke
dalam tabung reaksi (satu jenis = satu tabung).
b. Tetesi 7 tetes buret pada setiap tabung reaksi yang akan di uji
protein.
c. Amati perubahan warna yang terjadi
d. Masukkan data pada tabel pengamatan. Lakukan hal tersebut ke
dalam semua bahan makanan tadi.
6. Uji Glukosa
a. Masukkan bahan makanan nasi, terigu, tahu, minyak, susu putih
bubuk, susu putih cair dan putih telur yang sudah di tumbuk/dihaluskan ke
dalam tabung reaksi (satu jenis = satu tabung).
b. Masukkan 7 tetes benedict.
c. Panaskan tabung reaksi diatas pembakar spiritus
d. Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke dalam semua
bahan makanan tadi.
7. Uji Lemak
a. Siapkan kertas buram
b. Usap bahan makanan pada kertas buram
c. Tunggu beberapa saat hingga terjadi perubahan
d. Masukkan data kedalam tabel. Lakukan hal tersebut ke dalam
semua bahan makanan tadi.

V. HASIL PENGAMATAN
Warna Mula- Warna setekah dutetesi
No. Jenis Makanan
Mula Lugol Biuret Benedit Kertas
1 Nasi Putih Ungu+3 Putih Bru -
2 Terigu Putih Ungu+2 Putih Biru -
3 Tahu Putih Kuning Ungu+4 Ungu +2
4 Minyak Kuning Merah Ungu+5 Biru +4
5 Putih Telur Putih Kuning Ungu+1 Biru +3
6 Susu Bubuk Putih Putih Ungu+3 Jingga -
7 Susu Cair Cream Ungu+1 Ungu+2 Jingga +1
Tabel. Hasil Pengamatan Kelompok Bagas Aji Harvian
VI. PEMBAHASAN

Pada kegiatan praktikum ini kita menggunakan reagen yang digunakan untuk
mengetahui kandungan makanan, antara lain :
- Lugol digunakan untuk menguji apakah suatu makanan mengandung
karbohidrat(amilum) atau tidak. Bila makanan yang kita tetesi lugol
menghitam, maka makanan tersebut mengandung karbohidrat. Semakin
hitam berarti makanan tersebut banyak kandungan karbohidratnya.
- Biuret adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan
protein. Bila bahan makanan itu mengandung protein maka setelah bereaksi
dengan biuret akan menghasilkan warna ungu/ warna lembayung.
- Benedict adalah reagen yang digunakan untuk menguji kandungan
glokusa pada bahan makanan jika hasil reaksi tersebut menghasilkan warna
merah bata.
- Kertas buram adalah bahan penguji pada kandungan lemak. Karena
kertas buram mudah menyerap air/minyak jadi sangat cocok untuk pengujian
ini. Pada pengujian lemak ini makanan yang sudah di tumbuk di oleskan pada
kertas buram setelah itu di panaskan di atas pembakar sepritus sehingga
kandungan air mudah mongering, jika ada noda transparan maka bahan
makanan tersebut mengandung lemak.
VII. KESIMPULAN
 Bahan makanan yang mengandung protein jika ditetesi dengan larutan
biuret akan berubah wana menjadi ungu.
 Jika bahan makanan ditetesi dengan larutan lugol akan berubah warna
menjadi biru tua hingga kehitam-hitaman maka bahan makanan
tersebut mengandung amilum.
 Jika bahan makanan ditetesi larutan benedict kemudian dipanaskan
akan berubah warna menjadi orange/jingga maka bahan makanan
tersebut mengandung glukosa.
 Jika bahan makanan yang digoreskan diatas kertas buram transparan
makan bahan makanan tersebut mengandung lemak
 Bahan makanan dalam percobaan ini yang mengandung protein adalah
Bahan makanan yang mengandung amilum dalam percobaan ini adalah..
 Bahan makanan yang mengandung amilum dalam percobaan ini adalah..
 Bahan makanan yang mengandung lemak dalam percobaan ini adalah..

VIII. DAFTAR PUSTAKA


DA Pratiwi dkk, Biologi untuk SMA kelas XI, 2007, Jakarta, Penerbit
Erlangga.

Sudjadi, Bagod & Laial Siti.2007.Biologi Sains dalam


Kehidupan2A.Surabaya:Yudhistira.

Samsuri, Istamar dkk. 2004. Biologi SMA kelas XI. Erlangga : Malang

Priadi, Arif. 2009. Biologi SMA XI. Yudhistira : Bogor

Prestasi Guru Biologi SMA YPVDP.com

Anda mungkin juga menyukai