Anda di halaman 1dari 7

3.

1 JENIS BAHAN PENCEMAR DAN SUMBERNYA

3.1.1 Pengertian Pencemaran Air

Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan disuatu tempat penampungan air seperti
danau, sungai, lautan, dan air tanah akibat aktifitas manusia. Dalam PP No 20/1990 tentang
pengendaian pencemaran air, pencemaran air didefinisikan sebagai; “pencemaran air adalah
masuknya atau dimasukanya mahluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain kedalam air
oleh kegiatan manusia sehingga kualitas dari air tersebut turun hingga batas tertentu,yang
menyebabkan air tidak berguna lagi sesuai dengan peruntukanya.( pasal 1, ayat 2).

3.1.2 Jenis Bahan Pencemar Air

Jaman sekarang ini manusia telah mengenal banyak sekali jenis – jenis zat kimia. Sebagia
besar sisa zat kimia tersebut dibuang kebadan air atau air tanah. Seperti pestisida yang yang
digunakan dipertanian, idustri atau rumah tangga, deterjen yang digunakan digunakan
dirumah tangga, atau PCBs yang digunakan dalam alat – alat elektronik.secara umum jenis –
jenis bahan buangan dapat dikategorikan sebagai berikut;

a. Infection Agent
Infection agent (agen infeksius) merupakan bahan pencemar yang dapat menyebabkan
gangguan kesehatan manusia (penyakit). Bahan pencemar ini berupa mikroorganisme
patogen yang berasal dari excreta manusia dan hewan yang tidak dikelola dengan
baik. Untuk mendeteksi keberadaan mikroorganisme patogen di dalam air, dapat
digunakan bakteri Coliform sebagai bakteri penunjuk (indicator organism). Jika
dalam sampel air tersebut ditemui indicator organism, air tersebut sudah tercemar
oleh tinja (mikroorganisme patogen). Akan tetapi, jika di dalam air tidak
ditemukan indicator organism, air tersebut tidak tercemar oleh tinja (mikroorganisme
patogen).

b. Bahan Buangan Padat


Bahan bunagan padat adalah bahan buangan yang berbentuk padat, baik yan
kasar maupun yang halus, misalnya sampah. Buangan tersebut bila dibuang ke air
menjadi pencemaran dan akan menimbulkan pelarutan, pengendapan, serta
sedimentasi. Sedimen terdiri atas tanah dan pasir yang masuk ke air dari erosi atau banjir
dan dapat menimbulkan pendangkalan aliran sungai. Selain itu, sedimentasi dapat
menimbulkan kekeruhan air yang menghalangi penetrasi cahaya matahari sehingga
mengganggu proses fotosintesis fitoplankton yang berarti pula berkurangnya pasokan
oksigen dalam air.

c. Bahan Buangan Organik

Bahan buangan organic umumnya berupa limbah yang dapat membusuk atau
terdegradasi oleh mikroorganisme, sehingga bila dibuang ke perairan akan
menaikkan populasi mikroorganisme.
d. Bahan Buan gan Anorganik

Bahan buangan anorganik sukar didegradasi oleh mikroorganisme, umumnya


adalah logam. Apabila masuk ke perairan, maka akan terjadi peningkatan jumlah ion
logam dalam air. Bahan buangan anorganik ini biasanya berasal dari limbah industri
yang melimbatkan unsur-unsur logam seperti timbal (Pb), Arsen (As), Magnesium
(Mg), dll. Logam dengan kadar yang relatif kecil sudah dapat mengakibatkan
pencemaran. Asam dapat masuk ke dalam air dari produk samping proses industri dan
pelapisan logam. Asam dan basa ini dapat menyebabkan perubahan pH air yang dapat
mengganggu kehidupan di dalam air. Contoh lain, kasus keracunan kobalt yang
terjadi di Nebraska merupakan penyakit tidak menular yang disebabkan oleh
kontaminasi kobalt di dalam air. Akibat keracunan ini timbul penyakit jantung,
kerusakan kelenjar gondok, darah tinggi, dan kaki bengkak.
e. Bahan Buangan Cairan Berminyak
Bahan buangan berminyak yang dibuang ke air lingkungan akan mengapung
menutupi permukaan air. Jika bahan buangan minyak mengandung senyawa yang
volatile, maka akan terjadi penguapan dan luas permukaan minyak yang menutupi
permukaan air akan menyusut. Penyusutan minyak ini tergantung jenis minyak dan
waktu. Lapisan minyak pada permukaan air dapat terdegradasi oleh mikroorganisme
tertentu, tetapi membutuhkan waktu yang lama.
f. Bahan Buangan Berupa Panas
Kualitas air akan turun jika terjadi perubahan temperatur. Pembuangan air limbah
yang mengandung panas mengakibatkan kenaikan temperatur yang menyebabkan
turunnya kadar oksigen dalam air. Air yang panas pada permukaan air dapat menghambat
masuknya oksigen ke dalam air di level bawah. Perubahan kecil pada temperatur air
lingkungan bukan saja dapat menghalau ikan atau spesies lainnya, namun juga akan
mempercepat proses biologis pada tumbuhan dan hewan bahkan akan menurunkan
tingkat oksigen dalam air. Akibatnya akan terjadi kematian pada ikan atau akan
terjadi kerusakan ekosistem.
g. Bahan Buangan Zat Kimia

