Anda di halaman 1dari 3

1.

Menurut Plato : Pengertian demokrasi menurut Plato adalah bentuk pemerintahan yang
dijalankan oleh rakyat yang memimimpin untuk kepentingan rakyat banyak.

Menurut Abraham Lincoln : Pengertian demokrasi menurut Abraham Lincol adalah


sistem pemerintahan yang diselenggarakan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.

Menurut Charles Costello : Pengertian demokrasi menurut Charles Costello adalah


sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan pemerintah
yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga
negara.

Menurut John L. Esposito : Definisi demokrasi menurut John L. Esposito pada dasarnya
adalah kekuasaan dari dan untuk rakyat. Oleh karenanya, semuanya berhak untuk
berpartisipasi, baik terlibat aktif maupun mengontrol kebijakan yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Selain itu, tentu saja lembaga resmi pemerintah terdapat pemisahan yang
jelas antara unsur eksekutif, legislatif, maupun yudikatif.

Menurut Hans Kelsen : Pengertian demokrasi menurut Hans Kelsen adalah


pemerintahan oleh rakyat dan untuk rakyat. Yang melaksanakan kekuasaan negara
ialah wakil-wakil rakyat yang terpilih. Di mana rakyat telah yakin, bahwa segala
kehendak dan kepentingannya akan diperhatikan di dalam melaksanakan kekuasaan
Negara.

Menurut Sidney Hook : Sidney Hook berpendapat bahwa arti demokrasi adalah bentuk
pemerintahan di mana keputusan-keputusan pemerintah yang penting secara langsung
atau tidak didasarkan pada kesepakatan mayoritas yang diberikan secara bebas dari
rakyat dewasa.
2. Nilai positif demokrasi
 Rakyat bebas bersuara
 Peran musyawarah semakin terasa
 Tidak ada lagi pemerintahan otoriter
 Menjunjung tinggi warga negara
3. Demokrasi langsung adalah Sistem pemerintahan yang mana rakyat bebas bersuara
secara mutlak menyampaikan pendapat dan seluruh aspirasi mereka dimuat dengan
segera di dalam satu pertemuan.
4. Demokrasi Formal adalah demokrasi yang memberikan kekuatan hukum yang sama
dalam bidang politik tanpa adanya pertimbangan perbedaan ekonomi. Dan individu
dalam masyarakat diberi kebebasan yang luas dalam bernegara.

Demokrasi material adalah demokrasi yang terjadi pada negara sosialis-komunis yang
mengedepankan kesamaan hak oleh warganya dalam bidang sosial-ekonomi
dibandingkan bidang politik.

Demokrasi campuran adalah demokrasi yang menggabungkan kedua jenis demokrasi


sebelumnya. Yaitu menyamakan tiap hak dan derajat dari setiap individu atau rakyat
demi terciptanya kesejahteraan rakyat.
5. Demokrasi presidensial : merupakan sistem pemerintahan negara republik di mana
kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan terpisah dengan kekuasaan legislatif.
Sistem parlementer adalah sebuah sistem pemerintahan yang parlemennya memiliki
peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen memiliki wewenang
dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun dapat menjatuhkan
pemerintahan
6. Demokrasi konstitusional adalah kekuasaan pemerintahannya terbatas dan tidak
diperkenankan banyak campur tangan dan bertindak sewenang-wenang terhadap
warganya. Kekuasaan pemerintah dibatasi oleh konstitusi.
7. Demokrasi Konstitusional Klasik adalah sistem yang mencakup dan mengatur
kekuasaan pemerintah dengan suatu konstitusi, apakah ia bersifat naskah (written
constitution) atau tak bersifat naskah (unwritten constitution). Undang-undang dasr itu
menjamin hak-hak politik dan menyelenggarakan pembagian kekuasaan negara
sedemikian rupa, sehingga kekuasaan eksekutif diimbangi dengan kekuasaan
parlemen dan lembaga-lembaga hukum.

