Anda di halaman 1dari 4

Bab IV

Analisa

4.1 Perhitungan Desain Elevator


4.1.1 Analisa perhitungan daya motor
Penentuan daya motor dalam pemilihan mesin elevator sangatlah penting. Karena dalam
pemilihaan daya motor menentukan efisiensi sistem yang digunakan. Pemilihan daya
motor ditentukan dari kebutuhan unit elevator tersebut. Berikut ini beberapa kebutuhan
dari elevator :
 Beban , Q : 750 Kg / 11 orang
 Kecepatan , v : 60 mpm
 Tinggi Layanan : 14 m / 5 lantai
 Efisiensi Sistem , 𝜑 : 0,8
 Overbalance , OB : 50 %
Analisa :
𝑄(1 − 𝑂𝐵)𝑥 𝑣
𝑃𝑜 =
6120 𝑥 𝜑
750(1 − 0,5)𝑥 60
𝑃𝑜 =
6.120 𝑥 0,8
22.500
𝑃𝑜 =
4.896
22.500
𝑃𝑜 =
4.896
𝑃𝑜 = 𝟒, 𝟓𝟗𝟓 𝒌𝑾 => Digunakan motor dengan daya 5,5 kW

Dari gambar rencana didapati daya motor yang digunakan adalah 5,5 kW sesuai dengan
analisa perhitungan sehingga pemilihan daya motor telah memenuhi syarat untuk
digunakan pada instalasi tersebut.
4.1.2 Analisa perhitungan daya Breaker
Pemilihan Circuit Breaker dalam instalasi elevator sangat penting karena pemilihan CB
yang tidak sesuai dengan penggunaan daya dapat mempengaruhi keamanan instalasi
listrik. Circuit Breaker digunakan untuk melindungi instalasi jika adanya hubung singkat
harus dihitung sesuai dengan daya yang digunakan pada instalasi tersebut. Berikut data
dari instalasi elevator :
 Daya Motor , P1 : 5,5 kW = 5.500 W
 Daya Equipment , P2 : 150 W
 Tegangan , V : 380 V
 Cos 𝜑 : 0,8
Analisa :
(𝑃1 + 𝑃2)
𝐼𝑛 =
√3 𝑥 𝑉 𝑥 cos 𝜑
(5.500 + 150)
𝐼𝑛 =
1,7321𝑥 380 𝑥 0,8
5.650
𝐼𝑛 =
526,5584
𝐼𝑛 = 𝟏𝟎, 𝟕𝟑 𝑨

𝐼𝑧 = 115% 𝑥 𝐼𝑛
𝐼𝑧 = 115% 𝑥 10,73
𝐼𝑧 = 𝟏𝟐, 𝟑𝟑 𝑨 => Digunakan Circuit Breaker dengan Rating Arus 16 A

Penggunaan Circuit Breaker yang direkomendasikan pada instalasi elevator ini adalah
dengan rating arus 16 A

4.1.3 Analisa Gear Rasio


Pemilihan ukuran gear rasio telah diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 6
Tahun 2017 Pasal 12 ayat (2) dengan ketentuan perbandingan antara garis tengah teromol
penggerak dengan tali atau sabuk penggantung kereta ditetapkan sebagai berikut :
a. Elevator penumpang atau barang = 40 : 1
b. Governor = 25 : 1
Dari ketentuan tersebut maka ukuran gear rasio ditetapkan sebagai berikut :
 Wire Rope Utama, Wu : 10 mm
 Wire Rope Governor, Wg : 8 mm
Analisa :
𝑃𝑢 = 𝑊𝑢 𝑥 40
𝑃𝑢 = 10 𝑥 40
𝑃𝑢 = 𝟒𝟎𝟎 𝒎𝒎 => Digunakan Main Shave dengan diameter 400 mm

𝑃𝑔 = 𝑊𝑔 𝑥 25
𝑃𝑔 = 8 𝑥 25
𝑃𝑔 = 𝟐𝟎𝟎 𝒎𝒎 => Digunakan Governor Shave dengan diameter 200 mm

Pemilihan Main & Governor Shave pada gambar perencanaan telah sesuai dengan
ketentuan pada Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. 6 Tahun 2017 pasal 12 ayat (2)

4.1.4 Analisa Kecepatan Governor


Governor yang merupakan salah satu safety device utama dalam unit elavator haruslah
dipilih dengan spesifikasi yang sesuai dengan kebutuhan. Pada governor terdapat juga 3
ukuran kecepatan, yaitu Running Speed (Kecepatan Normal), Overspeed (Kecepatan
Pemutusan Elektrik) dan Tripping Speed (Kecepatan Pengaman Mekanis). Dalam
pemilihan Governor harus disesuaikan dengan kecepatan elevator yang akan dipasang.
Elevator ini memilki spesifikasi sebagai berikut :
 Kecepatan , v : 60 mpm = 1 m/s
 Kapasitas : 750 kg / 11 orang
 Wire Rope Utama, Wu : 10 mm
 Wire Rope Governor, Wg : 8 mm
Analisa :
𝑂𝑣𝑒𝑟𝑠𝑝𝑒𝑒𝑑 ∶
𝑉𝑜 = 130% 𝑥 𝑣
𝑉𝑜 = 130 % 𝑥 60
𝑉𝑜 = 𝟕𝟖 𝒎𝒑𝒎 = 𝟏. 𝟑 𝒎/𝒔 => Kecepatan Overspeed adalah sebesar 78 mpm

