Anda di halaman 1dari 34

Lampiran 2

STARTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 1 GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Vieka

Hari/tanggal : Senin & Selasa, 17 & 18 April 2017 Pertemuan : 1 dan 3

1. Kondisi klien

DS : Klien mengatakan

“saya mendengar suara-suara”

“suara itu mengajak saya untuk pulang ke rumah”

“suara itu muncul pada malam hari ketika mau tidur dan pada saat

pagi hari”

“suara itu datang beberapa kali”

“saya merasa nyaman saat suara itu muncul”

DO:

- Klien terlihat bicara sendiri

- Kontak mata kurang dan mudah beralih

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

3. Tujuan Khusus

1) Klien dapat membina humbangan saling percaya

2) Klien mampu mengenal halusinasi

3) Klien mampu mengontrol halusinasinya


4. Intervensi keperawatan

SP I :

1) Mengidentifikasikan jenis halusinasi pasien

2) Mengidentifikasi isi halusinasi pasien

3) Mengidentifikasi waktu halusinasi pasien

4) Mengidentifikasi frekuensi halusinasi pasien

5) Mengidentifikasi situasi halusinasi pasien

6) Mengidentifikasi respon halusinasi pasien

7) Melatih pasien cara mengontrol halusinasi dengan menghardik

8) Membimbing pasien membaukkan ke dalam jadwak harian pasien

5. Tindakan Keperawatan

a. Fase Orientasi

1) Salam Terapeutik

“ Asalamualaikum mba mbaih ingat tidak dengan saya ?”.


“baiklah jika Mba lupa, saya namanya Rosi, coba Mba ulang
kembali nama saya siapa?”.
“iya bagus, diingat-ingat ya mba”.

2) Evaluasi validasi

“Bagaimana kabar mba hari ini?”.


“tadi malam tidurnya nyenyak mba?”.
“apa yang menyebabkan mba mbauk RS ini?”.

3) Kontrak (Topik,Waktu,Tempat)

“mba ingat tidak sekarang kita akan berbincang-bincang


tentang apa?”.
“mba ingat tidak tempatnya dimana?”.
“jam berapa, dimana mba?”.
“iya mba saya ulang kembali ya mba jika mba lupa kita
sekarang akan berbincang-bincang tentang suara-suara yang
didengar oleh mba tempatnya di ruangan ini, pukul 09.00
selama ± 30 menit”.

b. Fase Kerja

“sebelum kegiatan dimulai mari kita berdoa dulu mba”.


“tadikan mba menjelaskan bahwa yang menyebabkan mba dibawa
ke RS ini karena mba sering mendengar suara-suara”
“nah sekarang mba jelaskan suara itu menyuruh mba untuk apa?
Terus bayangannya menyruh untuk apa?”
“biasanya suara dan bayangan itu datangnya kapan mba? Pagi,
siang atau malam?”.
“lalu berapa kali sehari suara itu datang?”.
“Biasanya ketika suara itu datang mba sedang apa?”.
“ketika suara dan bayangan itu datang apa yang mba lakukan?”.
“saya percaya mba mendengar suara itu tapi orang lain tidak bisa
mendengar suara yang mba dengar, nah jadi mba bisa dikatakan
mengalami halusinasi, jika halusinasi itu tidak dikontrol akan
membahayakan diri mba dan orang lain”.
“nah jadi mba mau tidak mengontrol halusinasi itu?”.
“baiklah kalau mba mau, cara mengontrol halusinasi itu ada 4
yaitu menghardik, berbincang-bincang dengan orang lain,
melakukan kegiatan dan minum obat”.
“baiklah kita mulai dengan cara yang pertama ya mba yaitu
dengan cara menghardik caranya mba tutup mata dan telinga lalu
mba katakan dalam hati kamu tidak nyata, kamu palsu, kamu
jahat, seperti itu mba tapi dikatakannya dalam hati saja kalau
diucapkan takut nanti menyinggung perasaaan orang lain,
bagaimana mba paham?”.
“kalau mba paham saya akan mempraktekkannya”.
“nah sekarang coba mba praktekkan seperti yang sudah saya
praktekkan tadi”.
“bagus sekali mba sudah bisa mempraktekkannnya dengan baik,
sekarang kita mbaukkan kedalam jadwal kegiatan harian kalau
hari ini kita sudah belajar cara mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik, mba bisa nulis sendiri?”.
“baiklah”.
c. Fase Terminasi

1) Evaluasi

1) Evaluasi Subjektif

“bagaimana mba setelah kita berbincang-bincang


mengenai suara-suara yang mba dengar dan bayangan
yang mba lihat”.
“bagaimana perasaan mba setelah kita belajar cara
mengontrol halusinasi dengan menghardik?”.

2) Evaluasi Ojektif

“coba sekarang mba jelaskan lagi bagaimana cara


mengontrol halusinasi dengan cara menghardik”.

2) Rencana Tindak Lanjut

“mba nanti jangan lupa ya nanti diinggat-inggat apa yang


sudah kita pelajari tadi, apabila halusinasi mba datang lagi
mba bisa mempraktekkanya dengan cara menghardik”.

