Anda di halaman 1dari 2

Komunikasi dan kejelasan informasi adalah jantung dari hubungan antara satu entitas dengan

entitas lainnya. Dua entitas yang berbeda memiliki pula dua dunia yang berbeda. Seperti halnya
mata dengan mulut, tangan dengan kulit, ataupun otak dengan tangan. Mata mempunyai dimensi
gerak yang berbeda dengan lidah. Akan tetapi mereka bisa bersinergi bila disambungkan oleh
komunikasi dan informasi yang tepat. Seperti misalnya bila mata melihat sepiring makanan yang
sangat menarik, tentunya lidah dan segala organ pendukung di dalam mulut, telah bersiap untuk
menyambut datangnya makanan dengan mengeluarkan air ludah yang lebih banyak. Atau bila
kulit merasakan gatal mendera, dengan komunikasi yang jelas melalui jaras informasi yang tepat,
tangan akan segera bergerak menggaruk untuk menenangkan sang kulit yang sedang kegatalan.
Komunikasi menjadi kunci dari tindakan yang tepat dan menyenangkan serta menenangkan
diantara entitas-entitas yang berbeda.

Kejelasan informasi merupakan sistem pendukung kehidupan yang utama bagi kelangsungan
sebuah komunikasi. Terjalinnya komunikasi tanpa kejelasan informasi bisa berdampak pada
berkurangnya atau bahkan hilangnya ketepatan pengambilan keputusan/respon terhadap segala
perubahan yang datang. Hambatan transmisi sinyal informasi maupun kesalahan translasi bisa
sangat mengancam keberadaan dan kelestarian entitas yang ada. Adanya rangsang bau harum
yang disalahtafsirkan oleh otak sebagai rangsang cahaya berbentuk gambar manusia
menimbulkan halusinasi adanya hantu. Hal ini bisa dialami oleh orang dengan skizofrenia
paranoid.

Hambatan transmisi informasi sangat mungkin menimbulkan kekacauan dan menyebabkan delay
dalam pengambilan keputusan tindakan yang bisa berujung pada peristiwa katastropik. Seorang
sopir yang mengalami hambatan transmisi informasi bahwa ada kendaraan dari arah berlawanan
yang akan menabrak, sangat mungkin terjadi kekacauan dan kebingungan dalam mengambil
tindakan sehingga terjadilah kecelakaan. Hal ini terjadi hanya karena hambatan informasi
sehingga otak tidak merasa jelas dengan keadaan yang terjadi. Hal ini berakibat pada kacaunya
sistem pengambilan keputusan dan terjadilah tabrakan karena otak tidak sempat memberikan
perintah untuk maneuver menghindar.

Hal-hal sederhana berupa komunikasi dan kejelasan informasi menjadi hal yang sangat krusial
saat terjadi perubahan keadaan. Dengan penjelasan yang terang ketika ada perubahan kondisi,
dua entitas yang sedang berkolaborasi bisa bergerak dan bertindak lebih tenang dan sinergis
sehingga menghasilkan keluaran yang lebih baik bagi masing-masing entitas maupun kolaborasi
keduanya.
Pentingnya komunikasi dan kejelasan informasi ini benar-benar bisa kita lihat contohnya dalam
film Crimson Tide (1995) yang dibintangi oleh Denzel Washington mengenai kekisruhan tentara
angkatan laut yang sedang menaiki kapal selam bersenjatakan nuklir.

Anda mungkin juga menyukai