Anda di halaman 1dari 16

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemukiman Sehat

Menurut WHO, Pemukiman adalah suatu struktur fisik dimana orang

menggunakannya untuk tempat berlindung, dimana lingkungan dari struktur

tersebut adalah semua fasilitas dan pelayanan yang diperlukan,

perlengkapan yang berguna untuk kesehatan jasmani dan rohani dan

keadaan sosial yang baik untuk individu, keluarga dan masyarakat.

Menurut Winslow dan APHA, Pemukiman sehat adalah suatu tempat

untuk tinggal secara permanen, berfungsi sebagai tempat untuk bermukim,

beristirahat, berekreasi (bersantai) dan tempat berlindung dari pengaruh

lingkungan, memenuhi persyaratan fisiologis, psikologis, bebas dari

penularan penyakit dan kecelakaan.

B. Persyaratan Rumah Sehat

Menurut Winslow dan APHA, rumah yang sehat harus memenuhi

persyaratan sebagai berikut:

1. Memenuhi kebutuhan Fisiologis, antara lain:

a. Pencahayaan yang cukup, baik cahaya alam (sinar matahari)

maupun cahaya buatan (lampu).

1) Pencahayaan alami

Pencahayaan alam diperoleh dengan masuknya sinar matahari

kedalam ruangan melalui jendela, celah-celah dan bagian-

bagian bangunan yang terbuka.

2) Pencahayaan buatan

6
7

Sedangkan cahaya buatan dipeloleh dengan lampu listrik,

lampu gas atau lampu minyak yang digunakan terutama untuk

malam hari.

b. Perhawaan (ventilasi)

Penghawaan segar diperlukan dalam rumah untuk mengganti udara

ruangan yang sudah terpakai. Udara segar diperlukan untuk

menjaga temperatur dan kelembaban udara dalam ruangan.

Umumnya temperatur udara kamar 18oC-30oC dan kelembaban

udara berkisar antara 40-60%.

c. Kebisingan

Kebisingan merupakan suatu gangguan yang menyebabkan orang

terganggu kesehatannya baik langsung / spontan maupun jangka

waktu yang relatif lama (Kontinyu). Gangguan kesehatan akibat

kebisingan dapat berupa:

1) Gangguan fisik

2) Gangguan mental

3) Gangguan kesehatan lainnya

Menurut keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta No.176

tahun 2003 tentang baku mutu tingkat kebisingan di Propinsi DIY,

untuk kawasan pemukiman kebisingan yang diperbolehkan adalah

maksimal 55 dB.

2. Memenuhi kebutuhan Psikologis

a. Tiap anggota keluarga terjamin ketenangan dan kebebasannya

(privacy), tidak terganggu oleh anggota keluarga dalam rumah dan

tetangga, atau orang yang lewat di luar.


8

b. Mempunyai ruang untuk berkumpulnya keluarga.

c. Lingkungan yang sesuai, homogen, tidak terdapat perbedaan

tingkat yang drastis dilingkungannya, misal tingkat ekonomi.

d. Mempunyai WC dan kamar mandi sendiri.

e. Jumlah kamar tidur dan pengaturnnya disesuaikan dengan jenis

kelaminnya. Orang tua dan anak dibawah 2 tahun boleh satu

kamar. Anak diatas 10 tahun harus dipisahkan antara laki-laki dan

perempuan. Anak umur 17 tahun keatas harus diberi kamar

tersendiri. Jarak antara tempat tidur minimal 90 cm untuk

terjaminnya keleluasaan bergerak, bernafas dan untuk

memudahkan memebersihkan lantai. Ukuran ruang tidur anak yang

berumur lebih kurang 5 tahun adalah 4,5 m3 , dan yang berumur

dari 5 tahun adalah 9 m3, artinya dalam satu ruangan anak yang

berumur 5 tahun kebawah diberi kebebasan menggunakan volume

ruangan 4,5 m3 (1,5 x 1 x 3m3), dan diatas 5 tahun mrnggunakan

ruangan 9 m3 (3 x 1 x 3m3).

f. Mempunyai halaman yang dapat ditanami pohon-pohonan.

g. Hewan ternak / ternak peliharaan yang membuat kotor lantai dan

suara ribut hendaknya dipisahkan dari rumah dan dibuat kandang

sendiri yang dapat dibersihkan.

