Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

Tingkat angka kematian di Indonesia meningkat setiap tahun

dikarenakan menderita penyakit menular dan tidak menular, dan salah

satu penyakit tersebut adalah Demam Berdarah Dengue (DBD). Karena

berbasis lingkungan dan telah menyebar ke seluruh dunia, penyakit ini

menjadi permasalahan kesehatan dunia. DBD merupakan penyakit

menular yang di infeksi melalui vektor yaitu nyamuk Aedes Aegypti dan

Aedes albopictus (Trapsilowati, 2014).

Menurut Sugiyono (2016) mengatakan bahwa penyakit DBD

menyerang semua umur yang sebagian besar berusia dibawah 15 tahun.

Siswa sekolah dasar (SD) adalah sebuah kelompok yang perlu diberi

kepedulian untuk menjaga kesehatan di lingkungan sekolah, sehingga

dibutuhkan perhatian baik siswa, orangtua, dan masyarakat dalam

meningkatkan pengetahuan dan pencegahan penularan DBD.

1.1 Latar Belakang Masalah

Menurut WHO (2014) Sebelum tahun 1970, sekitar 9 negara

terkena wabah DBD, namun sekarang telah berkembang menjadi penyakit

endemik pada 100 negara antara lain: Amerika, Afrika, Mediterania Timur,

Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Jumlah kasus tertinggi terjadi di negara

Amerika, Asia Tenggara dan Pasifik Barat. Hal tersebut terjadi pada tahun

2008 telah mencapai lebih dari 1,2 juta kasus dan pada tahun 2010 lebih

dari 2,3 juta kasus. Telah dilaporkan pada tahun 2013 bahwa di Amerika

telah mencapai 2,35 juta kasus, yang dimana merupakan kasus DBD

terberat.
1
2

Sidiek (2012) mengatakan bahwa negara Indonesia memiliki iklim

tropis yang merupakan tempat yang baik untuk berkembang biak hewan

dan tumbuhan, tetapi menjadi tempat yang baik juga untuk perkembangan

penyakit terutama penyakit yang dibawa oleh vektor. DBD adalah penyakit

virus yang dibawa oleh nyamuk sebagai vektor dalam penyebaran

penularan yang paling cepat di dunia.

Di Indonesia terjadi wabah DBD sejak tanggal 1 Januari hingga 30

April 2004 dengan 658 kematian, dimana mencakup sekitar 30 provinsi

dan tercatat pada 293 kota di 17 povinsi kejadian luar biasa (KLB).

Penelitian tersebut menunjukkan kejadian DBD menyerang pada anak-

anak dibawah usia 15 tahun. (Kusumawardana et al, 2012).

Mengingat kasus DBD telah memasuki kejadian luar biasa hal ini

menjadi daya tarik bagi para pakar atau profesional serta mahasiswa

dalam melakukan penelitian. Masih banyak warga masyarakat yang

memiliki kewaspadaan yang rendah terhadap pencegahan dan

penanganan DBD yang dapat berakibat kematian.

Berdasarkan wawancara yang dilakukan pada bulan Desember

2018 pada beberapa perawat yang bekerja di Rumah Sakit Advent

Bandung (RSAB) tentang pengetahuan orangtua tentang penyakit DBD

yang terjadi pada anak yang sedang dirawat inap di unit bagian anak, dan

telah didapati bahwa masih banyak keluarga atau relatif pasien yang

belum memahami tentang tingkat keparahan awal pada pasien anak

dengan DBD dikarenakan kurangnya pengetahuan keluarga. Oleh sebab

itu penulis tertarik untuk melakukan suatu edukasi kepada keluarga pasien
3

dan melakukan penelitian tentang “TINGKAT PENGETAHUAN

KELUARGA PASIEN TENTANG TINGKAT KEPARAHAN AWAL PASIEN

ANAK DENGAN DBD DI RUMAH SAKIT ADVENT BANDUNG”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka yang menjadi

identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimanakah tingkat pengetahuan keluarga atau relatif pasien

tentang DBD pada pasien anak?

2. Bagaimana gambaran tingkat keparahan penyakit DBD pada anak?

1.3 Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis membagi tujuan dalam dua

bagian, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus.

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan umum pada penelitian ini adalah untuk memperoleh

gambaran tingkat pengetahuan keluarga atau relatif pasien tentang

keparahan awal pasien anak dengan DBD di RSAB.

1.3.2 Tujuan Khusus

Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk :

1. Mengetahui gambaran tentang tingkat keparahan awal pasien anak

dengan DBD.
4

2. Mengetahui tingkat pengetahuan keluarga atau relatif pasien tentang

tingkat keparahan awal pada pasien anak dengan DBD di RSAB.

1.4 Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi :

1. Diklat Keperawatan agar hasil penelitian ini dapat menjadi bahan

masukan untuk menjadi edukasi pada keluarga pasien dengan DBD

berupa leaflet khusus pada anak untuk dilaksanakan oleh perawat

yang sedang bertugas di RSAB.

2. Kepada bidang penelitian agar metode penelitian ini dapat

dikembangkan dalam penelitian berikut.

3. Kepada keluarga atau relatif pasien yang sedang menjalani perawatan

umum di unit anak dalam bentuk penyuluhan dan edukasi sehingga

keluarga dapat pencegah terjadinya kondisi buruk pada tahap

keparahan awal DBD pada anak.

1.5 Pembatasan Masalah

Pada penelitian ini masalah dibatasi sebagai berikut :

1. Subjek dalam penelitian ini adalah keluarga atau relatif pasien anak

dengan DBD yang sedang dirawat di RSAB.

2. Objek penelitian ini adalah tingkat Pengetahuan keluarga pasien

tentang keparahan awal pasien anak dengan DBD di Rumah Sakit

Advent Bandung. Data yang diperoleh berdasarkan hasil kuesioner

yang dihasilkan dari responden.


5

1.6 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran yang menuntun penelitian ini adalah gambaran

tingkat pengetahuan keluarga pasien tentang tingkat keparahan awal

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran

Tingkat keparahan awal Tingkat pengetahuan


DBD : keluarga pasien:

- - ringan - - Sangat tinggi


- - sedang - - Tinggi
- - berat - - Sedang
- - - Rendah
- - Sangat Rendah

1.7 Asumsi Dasar

Arikunto (2006:115) mengatakan bahwa asumsi dasar merupakan

suatu pernyataan yang penting namun kebenarannya belum terbukti.

Penelitian ini berasumsikan tingkat pengetahuan keluarga pasien yang

rendah terhadap tingkat keparahan awal pasien anak DBD di RSAB.

1.8 Metode Penelitian

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode

deskriptif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 30

keluarga pasien yang sedang menjaga pasien anak dengan DBD di RSAB

untuk yang dijadikan sampel (sampel jenuh). Instrumen yang digunakan

berupa kuesioner untuk melihat gambaran tingkat pengetahuan keluarga


6

pasien tentang tingkat keparahan awal pasien anak dengan DBD di

RSAB.

1.9 Lokasi dan Lamanya Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Rumah Sakit Advent Bandung Jl.

Cihampelas No.161, Cipaganti, Coblong, Kota Bandung, Jawa Barat. Data

dikumpulkan pada bulan Mei 2019.

Anda mungkin juga menyukai