3) Kontrak Yang Akan Datang

“kegiatan hari ini sudah selsai mba mari kita baca


hamdallah”.
“mba bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk belajar
cara mengontrol halusinasi dengan cara yang kedua yaitu
berbincang-bincang dengan orang lain?”.
“baiklah kalau mba mau, mba mau jam berapa?”.
“mau dimana,berapa lama?”.
“baiklah besok kita akan bertemu lagi jam 10.00 tempatnya
dikamar selama ± 15 menit dan kita akan berbincang-bincang
tentang cara mengontrol halusinasi yang kedua yaitu meminum
obat secara teratur dengan 5 benar minum obat?”.
“saya permisi dulu ya mba, assalamualaikum”.
Lampiran 3

STARTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 2 GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Hari/tanggal : Rabu & Kamis, 19 & 20 April 2017 Pertemuan : 5 dan 7

1. Kondisi klien

DS : klien mengatakan

“ya saya masih ingat dengan Mba”


“saya mendengar suara-suara”
“suara itu menyuruh saya untuk pulang kerumah bersama ibu”
“suara itu muncul pada malam hari ketika mau tidur dan pada pagi
hari”
“suara itu menyruh saya membeli makanan docang sama bungko”
“suara itu datang berkali-kali”
“suara itu datang pada saat mau tidur dan pagi hari”
“saya merasa nyaman dengan suara itu”
“sekarang saya sudah bisa menghardik mba”
“caranya itu dengan menutup mata, menutup telinga, lalu katakan
dalam hati “pergi...pergi...kamu tidak nyata kamu palsu”

DO :

- Klien sudah mengenal halusinaninya

- Kontak mata klien kurang dan mudah beralih

- Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan

menghardik

- Klien mampu memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

- Klien kooperatif

2. Diagnosa Keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi


3. Tujuan Khusus

Klien dapat mengontrol halusinasi

4. Intervensi Keperawatan

SP II :

1. Memvalidasi mbaalah dan latihan sebelumnya

2. Menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan teratur minum obat

(prinsip 5 benar minum obat)

3. Membimbing pasien membaukkan dalam jadwal kegiatan harian

5. Tindakan keperawatan

A. Fase orientasi

1. Salam terapeutik

“assalamualaikum mba, mbaih ingat tidak dengan saya?”.


“kalau mba ingat coba sekarang mba sebutkan nama saya
siapa?”.
“bagus mba masih menginggatnya”.

2. Evaluasi validasi

“mba bagaimana kabarnya hari ini?”.


“mba apakah masih mendengar suara-suara?”.
“mba sudah mempraktekkan belum cara mengontrol halusinasi
yang kita pelajari kemarin yaitu menghardik?”.
“kalo sudah coba mba jelaskan gimana caranya?”.
“bagus mba mbaih mengingatnya”.

3. Kontar (waktu,tempat,topik)

“mba ingat tidak hari ini kita akan berbincang-bincang tentang


apa?”
“bagus kalau mba masih ingat”.
“mba ingat tidak jam berapa?”.
“mba ingat tidak dimana dan berapa lama?”.
“bagus kalu mba mbaih mengingatnya”.
B. Fase kerja

“sebelum kita mulai mari kita baca basmallah terlebih dahulu”.


“mba tadikan sudah menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan
cara menghardik sekarang coba mba praktekkan kembali?”.
“bagus sekali mba mbaih mengingatnya”.
“nah, sekarang kita akan belajar mengontrol halusinasi dengan cara
minum obat ya mba?”.
“sebelumnya sudah ada yang mengajarkan belum mba?”
“baiklah kalau belum, sebelumnya mba tahu tidak obat yang mba
minum? Terus manfaat mba minum obat apa? Dosis yang diminum
berapa? Efek dari obat yang mba minum apa? Lalu mba tahu tidak 5
benar minum obat itu apa saja? Akibat mba tidak minum obat apa
saja?”.
“oh, mba tidak tahu baiklah kalau mba tidak tahu saya akan jelaskan
mulai dari yang pertama ya mba”.
“pertama kita belajar nama-nama obat yang sering mba minum ada 3
jenis obat yang mba minum”.

1) Trihexyphenidyl (THP)
Dosisnya 2mg/hari , waktunya 2x1 sertiap paga dan sore,
manfaatnya menghilangkan efek samping obat, warnanya putih
dan efeknya mengantuk, pusing, penglihatan kabur.
2) Clozapine 25 mg
Dosisnya 2mg, 2x1 diminum pagi dan sore, manfaatnya
memberikan fikiran tenang, warnanya pink dan efeknya gelisah,
tremor, sakit menelan, mual.
“nah itu tadikan nama-nama obat,efek,warna dan manfaatnya
sekarang saya akan memberi tahu 5 benar minum obat yang pertam
benar obat, benar orang, benar waktu, benar dosis dan benar cara
minumnya apakah mba mengerti”.
“bagus kalau mba mengerti”.
“satu lagi akibat tidak minum obat yaitu nanti halusinasinya datang
lagi, mudah marah, mudah tersinggung dan perilaku kita tidak bisa
diatur lagi”.
“nanti kalau ada efek samping obat seperti muntah, jantung berdetak
mba bisa laporkan pada perawat”.
“apakah mba mengerti?”.
“bagus kalau mba mengerti”.
“coba sekarang sebutkan nama-nama obat yang mba minum”.
“ya benar mba, sekarang kita catat dalam mbaku jadwal kegiatan
harian kalau hari ini kita belajar cara mengontrol halusinasi minum
obat dengan benar, mba mau nulis sendiri apa dibantu?”.
“baiklah kalau begitu”.
C. Fase terminasi

1. Evaluasi

1) Evaluasi subjektif

“bagaimana perasaan mba setelah kita tadi belajar


mengontrol halusinasi dengan cara teratur minum obat?”.

2) Evaluasi objektif

“coba mba sebutkan kembali nama-nama obat yang sering


mba minum?”.
“terus manfaatnya apa, warnanya apa dan 5 benar minum
obat apa saja?”.
“bagus mba bisa menyembatkannya”
.
2. Rencana tindak lanjut

“mba tadikan kita sudah belajar tentang obat, manfaat, 5 benar


minum obat dan akibat tidak minum obat nanti kalau mba pulang
jangan lupa diingat-ingat ya mba”.

