Anda di halaman 1dari 13

PERKEMBANGAN MANAJEMEN

1. Manajemen di Masa Lampau

A. Prinsip Teori Manajemen Aliran Klasik


Awal sekali ilmu manajemen timbul akibat terjadinya revolusi industri di
Inggris pada abad 18. Para pemikir tersebut rnemberikan pematian temadap
masalah-masalah manajemen yang timbul baik itu di kalangan usahawan, industri
maupun masyarakat. Para pemikir itu yang terkenaI antara lain, Robert Owen,
Henry Fayol, Frederick W Taylor dan lainnya.
1. Robert Owen (1771 -1858)
Robert Owen adalah orang yang menentang praktek-praktek
memperkerjakan anak-anak usia 5 atau 6 tahun dan standar kerja 13 jam per
hari. Tersentuh dengan kondisi kerja yang amat menyedihkan itu, beliau
mengajukan adanya perbaikan temadap kondisi kerja ini. Pada tahun-tahun
awal revolusi industri, ketika para pekerja dianggap instrumen yang tidak
berdaya, Owen melihat rneningkatkan kondisi kerja di pabrik, rnenaikkan
usia minimum kerja bagi anak-anak, mengurangi jam kerja karyawan,
menyediakan makanan bagi karyawan pabrik, mendirikan toko-toko untuk
menjual keperluan hidup karyawan dengan harga yang layak, dan berusaha
memperbaiki lingkungan hidup tempat karyawan tinggal, dengan
membangun rumah-rumah dan membuat jalan, sehingga lingkungan hidup
dan pabrik rnenjadi menarik. Sebab itu, beliau disebut “Bapak Personal
Manajemen Modem”. Selain itu, Owen lebih banyak memperhatikan
pekerja, karena menurutnya, investasi yang penting bagi manajer adalah
sumber daya manusia. Selain mengenai perbaikan kondisi kerja, beliau juga
membuat prosedur untuk meningkatkan produktivitas, seperti prosedur
penilaian kerja dan bersaing juga secara terbuka.
2. Charles Babbage (1792 -1871)
Charles Babbage adalah seorang guru besar matematika yang tertarik
pada usaha penilaian efisiensi pada operasional suatu pabrik, dengan
menerapkan prinsip-prinsip ilmiah agar terwujud peningkatan produktivitas
dan penurunan biaya. Beliau pertarna kali mengusulkan adanya pembagian
kerja berdasarkan spesialisasi pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan
tertentu, sehingga pekerjaan dibuat rutin dan lebih mudah dapat
dikendalikan dengan alat kalkulator. Babbage merupakan penemu
kalkulator mekanis pada tahun 1822, yang disebut “rnesin penambah dan
pengurang (Difference Machine)”, Prinsip-prinsip dasamya digunakan pada
mesin-mesin hitung hampir seabad kemudian. Pada tahun 1833 beliau
menyusun sebuah Mesin analitis (Analysical Machine), yaitu sebuah
komputer otomatis dan merupakan dasar komputer modern, sehingga beliau
sering dinamakan Bapak Komputer”.
Tulisannya dituangkan dalam bukunya yang beljudul “On the Economy
of Machinery and Manufactures” (1832). Beliau juga tertarik pada prinsip
efisiensi dalam pembagian tugas dan perkembangan prinsip-prinsip ilmiah,
untuk menentukan seorang manajer harus memakai fasilitas, bahan, dan
tenaga kerja supaya rnendapatkan hasil yang sebaik-baiknya. Disamping itu
Babbage sangat memperhatikan faktor manusia, dia menyarankan
sebaiknya ada semacam sistem pembagian keuntungan antara pekerja dan
pemilik pabrik, sehingga para pekerja memperoleh bagian keuntungan
pabrik, apabila mereka ikut menyumbang dalam peningkatan produktivitas.
Beliau menyarankan para pekerja selayaknya menerirna pembayaran tetap
atas dasar sifat pekerjaan mereka, ditambahkan dengan pembagian
keuntungan, dan bonus untuk setiap saran yang mereka berikan dalam
peningkatkan produktivitas.
3. Frederick W. Taylor (1856 -1915)
Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya
meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan
efisiensi kerja. Taylor membuat prinsip-prinsip yang menjadi intinya
manajemen ilmiah yang terkenal dengan rencana pengupahan yang
menghasilkan turunnya biaya dan meningkatkan produktivitas, mutu,
pendapatan pekerjaan dan semangat kerja karyawan. Adapun filsafat Taylor
memiliki 4 prinsip yang ditetapkan yaitu:
1. Pengembangan manajemen ilmiah secara benar.
2. Pekerjaan diseleksi secara ilmiah dengan rnenempatkan pekerjaan yang
cocok untuk satu pekerjaan.
3. Adanya pendidikan dan pengambangan ilmiah dari para pekerja.
4. Kerjasama yang baik antara manajernen dengan pekerja.
Buku-buku Taylor yang terkenal adalah “Shop management
(1930)”, Principles of Scientific Management (1911)”, dan “Testimory
Before Special House Comittee (1912)”. Dan pada tahun 1947, ketiga
buku tersebut digabungkan dalam 1 (satu) buku dengan judul “Scientific
Management.

