hasil belajar. Instrument penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui
kekurangan yang dimiliki setiap peserta didik atau sekelompok peserta didik.
“Hasil dari kegiatan belajar dengan adanya perubahan perilaku kearah posistif
kelas VII H SMP Negeri 2 Pontianak terdapat beberapa masalah pada hasil
dibawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) pada materi suhu dan kalor,
adalah 75.
Sebagian peserta didik menganggap fisika adalah pelajaran yang rumit dan
sulit untuk dipahami, sehingga peserta didik malas untuk mendengarkan dan
konsep atau yang lebih dikenal dengan miskonsepsi adalah suatu konsepsi
yang tidak sesuai dengan konsepsi yang diakui oleh para ahli
yang dimiliki peserta didik seringkali tidak cocok dengan pengetahuan yang
sub materi kalor dan perpindahannya. Contoh pada materi kalor peserta didik
banyak peserta didik yang menganggap kalor tidak dipengaruhi oleh massa,
miskonsepsi yang dialami oleh peserta didik adalah konsepsi awal peserta
didik yang sudah salah dan kurangnya kemauan peserta didik untuk bertanya
kepada guru.
sedangkan konsepsi peserta didik tentang suatu konsep yang diperoleh peserta
tidak selalu sama dengan konsep yang baru. Peserta didik akan melakuan
beberapa hal dalam menghadapi konsep yang baru yaitu, 1) mengabaikan atau
dengan konsep yang baru. Menurut Piaget terdapat tiga proses kunci yang
awalnya untuk menghadapi konsep yang baru dengan perubahan kecil yang
karena konsepsi awal peserta didik yang tidak sesuai dengan konsep yang baru
al, (1982) terdapat empat syarat yang mendukung terjadinya proses akomodasi
harus dapat dimengerti (intelligible), 3) konsepsi yang baru harus harus masuk
akal (plsusible), dan 4) konsep yang baru harus berdaya guna atau bermanfaat
(fruitful).
kelas sebagai suatu learning community, sehingga di kelas peserta didik tidak
hanya aktif dalam mempelajari fakta, akan tetapi harus aktif dalam melatih
obyek dan peristiwa alamiah. Dalam suatu learning community, peserta didik
belajar dari berbagai sumber baik melalui buku teks, informasi guru, media
sejawat.
pembelajaran yang mampu membuat peserta didik lebih aktif dan kreatif
menggunakan salah satu alternatife alat bantu audio visual gambar. Model
peserta didik dalah model picture and picture. Model picture and picture
miskonsepsi peserta didik di kelas X SMA Panca Bakti Pontianak pada materi
Picture and Picture di kelas X SMA Panca Bakti Pontianak turun menjadi
model Picture and Picture efektif untuk mengatasi miskonsepsi peserta didik
oleh Damayanti (2013) bahwa penerapan model Picture and Picture dapat
itu model pembelajaran Picture and Picture belum pernah digunakan atau