Anda di halaman 1dari 45

ASPEK EKONOMI, SOSIAL, BUDAYA POLITIK

PERTAHANAN DAN KEAMANAN DALAM STUDI


KELAYAKAN BISNIS
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Studi Kelayakan Bisnis Semester 6

Dosen:
Dr. Lilis Sulastri Lagut, M.M

Disusun Oleh:
Kelompok 7
Fuja Agung Muhammad 11680201
Hilmi Ghifari Risyad 11680201
Iip M. Aditiya 1168020
Ilpa Alpaizah 1168020124
Inayah Harum Lestari 11680201
Irvan Mahendra 116802012

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat-Nya kami dapat menyelsaikan makalah tentang “Aspek Ekonomi, Sosial,
Budaya Politik Pertahanan Dan Keamanan Studi Kelayakan Bisnis" ini tepat
pada waktunya. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Mata
Kuliah Studi Kelayakan Bisnis semester enam. Dalam penyelesaian makalah ini,
kami mendapatkan bantuan serta bimbingan dari beberapa pihak. Oleh karena itu,
sudah sepantasnya jika kami mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Lilis Sulastri Lagut, M.M selaku dosen mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis
2. Orang tua dan teman- teman yang banyak memberikan semangat dan
bantuan, baik moril maupun materil.

3. Semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami. Oleh karena itu, dengan
tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada pembaca.

Bandung, 06 Mei 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Aspek Sosial ............................................................................................ 3


B. Aspek Ekonomi .......................................................................................
C. Aspek Budaya .........................................................................................
D. Aspek Politik ...........................................................................................
E. Aspek Pertahanan dan Keamanan ...........................................................
F. Contoh Kasus ..........................................................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................
B. Kritik dan Saran ......................................................................................

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam menyusun suatu studi kelayakan bisnis, sebagai titik tolak untuk
melakukan analisis, diperlukan informasi lingkungan luar untuk mengetahui
seberapa jauh lingkungan luar tersebut memberikan peluang sekaligus
ancaman bagi rencana bisnis, selain juga untuk mengetahui apa saja yang dapat
disumbangkan oleh proyek bisnis bagi lingkungan luar jika bisnis telah
direalisasikan. Berhubungan dengan kemanfaatan dan biaya terhadap
lingkungan luar, kedalaman dan keluasa ananlisis yang akan dilakukan
tergantung pada kriteria- kriteria yang telah ditentukan untuk menilai suatu
proyek.
Dalam makalah ini, aspek luar yang dimaksud adalah aspek sosial, aspek
ekonomi, aspek politik, aspek budaya, dan aspek pertahanan dan keamanan.

B. Rumusan Masalah
1. Aspek Sosial ; pengertian aspek sosial, jenis- jenis sosial, faktor- faktor
yang mempengaruhi, manfaat mempelajari aspek sosial, pentingnya
mempelajari aspek sosial, hal- hal yang harus diperhatikan dalam aspek
sosial, pengaruh aspek sosial dalam studi kelayakan bisnis.
2. Aspek Ekonomi; pengertian aspek ekonomi, jenis- jenis ekonomi, faktor-
faktor yang mempengaruhi, manfaat mempelajari aspek ekonomi,
pentingnya mempelajari aspek ekonomi, hal- hal yang harus diperhatikan
dalam aspek ekonomi, pengaruh aspek ekonomi dalam studi kelayakan
bisnis.
3. Aspek Politik; pengertian aspek politik, jenis- jenis politik, faktor- faktor
yang mempengaruhi, manfaat mempelajari aspekk politik, pentingnya
mempelajari aspek politik, hal- hal yang harus diperhatikan dalam aspek
politik, pengaruh aspek politik dalam studi kelayakan bisnis.

1
4. Aspek Budaya; pengertian aspek budaya, jenis- jenis budaya, faktor- faktor
yang mempengaruhi, manfaat mempelajari aspek budaya, pentingnya
mempelajari aspek budaya, hal- hal yang harus diperhatikan dalam aspek
budaya, pengaruh aspek budaya dalam studi kelayakan bisnis.
5. Aspek Pertahanan dan Keamanan; pengertian aspek pertahanan dan
keamanan , jenis- jenis pertahanan dan keamanan, faktor- faktor yang
mempengaruhi, manfaat mempelajari aspek pertahanan dan keamanan,
pentingnya mempelajari aspek pertahanan dan keamanan, hal- hal yang
harus diperhatikan dalam aspek pertahanan dan keamanan, pengaruh aspek
pertahanan dan keamanan dalam studi kelayakan bisnis.

C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui hubungan aspek sosial dalam studi kelayakan bisnis;
2. Mengetahui hubungan aspek ekonomi dalam studi kelayakan bisnis;
3. Mengetahui hubungan aspek politik dalam studi kelayakan bisnis;
4. Mengetahui hubungan aspek budaya dalam studi kelayakan bisnis;
5. Mengetahui hubungan aspek pertahanan dan keamanan dalam studi
kelayakan bisnis.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. ASPEK SOSIAL
1. Pengertian Sosial
Sosial dalam KBBI adalah

1) Berkenaan dengan masyarakat (Perlu adanya komunikasi sosial dalam


usaha menunjang pembangunan ini)

2) Suka memperhatikan kepentingan umum (Suka menolong, menderma,


dan sebagainya)

Sedangkan dalam pengertian secara umum sosial yaitu hal- hal yang
berkenaan dengan masyarakat atau sifat- sifat kemasyarakatan yang
memperhatikan kepentingan umum.
Adapun para ahli mendefinisikan social sebagai berikut.
a. Keith Jacobs, Sosial adalah sesuatu yang dibangun dan terjadi dalam
sebuah situs komunitas.
b. Paul Ernest, Sosial adalah sejumlah manusia secara individu yang
terlibat dalam berbagai kegiatan bersama.
c. Philip Wexler, Sosial adalah sifat dasar dari setiap individu manusia.
d. Enda M. C, Sosial adalah tentang bagaimana cara individu saling
berhubungan.

2. Jenis- Jenis Sosial


a. Nilai sosial
1) Nilai dominan : adalah nilai yang dianggap lebih penting dibandingkan
dengan nilai yang lainnya. Ukuran dominan atau tidaknya suatu nilai
didasarkan pada hal-hal berikut:
 Banyaknya orang yang menganut nilai
 Berapa lama nilai itu dianut atau digunakan
 Tinggi rendahnya usaha orang untuk memberlakukan nilai tersebut.

3
 Prestise/kebanggan orang-orang yang menggunakan nilai di
masyarakat.
2) Nilai yang mendarah daging (internalized value) : adalah nilai yang
telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga ketika seseorang
melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir atau pertimbangan
lagi, melainkan secara tidak sadar. Biasanya nilai ini telah tersosialisasi
sejak seorang masih kecil dan apabila ia tidak melakukannya ia akan
merasa malu bahkan dapat merasa bersalah. Contohnya : prajurit yang
tidak mampu mengalahkan musuhnya dalam suatu pertempuran akan
merasa gagal.
b. Struktur Sosial
George C. Homan berpendapat bahwa struktur sosial memiliki
keterkaitan dengan perilaku dasar manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Jenis-jenis dari struktur sosial ini ada beberapa macam, yaitu:
 Struktur kaku dan luwes
Struktur kaku bersifat statis dan tidak mungkin diubah atau paling tidak
sangat sulit untuk diubah. Struktur luwes adalah sebaliknya.
Masyarakat komunis memiliki struktur sosial yang kaku. Sedangkan
masyarakat Indonesia yang menjadikan pancasila sebagai landasan
ideologinya memiliki struktur sosial yang relatif terbuka karena
pancasila yang merupakan ideologi terbuka.
 Struktur formal dan informal
Struktur formal merupakan struktur resmi dalam arti ada pengakuan
tertulis dari otoritas. Struktur informal merupakan struktur tidak resmi
namun benar-benar ada di masyarakat. Struktur ini tidak resmi karena
tidak memiliki ketetapan hukum. Sebagai contoh, struktur institusi
pemerintahan merupakan struktur resmi.
 Struktur homogen dan heterogen
Struktur homogen merupakan struktur sosial yang unsur-unsurnya
memiliki pengaruh yang sama terhadap dunia luar. Struktur heterogen
merupakan struktur relasi sosial yang unsur-unsurnya memiliki