3. Kontrak yang akan datang

“mba kegiatan hari ini sudah selesai mari kita baca hamdallah”.
“mba bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk berbincang-
bincang kelebihan mba yang mba miliki ?”.
“mba mau jam berapa?”.
“mba mau dimana dan berapa lama?”.
“baiklah besok kita akan bertemu lagi jam 10.00 tempatnya
dikamar selama ± 15 menit akan berbincang-bincang tentang cara
mengontrol halusinasi dengan berbincang-bincang atau berpesan
pada oranglain ”.
“saya permisi dulu ya mba, assalamualaikum”.
Lampiran 4

STARTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 3 GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Hari/tanggal : Kamis & Jumat, 20 & 21 April 2017 Pertemuan : 8 dan 9

1. Kondisi klien

DS : Klien mengatakan

“ saya mbaih mendengar suara-suara”


“tadi malam saya mendengar suara itu”
“kemarin belajar cara menghardik, caranya dengan menutup mata,
tutup telinga katakan dalam hati “pergi...kamu tidak nyata kamu
palsu”
“cara yang kedua dengan meminum obat secara teratur dengan 5
benar minum obat”
“obat nya ada dua THP dan Clozapine semuanya diminum 2x1 pagi
dan sore setalah makan, ada warna putih dan orange.”
DO :

- Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan

menghardik

- Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan

meminum obat secara teratur dengan 5 benar minum obat

- Klien terlihat tenang

- Kontak mata mudah beralih

- Klien mampu membaukkan dalam jadwal kegiatan harian

2. Diagnosa keperawatan

Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

3. Tujuan khusus
Klien dapat mengontrol halusinasi

4. Intervensi keperawatan

1) memvalidasi mbaalah dan latihan sebelumnya

2) melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan berbincang-bincang

dengan orang lain.

3) Membimbing pasien membaukkan dalam jadwal kegiatan harian

5. Tindakan keperawatan

A. Fase orientasi

1. Salam terapeutik

“assalamualaikum mba, mbaih ingat tidak dengan saya?”.


“kalau mba ingat coba sekarang mba sebutkan nama saya
siapa?”.
“bagus mba masih menginggat nya”.

2. Evaluasi validasi

“mba bagaimana kabarnya hari ini?”.


“mba apakah mbaih mendengar suara-suara?”.
“mba sudah mempraktekkan belum cara mengontrol halusinasi
yang kita pelajari kemarin yaitu meminum obat secara teratur
dengan 5benar minum obat?”.
“kalau sudah coba mba jelaskan gimana caranya?”.
“bagus mba mbaih mengingatnya”.

3. Kontar (waktu,tempat,topik)

“mba ingat tidak hari ini kita akan berbincang-bincang tentang


apa?”
“bagus kalau mba mbaih ingat”.
“mba ingat tidak jam berapa?”.
“mba ingat tidak dimana dan berapa lama?”.
“bagus kalau mba mbaih mengingatnya”.

B. Fase kerja

“sebelum kita mulai mari kita baca basmallah terlebih dahulu”.


“mba tadikan sudah menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan
cara 5 benar minum obat sekarang coba mba praktekkan kembali?”.
“bagus mba masih menginggatnya”.
“sekarang kita mulai cara mengontrol halusinasi yang ketiga ya mba
berbincang-bincang dengan orang lain, caranya mba bisa menitipkan
pesan ke teman dekat mba isi pesannya: kalau kamu liat saya tertawa
sendiri atau ketakutan tolong kalau hampiri saya lalu ajak ngobrol
saya ya. Dan cara yang kedua sebelum halusinasi mba datang mba
bisa mengajak ngobrol teman mba, mba mengerti ?”.
“baiklah kalau mba mengerti, sekarang saya akan mempraktekkan
terlebih dahulu ya mba?”.
“coba sekarang giliran mba praktekkan”.
“bagus sekali mba sudah mengerti”.
“nah sekarang kita mbaukkan kedalam mbaku jadwal kegiatan harian
mba kalau hari ini kita sudah belajar cara mengontrol halusinasi yang
kedua yaitu berbincang-bincang dengan orang lain, mba bisa nulis
sendiri?”.

C. Fase terminasi

1. Evaluasi

1) Evaluasi subjektif

“Mba bagaimana perasaan mba setelah berbincang-bincang


dengan saya?”.
“Mba bagaimana perasaan mba setelah belajar mengontrol
halusinasi dengan berbincang-bincang dengan oranglain?”.

2) Evaluasi objektif

“mba tidakan kita sudah belajar bagaimana cara


mengontrolhalusinasi dengan berbincang-bincang dengan
oranglain coba sekarang mba praktekkan kembali?”.

2. Rencana tindak lanjut

“mba tadikan kita sudah belajar mengontrol halusinasi dengan


cara berbincang-bincang dengan oranglain, nanti kalau mba
mendengar suara-suara itu lagi mba bisa mempraktekkannya
kembali”.

3. Rencana tindak lanjut

“mba kegiatan hari ini sudah selesai mari kita baca hamdallah”.
“mba bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk berbincang-
bincang mengontrol halusinasi yang keempat yaitu dengan cara
melakukan kegiatan?”.
“mba mau jam berapa?”.
“mba mau dimana dan berapa lama?”.
“baik mba besok kita akan bertemu lagi jam 10.00 tempatnya
dikamar mba selama ± 15 menit akan berbincang-bincang tetntang
cara mengontrol halusinasi yang keempat yaitu dengan minum
obat”.
“saya permisi dulu ya mba, assalamualaikum”.
Lampiran 5

STARTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP 4 GANGGUAN SENSORI PERSEPSI : HALUSINASI

Hari/tanggal : Sabtu, 22 April 2017 Pertemuan : 11

1. Kondisi klien

DS : Klien mengatakan

“saya mbaih mendengar suara-suara mba semalam”


“saya ingat cara berbincang-bincang dengan orang lain”
“biasanya kan saya denger suaranya pada saat mau tidur, jadi saya
sebaiknya ngajak ngobrol orang lain sebelum saya ngantuk”
“atau dengan berpesan dengan orang lain caranya, saya bilang ke
mba Sopingin “mba Sopingin kalau mba liat saya lagi nyanyi sendiri
mba ajak saya ngobrol ya” begitu mba”

DO :

- Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan

5 benar minum obat

- Klien mampu mempraktekkan cara mengontrol halusinasi dengan

berbincang-bincang dengan orang lain

- Klien terlihat lesu

- Klien tampak mengantuk

- Klien mampu membaukkan dalam jadwal kegiatan harian

2. Diagnosa keperawatan

Gangguan sensori persepsi : halusinasi

3. Tujuan khusus

Klien dapat mengontrol halusinasi


4. Intervensi keperawatan

1) memvalidasi mbaalah dan latihan sebelumnya

2) melatih pasien cara kontrol halusinasi dengan kegiatan

3) Membimbing pasien membaukkan dalam jadwal kegiatan harian

5. Tindakan keperawatan

D. Fase orientasi

4. Salam terapeutik

“assalamualaikum mba, mbaih ingat tidak dengan saya?”.