3. Mencegah Penularan Penyakit

a. Tersedia air minum yang cukup memenuhi syarat kesehatan.

b. Tidak memberikan kesempatan nyamuk, lalat, tikus dan binatang

lain bersarang didalam dan luar rumah.

c. Pembuangan tinja dan air limbah memenuhi syarat kesehatan.


9

d. Pembuangan sampah pada tempat yang baik dan sehat.

e. Luas kamar tidur maksimal 3,5 m2 per orang dan tinggi langit-langit

minimal 2,75m. Ruangan yang terlalu luas akan menyebabkan

masuk angin, dan bila terlalu sempit akan menyesakkan nafas dan

memudahkan penularan penyakit karena terlalu dekat kontak.

f. Tempat masak, menyimpan makanan hendaknya bebas dari

pencemaran atau gangguan binatang/ serangga atau debu.

4. Mencegah Terjadinya Kecelakaan

a. Cukup ventilasi untuk mengeluarkan gas atau racun dari dalm

ruangan dan menggantinya dengan udara segar.

b. Cukup cahaya dalam ruangan agar tidak terjadi kecelakaan karena

tersandung, teriris, tertusuk jarum dan lain-lain.

c. Jarak antara ujung atap dengan ujung atap tetangga minimal 3m.

Lebar halaman antara atap tersebut minimal sama dengan tinggi

atap tersebut.

d. Rumah dijauhkan dari pohon-pohon besar yang rapuh/ mudah

runtuh, dan yang berbuah keras/ besar ( misalnya kelapa, durian).

e. Jarak rumah dengan jalan harus mngikuti peraturan garis rooi.

f. Lantai yang selalu basah (kamar mandi, kamar cuci) jangan sampai

licin/ berlumut.

g. Didepan pintu utama harus diberi lantai tambahan minimal 60 cm,

jangan langsung terjun untuk mencegah jatuh setelah membuka

pintu.

h. Bagian bangunan yang dekat dengan api atau instalasi listrik harus

terbuat dari bahan tahan api.


10

i. Cara mengatur isi ruangan dibuat sedemikian rupa sehingga anak-

anak bebas bergerak.

j. Racun serangga, minyak tanah, obat-obatan harus disimpan rapi

jangan sampai terjangkau oleh anak kecil.

k. Tidak menaruh benda-benda berat yang mudah terbalik/ jauh dari

jangkauan anak-anak.

l. Rumah jauh dari lokasi industri yang mencemari lingkungan.

m. Bebas dari banjir, angin ribut dan gangguan lainnya.

n. Terlindung dari bahaya kecelakaan lalu lintas.

Lingkup penilaian rumah sehat meliputi:

1. Komponen rumah

a. Langit-langit

b. Dinding

c. Lantai

d. Pintu

e. Jendela kamar tidur dan ruang keluarga

f. Ventilasi

g. Lubang asap dapur

h. Pencahayaan alamiah

2. Sarana sanitasi

a. Sarana air bersih

b. Jamban keluarga

c. Sarana pembuangan air limbah

d. Tempat sampah
11

3. Perilaku penghuni rumah

a. Membuka jendela

b. Menyapu dan mengepel rumah

c. Cara membuang tinja

d. Pengelolaan sampah

e. Menguras kamar mandi

4. Lain-lain

a. Kepadatan penghuni

b. Tikus

c. Lalat

d. Kecoa

e. Nyamuk

f. Kandang ternak

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman

menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi

parameter sebagai berikut :

1. Lokasi

a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran

sungai, aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah

gempa, dan sebagainya

b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA)

sampah atau bekas tambang

c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah

kebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan.

2. Kualitas udara
12

Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari

gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan

sebagai berikut:

a. Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi

b. Debu dengan diameter kurang dari 10 µg maksimum 150 µg/m3

c. Gas SO2 maksimum 0,10 ppm

d. Debu maksimum 350 mm3/m2 per hari.

3. Kebisingan dan getaran

a. Kebisingan dianjurkan 45 dBA, maksimum 55 dB.A

b. Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik.

4. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman

a. Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg

b. Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg

c. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg

d. Kandungan Benzo(a)pyrene maksimum 1 mg/kg

5. Prasarana dan sarana lingkungan

a. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga

dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan

b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan

vektor penyakit

c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan

tidak mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak

membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat, jembatan

harus memiliki pagar pengaman, lampu penerangan jalan tidak

menyilaukan mata
13

d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang

memenuhi persyaratan kesehatan

e. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus

memenuhi persyaratan kesehatan

f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi

syarat kesehatan

g. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi,

tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain

sebagainya;

h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya

i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi

kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.