4
pengaruh yang berbeda-beda terhadap dunia luar, bahkan terhadap
kelompoknya sendiri.
 Struktur mekanistik dan statistic
Struktur mekanistik merupakan struktur yang menuntut kesamaan
posisi sosial dari anggotanya agar berfungsi. Struktur statistik menuntut
terpenuhinya persyaratan jumlah anggota agar berfungsi. Contoh
struktur mekanistik adalah pengguna jalan yang harus taat peraturan
agar mekanisme lalu lintas dapat berfungsi. Contoh struktur statistik
adalah jumlah pemain dalam olah raga yang harus terpenuhi sebelum
pertandingan dimulai.
 Struktur atas dan bawah
Struktur atas merupakan lapisan masyarakat yang berada pada
tingkatan atas. Struktur bawah merupakan lapisan golongan masyarakat
yang berada di posisi bawah. Contoh struktur atas adalah kaum elit.
Contoh struktur bawah adalah rakyat jelata.
 Struktur horizontal dan vertical
Struktur horizontal merupakan pembedaan masyarakat secara
horizontal atau berdasarkan pada aspek diferensiasi. Struktur vertikal
merupakan pembedaan masyarakat secara vertikal atau berdasarkan
tingkatan. Struktur horizontal dalam sosiologi disebut juga diferensiasi
sosial. Struktur vertikal dalam sosiologi disebut juga stratifikasi sosial.
c. Interaksi Sosial
Soerjono Soekanto : “Proses sosial mengenai cara-cara berhubungan
yang dapat dilihat saat individu dan kelompok sosial saling bertemu
kemudian menentukan sistem dan hubungan sosial”.
1) Jenis-Jenis Interaksi Sosial
 Interaksi Sosial Individu dengan Individu
Sesuai dengan namanya, Salah satu dari jenis- jenis interaksi sosial ini
terjadi antara dua individu dan biasanya bersifat langsung. Interaksi
sosial antar-individu terjadi ketika masing- masing individu bertemu
dan melakukan interaksi sosial satu sama lain. Interaksi sosial antar-

5
individu bisa terjadi dari hal yang paling sederhana, seperti misalnya
saling menyapa dan melemparkan senyum ketika berpapasan di jalan
 Interaksi Sosial Individu dengan Kelompok
Jenis Interaksi sosial lainnya individu dengan kelompok terjadi ketika
seseorang harus berinteraksi dengan sekelompok orang, yang
jumlahnya lebih dari tiga. Hal ini bisa terjadi ketika seseorang tersebut
merupakan bagian dari suatu kelompok dan ia berinteraksi dengan
anggota-anggota lain dalam kelompok tersebut. Atau bisa juga terjadi
ketika ia berhadapan dengan banyak orang, misalnya seorang
pembicara yang menyampaikan pidato di podium kepada masyarakat
luas.
 Interaksi Sosial Kelompok dengan Kelompok
Interaksi ini terjadi ketika terdapat dua kelompok yang berbeda,
kemudian bertemu dan melakukan interaksi. Pada interaksi ini, masing-
masing anggota bukan lagi berinteraksi secara individu namun sudah
menyangkut kelompok. Tentunya interaksi sosial yang menyangkut
antar-kelompok harus dilakukan dengan lebih berhati-hati, karena jika
tidak tepat cara melakukannya akan menyebabkan konflik atau bahkan
permusuhan.
2) Bentuk Interaksi Sosial
Interaksi Sosial Asosiatif
 Kerjasama (cooperation)
 Akomodasi (accommodation)
 Asimilasi (assimilation)
 Akulturasi (acculturation)
Interaksi Sosial Disasosiatif
 Persaingan (competition)
 Pertentangan (social conflict)
 Kontraversi (controversion)

6
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aspek Sosial
Faktor-faktor yang mempengaruhi aspek sosial di Indonesia yaitu
a. Aspek yang dikaitkan dengan lapisan-lapisan kebudayaan
1) Aspek Kebudayaan Material (Artifacts) Aspek-aspek yang sifatnya material
dan dapat diraba atau dilihat secara nyata, seperti pakaian, alat-alat kerja, dan
sebagainya. Karena sifatnya material, maka aspek kebudayaan ini relatif cepat
berubah.
2) Aspek Norma (Norms) Menyangkut kaidah-kaidah atau norma-norma sosial
yang mengatur interaksi antara semua warga masyarakat. Aspek ini relatif lebih
lambat berubah dibandingkan dengan aspek kebudayaan material.
3) Aspek Nilai-Nilai Budaya ( ) Yang berkaitan dengan nilai-nilai luhur yang
menjadi pandangan atau falsafah hidup masyarakat. Nilai-nilai inilah yang
mendasari norma-norma sosial yang menjadi kaidah interaksi antar warga
masyarakat. Aspek nilai inilah paling lambat berubah dibandingkan dengan
kedua aspek kebudayaan yang disebut terdahulu.
b. Aspek yang dikaitkan dengan bidang-bidang kehidupan sosial
masyarakat
1) Perubahan Sosial dalam Bidang Ekonomi, pada dasarnya menyangkut
perubahan-perubahan yang terjadi pada kehidupan masyarakat dalam upaya
mereka untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya, baik perubahan
dalam nilai-nilai ekonomi, sikap, hubungan ekonomi dengan warga lainnya,
maupun dalam cara atau alat-alat yang dipergunakan. Salah satu kunci dalam
perubahan bidang ekonomi ini adalah proses “diferensiasi” dan spesialisasi”.
2) Aspek Kehidupan Keluarga, yang menjadi fokus perhatian adalah perubahan
fungsi dan peranan keluarga dalam kaitannya dengan kehidupan masyarakat
secara keseluruhan. Perubahan dalam struktur dan jumlah anggota keluarga
mendorong terjadinya perubahan fungsi dan peranan keluarga. Salah satu
aspek kehidupan keluarga yang paling jelas perubahannya adalah peranan
kaum ibu.

7
3) Aspek Lembaga- Lembaga Masyarakat, perubahan sosial pada dasarnya
berkembang, dari suasana kehidupan masyarakat tradisional dengan lembaga-
lembaga masyarakat yang jumlah dan sifatnya masih sedikit dan terbatas, serta
umumnya berdasarkan kegotongroyongan dan kekeluargaan. Berkembang
menuju masyarakat modern dengan lembaga-lembaga masyarakat yang lebih
bervariasi yang pada umumnya dibentuk atas dasar kepentingan warganya,
baik dalam bidang ekonomi, kebudayaan, pendidikan, serta dalam bidang
hukum, politik dan pemerintahan.

4. Manfaat Mempelajari Sosial


a. Dapat mengetahui cara dalam berinteraksi dengan sesama manusia lainnya,
baik interaksi dalam kelompok kecil ataupun kelompok besar.
b. Memudahkan manusia untuk hidup dalam suatu kelompok dengan mengetahui
tradisi yang ada pada kelompok tersebut.
c. Membantu untuk memperkuat nilai-nilai agama dalam aspek sosial beragama.
d. Membantu dalam mengenali, mempelajari, dan menyusun suatu alternatif
untuk memecahkan permasalahan sosial yang terjadi dalam kehidupan
bermasyarakat.
e. Dapat membantu manusia dalam berkomunikasi dengan masyarakat luas dan
membagikan ilmu yang didapatkan.
f. Memberikan kesadaran dan mental positif serta keahlian dalam memanfaatkan
lingkungan hidup.
g. Memberikan kesadaran kepada kita sebagai manusia bahwasanya
h. kita semua merupakan makhluk sosial yang saling membutuhkan dan tidak bisa
menjalani kehidupan ini sendiri.
i. Mensyukuri kehidupan yang dimiliki saat ini, karena semua yang dijalani saat
ini dan yang akan datang terjadi karena adanya proses-proses sosial.
j. Membantu dalam mengatur kebutuhan pokok masyarakat.
k. Melatih manusia untuk memiliki jiwa sosial dan memiliki sifat teliti serta
ekonomis.

8
5. Pentingnya Mempelajari Aspek Sosial
a. Untuk membantu perkembangan pengetahuan atau wawasan pemikiran yang
lebih luas tentang aspek - aspek sosial.
b. Memperbesar rasa toleransi antar suku, baik agama yang ada di dunia atau
lingkungan sekitar untuk memelihara kerukunan dan kedamaian, Karena aspek
sosial berkaitan dengan permasalahan dan kegiatan sehari - hari
c. Agar menjadi seorang yang beretika, bermoral, cerdas, dapat berpikir kritis
terhadap masalah yang ada di masyarakat sekitar serta dapat memberikan
solusi atas permasalahan tersebut, bisa memberikan manfaat bagi lingkungan,
dan untuk bekal masa depan agar menjadi lebih baik.