“kalau mba ingat coba sekarang mba sebutkan nama saya
siapa?”.
“bagus mba masih menginggatnya”.

5. Evaluasi validasi

“mba bagaimana kabarnya hari ini?”.


“mba apakah mbaih mendengar suara-suara?”.
“mba sudah mempraktekkan belum cara mengontrol halusinasi
yang kita pelajari kemarin yaitu berbincang-bincang dengan
oranglain atau berpesan kepada oranglain?”.
“klo sudah coba mba jelaskan gimana caranya?”.
“bagus mba masih mengingatnya”.

6. Kontar (waktu,tempat,topik)

“mba ingat tidak hari ini kita akan berbincang-bincang tentang


apa?”
“bagus kalau mba masih ingat”.
“mba ingat tidak jam berapa?”.
“mba ingat tidak dimana dan berapa lama?”.
“bagus kalu mba mbaih mengingatnya”.

E. Fase kerja

“sebelum kita mulai mari kita baca basmallah terlebih dahulu”.


“mba tadikan sudah menjelaskan cara mengontrol halusinasi dengan
cara berbincang-bincang dengan orang lain sekarang coba mba
praktekkan kembali?”.
“bagus mba mbaih menginggatnya”.
“mba kita mulai ya untuk mengontrol cara halusinasi yang ketiga
yaitu dengan spiritual dengan memukul berdzikir, shalat atau
berwudlu”.
“sebelumnya mba mau diajarkan berdzikir, shalat atau berwudlu?”
“baiklah kalau mba maunya berdzikir”
“sebelumnya mba tahu tidak bagaimana cara berdzikir?”
“iya benar sekali mba, pertama kita ambil tasbih atau pakai tangan
juga bisa mba lalu mba ucapkan astagfiruullah 33x, subkhanallah 33x,
allahuakbar 33x dan sebagainya, mba mengerti?”.
“baiklah kalau mba mengerti saya praktekkan terlebih dahulu ya
mba”.
“nah sekarang coba mba praktekkan ?”.
“alhamdulillah mba bisa melakukannya dengan baik, sekarang kita
mbaukkan dalam jadwal kegiatan harian kalau hari ini kita sudah
belajar cara mengontrol halusinasi dengan berdzikir”.

D. Fase terminasi

4. Evaluasi

3) Evaluasi subjektif

“Mba bagaimana perasaan mba setelah berbincang-bincang


dengan saya?”.
“Mba bagaimana perasaan mba setelah belajar mengontrol
halusinasi dengan kegiatan berdzikir?”.

4) Evaluasi objektif

“mba tidakan kita sudah belajar bagaimana cara berdzikir


coba sekarang mba praktekkan kembali?”.

5. Rencana tindak lanjut

“mba tadikan kita sudah belajar mengontrol halusinasi dengan


cara berdzikir, nanti kalau mba mendengar suara-suara itu lagi
mba bisa mempraktekkannya kembali”.

6. Rencana tindak lanjut

“mba kegiatan hari ini sudah selesai mari kita baca hamdallah”.
“mba bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk berbincang-
bincang tentang hal positif yang mba miliki?”.
“mba mau jam berapa?”.
“mba mau dimana dan berapa lama?”.
“baik mba besok kita akan bertemu lagi jam 10.00 tempatnya
dikamar mba selama ± 15 menit akan berbincang-bincang tentang
hal positif yang mba miliki”.
“saya permisi dulu ya mba, assalamualaikum”.
Lampiran 6

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP I GANGGUAN KONSEP DIRI : HARGA DIRI RENDAH

Hari / Tanggal : Jumat , 21 April 2017 Pertemuan : 10

1) Kondisi Klien

DS : Klien mengatakan

"Saya tidak menyukai tangan dan kaki saya karena banyak bekas luka
garukan yang warnanya hitam kemerahan”
“Saya tidak berguna bagi lingkungan dan orang lain”
“saya pernah coba untuk bekerja bantu tetangga nyetrika tapi dibayarnya
dengan recehan yang tidak pantas dibayarkan”
“Saya tidak bisa membantu orang tua dan kakak saya untuk memenuhi
kebutuhan hidup saya”

DO:

- Klien terlihat sedih

- Klien terlihat menunduk

- Klien terlihat kontak mata kurang.

- Klien terlihat sering berdiam diri

2) Diagnosa Keperawatan

Gangguan konsep diri : harga diri rendah

3) Tujuan khusus

- Klien dapat membina humbangan saling percaya dengan perawat

- Klien dapat mengidentifikasi aspek positif dan kemampuan yang di miliki

- Klien dapat menilai kemampuan yang dimiliki untuk dilaksanakan


4) Intervensi Keperawatan

- Mengidentifikasi kemampuan dan asfek positif yang dimiliki

- Membantu klien menilai kemampuan klien yang dapat digunakan

- Mwmbantu klien memilih kegiatan yang akan dilakukan salah satu dengan

kemampuan klien

- Melatih klien kegiatan uang dipilih

- Membimbing klien membaukan kegiatan kedalam jadwal harian

5) Tindakan keperawatan

a. Fase orientasi

1) Salam Terapeutik

" assalamualaikun mba”


" mbaih ingat tidak dengan saya ?”
" alhamdulilah kalau mba masih ingat”

2) Evaluasi Validasi

" bagaimana keadaan mba sekarang?”