Bahan buangan zat kimia banyak ragamnya, tetapi dalam bahan pencemaran
air ini akan dikelompokkan menjadi:
a. Sabun (deterjen, sampo dan bahan pembersih lainnya),
b. Bahan pemberantas hama (insektisida).

3.1.3 Sumber Pencemaran Air

1. Infection Agent (Agen infesius)


Bahan pencemaran ini beraal dari excreta manusia dan yang tidak dikelola dengan
baik dan terbuang begitu saja kedalam air. Air dapat mengalami pencemaran dari
kegiatan peternakan dan perikanan jika tidak dilakukan pembuangan yang benar pada
kotoran hewan dan juga sampah lainnya. ada beberapa hal yang bisa dilihat untuk
melihat ciri-ciri dari terjadinya pencemaran oleh peternakan dan perikanan ini antara
lain adalah sebagai berikut:
Adanya kotoran hewan dalam jumlah besar pada perairan yang membuat air
terkontaminasi oleh berbagai virus dan bakteri dari kotoran tersebut dan terjadinya
perubahan warna dan rasa di dalam air tersebut sehingga membuat air sangat mudah
menyebabkan penyakit bagi siapa saja yang mengkonsumsi.

2. Bahan Buangan Padat


Limbah padat lebih dikenal sebagai sampah, yang seringkali tidak dikehendaki
kehadirannya karena tidak memiliki nilai ekonomis. Sampah ini dapat berasal dari
masyarakat yang tinggal di daerah sekitar perairan, sebagai contohnya sampah botol,
kaca, ember bekas dll. Selain itu pabrik industri juga dapat menyumbang sampah
jenis padat ini.

3. Bahan Buangan Organik


Bahan buangan organik dapat berasal dari pertanian, industri,dan rumah
tangga. Seperti sisa – sisa sayuran yang terakumulasi dalam jumlah banyak dan
belum sempat terurai akan menimbulkan pencemaran terhadap perairan.

4. Bahan Buangan Anorganik


Bahan buangan anorganik dapat berasal dari air limbah industri, bahan
pembersih rumah tangga.

5. Bahan Buangan Ciran Berminyak


Dapat berasal dari sisa – sisa produksi industri atau terjadi kecelakaan
karamnya kapal pembawa minyak di lauatan.

6. Bahan Buangan Berupa Panas


Bahan bungan berupa panas dapat berasal pembangkit listrik dan air pendingin
industri.

7. Bahan Buangan Zat Kimia


Insektisida – Pada sektor pertanian bahan kimia yang satu ini masih sangat
banyak digunakan karena fungsinya sebagai pembasmi serangga yang biasanya
menjadi hama pada pertanian. Apabila penggunaan dari insektisida ini berlebihan
dari ambang batas maka dapat membahayakan ekosistem air dan kehidupan yang ada
disekitarnya.

Pembersih – untuk zat kimia yang termasuk ke dalam pembersih ini sangat
banyak ditemukan bahkan digunakan oleh banyak orang misalnya saja shampoo,
detergen serta bahan pembersih lainnya. tanda yang bisa dilihat pada air apakah
mengalami pencemaran yang disebabkan oleh zat pembersih ini adalah jika muncul
buih pada permukaan air yang cukup banyak sehingga mengindikasikan bahwa air
tersebut tidak layak untuk dikonsumsi.

Larutan Penyamak Kulit – Pada industri penyamakan kulit biasanya akan


menggunakan senyawa krom untuk kegiatan usahanya. Jika senyawa krom ini
dibuang sembarangan ke dalam air maka hal ini dapat membuat peningkatan jumlah
ion di dalam air tersebut. Untuk mencegah hal ini terjadi sangat diharuskan bagi
industri penyamakan kulit untuk memiliki sistme instalasi pengolahan limbah yang
mumpuni dan standar supaya bisa mengolah sisa larutan senyawa berbahaya tersebut
supaya saat masuk ke dalam air sudah dalam keadaan yang tidak berbahaya.

Zat Warna Kimia – Zat warnai kimia yang biasanya digunakan untuk
mewarnai kain dan lainnya ini juga memiliki dampak yang berbahaya jika langsung
dibuang ke dalam air.
DAFTAR PUSTAKA

https://ilmulingkungan.com

https://ilmugeografi.com

Anda mungkin juga menyukai