6. Hal - hal yang harus Diperhatikan dalam Aspek Sosial


Aspek sosial diperhatikan karena dampak yang terjadi saat terjadinya
kesalahan sangat banyak. Diharapkan aspek sosial ini lebih banyak
memberikan keuntungan dari kerugian apabila berdirinya sebuah usaha atau
proyek. Jadi, dalam aspek sosial yang perlu dtelaah apakah jika usaha atau
proyek dijalankan akan memberikan manfaat secara sosial kepada berbagai
pihak atau sebaliknya. Oleh karena itu, aspek sosial ini perlu dipertimbangkan,
karena dampak yang akan ditimbulkan nantinya sangat luas apabila salah
dalam melakukan penilaian.
Dampak sosial dengan adanya suatu proyek atau investasi antara lain
meliputi ;
a. Adanya perubahan demografi melalui terjadinya ;
1) Perubahan struktur penduduk menurut kelompok umur, jenis
kelamin,mata pencaharian, dan agama.
2) Perubahan tingkat kepadatan penduduk.
3) Pertumbuhan penduduk, tingkat kelahiran, tingkat kemtian bayi, dan pola
migrasi
4) Perubahan komposisi tenaga kerja baik tingkat partisipasi angkatankerja
maupun tingkat pengangguran
b. Perubahan budaya yang meliputi terjadinya ;

9
1) Kemungkinan perubahan kebudayaan melalui perubahan adat
istiadat,nilai, dan norma budaya setempat.
2) Terjadi proses sosial baik proses asosiatif/ kerjasama, proses disosiatif
konflik sosial, akulturasi, asimilasi, dan integrasi maupun sosial lain.
3) Perubahan pranata sosial / kelembagaan masyarakat di bidangekonomi.
4) Perubahan barisan budaya seperti perusakan situs perbakala maupuncagar
budaya.
5) Perubahan pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan
dan kekuasaan.
6) an
informal.
7) Perubahan sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha danatau
kegiatan.
8) Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antara warga asli
dengan pendatang.
9) Perubahan adaptasi ekologis
c. Perubahan kesehatan masyarakat meliputi terjadinya ;
1) Perubahan parameter lingkungan yang diperkirakan terkena dampak
rencana pembangunan dan berpengaruh terhadap kesehatan.
2) Perubahan proses dan potensi terjadinya pencemaran.
3) Perubahan potensi besarnya dampak timbulnya penyakit.
4) Perubahan karakteristik spesifik penduduk yang berisiko terjadi penyakit
5) Perubahan sumber daya kesehatan masyarakat
6) Perubahan kondisi sanitasi lingkungan
7) Perubahan status gizi masyarakat.
8) Perubahan kondisi lingkungan yang dapat mempermudah proses
penyebaran penyakit.

7. Pengaruh Aspek Sosial Dalam Studi Kelayakan Bisnis


Perusahaan hidup bersama-sama dengan komponen lain dalam suatu
tatanan kehidupan yang pluralistis dan kompleks, walau hendaknya selalu

10
berada dalam keseimbangan. Salah satu komponen yang dimaksud adalah
lembaga sosial, sehingga dalam rangka keseimbangan tadi,hendaknya
perusahaan memiliki tanggung jawab sosial.
a. Perusahaan sebagai lembaga sosial
Sebuah perusahaan memiliki tugas melaksanakan bermacam-macam
kegiatan dalam waktu yang bersamaan. Misalnya perusahaan manufaktur,
selain membeli bahan baku, mengolahnya menjadi barang jadi, kemudian
mendistribusikannya ke pasar, juga melaksanakan kegiatan-kegiatan seperti :
penelitiian, penyedian lapangan pekerjaan baru, dan sebagainya. Untuk
melaksanakan semua kegiatan itu, perusahaan tentu memiliki mekanismenya,
walaupun pada umumnya antara perusahaan yang satu berbeda dengan
perusahaan yang lain. Untuk merealisasikan kegiatan perusahaan tidaklah
mudah. Disana sring timbul ancaman-ancaman sekaligus peluang-peluang,
sperti kondisi politik, ekonomi dan sosial. Selain ancaman dan peluang, bisnis
juga dipengaruhi oleh aspek internal perusahaan, seperti kinerja kerja
karyawan dan mutu produk. Jadi, perusahaan selain bertujuan mencari
keuntungan yang sebesar-besarnya, ia juga hendaknya mengemban misi sosial
kemasyarakatan. Hal ini penting agar antara dirinya dengan masyarakat dapat
hidup saling menguntungkan.
b. Perubahan kondisi sosial yang kompleks
Pemecatan karyawan karena berbagai alasan, seperti misalnya kerena
karyawan mabuk-mabukan atau karena perusahaan mengalami kemerosotan
keuntungan, merupakan halyang biasa pada masa lalu. Kini, tindakan seperti
itu hanya akn mengakibatkan terganggunya keseimbangan dalam sistem sosial
yang kompleks dalam perusahaan. Hal ini, di antaranya disebabkan oleh makin
baiknya peraturan- peraturan pemerintah, meningkatnya kualitas SDM,
kemajuan dibidang teknologi dan ilmu pengetahuan, perkembangan pasar yang
sudah harus dlayani oleh banyak perusahaan dan adanya sistem sosial yang
bersifat pluralistik di mana tugas-tugas sosial mulai ditangani oleh lembaga-
lembaga yang besar.

11
c. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik
Masyarakat pluralistik adalah sebuah kehidupan berbagai kelompok yang
mempengaruhi lingkungan perusahaan dalam mandapatkan harapan-harapan
sosial, ekonomi, atau politik. Dalam sistem sosial yang kompleks sekarang ini,
kelompok -kelompok masyarakat yang terlibat di dalamnya sudah banyak
sehingga hubungan antara yang satu dan yang lain menjadi kompleks. Masing-
masing kelompok beruaha mengembangkan diri supaya fungsi sistem itu
efektif. Dikaitkan dengan perusahaan, hubungan antara perusahaan dan
lembaga-lembaga lingkungannya menjadi kompleks karena semakin banyak
lembaga yang terlibat, seperti penanaman modal, karyawan, pembeli, penjual,
pemerintah, dan sebagainya. Dalam kondisi seperti ini,dapat dikatakan bahwa
perusahaan berada di dalam masyarakat pluralistik. Dalam masyarakat
pluralistik ini terdapat beberapapusatkekuatan yang masing-masing
mempunyai tingkat otonomi tertentu meskipun tidak berdiri sendiri. Disitu
terdapat pula semacam hubungan kerja sama antara perusahaan dan kelompok-
kelompok tersebut. perusahaan dianggap ikut bertanggung jawab dalam
menciptakan kondisi sosial yang baill serta kesejahtaraan secara umum.
Berkaitan dengan yang di atas, hendaknya bisnis memiliki manfaat-manfaat
sosial yang hendaknya diterima oleh masyarakat, seperti:
1) Membuka lapangan kerja baru, Maksudnya di bukakan proyek bisnis akan
menggairahkan masyarakat sekitar untuk turut serta membuka lapangan
kerja baru
2) Melaksanakan alih teknologi, Maksud nya dengan dilakukan nya alih
tekhnologi ini kapada pekerja dengan berbagai cara pelatihan yang
terprogram dengan baik maka di harapkan tidak meningkatkan skill pekerja
tetapi juga sikap mental sebagai tenaga kerja yang andal semakin kokoh.
3) Meningkatkan mutu hidup, Sudah tentu,adanya proyek bisnis turut serta
mengurangi angka pengangguran.
Pengaruh positif, Proyek bisnis hendak nya dapat berpengaruh positif pada
masyarakat sekitar,tidak hanya berdampak pada meningkatnya atau semakin

12
baik nya kondisi lingkungan fisik, seperti jalan, jembatan, dan telepon tetapi
juga kondisi lingkungan psikis mereka.

B. ASPEK EKONOMI
1. Pengertian Ekonomi
Kegiatan Ekonomi adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia
dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya. Definisi kegiatan ekonomi
dapat juga diartikan sebagai upaya yang dilakukan manusia untuk mencapai
suatu tingkatan kesejahteraan atau kemakmuran dalam hidup. Dalam aspek
ekonomi dampak positif yang diberikan dengan adanya investasi lebih
ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah umumnya.
Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan
memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatan. Aspek ekonomi
memiliki 2 sisi yaitu sisi negatif dan sisi positif. Dari segi negatif, aspek
ekonomi yaitu penggunaan sumber daya alam yang berlebihan, pengangguran
yang semakin bertambah banyak karena masuknya masyarakat luar. Dari segi
positif, aspek ekonomi yaitu pendapatan yang masuk dari pemerintah.
Setiap usaha yang dijalankan, tentunya akan memberikan dampak positif
dan negatif. Dampak positif dan negatif ini akan dapat dirasakan oleh berbagai
pihak, baik bagi pengusaha itu sendiri, pemerintah ataupun masyarkat luas.
Dalam aspek ekonomi dan sosial dampak yang di berikan dengan adanya
investasi lebih ditekankan kepada masyarakat khususnya dan pemerintah
umumnya.
Bagi masyarakat adanya investasi ditinjau dari aspek ekonomi adalah akan
memberikan peluang untuk meningkatkan pendapatannya. Sedangkan bagi
pemerintah dampak positif yang diperoleh adalah dari aspek ekonomi
memberikan pemasukan berupa pendapatan baik bagi pemerintah pusat
maupun pemerintah daerah.
2. Dampak Aspek Ekonomi
Dampak yang ditimbulkan dengan berdirinya sebuah perusahaan melalui
kaca mata ekonomi dan Sosial yaitu sebagai berikut :

13
Dampak positif dari aspek ekonomi dengan adanya suatu proyek atau usaha
meliputi :
a. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui
 Terbukanya kesempatan lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekaligus
mengurangi angka pengangguran.
 Tersedianya sarana dan prasarana umum yang kelak akan dbisa berguna
untuk masyarakat banyak juga pemerintah berupa : jalan raya, listrik,
sekolah,masjid dan lain-lain.
 Tersedianya beragam produk barang dan jasa di masyarakat, sehingga
meningkatkan persaingan dalam menciptakan dan memenuhi
kebutuhan masyarakat.
b. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
melalui:
 Penggunaaan lahan yang efisien dan efektif
 Peningkatan nilai tambah sumber daya alam
 Membangkitkan lahan tidur
 Peningkatan sumber daya alam yang belum terjamah
 Pemilikan dan penguasaaan sumber daya alam yang teratur,
c. Meningkatkan perekonomian pemerintah yaitu:
 Menambah peluang dan kesempatan kerja bagi masyarakat.
 Pemerataan pendistribusian pendapatan.
 Meningkatkan devisa negara.
 Memperoleh pendapatan berupa pajak dari sumber-sumber yang
dikelola oleh perusahaan.
 Memberikan nilai tambah proses manufaktur.
 Menambah jenis dan jumlah aktivitas ekonomi nonformal di
masyarakat.
 Menimbulkan efek ganda ekonomi.
 Peningkatan produk domestic regional bruto (PDRB).