Demokrasi konstitusional modern adalah sistem pemerintahan dengan gagasan bahwa


pemerintah bertanggungjawab atas kesejahteraan rakyat dan karenanya harus aktif
mengatur kehidupan ekonomi dan sosial. Mencakup dimensi ekonomi dengan suatu
sistim yang menguasai kekuatan-kekuatan ekonomi dan yang berusaha memperkecil
perbedaan sosial dan ekonomi, terutama perbedaan-perbedaan yang timbul dari
distribusi kekayaan yang tidak merata.
8. Setelah abad pertengahan (15-17 M) lahirlah negara-negara monarki. Raja
memerintah secara absolut berdasarkan konsep hak suci raja (divine right of kings).
Kecaman terhadap gagasan absolutisme mendapat dukungan kuat dari golongan
menengah (middle class) dan berujung pada pendobrakan kedudukan raja.

Pendobrakan terhadap kedudukan raja absolut didasari oleh teori rasionalis yang
dikenal dengan kontrak sosial atau social contract. Salah satu asas dari kontrak sosial
adalah dunia dikuasai oleh hukum alam (nature) yang mengandung prinsip-prinsip
keadilan universal. Artinya, hukum berlaku untuk seluruh manusia, baik raja,
bangsawan, maupun rakyat jelata. Hukum ini dinamakan hukum alam (natural law)
atau (ius naturale).

Teori kontrak sosial beranggapan bahwa hubungan antara raja dan rakyat didasari
oleh kontrak. Dalam kontrak tersebut terdapat ketentuan yang mengikat kedua belah
pihak. Kontrak sosial yang membuka sejarah perkembangan baru demokrasi ini
menegaskan bahwa raja diberi kekuasaan oleh rakyat untuk menyelenggarakan
penertiban menciptakan suasana aman, dan memenuhi hak rakyat. Di sisi lain rakyat
harus menaati pemerintahan raja.

Kontrak sosial merupakan usaha untuk mendobrak pemerintahan absolut dan


menetapkan hak-hak politik rakyat. Filsuf yang mencetuskan gagasan dan pengertian
demokrasi ini di antaranya John Locke dari Inggris dan Montesquieu dari Prancis.
Gagasan tentang hak-hak politik rakyat yang menjadi pemicu sejarah perkembangan
demokrasi dunia ini pada tahap selanjutnya menimbulkan Revolusi Prancis pada akhir
abad ke-18 dan Revolusi Amerika dalam melawan Inggris.

Pendobrakan terhadap pemerintahan absolut dan upaya memperjuangkan hak politik


rakyat, mendorong timbulnya gagasan sejarah demokrasi. Pada akhir abad ke-19,
gagasan mengenai demokrasi mendapat wujud konkret sebagai program dan sistem
politik. Demokrasi pada tahap ini bersifat politis berdasarkan asas-asas kemerdekaan
individu kesamaan hak (equal rights), dan hak pilih untuk semua warga negara
(universal suffrage). Hingga saat ini sejarah demokrasi terus berkembang dan
gagasannya tetap diterapkan dalam sistem politik di berbagai negara.
9. 10 pilar demokrasi menurut Amien rais :
a. Adanya partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan.
b. Adanya persamaan kedudukan di depan umum
c. Pendistribusian pendapatan secara adil
d. Adanya persamaan dalam memperoleh pendidikan
e. Adanya kebebasan
f. Adanya keterbukaan informasi
g. Terciptanya etika politik
h. Kebebasan individu
i. Adanya semangat kerja sama
j. Adanya hak untuk protes

10. Pilar demokrasi Pancasila :

 Demokrasi yang Berketuhanan Yang Maha Esa


 Demokrasi dengan kecerdasan
 Demokrasi yang berkedaulatan rakyat
 Demokrasi dengan rule of law
 Demokrasi dengan pemisahan kekuasaan negara
 Demokrasi dengan hak asasi manusia
 Demokrasi dengan pengadilan yang merdeka
 Demokrasi dengan otonomi daerah
 Demokrasi dengan kemakmuran
 Demokrasi yang berkeadilan sosial

Anda mungkin juga menyukai