" mba menurut mba ada yang kurang tidak dengan tubuh mba? Mba
merasa bersyukur tidak?”
" mba puas tidak sebagai seorang perempuan?”
" mba merasa puas tidak sebagai seorang istri?”
" bagaimana peran mba di rumah? Mba suka ikut pengajian tidak?”
" apa cita-cita mba waktu kecil?”
" kalau mba semmbah di rumah mau apa?”
" mba merasa dikucilkan tidak di rumha?”

3) Kontrak

" baikalah mba mbaih ingat tidak kita sekarang mau ngapain ?”
" oh lupa ya ?”
" baiklah kalau lupa saya ingatkan kembali”
" sekarang kita akan berbincang tentang hal positif yang mba miliki
,tempatnya dikamar mba, jam 10:00”
" apakah mba sudah ingat ?”
" alhamdulilah kalau mbaih ingat”

b. Fase Kerja

" baiklah sebelum kita mulai kita sama-sama membaca basmallah”


" kita mulai sekarang bincang-bincangnya”
" apa yang biasa mba lakukan di rumah ?”
" di rumah saya bisa cuci piring, ngepel, mbaak, nganter anak,beresin
tempat tidur juga bisa”
" nah, dari tiga hobi itu, mana yang masih bisa mba lakukan ?”
" oh mba lebih memilih menyapu dan membereskan tempat tidur ya”
" sekarang dari yang dua itu mana yang akan mba latih”
" oh mba memilih menyapu”
" sebelumnya mba tahu tidak cara menyapu itu bagaimana ?”
" baiklah kalau mba tidak tahu saya akan mengajarkan cara yang
benar”
" pertama siapkan alat-alat yang diperlukan seperti sapu, lantai yang
kotor, dan sekop setelah sudah siap semua mba bisa langsung
menyapu”
" apakah mba sudah mengerti apa yang di jelaskan”
" sekarang saya akan mempraktekannya terlebih dahulu ya mba”
" bagus kalau mba sudah mengerti”
" coba sekarang mba praktekkan apa yang sudah saya contohkan,
bagus mba bisa mempraktekannya”
" nah sekarang kita mbaukan kegiatan ini kedalam jadwal harian”

c. Fase Terminasi

1) Evaluasi

a) Evaluasi Subyektif

" bagaimana perasaannya setelah mengungkapkan hal positif


yang mba miliki?”
" bagaimana perasaannya setelah dilatih?

b) Evaluasi Obyektif

" coba sekarang mba sebutkan kembali hobi positif yang mba
miliki”
" coba sekarang mba sebutkan kembali alat-alat untuk
menyapu”
2) Rencana Tindak lanjut

“mba tadi kan sudah belajar cara menyapu, nanti kalau habis
makan mba bisa mempraktekannya kembali agar hobi mba lebih
terlatih lagi mba dan mba juga bisa mengajarkannya kepada
teman yang lain”

3) Kontrak yang akan datang

“mba kegiatan hari ini sudah selesai mari kita baca hamdallah”.
“mba bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk belajar
membereskan tempat tidur?”.
“mba mau jam berapa?”.
“mba mau dimana dan berapa lama?”.
“baiklah besok kita akan bertemu lagi jam 10.00 tempatnya dikamar
selama ± 15 menit akan belajar cara membereskan tempat tidur”.
“saya permisi dulu ya mba, assalamualaikum”.
Lampiran 7

STARTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP I ISOLASI SOSIAL

Hari/tanggal : Rabu, 19 April 2017 Pertemuan : 6

1) Kondisi klien

DS : Klien mengatakan

“saya diruamh tidak pernah melakukan kegiatan”


“saya tidak pernah ikut pengajian dan kegiatan masyrakat yang lain”
“saya tidak pernah menveritakan masalah saya pada oranglain”
“saya tidak memiliki teman ketika dirumah”
DO :

- Klien selalu menyendiri

- Klien tampak murung

- Kontak mata klien kurang dan mudah beralih

- Klien tampak sering berdiam diri dan jarang berkomunikasi dengan

yang lain pada saat diruangan

2) Diagnosa Keperawatan

Isolasi Sosial

2) Tujuan Khusus

- Klien dapat membina humbangan saling percaya

- Klien dapat mempraktekkan cara berkenalan dengan orang lain

3) Intervensi keperawatan

SP I :

1. Mengidentifikasi penyebab menarik diri


2. Mengidentifikasi keuntungan berinteraksi dengan orang lain

3. Mengidentifikasi kerugian tidak berinteraksi dengan orang lain

4. Melatih klien berkenalan dengan orang lain

5. Membimbing klien memasukan dalam jadwal kegiatan harian.

4) Tindakan Keperawatan

a. Fase Orientasi

1. Salam Terapeutik

“ Asalamualaikum mba masih ingat tidak dengan saya ?”.


“Coba kalau mba masih ingat sebutkan nama saya siapa?”.
“bagus sekali mba masih menginggtanya”.

2. Evaluasi validasi

“Bagaimana kabar mba hari ini?”.


“semalam tidurnya nyenyak tidak mba?”
“makan apa tadi pagi?”
“mba ingat tidak kemarin kita sudah malakukan kegiatan
apa?”
“bagus mba mbaih ingat, coba sekarang mba jelaskan
caranya”

3. Kontrak (Topik,Waktu,Tempat)

“mba ingat tidak sekarang kita akan berbincang-bincang


tentang apa?”.
“mba ingat tidak tempatnya dimana?”.
“jam berapa, dimana mba?”.
“iya mba benar sekali kita sekarang akan belajar cara
berkenalan dengan oranglain tempatnya di ruang makan,
pukul 10.00 selama ± 15 menit”.

b. Fase Kerja

“sebelum kegiatan dimulai mari kita berdoa dulu mba”.