14
 Peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).
 Menambah pusat-pusat pertumbuhan ekonomi di daerah tertentu.
 Menyediakan fasilitas umum yangb sangat dibutuhkan masyarakat.
 Menghemat devisa apabila produk dan jasa yang dihasilkan dapat
mengurangi pemakaian impor barang dan jasa dari luar negeri.
d. Pengembangan wilayah
 Meningkatan pemerataan pembangunan( dengan prioritas daerah
tertentu).
 Membuka isolasi wilayah dan cakrawakala pemikiran masyarakat
dengan masuknya pembangunan.
 Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa.
 Terbuka lingkungan pergaulan dengan adanya pembukaan suatu
wilayah.
Dampak negatif yang mungkin timbul dari aspek ekonomi :
a. Eksplorasi sumberdaya yang berlebihan.
b. Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang
kerja bagi masyarakat sekitar.

3. Pengaruh Aspek Ekonomi


Cukup banyak data makro ekonomi yang tersebar di berbagai media yang
secara langsung maupun tidak langsung dapat di manfaatkan perusahaan. Data
makroekonomi tersebut banyak yang dapat di jadikan sebagai indikator
ekonomi yang dapat diolah menjadi informasi penting dalam rangka studi
kelayakan bisnis, misalnya: PDB, investasi, inflasi, kurs valuta asing, kredit
perbankan, anggaran pemerintah, penganggaran pembangunan, perdagangan
luar negeri, dan neraca pembayaran.
a. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
Analisis manfaat proyek di tinjau di sisi ini, dimaksudkan agar
proyek dapat:

15
 Memberikan kesempatan kerja bagi masyarakat; Kegiatan usaha yang dapat
di kerjakan oleh tenaga kerja lokal tidak perlu di gantikan oleh tenaga kerja
asing.
 Menggunakan sumber daya lokal; Sumber daya lokal misalnya bahan baku.
Komponen bahan baku produk lokal jika di manfatkan dengan catatan
kualiatascukup layak sesuai standart) untuk proses produksi .
 Menghasilkan dan menghemat devisa; penggunaan bahan baku yang di
ambil dari produk lokal berarti mengurangi penggunaan bahan impor .
 Menumbuhkan industry lain; dengan adanya proses bisnis yang baru ,di
harapkan tumbuh industry lain baik yang sejenis atau industry pendukung
lain nya .seperti industry bahan baku maupun industry sebagai dampak
positif adanya kegiatan ekonomi di daerah tersebut.
 Turut menyediakan kebutuhan konsumen dalam negri sesuai dengan
kemampuan; Sebagian sudah di jelaskan pada bagian c,di atas bawah
produk yang di hasilkan atas usaha tersebut dapat memnuhi kebutuhan
dalam negri sehingga jika mencukupi tidaklah perlu mengadakan impor
yang sudah tentu akan menguras devisa.
 menambah pendapatan nasional; Sudah jelas bahwa dengan bertumbuh nya
bisnis di dalam negeri misalnya: dengan diproduksinya produk yang di
konsumsi secara baik di dalam negeri, maka impor atas produk Dan
komponen imputnya berkurang atau bahkan di tiadakan sama sekali.
b. Sisi Distribusi Nilai Tambah
Maksudnya adalah agar proyek yang akan di bangun memiliki nilai
tambah,nilai tambah hendak nya dapat di hitung secara kuantitatif .dalam
perhitungan tersebut, agar lebih mudah, dapat di asumsikan bahwa proyek
dapat berproduksi dengan kapasitas normal.
c. Sisi Nilai Investasi Pertenaga Kerja
Penilaian berikutnya adalah bahwa proyek mampu meningkatkan
kesempatan kerja. Salah satu cara mengukur proyek padat modal atau padat
karya adalah dengan berbagai investasi (modal tetap + modal kerja) dengan

16
jumlah tenaga kerja yang terlibat sehingga di dapat nilai investasi per tenaga
kerja.
d. Dukungan Pemerintah
Pemerintah mempunyai kepentingan agar perdagangan yang di
lakukan oleh perusahaan-perusahaan di dalam negri akan menghasilkan
devisa bagi Negara. Salah satu dukungan itu adalah proteksi perdagangan.
Instrumen terjadinya kebijakan proteksi perdagangan banyak
ragamnya,tetapi tujuannya satu yaitu menimbulkan distorsi pasar dalam
artian mencegah adanya pasar persaingan bebas.

Kondisi makro ekonomi secara langsung maupun tidak langsung dapat


berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan. Data ekonomi makro dapat
dijadikan indikator ekonomi yang dapat diolah dan dapat dijadikan sumber
informasi penting dalam studi kelayakan bisnis, seperti
 Produk domestik bruto (PDB)
 Investasi
 Inflasi
 Kurs valuta asing
 Anggaran pemerintah
 Perdagangan luar negeri
4. Hambatan di Bidang Ekonomi
Pelaksanaan pembangunan ekonomi terus di laksanakan dalam rangka
menaikkan atau paling tidak mempertahankan pendapatan yang telah di capai.
Bagi Indonesia, masih banyak tantangan dan hambatan yang di hadapi,
sehingga tidaklah mudah untuk melaksanakanpembangunan ekonomi, yang
juga berdampak pada aspek sosial dan politik, ada beberapa penghambat,
diantaranya:
a. Iklim tropis; menyebabkan terjadinya lingkungan kerja yang panas dan
lembab sehingga menurunkan usaha atau gairah kerja manusia ,banyak
muncul penyakit ,serta membuat pertanian kurang menguntungkan.

17
b. Produktivitas rendah; ini di sebabkan oleh kualitas manusia dan sumber
alam yang relative kurang menguntungkan.
c. Kapital sedikit; ini di sebabkan oleh rendah nya produktivitas tenaga kerja
yang berakibat pada rendah nya pendapatan Negara ,sehingga tabungan
sebagai sumber capital juga rendah .
d. Nilai perdagangan luar negeri yang rendah; ini di sebabkan Negara miskin
mengandalkan ekspor bahan mentah yang mempunyai elastisitas
penawaran permintaan atas perubahan harga yang inelastis ,dalam jangka
panjang mengakibatkan kerugian.
e. Besarnya pengangguran; hal ini di sebabkan karena banyak nya tenaga
kerja yang pindah dari desa ke kota ,dan kota tak mampu menampung
tenaga mereka karena kurang nya factor produksi lain untuk mengimbangi
nya sehingga terjadi nya pengangguran itu.
f. Besar nya ketimpangan distribusi pendapatan; misalnya keuntungan lebih
banyak di miliki oleh sebagian kecilgolongan tertentu saja.

C. ASPEK BUDAYA
1. Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan beraal dari bahasa Sansakerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari uddhi (budia atau akal); diartikan sebagai
hal- hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia. Bentuk lain dari kata
budaya adalah kultur yang berasal dari bahasa Inggris yaitu culture dan bahasa
Latin cultura.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang, dan dimiliki bersama
oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya
terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,
adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa,
sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia
sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis.
Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda

18
budaya, dan menyesuaikan perbedaan- perbedaannya, peristiwa itu
membuktikan bahwa budaya dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. Budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku
komunikatif. Unsur-unsur sosial-budaya ini tersebar, dan meliputi banyak
kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi
dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah
suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang
mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa"
itu mengambil bentuk- bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti
"individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" di
Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Tiongkok.
Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-
anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan
dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang
paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan
hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang
koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya
meramalkan perilaku orang lain.

2. Jenis- Jenis Budaya


a. Kebudayaan Secara Umum
Kebudayaan secara umum dapat dibagi menjadi dua macam yaitu:
1) Kebudayaan Daerah adalah kebudayaan dalam wilayah atau daerah
tertentu yang diwariskan secara turun temurun oleh generasi terdahulu
pada generasi berikutnya pada ruang lingkup daerah tersebut. Budaya
daerah ini muncul saat penduduk suatu daerah telah memiliki pola pikir
dan kehidupan sosial yang sama sehingga itu menjadi suatu kebiasaan
yang membedakan mereka dengan penduduk- penduduk yang lain.