6. Vektor penyakit

a. Indeks lalat harus memenuhi syarat

b. Indeks jentik nyamuk dibawah 5%.

7. Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan

pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan

kelestarian alam.

Adapun ketentuan persyaratan kesehatan rumah tinggal menurut

Kepmenkes No. 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:

1. Bahan bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan bahan yang dapat

membahayakan kesehatan antara lain : debu total kurang dari 150


14

µg/m2 , asbestos kurang dari 0,5 serat/m3 per 24 jam, plumbum (Pb)

kurang dari 300 mg/kg bahan

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan

berkembangnya mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruangan

a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan

b. Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci

kedap air dan mudah dibersihkan

c. Langit-langit rumah mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan

d. Bumbungan rumah 10 m dan ada penangkal petir

e. Ruang ditata sesuai dengan fungsi dan peruntukannya

f. Dapur harus memiliki sarana pembuangan asap.

3. Pencahayaan

Pencahayaan alam dan/ atau buatan langsung maupun tidak langsung

dapat menerangi seluruh ruangan dengan intensitas penerangan

minimal 60 lux dan tidak menyilaukan mata.

4. Kualitas udara

a. Suhu udara nyaman antara 18 – 300C

b. Kelembaban udara 40 – 70 %

c. Gas SO2 kurang dari 0,10 ppm/24 jam

d. Pertukaran udara 5 kaki3/menit/penghuni

e. Gas CO kurang dari 100 ppm/8 jam

f. Gas formaldehid kurang dari 120 mg/m3

5. Ventilasi

Luas lubang ventilasi alamiah yang permanen minimal 10% luas lantai.
15

6. Vektor penyakit

Tidak ada lalat, nyamuk ataupun tikus yang bersarang di dalam rumah.

7. Penyediaan air

a. Tersedia sarana penyediaan air bersih dengan kapasitas minimal

60 liter/ orang/hari

b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih

dan/atau air minum menurut Permenkes 416 tahun 1990 dan

Kepmenkes 907 tahun 2002.

8. Sarana penyimpanan makanan

Tersedia sarana penyimpanan makanan yang aman.

9. Pembuangan Limbah

a. Limbah cair yang berasal rumah tangga tidak mencemari sumber

air, tidak menimbulkan bau, dan tidak mencemari permukaan tanah

b. Limbah padat harus dikelola dengan baik agar tidak menimbulkan

bau, tidak mencemari permukaan tanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian

Luas kamar tidur minimal 8 m2 dan dianjurkan tidak untuk lebih dari 2

orang tidur

C. Penyakit Berbasis Lingkungan

1. Diare

Menurut WHO (1999) secara klinis diare didefinisikan sebagai

bertambahnya defekasi (buang air besar) lebih dari biasanya/ lebih dari

tiga kali sehari, disertai dengan perubahan konsisten tinja (menjadi cair)

dengan atau tanpa darah. Sedangkan menurut menurut Depkes RI


16

(2005), diare adalah suatu penyakit dengan tanda-tanda adanya

perubahan bentuk dan konsistensi dari tinja, yang melembek sampai

mencair dan bertambahnya frekuensi buang air besar biasanya tiga kali

atau lebih dalam sehari.

Gejala diare atau mencret adalah tinja yang encer dengan

frekuensi 4x atau lebih dalam sehari, yang kadang disertai muntah,

badan lesu atau lemah, panas, tidak nafsu makan, terdapat darah dan

lendir dalam kotoran.

Adapun cara pencegehan diare dapat dilakukan dengan cara:

a. Mencuci tangan pakai sabun dengan benar

b. Meminum air minum sehat, atau air yang telah diolah, antara lain

dengan cara merebus, pemanasan dengan sinar matahari atau

proses klorinasi

c. Pengelolaan sampah yang baik supaya makanan tidak tercemar

serangga (lalat, kecoa, kutu, lipas, dan lain-lain)

d. Membuang air besar dan air kecil pada tempatnya, sebaiknya

menggunakan jamban dengan tangki septik.

2. ISPA

ISPA adalah proses infeksi akut berlangsung selama 14 hari, yang

disebabkan oleh mikroorganisme dan menyerang salah satu bagian,

dan atau lebih dari saluran napas, mulai dari hidung (saluran atas)

hingga alveoli (saluran bawah), termasuk jaringan adneksanya, seperti

sinus, rongga telinga tengah dan pleura (Karna, 2006).