“Mba masih ingat tidak kenapa bisa di bwa ke RS?”
“mba disni punya teman tidak?”
“mba suka mengobrol dengan yang lain tidak kalau lagi diruangan?”
“nah mba kan tadi sudah bilang mba disni tidak punya teman dan
tidak pernah mengobrol dengan yang lain , sekarang saya mau tanya
mba tau ga keuntungannya kalau kita punya teman?”
“saya jelaskan ya Mba keuntungan kita punya teman itu kita jadi
punya banyak kenalan, bisa bercerita, bisa diajak main bersama,
tidak kesepian, mempunyai banyak teman”
“nah tadi saya sudah jelaskan keuntungan punya teman, mba tau ga
kalau diri kita ga punya teman apa kerugiannya?”
“saya jelaskan ya mba kerugiannya kita sendirian saja, ga bisa
menceritakan masalah ke oranglain, kesepian, tidak punya banyak
teman”
“bagaimana mba mengerti?”
“mba kan sudah mengerti keuntungan punya teman dan kerugian
tidak punya teman, mbamau tidak kita belajar cara berkenalan
dengan oranglain?”
“kalau mba mau, mba sebelumnya sudah pernah ada yang
mengajarkan cara berkenalan dengan oranglain belum?”
“baiklah jika belum saya jelaskan ya mba”
“caranya mba tanyakan ke orang yang mau diajak berkenalan, sapa
terlebih dahulu misal dengan assalamualaikum bolehkah saya
berkenalan dengan anda? Terus nnti mba sebutkan nama mba, alamat
dimana, hobnya apa”
“bagaimana ibu mgerti?”
“sekarang saya praktekkan ya mba”
“nah tadikan sudah saya jelaskan dan praktekkan cara berkenalan
dengan oranglian coba sekarang mba jelaskan dan praktekkan
kembali”
“iya bagus mba, mba sudah bisa menhelaskan dan
mempraktekkannya cara berkenalan dengan oranglian”
“sekarang kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya mba”
c. Fase Terminasi

1. Evaluasi

a) Evaluasi Subjektif

“bagaimana perasaan mba setelah kita belajar cara


berkenalan dengan oranglain?”.

b) Evaluasi Ojektif

“coba sekarang mba jelaskan lagi bagaimana cara


berkenalan dengan oranglain”.

2. Rencana Tindak Lanjut


“mba nanti jangan lupa ya nanti diinggat-inggat apa yang sudah
kita pelajari tadi, nanti mba coba berkenalan dengan yang ada
diruangan ini ya mba”.
3. Kontrak Yang Akan Datang

“kegiatan hari ini sudah selesai mba mari kita baca hamdallah”.
“mba bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk belajar
cara berbincang-bincang dengan melakukan kegiatan?”.
“baiklah kalau mba mau, mba mau jam berapa?”.
“mau dimana,berapa lama?”.
“baiklah besok kita akan bertemu lagi jam 10.00 tempatnya
dikamar selama ± 15 menit dan kita akan belajar berbincang-
bincang sabil melakukan kegiatan”.
“saya permisi dulu ya mba, assalamualaikum”.
Lampiran 8

STARTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP I DEFISIT PERAWATAN DIRI

Hari/tanggal : Senin, 17 April 2017 Pertemuan : 2

2) Kondisi klien

DS : Klien mengatakan

“saya masih ingat dengan Mba, Mba namanya Rosi”


“saya malas untuk merawat diri”
“saya malas merawat diri”
DO :

- Klien selalu menyendiri

- Klien tampak murung

- Kontak mata klien kurang dan mudah beralih

- Klien tampak sering berdiam diri dan jarang berkomunikasi dengan

yang lain pada saat diruangan

- Klien harus dimotivasi untuk membersihkan diri

3) Diagnosa Keperawatan

Defisit Perawatan Diri

2) Tujuan Khusus

- Klien dapat membina humbangan saling percaya

- Klien dapat mempraktekkan cara merawat diri dengan mandi yang

benar
3) Intervensi keperawatan

SP I :

1. Menjelaskan pentingnya kebersihan diri

2. Menjelaskan cara menjaga kebersihan diri

3. Melatih pasien cara menjaga kebersihan diri

4. Membimbing pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

4) Tindakan Keperawatan

b. Fase Orientasi

1. Salam Terapeutik

“ Asalamualaikum mba masih ingat tidak dengan saya ?”.


“Coba kalau mba masih ingat sebutkan nama saya siapa?”.
“bagus sekali mba masih menginggtanya”.

2. Evaluasi validasi

“Bagaimana kabar mba hari ini?”.


“semalam tidurnya nyenyak tidak mba?”
“makan apa tadi pagi?”
“mba tadi pagi sudah mandi?”

3. Kontrak (Topik,Waktu,Tempat)

“mba ingat tidak sekarang kita akan berbincang-bincang


tentang apa?”.
“mba ingat tidak tempatnya dimana?”.
“jam berapa, dimana mba?”.
“iya mba benar sekali kita sekarang akan belajar cara
merawat diri dengan mandi yang benar tempatnya di ruang
makan, pukul 10.00 selama ± 15 menit”.

d. Fase Kerja

“sebelum kegiatan dimulai mari kita berdoa dulu mba”.