19
Budaya daerah mulai terlihat berkembang di Indonesia pada zaman
kerajaan – kerajaan terdahulu. Hal itu dapat dilihat dari cara hidup dan
interaksi sosial yang dilakukan masing-masing masyarakat kerajaan di
Indonesia yang berbeda satu sama lain.
Dari pola kegiatan ekonomi kebudayaan daerah dikelompokan
beberapa macam yaitu:
 Kebudayaan Pemburu dan Peramu, dimana pada masa sekarang hampir
tidak ada. Kelompok ini sekarang tinggal di daerah-daerah terpencil
saja.
 Kebudayaan Peternak, banyak dijumpai di daerah padang rumput.
 Kebudayaan Peladang, kelompok ini hidup di daerah hutan rimba.
Mereka menebang pohon-pohon, membakar ranting, daun-daun dan
dahan yang ditebang. Setelah bersih lalu ditanami berbagai macam
tanaman pangan. Setelah dua atua tiga kali ditanami, kemudian
ditinggalkan untuk membuka ladang baru di daerah lain.
 Kebudayaan Nelayan, kelompok ini hidup di sepanjang pantai. Desa-
desa nelayan umumnya terdapat di daerah muara sungai atau teluk.
Kebudayaan nelayan ditandai kemampuan teknologi pembuatan kapal,
pengetahuan cara-cara berlayar di laut, pembagian kerja nelayan laut.
 Kebudayaan Petani Pedesaan, kelompok ini menduduki bagian terbesar
di dunia. Masyarakat petani ini merupakan kesatuan ekonomi, sosial
budaya dan administratif yang besar. Sikap hidup gotong royong
mewarnai kebudayaan petani pedesaan.
2) Kebudayaan Nasional adalah gabungan dari budaya daerah yang ada di
Negara tersebut. Itu dimaksudkan budaya daerah yang mengalami
asimilasi dan akulturasi dengan dareah lain di suatu Negara akan terus
tumbuh dan berkembang menjadi kebiasaan-kebiasaan dari Negara
tersebut. Misalkan daerah satu dengan yang lain memang berbeda, tetapi
jika dapat menyatukan perbedaan tersebut maka akan terjadi budaya
nasional yang kuat yang bisa berlaku di semua daerah di Negara tersebut
walaupun tidak semuanya dan juga tidak mengesampingkan budaya

20
daerah tersebut. Contohnya Pancasila sebagai dasar negara, Bahasa
Indonesia dan Lagu Kebangsaan yang dicetuskan dalam Sumpah Pemuda
12 Oktober 1928 yang diikuti oleh seluruh pemuda berbagai daerah di
Indonesia yang membulatkan tekad untuk menyatukan Indonesia dengan
menyamakan pola pikir bahwa Indonesia memang berbeda budaya tiap
daerahnya tetapi tetap dalam satu kesatuan Indonesia Raya dalam
semboyan “bhineka tunggal ika”.
b. Dilihat Dari Keadaan Jenis-Jenisnya
Kebudayaan dapat dibagi menjadi 3 macam dilihat dari keadaan
jenis-jenisnya:
 Hidup-kebatinan manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan tertib
damainya hidup masyarakat dengan adat-istiadatnya,pemerintahan negeri,
agama atau ilmu kebatinan
 Angan-angan manusia, yaitu sesuatu yang dapat menimbulkan keluhuran
bahasa, kesusasteraan dan kesusilaan.
 Kepandaian manusia, yaitu sesuatu yang menimbulkan macam- macam
kepandaian tentang perusahaan tanah, perniagaan, kerajinan pelayaran,
hubungan lalu lintas, kesenia yang berjenis- jenis semuanya bersifat indah
(Dewantara; 1994).
c. Kebudayaan Berdasarkan Wujudnya
Menurut J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi
tiga,yaitu:
1) Gagasan (Wujud ideal) adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-
ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang
sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini
terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan,
maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-
buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut.
2) Aktivitas (tindakan) adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan
berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut

21
dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas
manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan
manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata
kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat
diamati dan didokumentasikan.
3) Artefak (karya) adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari
aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa
benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan.
Sifatnya paling konkret diantara ketiga wujud kebudayaan.
Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang
satu tidak bisa dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai
contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada
tindakan (aktivitas) dan karya (artefak) manusia.
Berdasarkan wujudnya tersebut, kebudayaan dapat digolongkan atas
dua komponen utama:
 Kebudayaan material adalah kebudayaan yang mengacu pada semua
ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Contoh kebudayaan material
ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian
arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya.
Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi,
pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit,
dan mesin cuci.
 Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang
diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya dongeng, cerita rakyat,
dan lagu atau tarian tradisional.
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebudayaan
Menurut “Dr. H. Th. Fischer” dalam bukunya Pengantar Antropologi ada
sejumlah faktor yang mempengaruhi kebudayaan. Secara garis besar berikut
bebera faktor yang mempengaruhi kebudayaan adalah :
a Faktor Kitaran (lingkungan hidup, geografis mileu) faktor lingkungan fisik
lokasi geografis merupakan suatu corak budaya sekelompok masyarakat;

22
b Faktor Induk Bangsa ada dua pandangan berbeda mengenai faktor induk
bangsa ini, yaitu pandangan Barat dan pandangan Timur. Pandangan Barat
berpendapat bahwa perbedaan induk bangsa dari beberapa kelompok
masyarakat mempunyai pengaruh terhadap suatu corak kebudayaan.
Berdasarkan pandangan Barat umumnya tingkat caucasoit dianggap lebih
tinggi dari pada bangsa lain, yaitu mingloid dan negroid. Sedangkan
pandangan Timur berpendapat bahwa peran induk bukan sebagai faktor
yang lebih dulu lahir dan cukup tinggi pada saat bangsa barat masih “tidur
dalam kegelapan. Hal itu lebih jelas ketika dalam abad XX, bangsa Jepang
yang dapat dikatakan lebih rendah dari pada bangsa Barat; dan
c Faktor Saling Kontak Antar Bangsa. Hubungan antar bangsa yang makin
mudah akibat sarana perhubungan yang makin sempurna menyebabkan satu
bangsa mudah berhubungan dengan bangsa lain.4
d Akibat dari pada adanya hubungan ini dapat atau tidak suatu bangsa
mempertahankan kebudayaanya tergantung pada kebudayaan asing mana
yang lebih kuat maka kebudayaan asli dapat bertahan lebih kuat. Sebaliknya
apabila kebudayaan asli lebih lemah dari pada kebudayaan asing maka
lenyaplah kebudayaan asli dan terjadi budaya jajahan yang sifatnya tiruan.

4. Aspek Budaya Dalam Studi Kelayakan Bisnis


Dari segi budaya, penelitian dalam studi kelayakan bisnis akan menjawab
bagaimana dampak keberadaan sebuah bisnis terhadap adat istiadat di wilayah
setempat.
a Komponen Budaya
1) Kebudayaan (adat istiadat, nilai dan norma budaya)
2) Proses sosial.
3) Warisan budaya .
4) Sikap dan persepsi masyarakat terhadap rencana usaha atau kegiatan.
5) Perubahan kelembagaan masyarakat di bidang ekonomi seperti
pendidikan, agama dan keluarga.

23
6) Perubahan pelapisan sosial berdasarkan pendidikan, ekonomi, pekerjaan
dan kekuasaan.
7) Perubahan kekuasaan dan kewenangan melalui kepemimpinan formal dan
informal, mekanisme pengambilan keputusan di kalangan individu yang
dominan, pergeseran nilai kepemimpinan.
8) Kemungkinan terjadinya tingkat kriminalitas dan konflik antar warga asli
dengan pendatang.
9) Perubahan adaptasi ekologis.

D. ASPEK POLITIK
1. Pengertian Politik
Politik dalam bahasa Yunani politikos, Arab siyasah adalah proses
pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain
berwujud proses pembuatan keputusan, kususnya dalam Negara.
Selain itu juga politik dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara
lain:
a. Politik adalah usaha yang ditempuh warga Negara untuk mewujudkan
kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles).
b. Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan
dan Negara.
c. Politik adalah merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan
mempertahankan kekuasaan di masyarakat.
d. Politik adalah segala sesuatu tentang prosesnperumusan dan pelaksanaan
kebijakan publik.
2. Jenis- Jenis Sistem Politik
a. Sistem Politik Liberal
Menurut Cambridge Dictionary, sistem politik liberal adalah bentuk
sistem perwakilam demokrasi bekerja atas prinsip liberalisme, yaitu
melindungi hak individu dengan menuangkannya pada aturan.
Salahsatu ciri utama dari sistem politik liberal adalah kekuadaan Negara
yang terletak pada parlemen. Adapun kelebihan dari sistem politik liberal

24
ini adalah kecil kemungkinan terjadinya penyalhgunaan kekuasaan, hal ini
karena kekuasaan tidak berada pada satu pemegang kekuasaan saja.
sedangkan kekurangan dari sistem politik liberal adalah memicu adanya
monopoli kekuasaan oleh sekelompok pemangku kekuasaan yang
bekerjasama.
b. Sistem Politik Komunis
Sistem politik komunis adalah sistem politik yang memposisikan
Negara sebagai pengatur dan penguasa penuh atas segala aspek kehidupan
bernegara.
Dalam sistem politik ini Negara tidak hanya menguasai dan mengatur
aspek ekonomi dan politik saja, tapi juga kepercayaan/ paham warga
negaranya serta hal- hal yag dinilai baik buruk dalam kehidupan social
masyarakat. Hal mencolok dlaam sistem politik komunis asalah keadaan
dimana masyarakat merupakan pelayan Negara. Bentuk pelayananan ini
merujuk kepada rakyat yang bekerja di lembaga pemerintahan, mereka
diberikan berbagai tugas yang melebihi kapasitasnya.
c. Sistem Politik Parlementer
Sistem politik parlementer adalah sistem politik yang menjadikan
parlemen sebagai pemegang kekuasaan tertinggi. Dalam sistem politik ini
terdapat seorang presiden sebagi kepala Negara, dan seorang Perdana
Mentri sebagai kepala pemerintahan.
Adapun kelebihan sistem politik parlementer adalah memiliki
fleksibilitas terhadap pendapat public. Sedangkan kelemahan dari sistem
politik ini adalah proses pelaksanaan pemerintahan yang tidak stabil serta
tidak ada perbedaan yang jelas antara kekuasaan eksekutif dan kekuasaan
legislative.
d. Sistem politik Presidensial
Sistem ini adalah sistem politik yang memisahkan antaa kekuasaan
legislative dan kekuasaan eksekutif. Sistem politik pesidensial memiliki
nama lain yaitu sistem kongresional. Dalam sistem politik presidensial,
presiden merupakan kepala Negara sekaligus kelapa pemerintahan.