4. HenryL Gant (1861 -1919)


Sumbangan Henay L. Grant yang terkenal adalah sistem bonus harian
dan bonus ekstra untuk para mandor. Beliau juga memperkenalkan sistem
“Charting” yang terkenal dengan “Gant Chart”. Ia menekankan pentingnya
mengembangkan minat hubungan timbal balik antara manajernen dan para
karyawan, yaitu kerja sarna yang harmonis. Henry beranggapan bahwa
unsur manusia sangat penting sehingga menggarisbawahi pentingnya
mengajarkan, mengembangkan pengertian tentang sistem pada pihak
karyawan dan manajemen, serta perlunya penghargaan dalam segala
masalah manajemen.

Metodenya yang terkenal adalah rnetode grafis dalam


menggambarkan rencana-rencana dan memungkinkan adanya pengendalian
manajerial yang lebih baik. Dengan rnenekankan pentingnya waktu maupun
biaya dalam merencanakan dan rnengendalikan pekerjaan. Hal ini yang
menghasilkan terciptanya “Gantt Chart” yang terkenal tersebut.

5. Henry Fayol (1841 -1925)

Henry Fayol mengarang buku “General and Industrial


management”. Pada tahun 1916, dengan sebutan teori manajemen klasik
yang sangat memperhatikan produktivitas pabrik dan pekerja, disamping
memperhatikan manajemen bagi satu organisasi yang kompleks, sehingga
beliau menampilkan satu metode ajaran manajemen yang lebih utuh dalam
bentuk cetak biru. Fayol berkeyakinan keberhasilan para manajer tidak
hanya ditentukan oleh mutu pribadinya, tetapi karena adanya penggunaan
metode manajemen yang tepat. Sumbangan terbesar dari Fayol berupa
pandangannya tentang manajemen yang bukanlah semata kecerdasan
pribadi, tetapi lebih merupakan satu keterampilan yang dapat diajarkan dari
dipahami prinsip-prinsip pokok dan teori umumnya yang telah dirumuskan.
Fayol membagi kegiatan dan operasi perusahaan ke dalam 6 macam
kegiatan:

1. Teknis (produksi) yaitu berusaha menghasilkan dan membuat barang-


barang produksi.
2. Dagang (Beli, Jual, Pertukaran) dengan tara mengadakan pembelian
bahan mentah dan menjual hasil produksi.
3. Keuangan (pencarian dan penggunaan optimum atas modal) berusaha
mendapatkan dan menggunakan modal.
4. Keamanan (perlindungan harga milik dan manusia) berupa melindungi
pekerja dan barang-barang kekayaan perusahaan.
5. Akuntansi dengan adanya pencatatan dan pembukuan biaya, utang,
keuntungan dan neraca, serta berbagai data statistik.
6. Manajerial yang terdiri dari 5 fungsi: 1) Perencanaan (planning) berupa
penentuan langkah-langkah yang memungkinkan organisasi mencapai
tujuan-tujuannya. 2) Pengorganisasian dan (organizing), dalam arti
mobilisasi bahan materiil dan sumber daya manusia guna melaksanakan
rencana. 3) Memerintah (Commanding) dengan memberi arahan kepada
karyawan agar dapat menunaikan tugas pekerjaan
mereka. 4) Pengkoordinasian (Coordinating) dengan memastikan
sumber-sumber daya dan kegiatan organisasi berlangsung secara
harmonis dalam mencapai tujuannya. 5) Pengendalian (Controlling)
dengan memantau rencana untuk membuktikan apakah rencana itu
sudah dilaskanakan sebagaimana mestinya.