“Mba masih ingat tidak kenapa bisa di bwa ke RS?”
“ Mba tadi bilang belum mandi ya, kenapa mba belum mandi?”
“Mba tau ga kerugiankalau mba ga bisa merawat kebersihan diri
mba?”
“kerugiannya badan mba kotor, bau, banyak kuman yang bisa
membuat mba sakit, terkena penyakit yang bisa berbahaya bagi
tubuh”
“nah kan tadi saya sudah jelaskan kerugiannya, sekarang mba tau ga
manfaat kita menjaga kebersihan diri kita?”
“manfaatnya badan kita jadi wangii,segar,terhindar dari
kumana,terhindar dari penyakit”
“bagaimana kalao sekarang mba belajar menjaga kebersihan diri,
mba mau tidak?”
“kalau mba mau cara menjaga kebersihan diri ada 5 yaitu mandi,
makan yang baik, BAB/BAK yang benar, berhias seperti memakai
[akaian memakai bedak dan menyisir rambut”
“sekarang kita belajar cara menjaga kebersihan diri dengan mandi
ya mba”
“mba sebelumnya sudah ada yang mengajrkan?”
“kalau belum saya jelaskan terlebih dahulu cara mandi yang benar ya
mba”
“cara pertama siapkan pakaian bersih yang nanti mau mba pakai,
lalu siapkan sabu, sikat gigi, odol,sampo, dan anduk. Selanjutnya mba
buka pakaian kotor mba lalu siram tubuh mba pakai air bersih,
setelah tubuhnya basah mba bersihkan tubuh mba menggunakan
sabun sampai merata ditubuh mba, lalu mba sikat gigi mba
menggunakan sikat gigi dengan odol, dan jangan lupa bersihkan
rambut mba dengan shampoo. Setelah itu mba siram kemabli tubuh
mba dengan air bersih sampai busa ditubuh mba hilang. Lalu
keringkan tubuhnya dengan handuk dan pakai pakaian bersih yang
telah disiapkan”
“bagaimana mba sudah mengerti?”
“sekarang saya akan praktekkan ya mba”
“nah tadi kan saya sudah praktekkan coba mba jelaskan dan
praktekkan kembali”
“iya bagus mba sudah mampu melakukannya”
“sekarang kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya mba”
e. Fase Terminasi

1. Evaluasi

c) Evaluasi Subjektif

“bagaimana perasaan mba setelah kita belajar cara menjaga


kebersihan diri dengan mandi yang benar?”.

d) Evaluasi Ojektif

“coba sekarang mba jelaskan lagi bagaimana cara menjaga


kebersihan diri dengan mandi yang benar”.
2. Rencana Tindak Lanjut

“mba nanti jangan lupa ya nanti diinggat-inggat apa yang sudah


kita pelajari tadi, nanti mba coba cara menjaga kebersihan diri
dengan mandi yang benar ya mba”.
3. Kontrak Yang Akan Datang

“kegiatan hari ini sudah selesai mba mari kita baca hamdallah”.
“mba bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk belajar
cara menjaga kebersihan diri dengan makan yang baik?”.
“baiklah kalau mba mau, mba mau jam berapa?”.
“mau dimana,berapa lama?”.
“baiklah besok kita akan bertemu lagi jam 10.00 tempatnya
dikamar selama ± 15 menit dan kita akan belajar berbincang-
bincang sabil melakukan kegiatan”.
“saya permisi dulu ya mba, assalamualaikum”.
Lampiran 9

STARTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP II DEFISIT PERAWATAN DIRI

Hari/tanggal : Rabu, 19 April 2017 Pertemuan : 3

2) Kondisi klien

DS : Klien mengatakan

“saya masih ingat dengan Mba, Mba namanya Rosi”


“saya malas untuk merawat diri”
“saya malas merawat diri”
DO :

- Klien selalu menyendiri

- Klien tampak murung

- Kontak mata klien kurang dan mudah beralih

- Klien tampak sering berdiam diri dan jarang berkomunikasi dengan

yang lain pada saat diruangan

- Klien harus dimotivasi untuk membersihkan diri

3) Diagnosa Keperawatan

Defisit Perawatan Diri

2) Tujuan Khusus

- Klien dapat membina humbangan saling percaya

- Klien dapat mempraktekkan cara merawat diri dengan mandi yang

benar

3) Intervensi keperawatan

SP I I:
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya

2. Menjelaskan cara makan yang baik

3. Melatih pasien cara makan yang baik

4. Membimbing pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

4) Tindakan Keperawatan

c. Fase Orientasi

1. Salam Terapeutik

“ Asalamualaikum mba masih ingat tidak dengan saya ?”.


“Coba kalau mba masih ingat sebutkan nama saya siapa?”.
“bagus sekali mba masih menginggtanya”.

2. Evaluasi validasi

“Bagaimana kabar mba hari ini?”.


“semalam tidurnya nyenyak tidak mba?”
“makan apa tadi pagi?”
“masih ingat tidak mba kemarin sudah belajar apa?”
“coba mba jelaskan kembali”

3. Kontrak (Topik,Waktu,Tempat)

“mba ingat tidak sekarang kita akan berbincang-bincang


tentang apa?”.
“mba ingat tidak tempatnya dimana?”.
“jam berapa, dimana mba?”.
“iya mba benar sekali kita sekarang akan belajar cara
merawat diri dengan makan yang benar tempatnya di ruang
makan, pukul 10.00 selama ± 15 menit”.

f. Fase Kerja

“sebelum kegiatan dimulai mari kita berdoa dulu mba”.


“nah tadi mba sudah bisa menjelaskan cara mandi yang benar coba
mba praktekkan kembali”
“ya bagus mba bisa melakukannya”
“sesuai dengan janji kita, sekarang akan belaljar cara menjaga
kebersihan diri dengan akan yang benar”
“mba sudah ada yang mengajarkan?”
“kalau begitu saya jelaskan ya mba cara nya yaitu siapkan alat
makannya seperti sendok, garpu, piring, gelas. Lalu sebelum makan
mba cuci tangan terlebih dahulu agar tangannya bersih, setelahitu
mba tuangkan nasi dan lauk pauk secukupnya sesuai dengan porsi
mba kedalam piring mba. Nah jangan lupa baca doa sbelum makan.
Lalu mba makan sampai habis tidak ada yg tersisa dipiring, ketika
makan jangan samapai ada nasi atau lauk pauk yang tumpak
berceceran ke meja makan. Jika makan sudah selsai mba berdoa dulu
setelah makan, lalu bereskan peralatan makan yang telah digunakan
setwlah itu mba cuci tangan”
“nah sekarang saya akan memparaktekkkanya”
“bagaimana mba sudah mengerti?”
“coba mba jelaskan dan praktekkan kembali cara makan yang benar”
“ya bagus mba sudah mampu menjelaskan dan mempraktekkannya”
“sekarang kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya mba”
g. Fase Terminasi

