NIM : 201704006
Kelas : 3A D3 Keperawatan
Efek toksik Kemoterapi terdiri atas efek toksik jangka pendek dan jangka panjang
1. Pengkajian
1. Identitas pasien Meliputi nama lengkap, tempat/tanggal lahir, umur, jenis kelamin, ,
agama, alamat, pendidikan, pekerjaan, asal suku bangsa, tanggal masuk rumah sakit, no
medical record (MR), nama orang tua, dan pekerjaan orang tua.
2. Identitas penanggung jawab Meliputi nama, umur, pekerjaan dan hubungan dengan
pasien.
3. Riwayat kesehatan :
a) Keluhan utama
Pada pasien kanker serviks post kemoterap datang dengan keluhan mual muntah
yang berlebihan, tidak nafsu makan, anemia.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Pada pasien kanker serviks post kemoterapi mengalami keluhan mual muntah
yang berlebihan, tidak nafsu makan, dan anemia.
c) Riwayat Obstetri
Untuk mengetahui riwayat obstetri pada pasien dengan kanker serviks yang perlu
diketahui adalah: a.Keluhan haid Dikaji tentang riwayat menarche dan haid
terakhir, sebab kanker serviks tidak pernah ditemukan sebelumnya menarche dan
mengalami atropi pada masa menopose. Siklus menstruasi yang tidak teratur atau
terjadi pendarahan diantara siklus haid adalah salah tanda gejala kanker serviks.
d) Riwayat kehamilan dan persalinan Jumlah kehamilan dan anak yang hidup karna
kanker serviks terbanyak pada wanita yang sering partus, semakin sering partus
semakin besar kemungkinan resiko mendapatkan karsinoma serviks.
e) Riwayat psikososial
Pada pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya mengalami keluhan cemas
dan ketakutan.
f) Riwayat kebiasaan sehari-hari
Pada pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya mengalami keluhan tidak
nafsu makan, kelehan, gangguan pola tidur.
g) Pemeriksaan fisik, meliputi :
1) Keadaan umum: biasanya pasien kanker serviks post kemoterapi
sadar,lemah dan tanda-tanda vital normal, mengalami penurunan BB
sebelum dan setelah Kemoterapi
2) Kepala : Biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi mengalami
rambut rontok, mudah tercabut.
3) Mata : Biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi mengalami
konjungtiva anemis dan skelera ikterik.
4) Genetalia : Biasanya pada pasien kanker serviks mengalami sekret
berlebihan, keputihan, peradangan, pendarahan dan lesi (Brunner &
suddarth, 2015). Pada pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya
mengalami perdarahan pervaginam.
h) Pemeriksaan penunjang.
1) Pemeriksaan hematologi Biasanya pada pasien kanker serviks post
kemoterapi mengalami anemia karna penurunan Haemoglobin. Nilai
normalnya Haemoglobin wanita (12-16 gr/dl).
Analisa Data
1. DS : Pada pasien kanker serviks post Post Kemoterapi Defisit Nutrisi (D0019)
kemoterap datang dengan keluhan
mual muntah yang berlebihan, tidak
nafsu makan, anemia. Efek obat kemoterapi
Ketidakmampuan mencerna
makanan
Defisit Nutrisi
2. Diagnosis Keperawatan
1. Defisit Nutrisi Berhubungan Dengan Ketidakmampuan Mencerna Makanan
ditandi dengan kpasien mengeluh mual muntah yang berlebihan, tidak nafsu
makan dan anemia (SDKI, 2016)
3. Intervensi
Diagnose Keperawatan : Defisit Nutrisi Berhubungan Dengan Ketidakmampuan
Mencerna Makanan (SDKI, 2016)
Tujuan : Setelah diberi Asuhan Keperawatan Selama 3x 24 jam diharapkan nafsu makan
pasien membaik
Kriteria Hasil :
o frekuensi makan pasien normal 3x sehari
o tidak mual dan muntah
o berat badan normal (SLKI, 2018)
Intervensi :
1. obsevasi
- pantau intake dan output mkanan tiap hari
Rasional : untuk identifikasi nutrisi yang masuk dan yang keluar
- Monitor BB
Rasional : untuk memantau apakah terjadi penurunan BB
2. Terapeutik
- Anjurkan pasien makan sedikit tapi sering
Rasional : untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien
- Anjurkan pasien untuk makan tinggi protein
Rasional : untuk memenuhi jaringan metabolik pasien
- Anjurkan pasien untuk makan selagi masih hangat
Rasional : untuk menambah nafsu makan pasien
3. Edukasi
- Beri penjelasan pada pasien bahwa efek mual dan muntah setelah dilakukan
kemoterapi adalah wajar
Rasional : agar pasien tetap mau menjalani kemoterapi dan dapat
meningkatkan nafsu makannya
4. Kolaborasi
- Kolaborasi dengan anti gizi untuk diet pasien
Rasional : untuk memenuhi diet pasien (SIKI, 2018)
Email : Indah@yahoo.com
Desen, W. (2008). Buku Ajar Onkologi Klinis Edisi 2 . Jakarta : Baalai Penerbit FKUI.
IKAPI. (2013). Bandung Controversies and Consensus in Obstetrics & Gynecology. Jakarta:
FKUI .
Kusumawardani, N. (2017). Penanganan Nutrisi Pada Penderita Kanker. Media Litbangkes Vol.
VI No. 04, 14 .
Rasjidi, I. (2007). Kemoterapi Kanker Ginekologi Dalam Praktik Sehari-hari . Jakarta : Sangs
Seto .