25
Presiden menduduki keuasaan terkuat yang tidak dapat dijatuhkan oleh
le,baga lainnya yang berada dalam pemerintahan Negara tersebut. Presiden
dapat dilengserkan dari kursi kekuasaannya hanya jika ia terlibat dalam
pelangaran berat seperti: pelanggaran konstitusi, pengkhianatan terhadap
Negara dan terlibat masalah criminal.
Keutamaan dari sistem politik ini adalah presiden memiliki
jaminankewenangan legislative oleh konstitusi, dan presiden berwenang
untuk mengangat pejabat- pejabat pemerintahan yang akan membantunya
dlam menjalankan pemerintahan.
e. Sistem Politik Otoriter/Totaliter
Sistem politik otoriter adlaah sistem politik dimana segala bentuk
peraturan dan kebijakan yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara berasal dari satu sumber, yakni dari pemangku kekuasaan
tertinggi. Sistem ini juga dikenal dengan sistem politik dictator karena pada
sistem politik ini dipimpin oleh seorang yang diktator.
f. Sistem Politik Anarki
Menurut Alexander Wendt, anarki adalah segala hal yang dilakukan
oleh Negara. Hal ini berarti bahwa anarki bukanlah sebuah sistem yang
berlaku secara internasional melainkan hanya sebuah sistem ciptaan suatu
Negara.
Sistem politik anarki adalah sitem politik yang merujuk pada konseo
anarki yakni tidak memiliki pemimpin dan tidak memiliki pemerintahan
yang berdaulat. Dalam sistem ini, tidak ada kekuatan dan kekuasaan koersif
secara hierarki yang bertugas menyelesaikan segala permasalahan yang
terjadi, memberlakukan hokum, dan menata sistem pemerintahan seperti
halnya terjadi di Negara- Negara lain.
g. Sistem Politik Demokrasi
Merupakan sistem politik yang memberikan hak setara kepada seluruh
warga Negara atau rakyatnya dalam proses pengambilan suatu kebijakan
atau keputusan yang menyangkut kepentingan bersama dalam kehidupan
bermasyarakat dan bernegara.

26
Salahsatu ciri utama dari sistem politik dmeokrasi ini adalah adanya
wakil- wakil rakyat dalam lembaga pemerintahan. Wakil rakyat ini
merupakan perpanjangan tangan dari rakyat, yang bertugas mengawasi
jalannya pemerintahan serta menyampaikan aspirasi rakyat dalam berbagai
kegiatan pemerintahan baik bidang politik, ekonomi, social maupun
hukum.
h. Sistem Politik Demokrasi Transisi
Adalah sistem politik yang belum stabil, dimana sistem ini diberlakukan
pada masa transisi antara satu orde pemerintahan ke orde pemrintahan
selanjutnya. Tidak jelasnya orde pemerintahanyang akan berlaku di masa
yang akan datang disebut suatu rangkaian berbagai kemungkinan. Masa
politik transisi ini dapat mengarah kepada terjadinya penciptaan sejenis
demokrasi, kembali pada masa rezim otoriter yang pernah terjadi
sebelumnya maupun munculnya suatu sistem politik alternative yang lebih
revolusioner.
3. Manfaat Mempelajari Ilmu Politik
a. Mengerti apa itu politik
Politik merupakan salahsatu cabang ilmu yang berkaitan dengan sistem
pemerintahan secara mendasar dan berbagai aspek kehidupan. Mengerti
politik mengajarkan untuk berfikir lebih pintar dan maju sari sebagian
orang yang merasa tidak perlu mempelajari politik. Jadi, saat ada kesalahan
dalam menjalankan politik di suatu Negara, orang yang mengerti akan
politik bisa melakukan pembelaan dan menunjukkan bagaimana
seharusnya.
b. Berkaitan dengan sistem pemerintahan
Sistem pemerintahan tentu berkaitan dengan pemerintah dalam
menjalankan sistem yang disukai oleh rakyat. Sehingga pemerintah dan
rakyat bisa sama- sama fokus untuk memajukan Negara bersama- sama.
Jika begara sudah maju maka kehidupan rakyat jauh lebihbaik daridapada
sebelumnya.

27
c. Meningkatkan kemampuan melakukan negoisasi
Negoisasi diperlukan untuk memberikan penawaran yang tentu lebih
menarik dibandingkan yang lain. Kemampuan negoisasi sangat diperlukan
dalam bidang apapun, terutama dalam bidang bisnis dan ekonomi.

4. Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik


Dunia Perpolitikan di Indonesia menggunakan bentuk pemerintahan
Demokrasi Pancasila, yang menjadikan kedaulatan rakyat sebagai kedaulatan
tertinggi. Jadi, politik Indonesia berpusat pada rakyatnya. Partisipasi politik
rakyat menjadi sangat penting disini.
Besaran partisipasi politik rakyat paling terlihat ketika gelaran pemilihan
umum. Sejarah mencatat bahwa sejak pertama kali adanya pemilu, pada tahun
1955, tingkat partisipasi politik mengalami fluktuasi. Pada tahun 1955,
partisipasi politik sebesar 91,4%, kemudian meningkat menjadi 96,6% pada
pemilu 1971. Di pemilu 1977 dan 1982, angka partisipasi politik sama, yaitu
96,5%. Angka partisipasi di atas 90% bertahan hingga pemilu 1999. Angka
tersebut menurun tajam pada pemilu 2004, yaitu 84,1%, kemudian terus
menurun pada pemilu lima tahun berikutnya (2009) yang hanya 71,1%. Pada
pemilu 2014, partisipasi politik sedikit meningkat menjadi 75,2%. 24,8%
rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih malah memilih golput. Jumlah total
Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum 2014 adalah 190.307.134 jiwa.
Artinya, sebanyak 47.196.169 pemilih tidak ikut dalam pemilihan umum.
Bukankah jumlah tersebut terhitung fantastis? Atau malah ironis? Terdapat
banyak hal yang dapat menyebabkan hal tersebut terjadi. Berikut faktor-
faktornya:
a. Tingkat Pengetahuan
Pengetahuan terhadap politik sangat penting, hal ini dapat mempengaruhi
apakah ia akan ikut serta dalam politik atau sebaliknya. Dengan pengetahuan
yang baik, tentunya orang akan lebih mudah memahami pentingnya politik dan
ikut serta di dalamnya. Sebaliknya, ketika seseorang memiliki pengetahuan
yang sedikit akan politik, maka ia akan acuh dan tidak peduli terhadap politik.

28
b. Pekerjaan Masyarakat
Tingkat pengetahuan dan pekerjaan masyarakat ini merupakan faktor
internal, atau faktor yang berasal dari dalam masyarakat. Biasanya orang
dengan jenis pekerjaan tertentu membuat mereka dapat menjadi lebih peduli
terhadap politik, atau malah sebaliknya, menjadi lebih jauh dari partisipasi
politik. Misalnya, seorang guru umumnya memiliki tingkat kepedulian
terhadap politik dibandingkan pemulung.
c. Tingkat Pendidikan
Selain dua faktor sebelumnya, tingkat pendidikan juga termasuk dalam
faktor internal. Hal ini sangat berpengaruh terhadap kemauan dan kemampuan
masyarakat untuk berpastisipasi dalam politik juga memahami politik itu
sendiri. Terlebih bagi pemilih yang buta huruf, akan sangat sulit baginya ketika
mengenali calon pemimpin atau wakil rakyat atau sulit pula ketika pemungutan
suara berlangsung.
d. Peran Aparat Pemerintahan
Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi partisipasi politik adalah
peran aparat pemerintahan. Mereka seharusnya memberikan edukasi pada
masyarakat terkait politik dan mempermudah akses terhadap pengetahuan atas
politik tersebut. Penyelenggara pemilu, yaitu Komisi Pemilihan Raya harus
dapat mengakomodasi para pemilih, termasuk pemilih yang berkebutuhan
khusus.
e. Pengaruh Kaum Intelektual
Di era informasi ini, sangat mudah rasanya menyebarkan berbagai ide,
pikiran, gagasan, dan sebagainya. Banyak di antara kaum intelektual bidang
politik yang menyampaikan opininya terhadap suatu permasalahan politik
tertentu di berbagai media. Bagi para konsumen media, hal tersebut dapat
meningkatkan partisipasi politik mereka, atau bahkan sebaliknya, membuat
mereka semakin antipati terhadap politik.