B. Aliran Hubungan Manusiawi

Pada tahap aliran perilaku atau hubungan manusiawi organisasi melihat pada
hakikatnya adalah sumber daya manusia. Aliran ini mernandang aliran klasik kurang
lengkap karena terlihat kurang mampu rnewujudkan efisiensi produksi yang sempurna
dengan keharmonisan di tempat kerja. Manusia dalam sebuah organisasi tidak selalu
dapat dengan mudah diramalkan prilakunya karena sering juga tidak rasional. Oleh
sebab itu para manajer perlu dibantu dalam menghadapi rnanusia, melalui antar lain
ilmu sosiologi dan psikologi. Ada tiga orang pelopor aliran perilaku yaitu:

1. Hugo Munsterberg (1863 -1916)


Sumbangannya yang terpenting adalah berupa pernanfaatan psikologi dalam
mewujudkan tujuan-tujuan produktivitas sarna seperti dengan teori-teori
manajemen lainnya. Bukunya “Psychology and Indutrial Efficiency”, ia
memberikan 3 cara untuk meningkatkan produktivitas: a. Menempatkan seorang
pekerja terbaik yang paling sesuai dengan bidang pekerjaan yang akan
dikerjakannya. b. Menciptakan tata kerja yang terbaik yang memenuhi syarat-syarat
psikologis untuk memaksimalkan produktivitas. c. Menggunakan pengaruh
psikologis agar memperoleh dampak yang paling tepat dalam mendorong
karyawan.
2. William Ouchi (1981)
William Ouchi, dalam bukunya “theory Z -How America Business Can Meet
the Japanese Challen ge (1981)”, memperkenalkan teori Z pada tahun 1981 untuk
menggambarkan adaptasi Amerika atas perilaku Organisasi Jepang. Teori beliau
didasarkan pada perbandingan manajemen dalam organisasi. Jepang disebut tipe
perusahaan Jepang dengan manajemen dalam perusahaan Amerika -disebut
perusahaan tipe Amerika. Berikut adalah perbedaan organisasi tipe Amerika dan
tipe Jepang. Sumbangan para ilmuan yang beraliran hubungan manusiawi ini
terlihat dalam peningkatan pemahaman terhadap motivasi perseorangan, perlaku
kelompok, ataupun hubungan antara pribadi dalam kerja dan pentingnya kerja bagi
manusia. Para manajer diharapkan semakin peka dan terampil dalam menangani
dan berhubungan dengan bawahannya. Bahkan muncul berbagai jenis konsep yang
lebih mengaji pada masalah-masalah kepemimpinan, penyelesaian perselisihan,
memperoleh dan memanfaatkan kekuasaan, perubahan organisasi dan konsep
komunikasi. Walaupun demikian aliran ini tidak bebas dari kritikan, karena di
samping terlalu umum, abstrak dan kompleks, sukar sekali bagi manajer untuk
menerangkan tentang perilaku manusia yang begitu kompleks dan sukar memilih
nasehat ilmuwan yang mana yang sebaiknya harus dituruti dalam mencapai solusi
di dalam perusahaan.

2. Manajemen Sekarang (Modern)


A. Teori Aliran Manajemen Modern

Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem


tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah
suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan
lingkungannya. Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak
tahun 1950, Teori modern, dengan tekanan pada perpaduan dan perancangan,
menyediakan pemenuhan suatu kebutuhan yang menyeluruh. Teori organisasi
modern labih dinamis daripada teori-teori lainnya dan meliputi lebih banyak
variabel yang dipertimbangkan. Teori modern bisa disebut sebagai teori organisasi
dan manajemen yang memadukan teori klasik dan neoklasik dengan konsep-konsep
yang lebih maju. Teori modern menyebutkan bahwa kerja suatu organisasi adalah
sangat kompeleks, dinamis, multilevel, multidimensional, multivariabel, dan
probabilistik.

Dasar Pemikiran Teori Organisasi Modern


Teori organisasi dan manajemen modern dikembangkan sejak tahun 1950,
banyak hal yang mendasar berbeda dengan teori klasik. Teori klasik memusatkan
pandangannya pada analisa dan deskripsi organisasi. Melalui analisa dan metode
ilmiah, sasaran-sasaran organisasi telah dibagi menjadi bagian-bagian yang lebih
kecil sesuai hakekat pekerjaan itu sendiri. Ilmu pengetahuan klasik telah
membicarakan konsep koordinasi skalar dan vertikal. Dengan berkembangnya
teknologi dan majunya kegiatan-kegiatan perlu konsep sistem. Maka timbullah
perhatian pada operasi atau proses organisasi. Teori organisasi modern lebih
dinamis daripada teori-teori lainnya dan meliputi lebih banyak variabel yang
dipertimbangkan.