𝑇𝑟𝑖𝑝𝑝𝑖𝑛𝑔 𝑆𝑝𝑒𝑒𝑑 ∶
𝑉𝑜 = 140% 𝑥 𝑣
𝑉𝑜 = 140 % 𝑥 60
𝑉𝑜 = 𝟖𝟒 𝒎𝒑𝒎 = 𝟏. 𝟒 𝒎/𝒔 => Kecepatan Overspeed adalah sebesar 84 mpm

Maka dalam pemilihan governor yang akan digunakan harus memenuhi persyaratan
yaitu: Running Speed kecepatan 60 mpm, Overspeed kecepatan 78 mpm, Tripping Speed
kecepatan 84 mpm. Pemilihan Governor telah sesuai dengan Peraturan Menteri
Ketenagakerjaan No. 6 Tahun 2017 pasal 23 ayat (2)

4.1.5 Analisa Kekuatan Tali Baja ( Safety Factor)


Tali Baja merupakan hal yang sangat utama dalam sistem elevator. Maka dari hal itu
pemilihan kawat baja harus sangatlah memperhatikan Safety Factor. Berikut merupakan
analisa safety factor dari gambar perencanaan yang telah dibuat :
 Berat Kereta , P : 940 kg
 Kapasitas , Q : 750 kg
 Diameter Rope , D : 10 mm
 Jumlah alur , n :5
 Pentalian , i :2:1
 Panjang tali , l : 50 m
 Berat tali , w : 0,3 kg / m
 Batas Patah , Bp : 3.690 kgf
Analisa :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑎𝑙𝑖 = 𝑇:
𝑇= 𝑙𝑥𝑛𝑥𝑤
𝑇 = 50 𝑥 5 𝑥 0.3
𝑇 = 𝟕𝟓 𝒌𝒈

𝐹𝑎𝑘𝑡𝑜𝑟 𝐾𝑒𝑎𝑚𝑎𝑛𝑎𝑛 = 𝑓𝑘:


𝑛 𝑥 𝐵𝑝 𝑥 𝑖
𝑓𝑘 =
(𝑃 + 𝑄 + 𝑇)
5 𝑥 3.690 𝑥 2
𝑓𝑘 =
(940 + 750 + 75)
36.900
𝑓𝑘 =
1.765
𝑓𝑘 = 20,9 𝑥 => 𝑓𝑘 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 > 𝑓𝑘 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑚𝑒𝑛𝑎𝑘𝑒𝑟 𝑁𝑜. 6 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 2017

Faktor keamanan sistem elevator ini adalah sebesar 20,9 kali. Sesuai dengan Peraturan
Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2017 pasal 10 ayat (2) untuk elevator dengan
kecepatan 60 mpm faktor keamanan minimal adalah 9,5 kali dari kapasitas angkut. Jadi,
dapat dinyatakan faktor keamanan untuk sistem elevator ini memenuhi syarat.

4.1.6 Analisa Jumlah Tali


Penggunaan jumlah tali dalam sistem elevator sangat mempengaruhi faktor keamanan.
Hal ini pun telah diatur dalam Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2017 pasal
10 ayat (4) dengan ketentuan “Jika penggantung kereta jenis tali, tali memunyai diameter
paling kecil 6 milimeter dan paling sedikit 3 jalur,......”. Dari ketentuan itu berikut
merupakan analisa dalam pemilihan jumlah tali yang digunakan dalam sistem elevator ini.
 Berat Kereta , P : 940 kg
 Kapasitas , Q : 750 kg
 Diameter Rope , D : 10 mm
 Faktor keamanan , fk : 9,5 (Sesuai Permenaker No. 6 tahun 2017 pasal 10)
 Kecepatan : 60 mpm
 Pentalian , i :2:1
 Panjang tali , l : 18,6 m
 Berat tali , w : 0,3 kg / m
 Batas Patah , Bp : 3.690 kgf

Analisa :
𝐵𝑒𝑟𝑎𝑡 𝑇𝑎𝑙𝑖 = 𝑇:
𝑇= 𝑙𝑥𝑛𝑥𝑤
𝑇 = 50 𝑥 5 𝑥 0.3
𝑇 = 𝟕𝟓 𝒌𝒈

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑇𝑎𝑙𝑖 = 𝑛:
(𝑃 + 𝑄 + 𝑇) 𝑥 𝑓𝑘
𝑛=
𝐵𝑝 𝑥 𝑖
(940 + 750 + 75) 𝑥 9,5
𝑛=
3.690 𝑥 2
16.767,5
𝑛=
7.380
𝑛 = 𝟐, 𝟐𝟕 => maka minimal jumlah jalur yang digunakan adalah 3 alur

Pada perencanaan gambar yang dibuat jumlah alur yang digunakan adalah sebanyak 5
alur dengan diameter wire rope sebesar 10 mm. Maka sesuai dengan persyaratan di
Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 6 tahun 2017 pasal 10 ayat (4), penggunaan alur
dan diameter wire rope sesuai gambar rencana telah memenuhi syarat.

Anda mungkin juga menyukai