29
f. Konflik di Antara Para Pemimpin Politik
Sudah umum diketahui, dengan banyaknya partai politik di Indonesia dan
berbedanya tujuan serta metode mereka dalam mencapai tujuannya, akan
banyak terjadi konflik politik. Para pemimpin politik berlomba untuk
mendapatkan dukungan dari rakyat yang sebesar-besarnya. Kader-kader
mereka nantinya akan merekrut sebanyak-banyaknya warga negara untuk
memberikan dukungan pada pemimpin mereka. Hal ini tentunya dapat
meningkatkan partisipasi politik dalam suatu negara.

5. Pengaruh Aspek Politik dalam Studi Kelayakan Bisnis


Menurut definisi Prof. Miriam Budiarjo, politik adalah macam- macam
kegiatan yang menyangkut penentuan tujuan- tujuan dan pelaksanaan tujuan
itu.
a. Isu strategis
Isu strategis merupakan suatu informasi pemberitaan sosial yang mencakup
informasi public yang berkaitan dengan perubahan lingkungan,
masyarakat, dan pemerintahan. Contohnya: isu- isu politik
b. Penyelenggaraan Pemerintahan
Penyelenggaraan pemerintahan merupakan suatu rangkaian atau struktur
kepemerintahan didalam suatu wilayah tertentu. Contohnya: Sistem Liberal
dan Sistem Demokratis.
c. Kerjasama Pemerintah
Kerjasama Pemerintah merupakan suatu perjanjian pemerintah suatu
wilayah dengan pihak- pihak lainnya. Contohnya: Perjanjian perdagangan
Internasional dan perjanjian Hukum Perlindungan

Dalam menganalisis kelayakan bisnis hendaknya aspek politik perlu dikaji


untuk memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis dibangun dan
diimplementasikan tidak akan mengganggu sehingga kajian menjadi layak.
Adanya isu, rumor, spekulasi yang timbul akibat kondisi politik yang

30
diciptakan pemerintah akan mempengaruhi permintaan dan penawaran suatu
produk, baik itu barang maupun jasa.
Dalam menganalisis kelayakan bisnis hendaknya aspek politik perlu pula
dikaji untuk untuk memperkirakan bahwa situasi politik saat bisnis di bangun
dan di implementasikan tidak akan sangat mengganggu sehingga kajian
menjadi layak, situasi politik dapat di ketahui melalui berita- berita di media
massa. Berita tersebut terbagi dua: good news dan bad news.
a. Good News
Didalam good news dimaknai sebagai berita- berita yang dapat diterima
pelaku pasar tentang berbagai faktor atau kondisi suatu Negara yang
berhubungan dengan dunia investasi, yang dinilai mendukung dan memiliki
potensi mendatangkan keuntungan bagi dunia investasi
b. Bad news
Dimaknai sebagai berita yang diterima pelaku pasar tentang berbagai faktor
atau kondisi suatu Negara yang berhubungan dengan dunia investasi yang
dinilai tidak mendukung dan memiliki potensi mendatangkan kerugian bagi
dunia investasi.
Jadi, jelas bahwa aspek politik pemerintah secara lansung ataupun tidak
lansung berpengaruh kepada dunia bisnis. Makin kacau kondisi poilitik suatu
daerah atau Negara akan berdampak makin kacau pula dunia bisnis di daerah
atau Negara tersebut, begitu pula sebaliknya.

E. ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN


1. Pengertian Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa
Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia merupakan pedoman (sarana) untuk
meningkatkan (metode) keuletan dan ketangguhan bangsa yang mengandung
kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dengan pendekatan
kesejahteraan dan keamanan.

31
Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti
sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan
ketakutan". Dalam kajian tradisional, keamanan lebih sering ditafsirkan dalam
konteks ancaman fisik (militer) yang berasal dari luar. Walter Lippmann
merangkum kecenderungan ini dengan pernyataannya yang terkenal: "suatu
bangsa berada dalam keadaan aman selama bangsa itu tidak dapat dipaksa
untuk mengorbankan nilai-nilai yang diaggapnya penting (vital) dan jika dapat
menghindari perang atau, jika terpaksa melakukannya, dapat keluar sebagai
pemenang. Karena itu, seperti kemudian disimpulkan Arnord Wolfers, masalah
utama yang dihadapi setiap negara adalah membangun kekuatan untuk
menangkal (to deter) atau mengalahkan (to defeat) suatu serangan. Dengan
semangat yang sama, kolom keamanan nasional dalam International
Encyclopaedia of the Social Science mendefinisikan keamanan sebagai
kemampuan suatu bangsa untuk melindungi nilai-nilai internalnya dari
ancaman luar".
Kajian keamanan mengenal dua istilah penting, dilemma keamanan
(security dilemma) dan dilemma pertahanan (defence di1emma). Istilah yang
pertama, dilema keamanan, menggambarkan betapa upaya suatu negara untuk
meningkatkan keamanannya dengan mempersenjatai diri justru, dalam suasana
anarki internasional, membuatnya semakin rawan terhadap kemungkinan
serangan pertama pihak lain. Istilah kedua, dilema pertahanan,
menggambarkan betapa pengembangan dan penggelaran senjata baru maupun
aplikasi doktrinal nasional mungkin saja justru tidak produktif atau bahkan
bertentangan dengan tujuannya untuk melindungi keamanan nasional. Berbeda
dari dilema keamanan yang bersifat interaktif dengan apa yang [mungkin]
dilakukan pihak lain, dilema pertahanan semata-mata bersifat non-interaktif,
dan hanya terjadi dalam lingkup nasional, terlepas dari apa yang mungkin
dilakukan pihak lain.

32
2. Jenis- Jenis Pertahanan

a. Pertahanan Militer

Pertahanan militer merupakan kekuatan pertahanan Negara yang dibangun


dan dipersiapkan Negara yang dibangun dan dipersiapkan untuk menghadapi
ancaman militer, tersusun dalam komponen cadangan dan komponen
pendukung.

b. Pertahanan Nonmiliter/ Nirmiliter

Pertahanan Nonmiliter disebut dengan pertahanan nirmiliter merupakan


kekuatan pertahanan Negara yang dibangun dalam kerangka pembangunan
nasional dalam kerangka pembangunan nasional untuk mencapai kesejahteraan
nasional dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman nonmiliter/ nirmiliter.
Lapis pertahanan nirmiliter tersusun dalam fungsi keamanan untuk
keselamatan umum yang mencakup penanganan bencana alam dan operasi
kemanusiaan lainnya, social budaya, ekonomi, paikologi pertahanan, yang
pada intinya berkaitan dengan pemikiran kesadaran yang bela Negara, dan
pengembangan teknologi.

Inti pertahanan nirmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak


menggunakan senjata seperti yang dilakukan oleh Lapis pertahanan militer,
tetapi pemberdayaan faktor- faktor ideology, politik, ekonomi, social, budaya,
dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan keahlian, serta kecerdasan utuk
mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.

3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pertahanan dan Keamanan

Berdasarkan Penelitian LIPI (2007), faktor yang mempengaruhi pertahanan


adalah sebagai beikut.

a. Anggaran Pertahanan

b. Jumlah penduduk suatu Negara

c. Ancaman konvensional dan nonkonvensional

d. Anggaran pertahanan Negara lain

33
e. Kemampuan keuangan pemerintah

f. Harga alutsista

g. Jumlah personil sistem pertahanan

a. Anggaran Pertahanan

Kecilnya anggaran pertahanan sangat berpengaruh terhadap manajemen


pengelolaan pertahanan terutama pengelolaan alat utama sistem persenjataan
(alutsista. Jika anggaran pertahanan minim, alokasi utamanya adalah untuk
belanja pegawai dan bukan untuk belanja belanja pengembangan sistem
pertahanan.

b. Faktor Ancaman Konvensional dan Non Konvensional

Ancaman merupakan segala bentuk gangguan langsung, tidak langsung,


terlihat ataupun tidak terlihat terhadap kedaulatan; basis-basis vital nasional
(ekonomi, militer, dan informasi); penduduk; teritorial, ataupun segala bentuk
usaha serangan secara konvensional, inkonvensional, maupun asimetrik
terhadap suatu bangsa dalam skala nasional (Widodo, 2003).