Tokoh-tokoh yang Berperan dalam Teori Manajemen Modern

Abraham Maslow, yang mengemukakan adanya idquo, yaitu Ego dan Super
Ego, da Hirarki Kebutuhan Manusia, dalama penjelasannya tentang perilaku
manusia dan dinamika motivasi. Douglas McGregor, yang terkenal karena
mengemukakan teori X dan teori Y. Frederick Herzberg, yang mengemukakan teori
motivasi higienis dan teori dua factor. Robert Blak dan Jane Mounton, yang
membahas lima gaya kepemimpinan dan kisi-kisi manajerial (managerial grid).
Rensistlikert, yang telah mengidentifikasi dan melakukan penelitian secara
ekstensive mengenai Empat Sistem Manajemen, diantaranya Exploitif-Otoritatif
sampai Partisipatif Kelompok. Chris Argyris, yang memandang organisasi sebagai
sistem social atau sistem hubungan antar budaya.

Aplikasi Teori Aliran modern Pada Kehidupan Manusia

Pada aplikasi manajemen yang diterapkan pada tiap perusahaan dan


organisasi berbeda-beda. Perbedaan mencolok terjadi pada perusahaan berskala
besar dengan perusahaan kecil bahkan home industry. Perubahan kondisi ekonomi
global disiasati oleh para manajemen dengan menggunakan satu teori atau
menggabungkan beberapa teori manajemen yang paling sesuai dengan kebutuhan
dan permasalahan yang dihadapi. Banyak perusahaan yang telah mengaplikasikan
teori modern dalam sistem manajemennya, terutama untuk berbagai kegiatan
penting, seperti dalam hal penganggaran modal, manajemen cash flow,
penjadwalan produksi, strategi pengembangan produksi, perencanaan sumber daya
manusia dan sebagainya. Hal ini untuk efisiensi waktu, tenaga dan biaya. Meskipun
teori ini memiliki kelemahan karena sisi kemanusiaan yang mulai tergeser. Guna
meminimalisir kekurangan dari teori ini, banyak perusahaan menggabungkan
beberapa teori manajemen baik klasik, neo klasik maupun modern. Pencapain
tujuan bersama organisasi dapat terakomodir, sehingga diharapkan kepuasan dapat
dicapai oleh masing-masing anggota dari suatu organisasi atau perusahaan

B. Pendekatan Sistem (1940-sekarang)


Pendekatan sistem memandang bahwa organisasi sebagai sistem yang
dipersatukan dan diarahkan dari bagian-bagian/komponen-komponen yang saling
berkaitan. Chester I Barnard menjelaskan dalam “the functions of the executive”
bahwa tugas manajer adalah menyarankan pendekatan sistem sosial komprehensif
dalam aktifitas “managing”. Komponen-komponen/bagian-bagian tersebut tidak
dapat dipisahkan satu sama lain, merupakan satu kesatuan utuh yang saling terkait,
terika, memperngaruhi, membutuhkan, dan menentukan. Oleh karena itu harus
disadari bahwa perubahan satu komponen akan berpengaruh terhadap komponen-
komponen lainnya. Dengan demikian berpikir dan bertindak system berarti tidak
memandang komponen secara parsial, tetapi saling terpadu satu sama lain secara
sinergi.
Sinergi berarti bahwa keseluruhan lebih besar daripada jumlah dari bagian-
bagiannya. System yang sinergi adalah tiap-tiap unti atau bagian-bagian bekerja
dengan serius dalam tatanannya dan m enyadari secara penuh dan bertanggung
jawab terhadap kemajuan system secara umum. Sistem memiliki makna bahwa (1)
suatu system terdiri atas bagian-bagian yang saling terkait satu dengan yang
lainnya, (2) bagian-bagian yang saling hubung itu dapat berkerja dan berfungsi
secara independent atau bersama-sama, (3) berfungsinya bagian-bagian tersebut
ditujukan untuk mencapai tujuan umum dari keseluruhan (sinergi), (4) suatu system
yang terdiri atas bagian-bagian yang saling hubung tersebut berada dalam suatu
lingkungan yang kompleks.