Ada beberapa tanda klinis yang dapat menyertai anak dengan

batuk yang dikelompokkan sebagai tanda bahaya :


17

a. Tanda dan gejala untuk golongan umur kurang dari 2 bulan yaitu

tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor (ngorok),

wheezing (bunyi napas), demam.

b. Tanda dan gejala untuk golongan umur 2 bulan sampai kurang 5

tahun yaitu tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor.

Penyakit ISPA dapat disebabkan oleh berbagai penyebab seperti

bakteri, virus, mycoplasma, jamur dan lain-lain. ISPA bagian atas

umumnya disebabkan oleh Virus, sedangkan ISPA bagian bawah dapat

disebabkan oleh bakteri , virus dan mycoplasma. ISPA bagian bawah

yang disebabkan oleh bakteri umumnya mempunyai manifestasi klinis

yang berat sehingga menimbulkan beberapa masalah dalam

penanganannya.

3. Tuberkulosis Paru

Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh

berbagai strain mikobakteria, umumnya Mycobacterium tuberculosis.

Tuberkulosis biasanya menyerang paru-paru, namun juga bisa

berdampak pada bagian tubuh lainnya. Tuberkulosis menyebar melalui

udara ketika seseorang dengan infeksi TB aktif batuk, bersin, atau

menyebarkan butiran ludah mereka melalui udara. Infeksi TB umumnya

bersifat asimtomatik dan laten.

Gejala umum yaitu batuk terus-menerus dan berdahak selama tiga

pekan atau lebih. Sedangkan gejala tambahan yang sering dijumpai

adalah dahak bercampur darah/batuk darah, sesak nafas dan rasa nyeri

pada dada, demam/ meriang lebih dari sebulan, berkeringat pada


18

malam hari tanpa penyebab yang jelas, badan lemah dan lesu, dan

nafsu makan menurun dan terjadi penurunan berat badan.

Penyakit TBC dapat dicegah dengan cara:

a. Mengurangi kontak dengan penderita penyakit TBC aktif.

b. Menjaga standar hidup yang baik, dengan makanan bergizi,

lingkungan yang sehat, dan berolahraga.

c. Pemberian vaksin BCG (untuk mencegah kasus TBC yang lebih

berat). Vaksin ini secara rutin diberikan pada semua balita.

4. Kulit

a. Panu

Penyakit panu adalah penyakit yang menyerang bagian kulit.

Penyakit ini bisa diderita oleh siapa saja, baik itu laki-laki maupun

perempuan, baik itu anak-anak, mudah maupun orang tua.

Timbulnya penyakit ini disebabkan oleh jamur Pityrosporum ovale.

Panu adalah penyakit yang tidak begitu berbahaya namun jika

dibiarkan akan sangat mengganggu. Panu akan merusak

penampilan karena kulit akan timbul bercak-bercak berwarna putih,

kadang juga berwarna coklat maupun merah. Rasanya sangat gatal

apalagi jika sedang berkeringat. Penyakit panu bisa menular dari

satu orang ke orang yang lain. Cara mencegah Penyakit Panu

adalah:

1) Mandi secara teratur, minimal 3 kali satu hari

2) Jagalah kebersihan pakaian

3) Gunakan pakain dengan bahan yang dapat menyerap keringat


19

4) Gunakan handuk yang bersih, handuk merupakan alat yang

sering dipakai dan sering lembab dan biasanya juga kurang

diperhatikan.

5. Malaria

Penyakit malaria merupakan infeksi yang disebabkan oleh parasit

malaria, suatu protozoa darah genus plasmodium yang ditularkan oleh

nyamuk anopheles betina yang terinfeksi (Nugroho,2000).

Cara Penularan:

a. Penularan secara alamiah (natural infection) terjadi pada nyamuk

anopheles.

b. Penularan tidak alamiah

1) Malaria bawaan (kongenital), terjadi pada bayi yang baru

dilahirkan karena ibunya menderita malaria, penularan terjadi

melalui tali pusat atau plasenta.

2) Secara Mekanik, penularan terjadi melalui transfusi darah atau

melalui jarum suntik yang tidak steril. Penularan lewat jarum

suntik juga banyak terjadi pada pecandu obat bius yang

menggunakan jarum suntik yang tidak steril. Malaria lewat

transfusi hanya menghasilkan siklus eritrositer karena tidak

melalui sporozoit yang memerlukan siklus hati sehingga dapat di

obati dengan mudah

3) Secara Oral, cara penularan ini pernah dibuktikan pada burung,

ayam (P.gallinasium), burung dara (P.Relection) dan monyet

(P.Knowlesi) yang akhir-akhir ini dilaporkan menginfeksi

manusia (Rampengan, 2010).