Sumber: Dispenad, Jakarta-Indonesia. 2003. http://mabesad.mil.id/artikel5/future_defence1.html

c. Faktor Kekuatan Ekonomi


Kekuatan ekonomi dalam tulisan ini diukur menggunakan pendekatan
(proxy) anggaran pertahanan. Anggaran bersifat sangat penting karena akan

34
menentukan kinerja sektor pertahanan. Sesuai dengan teoriekonomi, insentive
system akan mempengaruhi performance. Namun hal tersebut sebenarnya tidak
akan sufficient tanpa asumsi adanya rasa kebangsaan dan nasionalisme yang
tinggi.
Selain itu, anggaran pertahanan menjadi penting untuk mewujudkan
pertahanan nasional yang kuat, diperlukan prasyarat anggaran militer yang
mencukupi. Namun, kemampuan pemerintah dalam menyediakan anggaran
pertahanan memang sangat terbatas jika dihadapkan dengan kebutuhannya
Efek negatifnya pembangunan pertahanan saat ini relatif belum dapat
diperhatikan secara optimal sehingga kapabilitas pertahanan belum mampu
untuk mencegah, mengantisipasi, dan mengatasi ancaman keamanan nasional.
d. Faktor Jumlah Personil Sistem Pertahanan
Dalam ekonomi, kuantitas SDM yang banyak diperlukan, akan tetapi
produktivitas tenaga kerja juga merupakan salah satu aspek penting untuk
diukur untuk menilai kinerja. Dalam militer salah satu aspek yang harus
mendapat perhatian adalah kuantitas tentara, tanpa mengesampingkan kualitas
tentara. Kualitas atau skill tentara harus ditingkatkan seiring dengan upaya
peningkatan kesejahteraannya.

4. Geopolitik ke Arah Ekonomi

Kondisi ini mengimplikasikan semakin canggihnya upaya diplomasi guna


mencapai tujuan politik dan ekonomi. Pergeseran ini seolah-olah tidak akan
menimbulkan ancaman yang serius dari luar negeri. Namun bila mana dikaji
secara mendalam, pergeseran tersebut justru dapat menimbulkan ancaman
yang sangat membahayakan integritas bangsa dan Negara kesatuan republik
Indonesia. Sebelum melakukan tindakan agresi, pihak asing yang
berkepentingan terhadap Indonesia akan menggunakan wahana diplomasi dan
membangun opini untuk mencari dukungan internasional. Kemajuan iptek
informasi sangat memungkinkan untuk itu, terlebih saat dunia internasional
sedang mengalami unbalance of power.

35
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
ASPEK SOSIAL
1. Pengertian
sosial yaitu hal- hal yang berkenaan dengan masyarakat atau sifat- sifat
kemasyarakatan yang memperhatikan kepentingan umum.
2. jenis- Jenis Sosial
a. Nilai sosial
Nilai dominan
Nilai yang mendarah daging (internalized value)
b. Struktur Sosial
 Struktur kaku dan luwes
 Struktur formal dan informal
 Struktur homogen dan heterogen
 Struktur mekanistik dan statistic
 Struktur atas dan bawah
 Struktur horizontal dan vertical
c. Interaksi Sosial
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Aspek Sosial
a. Aspek yang dikaitkan dengan lapisan-lapisan kebudayaan
b. Aspek yang dikaitkan dengan bidang-bidang kehidupan sosial
masyarakat
4. Manfaat Mempelajari Sosial
a. Dapat mengetahui cara dalam berinteraksi dengan sesama manusia
lainnya, baik interaksi dalam kelompok kecil ataupun kelompok besar.
b. Memudahkan manusia untuk hidup dalam suatu kelompok dengan
mengetahui tradisi yang ada pada kelompok tersebut.

36
c. Membantu untuk memperkuat nilai-nilai agama dalam aspek sosial
beragama.
5. Pentingnya Mempelajari Aspek Sosial
a. Untuk membantu perkembangan pengetahuan atau wawasan pemikiran
yang lebih luas tentang aspek - aspek sosial.
b. Memperbesar rasa toleransi antar suku, baik agama yang ada di dunia
atau lingkungan sekitar untuk memelihara kerukunan dan kedamaian,
Karena aspek sosial berkaitan dengan permasalahan dan kegiatan
sehari- hari
6. Hal - hal yang harus Diperhatikan dalam Aspek Sosial
a. Adanya perubahan demografi
b. Perubahan budaya
c. Perubahan kesehatan masyarakat
7. Pengaruh Aspek Sosial Dalam Studi Kelayakan Bisnis
a. Perusahaan sebagai lembaga sosial
b. Perubahan kondisi sosial yang kompleks
c. Perusahaan dalam masyarakat yang pluralistik

ASPEK EKONOMI
A. Pengertian Ekonomi
Kegiatan Ekonomi adalah segala aktivitas yang dilakukan oleh manusia
dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidupnya. Definisi kegiatan ekonomi
dapat juga diartikan sebagai upaya yang dilakukan manusia untuk mencapai
suatu tingkatan kesejahteraan atau kemakmuran dalam hidup.
B. Dampak Aspek Ekonomi
Dampak positif
a. Dapat meningkatkan ekonomi rumah tangga melalui
b. Menggali, mengatur dan menggunakan ekonomi sumber daya alam
c. Meningkatkan perekonomian pemerintah yaitu:
d. Pengembangan wilayah
Dampak negative

37
a. Eksplorasi sumberdaya yang berlebihan.
b. Masuknya pekerja dari luar yang mengurangi kesempatan atau peluang
kerja bagi masyarakat sekitar.
2. Pengaruh Aspek Ekonomi
a. Sisi Rencana Pembangunan Nasional
b. Sisi Distribusi Nilai Tambah
c. Sisi Nilai Investasi Pertenaga Kerja
d. Dukungan Pemerintah
3. Hambatan di Bidang Ekonomi
a. Iklim tropis
b. Produktivitas rendah
c. Kapital sedikit
d. Nilai perdagangan luar negeri yang rendah
e. Besarnya pengangguran
ASPEK BUDAYA
1. Pengertian Budaya
Budaya atau kebudayaan beraal dari bahasa Sansakerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari uddhi (budia atau akal); diartikan sebagai
hal- hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia.
2. Jenis- Jenis Budaya
a. Kebudayaan Secara Umum
Kebudayaan Daerah
Kebudayaan Nasional
b. Dilihat Dari Keadaan Jenis-Jenisnya
Hidup-kebatinan manusia
Angan-angan manusia
Kepandaian manusia
c. Kebudayaan Berdasarkan Wujudnya
Gagasan (Wujud ideal)
Aktivitas (tindakan
Artefak (karya)

38
d. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebudayaan
a. Faktor Kitaran (lingkungan hidup, geografis mileu)
b. Faktor Induk Bangsa
c. Faktor Saling Kontak Antar Bangsa
e. Aspek Budaya Dalam Studi Kelayakan Bisnis
Komponen Budaya

ASPEK POLITIK
1. Pengertian Politik
Politik dalam bahasa Yunani politikos, Arab siyasah adalah proses
pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain
berwujud proses pembuatan keputusan, kususnya dalam Negara.
2. Jenis- Jenis Sistem Politik
a. Sistem Politik Liberal
b. Sistem Politik Komunis
c. Sistem Politik Parlementer
d. Sistem politik Presidensial
e. Sistem Politik Otoriter/Totaliter
f. Sistem Politik Anarki
g. Sistem Politik Demokrasi
h. Sistem Politik Demokrasi Transisi
3. Manfaat Mempelajari Ilmu Politik
a. Mengerti apa itu politik
b. Berkaitan dengan sistem pemerintahan
c. Meningkatkan kemampuan melakukan negoisasi
4. Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik
5. Manfaat Mempelajari Ilmu Politik
a. Mengerti apa itu politik
b. Berkaitan dengan sistem pemerintahan
c. Meningkatkan kemampuan melakukan negoisasi

39
6. Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik
a. Tingkat Pengetahuan
b. Pekerjaan Masyarakat
c. Tingkat Pendidikan
d. Peran Aparat Pemerintahan
e. Pengaruh Kaum Intelektual
f. Konflik di Antara Para Pemimpin Politik
7. Pengaruh Aspek Politik dalam Studi Kelayakan Bisnis
a. Isu strategis
b. Penyelenggaraan Pemerintahan
c. Kerjasama Pemerintah
ASPEK PERTAHANAN DAN KEAMANAN
1. Pengertian Pertahanan dan Keamanan
Ketahanan Nasional (Tannas) Indonesia adalah kondisi dinamis bangsa
Indonesia yang meliputi segenap aspek kehidupan nasional yang terintegrasi.
Keamanan merupakan istilah yang secara sederhana dapat dimengerti
sebagai suasana "bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan
ketakutan".

2. Jenis- Jenis Pertahanan

a. Pertahanan Militer

b. Pertahanan Nonmiliter/ Nirmiliter

3. Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pertahanan dan Keamanan

a. Anggaran Pertahanan

b. Jumlah penduduk suatu Negara

c. Ancaman konvensional dan nonkonvensional

d. Anggaran pertahanan Negara lain

e. Kemampuan keuangan pemerintah

f. Harga alutsista

40
g. Jumlah personil sistem pertahanan

B. Kritik dan Saran

DAFTAR PUSTAKA

Statistik Badan Narkotika Nasional (BNN), 2011.

41
Widodo, Wibawanto N. (2003). Future Defense System. Dispenad, Jakarta-
Indonesia.http://mabesad.mil.id/artikel5/future_defence1.htm

42

Anda mungkin juga menyukai