Anda di halaman 1dari 3

DERMATITIS ATOPIK

Nomor Dokumen : /SOP.UKP/2018


Nomor Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit
Halaman
: 06 Januari 2018
: 1 (jika 1 halaman) ”atau”
Dinkes 1/2 (jika 2 halaman) dst Puskesmas
Kab.Siak Bungaraya

Ditetapkan Kepala dr. Imelda Putri


Puskesmas Bungaraya NIP.197902172006042003

A. Pengertian Peradangan kulit berulang dan kronis dengan disertai gatal yang
ditemukan pada kulit dengan lokasi predileksi sesuai umur pasien.
B. Tujuan Sebagai pedoman dalam pengobatan dermatitis atopik.
C. Kebijakan Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter
D. Referensi KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR HK.02.02/MENKES/514/2015

E. Langkah- 1. Petugas melakukan teknik aseptik


Langkah/ Prosedur 2. Beri salam, perkenalkan nama.
3. Jelaskan kepada klien tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan.
4. Melakukan anamnese kepada pasien:
 Menanyakan keluhan pasien, seperti : gatal yang hilang timbul
sepanjang hari tapi lebih hebat pada malam hari dengan
predileksi sesuai umur penderita.
 Menanyakan faktor resiko seperti : riwayat atopi pada pasien
dan atau keluarga (rhinitis alergi, konjungtivitis alergi, asma
bronchial, dll), riwayat sensitif pada wol, bulu kucing, anjing,
ayam, burung, dan sejenisnya.
Menanyakan faktor pemicu seperti: makanan (telur, susu, gandum,
kedelai, dan kacang tanah), tungau debu rumah, sering mengalami
infeksi saluran napas atas.
5. Melakukan pemeriksaan fisik kepada pasien :
 Kesadaran sensorium baik
 Melakukan vital sign
 Petugas melakukan pemeriksaan generalisata, kulit pasien
tampak kering pada perabaan, pucat/redup, jari tangan teraba
dingin, terdapat papul, likenifikasi, eritema, erosi, eksoriasi,
eksudasi dan krusta pada lokasi predileksi.
 Menemukan ruam kulit pada lokasi predileksi sesuai umur
pasien:
 Tipe bayi (infantile): dahi, pipi, kulit kepala, leher,
pergelangan tangan dan tungkai serta lutut
 Tipe anak: lipat siku, pergelangan tangan bagian dalam,
kelopak mata, leher, kadang di wajah.
 Tipe remaja dan dewasa: lipat siku, lipat lutut, samping
leher, dahi, sekitar mata, tangan dan pergelangan tangan,
kadang ditemukan setempat misalnya bibir, mulut, bibir
kelamin, puting susu atau kulit kepala.
6. Menegakkan diagnosa
 Kriteria diagnosa :
 Anamnesis dan pemeriksaan fisik haruss terdiri dari 3 kriteria
mayor dan 3 kriteria minor
 Kriteria mayor:
 Pruritus
 Dermatitis di muka atau ekstensor pada bayi dan anak
 Dermatitis di fleksura pada dewasa
 Dermatitis kronis atau berulang
 Riwayat atopi pada penderita atau keluarganya.
 Kriteria Minor:
 Xerosis
 Infeksi kulit (khususnya oleh S. aureus atau virus
herpes simpleks)
 Iktiosis/ hiperliniar palmaris/ keratosis piliaris
 Pitriasis alba
 Dermatitis di papilla mamae
 White dermogrhapism dan delayed blanch response
 Kelilitis
 Lipatan infra orbital Dennie-Morgan
 Konjungtivitis berulang
 Keratokonus
 Katarak subskapsular anterior
 Orbita menjadi gelap
 Muka pucat atau eritem
 Gatal bila berkeringat
 Intolerans terhadap wol atau pelarut lemak
 Aksentuasi perifolikular
 Hipersensitif terhadap makanan
 Perjalanan penyakit dipengaruhi oleh faktor lingkungan
dan atau emosi
 Tes kulit alergi tipe dadakan positif
 Kadar IgE dalam serummeningkat
 Mulai muncul pada usia dini
 Diagnosa banding :
 Dermatitis seboroik
 Dermatitis kontak
 Dermatitis numularis
 Skabies
 Iktiosis
 Psoriasis
 Sindrom sezary
 Dermatitis herpetiformis
7. Penatalaksanaan :
 Menganjurkan pasien untuk modifikasi gaya hidup sehat.
 Memberikan obat topikal (2 kali sehari):
 Kortikosteroid seperti Desonid krim 0.05% (catatan: bila
tidak tersedia dapat digunakan fluosinolon asetonid krim
0.025%) selama maksimal 2 minggu.
 Jika ditemukan likenifikasi dan hiperpigmentasi diberikan
golongan Betametason valerat krim 0.1% atau Mometason
furoat krim 0.1%.
 Untuk kasus infeksi sekunder perlu dipertimbangkan
pemberian anti-biotik topikal atau sistemik bila lesi meluas.
 Memberikan obat sistemik berupa:
 Antihistamin sedatif klorfeniramin maleat 3x4mg per hari
atau cetirizin 1x10mg per hari selama maksimal 2 minggu.
 Antihistamin non sedatif: loratadin 1x10 mg per hari selama
maksimal 2 minggu.
 Konseling dan edukasi.
8. Jelaskan pada klien bahwa tindakan telah selesai dilakukan
9. Anjurkan pasien untuk berkunjung selanjutnya.
10. Berikan salam
Petugas melakukan tehnik aseptic
F. Diagram Alir
Petugas
Memberi
Petugas Petugas
tahu maksud
melakukan menyiapkan
dan prosedur
teknik alat tulis
tindakan
aseptik yang akan
dilakukan

Petugas memberikan Petugas


konseling dan melakukan
Edukasi tentang: anamneses dan
pemeriksaan
dermatitis atopik.
pada pasien

Petugas
mencatat Petugas Petugas
dalam merapikan melakukan
rekam alat tehnik aseptik
medis

G. Unit Terkait 1. Poli umum


2. Poli KIA
H. Dokumen Terkait 1. Rekam Medis
2. Catatan tindakan.

J. Rekaman Historis Perubahan :

No Halaman Yang dirubah Perubahan DiberlakukanTgl.

( halaman ke 2 dan seterusnya tidak memakai heading )

Anda mungkin juga menyukai