C. Pendekatan Kontingensi atau Pendekatan Situsional (1950-sekarang)


Pendekatan kontingensi atau pendekatan situasional adalah suatu aliran teori
manajemen yang menekankan pada situasi atau kondisi tertentu yang dihadapi.
Tidak seluruh metode manajemen ilmiah dapat diterapkan untuk seluruh situasi
begitupun tidak selalu hubungan manusiawi yang perlu ditekankan karena
adakalanya pemecahan yang efektif melalui pendekatan kauantitatif. Itu semua
sangat tergantung pada karakteristik situasi yang dihadapi dan tujuan yang ingin
dicapai.

Aplikasi Manajemen Terhadap Pendidikan

Sejak zaman orde lama, orde baru sampai sekarang zaman reformasi, sistem
pendidikan Nasional kita masih belum mempunyai perubahan yang signifikan.
Persoalan pendidikan di Indonesia dewasa ini sangat kompleks. Permasalahan yang
besar antara lain menyangkut persoalan mutu pendidikan, pemerataan pendidikan,
dan manajemen pendidikan. Mengenai mutu pendidikan menurut Paul Suparno
adalah masalah mengenai kurikulum, proses pembelajaran, evaluasi, buku ajar,
mutu guru, sarana dan prasarana. Termasuk pemerataan pendidikan adalah masih
banyaknya anak umur sekolah yang tidak dapat menikmati pendidikan formal di
sekolah. Sedang persoalan manajemen pendidikan adalah menyangkut segala
macam pengaturan pendidikan seperti otonomi pendidikan, birokrasi, dan
transparansi agar kualitas danpemerataan pendidikan dapat terselesaikan. karena
bagaimanapun juga ketika sebuah intitusi pendidikan tidak mempunyai sistim
manajemen pendidikan yang baik, maka dapat dipastikan mutu pendidikannya pun
bisa jadi tidak baik pula.

Sebagaimana yang dirasakan dalam sistem manajemen pendidikan kita


dewasa ini. Seperti halnya sistem manajemen yang ditemukan oleh tokoh-tokoh
manajemen, yaitu (POAC) Planning, Organizing, Actuating, dan Controling.
Adalah sistem manajemen yang sangat luar biasa ketika itu dilakasanakan dengan
sempurna. Sebagaimana dijelaskan oleh H.A.R Tilaar, bahwa di dalam sistem
pendidikan sekurang-kurangnya berisi faktor-faktor biaya, pengelola, institusi, dan
sistem manajemennya. Sistem manajemen pendidikan kita (era orde lama dan orde
baru) masih terlalu sentralistik (pemerintah pusat), sebagaimana kita tahu bahwa
suatu sistem yang sentralistik dan birokratik, maka ruang-gerak untuk inovasi
sangat terbatas. Demikian pula kreativitas dari para pendidiknya boleh dikatakan
menjadi hilang karena segala sesuatu telah ditentukan menurut garis-garis yang
ditentukan. Sehingga apa yang diinginkan daerah (lembaga pendidikan) tidak
tercapai karena sifat yang sentralistik tersebut. Hasilnya adalah jumlah out-put
banyak namun itu menambah pengangguran yang banyak pula.

Pada era reformasi mulai muncul Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)


seiring dengan bergulirnya otonomi daerah. Konsep Manajemen Berbasis Sekolah
(MBS) dalam bahasa Inggris disebut ”School Based Management” merupakan
strategi yang jitu untuk mencapai manajemen sekolah yang efektif dan efisien.
Disamping itu dalam sebuah sekolah, tanggung jawab pokok untuk pembentukan
moral dan intelektual akhirnya tidak terletak pada salah satu prosedur atau kegiatan
baik intra-kurikuler maupun ekstra-kurikuler, akan tetapi terletak pada pengajarnya.
Sekolah merupakan kebersamaan bersemuka, tempat hubungan personel otentik
antara pengajar dan pelajar dapat berkembang. Tanpa persahabatan ragam itu
banyak kekuatan dari pendidikan dan pengajaran akan menghilang. Hubungan
saling percaya dan persahabatan otentik antara pengajar dan pelajar merupakan
syarat mutlak pertumbuhan sejati dari komitmen kepada nilai-nilai. Proses itu
semua akan terwujud ketika berada dalam ruang lingkup manajemen yang baik, dan
ini menurut J. Drost, SJ akan terwujud dalam Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).