20

6. Demam Berdarah Dengue

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit

menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh

nyamuk Aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak dua

sampai tujuh hari tanpa penyebab yang jelas, lemah/ lesu, gelisah, nyeri

hulu hati, disertai tanda perdarahan dikulit.

Pengendalian nyamuk dalam skala besar bukan hal yang mudah.

Tetapi dengan diterapkannya pengendalian nyamuk Aedes aegypti bisa

meminimalisir penyakit DBD dan gejalanya. Akan tetapi, ada hal-hal

yang harus dilakukan untuk membantu mengurangi risiko di sekitar

rumah. Nyamuk betina bertelur di air. Berantas jentik dan hindari gigitan

nyamuk Demam Berdarah dengan cara 3M Plus antara lain sebagai

berikut:

a. Menguras tempat-tempat penampungan air bak mandi WC,

tempayan, ember, vas bunga, dsb minimal seminggu sekali.

b. Menutup rapat semua tempat penampungan air seperti ember,

gentong dan drum.

c. Mengubur barang-barang bekas yang ada di sekitar atau di luar

rumah yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas,

botol, plastik dan tempurung kelapa.

d. Menaburkan bubuk abate atau altosid 2-3 bulan sekali di tempat air

yang sulit dikuras atau tempat sulit air.

e. Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk.


21

f. Cegah gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk,

memakai obat repelant, memasang kawat kasa pada jendela dan

ventilasi dsb.

Anda mungkin juga menyukai

  • Pemerintah Kota Yogyakarta
    Pemerintah Kota Yogyakarta
    Dokumen1 halaman
    Pemerintah Kota Yogyakarta
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Bab III Lum Kelar
    Bab III Lum Kelar
    Dokumen24 halaman
    Bab III Lum Kelar
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Soal Pre Test Dan Post Test
    Soal Pre Test Dan Post Test
    Dokumen2 halaman
    Soal Pre Test Dan Post Test
    Yeni Setiawati
    100% (1)
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Pembagian Materi
    Pembagian Materi
    Dokumen4 halaman
    Pembagian Materi
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Bank Sampah
    Bank Sampah
    Dokumen15 halaman
    Bank Sampah
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Bab III Kwu Klontong Lanjut
    Bab III Kwu Klontong Lanjut
    Dokumen24 halaman
    Bab III Kwu Klontong Lanjut
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Bab IV
    Bab IV
    Dokumen6 halaman
    Bab IV
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen21 halaman
    Bab Ii
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Halaman Judul Promkes
    Halaman Judul Promkes
    Dokumen4 halaman
    Halaman Judul Promkes
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Lamp Iran
    Lamp Iran
    Dokumen4 halaman
    Lamp Iran
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Bab IV
    Bab IV
    Dokumen2 halaman
    Bab IV
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Denah Lokasi PromKes
    Denah Lokasi PromKes
    Dokumen1 halaman
    Denah Lokasi PromKes
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen2 halaman
    Kata Pengantar
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Kata Pengantar
    Kata Pengantar
    Dokumen3 halaman
    Kata Pengantar
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen4 halaman
    Daftar Isi
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen26 halaman
    Bab Iii
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen1 halaman
    Daftar Pustaka
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen2 halaman
    Bab Iv
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen32 halaman
    Bab Iii
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Materi Promkes
    Lampiran Materi Promkes
    Dokumen10 halaman
    Lampiran Materi Promkes
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Proposal Promkes Ucup Pusk - Danurejan
    Proposal Promkes Ucup Pusk - Danurejan
    Dokumen8 halaman
    Proposal Promkes Ucup Pusk - Danurejan
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Inspeksi Kolam Renang
    Inspeksi Kolam Renang
    Dokumen9 halaman
    Inspeksi Kolam Renang
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen3 halaman
    Bab 1
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Denah Lokasi PromKes
    Denah Lokasi PromKes
    Dokumen1 halaman
    Denah Lokasi PromKes
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat
  • Proposal Promkes Ucup Pusk - Danurejan
    Proposal Promkes Ucup Pusk - Danurejan
    Dokumen8 halaman
    Proposal Promkes Ucup Pusk - Danurejan
    Yeni Setiawati
    Belum ada peringkat