1. Evaluasi

e) Evaluasi Subjektif

“bagaimana perasaan mba setelah kita belajar cara menjaga


kebersihan diri dengan makan yang benar?”.

f) Evaluasi Ojektif

“coba sekarang mba jelaskan lagi bagaimana cara menjaga


kebersihan diri dengan makan yang benar”.
2. Rencana Tindak Lanjut

“mba nanti jangan lupa ya nanti diinggat-inggat apa yang sudah


kita pelajari tadi, nanti mba coba cara menjaga kebersihan diri
dengan makan yang benar ya mba”.
3. Kontrak Yang Akan Datang

“kegiatan hari ini sudah selesai mba mari kita baca hamdallah”.
“mba bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk belajar
cara menjaga kebersihan diri dengan BAB/BAK yang baik?”.
“baiklah kalau mba mau, mba mau jam berapa?”.
“mau dimana,berapa lama?”.
“baiklah besok kita akan bertemu lagi jam 10.00 tempatnya
dikamar selama ± 15 menit dan kita akan belajar berbincang-
bincang sabil melakukan kegiatan”.
“saya permisi dulu ya mba, assalamualaikum”.
Lampiran 10

STARTEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN

SP III DEFISIT PERAWATAN DIRI

Hari/tanggal : Sabtu, 22 April 2017 Pertemuan : 12

2) Kondisi klien

DS : Klien mengatakan

“saya masih ingat dengan Mba, Mba namanya Rosi”


“saya malas untuk merawat diri”
“saya malas merawat diri”
DO :

- Klien selalu menyendiri

- Klien tampak murung

- Kontak mata klien kurang dan mudah beralih

- Klien tampak sering berdiam diri dan jarang berkomunikasi dengan

yang lain pada saat diruangan

- Klien harus dimotivasi untuk membersihkan diri

3) Diagnosa Keperawatan

Defisit Perawatan Diri

2) Tujuan Khusus

- Klien dapat membina humbangan saling percaya

- Klien dapat mempraktekkan cara merawat diri dengan mandi yang

benar

3) Intervensi keperawatan

SP III:
1. Memvalidasi masalah dan latihan sebelumnya

2. Menjelaskan cara eliminasi yang baik

3. Melatih cara eliminasi yang baik

4. Mebimbing pasien memasukan dalam jadwal kegiatan harian

4) Tindakan Keperawatan

d. Fase Orientasi

1. Salam Terapeutik

“ Asalamualaikum mba masih ingat tidak dengan saya ?”.


“Coba kalau mba masih ingat sebutkan nama saya siapa?”.
“bagus sekali mba masih menginggtanya”.

2. Evaluasi validasi

“Bagaimana kabar mba hari ini?”.


“semalam tidurnya nyenyak tidak mba?”
“makan apa tadi pagi?”
“masih ingat tidak mba kemarin sudah belajar apa?”
“coba mba jelaskan kembali”

3. Kontrak (Topik,Waktu,Tempat)

“mba ingat tidak sekarang kita akan berbincang-bincang


tentang apa?”.
“mba ingat tidak tempatnya dimana?”.
“jam berapa, dimana mba?”.
“iya mba benar sekali kita sekarang akan belajar cara
merawat diri dengan BAB/BAK yang benar tempatnya di ruang
makan, pukul 10.00 selama ± 15 menit”.

h. Fase Kerja

“sebelum kegiatan dimulai mari kita berdoa dulu mba”.


“nah tadi mba sudah bisa menjelaskan cara makan yang benar coba
mba praktekkan kembali”
“ya bagus mba bisa melakukannya”
“sesuai dengan janji kita, sekarang akan belaljar cara menjaga
kebersihan diri dengan BAB/BAK yang benar”
“mba sudah ada yang mengajarkan?”
“kalau begitu saya jelaskan ya mba cara nya yaitujika mba mau
bab/bak jangan disembarang tempat tapi mba bisa bab/bak dikamar
mandi. Terus sebelum bab/bak mba buka celana mba terlebih
dahulu,setelah selesai bab/bak mba janagn lupa siram samapai bersih
dan cebok menggunakan sabun, lalu setelah itu mba cuci tangan
terlebih dahulu yang terakhir mba pakai kembali celananya”
“nah sekarang saya akan memparaktekkkanya”
“bagaimana mba sudah mengerti?”
“coba mba jelaskan dan praktekkan kembali cara BAB/BAK yang
benar”
“ya bagus mba sudah mampu menjelaskan dan mempraktekkannya”
“sekarang kita masukan kedalam jadwal kegiatan harian ya mba”
i. Fase Terminasi

1. Evaluasi

g) Evaluasi Subjektif

“bagaimana perasaan mba setelah kita belajar cara menjaga


kebersihan diri dengan makan yang benar?”.

h) Evaluasi Ojektif

“coba sekarang mba jelaskan lagi bagaimana cara menjaga


kebersihan diri dengan makan yang benar”.
2. Rencana Tindak Lanjut

“mba nanti jangan lupa ya nanti diinggat-inggat apa yang sudah


kita pelajari tadi, nanti mba coba cara menjaga kebersihan diri
dengan makan yang benar ya mba”.
3. Kontrak Yang Akan Datang

“kegiatan hari ini sudah selesai mba mari kita baca hamdallah”.
“mba bagaimana kalau besok kita bertemu lagi untuk belajar
cara menjaga kebersihan diri dengan berhias?”.
“baiklah kalau mba mau, mba mau jam berapa?”.
“mau dimana,berapa lama?”.
“baiklah besok kita akan bertemu lagi jam 10.00 tempatnya
dikamar selama ± 15 menit dan kita akan belajar berbincang-
bincang sabil melakukan kegiatan”.
“saya permisi dulu ya mba, assalamualaikum”.

Anda mungkin juga menyukai