3. Prediksi Manajemen di Masa Depan


A. Konsep Manajemen Masa Depan

1. Manajemen masa depan bertujuan meningkatkan ROI, produktivitas dan


kualitas hidup manusia.
2. Manajemen masa depan mendasarkan tindakannya pada aspek kuantitatif dan
perilaku manusia.
3. Manajemen masa depan akan menghadapi isu inflasi, sumber daya yang makin
langka, nilai sosial budaya masyarakat, teknologi, hubungan karyawan dan
manajemen, etika dan tanggung jawab sosial, konflik-konflik dan globalisasi.
4. Manajemen masa depan akan menghadapi masalah yang datang dari sektor
industri dengan jasa dan untuk itu perlu informasi yang dicari dengan sistem
informasi manajemen yang baik.
B. Perkembangan Teori Manjemen di Masa Mendatang
Ada lima kemungkinan arah perkembangan teori manajemen dimasa mendatang,
yaitu:
1. Dominan yaitu dimana salah satu dari aliran utama dapat muncul sebagai yang
paling berguna.
2. Divergence yaitu dimana setiap aliran berkembang melalui jalurnya sendiri.
3. Convergence yaitu dimana aliran-aliran dapat menjadi sepaham dengan
batasan-batasan diantara mereka cenderung kabur.
4. Sintesa yaitu dimana masing-masing aliran berintegerasi.
5. Proliferation yaitu dimana ada kemunkinan muncul lebih banyak aliran lagi.
Teori organisasi klasik yang sebagian besar dominan dengan pengaturan
serta perencanaan terhadap manajemen organisasi tersebut telah mengalami
perberkembang sedemikian pesatnya. Dapat dilihat pada tahun 1916 teori
organisasi klasik mengalami produktivitas yang sangat pesat di pabrik maupun
perusahaan. Sembari menilik kembali seorang industrialisasi Fayol yang pada
saat itu mengalami kebangkrutan yang menyebabkan dirinya harus
mengatasinya dengan bergagai cara, salah satunya memperbaiki manajamen
yang ada pada perusahaan atau organisasinya tersebut. Ia berkeyakinan baha
keberhasilan yang terjadi dalam organisasi tidak hanya dipengaruhi oleh mutu
ribadi akan tetapi juga dipengaruhi oleh metode-metode yang ada pada
pelaksanaan organisasi tersebut. Sehingga terlahirlah sebuah pemikiran yang
dapat dirumuskan untuk memperbaiki sistem atau metode yang ada pada
organissi tersebut. Pemikiran Fayol yang dilakukan untuk penuntasan masalah
organisasinya adalah teknis, dagang, keamanan, keuangan, dan akuntansi.
Akan tetapi seiring dengan pelaksanaan metode yang telah dirumuskan
tadi terdapat kekurangan serta kelebihan yang ada pada manajemen organisasi
klasik yang telah diterapkan. Adapun kelebihan dari teori tersebut meliputi:
Keefisiensian produktivitas yang tercipta dari tenaga kerja. Metode tersebut
lebih mengarah pada pengembangan potensi tenaga kerja. Metode tersebut
mampu memberi rancangan kerja. Sedangkan kekurangan atau kelemahan yang
ada pada teori organisasi manajemen klasik meliputi: Peningkatan produktivitas
sering mengakibatkan pemberhentian kerja atau perubahan yang terjadi
perubahan upah. Teori ini kurang memiliki kebutuhan sosial
Manajer selalu menganggap remeh individu yang ada dibawahnya
Sehingga menurut penganut aliran tersebut memilki pendapat bahwa suatu
orgnisasi harus bergantung pada empat kondisi pokok yang harus ada
sebelumnya meliputi kekuasaan, saling melayani, doktrin, serta disiplin. Hal
tersebut dilakukan dengan maksud agar pelaksanaan kegiatan yang ada pada
organisasi dapat terlaksana dengan mudah.
DAFTAR PUSTAKA

https://caridokumen.com/download/perkembangan-teori-manjemen-di-masa-mendatang-
_5a4656cbb7d7bc7b7a03554b_pdf

https://ahmadarkam.wordpress.com/2013/11/22/makalah-perkembangan-teori-manajemen/

https://trihutama.wordpress.com/2015/10/02/sejarah-perkembangan-manajemen-pada-saat-
sekarang-ini-zaman-modern/

http://ryanafitri.blogspot.com/2012/04/perkembangan-manajemen.html/

http://affirdaus10.blogspot.com/2013/10/konsep-manajemen-masa-depan.html

Anda mungkin juga menyukai