Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana proses sosial yang terjadi dimasyarakat
2. Untuk mengetahui apa itu interaksi sosial
3. Untuk mengetahui faktor-faktor interaksi sosial
4. Untuk mengetahui syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
5. Untuk mengetahui bentuk-bentuk interaksi sosial
BAB II
PEMBAHASAN
Bentuk umum proses sosial adalah interaksi sosial ( yang juga dapat
dinamakan proses sosial), oleh karna interaksi sosial merupakan syarat utama
terjadinya aktivitas-aktivitas sosial. Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan
sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan anata orang-orang perorangan,antara
kelompok-kelompok manusia, maupun antara orang perorangan dengan kelompok
manusia. Apabila ada dua orang bertemu, interaksi sosial dimulai pada saat itu.
Walaupun orang-prang yang bertemu muka tersebut tidak saling berbicara atau tidak
saling menukar tanda-tanda, interaksi sosial telah terjadi, oleh karna masing-masing
sadar akan adanya pihak lain yang menyebabkan perubahan perubahan dalam
perasaan maupun syaraf orang-orang yang bersangkutan, yang disebabkan oleh
misalnya bau keringat, minya wangi suara berjalan dan sebagainya. Kesemuanya itu
menimbulkan kesan didalam fikiran seseorang, yang kemudian menentukan tindakan
apa yang akan dilakukannya. Interaksi sosial antara kelompok-kelompok manusia
terjadi pula didalam masyarakat. Interaksi tersebut lebih mencolok manakala terjadi
pembenturan antara kepentingan perorangan dengan kepentingan kelmpok. Misalnya,
diakalangan banyak suku-suku bangsa di Indonesia, berlaku suatu tradisi yang telah
melembaga dalam diri masyarakat bahwa dalam perkawinan, pihak laki-laki
diharuskan memberikan mas kawin pada pihak wanita, yang sering kali jumlahnya
besar sekali. Dasar adanya mas kawin tersebut antara lain berasal dari alam pikiran
bahwa dengan berpisahnya wanita dari keluarganya ( karna dibawa oleh suaminya ),
maka tidak timbul keseimbangan magis dalam keluarga si wanita tersebut.
Keseimbangan akan dicapaikembali apabila syarat-syarat mas kawin tidak dipenuhi.
Beratnya syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh pihak laki-laki seringkali
menyebabkan terjadinya kawin lari, yang dalam hal ini disetujui oleh calon istri.
Biasanya persoalan kawin lari tersebut diselesikan oleh seluruh masyarakat, oleh
karna menyangkut kepentingan umum dan tata tertib seluruh masyarakat.
Kata kontak berasal dari bahasa Latin con atau cum ( yang artinya bersama-sama )
dan tango ( yang artinya menyentuh ), jadi artinya secara harafiah adalah bersama-sama
menyentuh. Dengan perkembangan teknologi dewasa ini, orang dapat berhubungan satu
dengan lainnya melalui telepon, telegram,radio, surat dan seterusnya, yang tidak
memerlukan suatu hubungan badaniah. Maka kontak merupakan tahap pertama terjadinya
“ kontak “ antara pasukan kita dengan pasukan musuh.
Perlu dicatat bahwa tejadinya suatu kontak tidaklah semata-mata tergantung dari
tindakan, akan tetapi juga tanggapan terhadap tindakan tersebut. Suatu kontak dapat
pula bersifat primer dan sekunder. Kontak primer terjadi apabila yang mengadakan
hubungan langsung bertemu danberhadapan muka. Sedangkan kontak sekunder dapat
dilakukan secara langsung.
Arti terpenting dari komunikasi adalah bahwa seseorang memberikan tafsiran
pada prilaku orang lain ( yang berwujud pembicaraan, gerak-gerak badaniah atau
sikap), perasaan-perasaan apa yang ingin disampaikan oleh orang tersebut. Dalam
komunikasi kemungkinan sekali terjadi berbagai macam penafsiran terhadap tingkah
laku orang lain. Seulas senyum, misalnya dapat ditafsirkan sebagai keramah-tamahan,
sikap bersahabat atau nahkan sebagai sikap sinis dan sikap ingin menunjukan
kemenangan selarik lirikan,misalnya dapat ditafsirkan sebagai tanda bawha orang
yang bersangkutan merasa kurang senang atau bahkan sedang marah.
2.5 Bentuk-bentuk interaksi sosial
Bentuk-bentuk interaksi sosial dapat berupa berkerjasama ( cooperation ),
persaingan ( competition ), dan bahkan dapat juga terbentuk pertentangan atau
pertikaian ( conflict ).
Ada 2 macam proses sosial yang timbul sebagai akibat adanya interaksi sosial,
yaitu :
1. Proses yang asosiatif (processes of association) yang terbagi kedalam tiga bentuk
khusus lagi,yakni;
a. Akomodasi ( accomodation )
Istilah akomodasi dipergunakan dalam dua arti yaitu untuk menunjuk pada
suatu keadaan dan an untuk menujuk pada suatu proses. Sebagai suatu proses,
akomodasi menunjuk pada usaha-usaha manusia untuk meredakan suatu
pertentangan yaitu usaha-usaha untuk mencapai kestabilan.
1. Coercion adalah suatu bentuk akomodasi yang prosesnya dilaksanakan oleh karna
adanya paksaan.
2. Compromise adalah suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang terlibat
saling mengurangi tuntutannya, agar tercapai suatu penyesalan terhadap
perselisihan yang ada.
3. Arbitration adalah suatu cara untuk mencapai compromise apabila pihak-pihak
yang tidak sanggup mencapainya sendiri.
4. Mediation hampir menyerupai arbitration. Pada mediation diundanglah pihak
ketiga yang netral dalam perselisihan yang ada.
5. Conciliation adalah suatu usaha untuk mempertemukan keinginan-keinginan dari
pihak-pihak yang berselisih demi tercapainya suatu persetujuan bersama.
6. Toleratin juga sering dinamakan tolerant-participation. Ini merupakan suatu
bentuk akomodasi tanpa persetujuan yang formal bentuknya.
7. Stalamate merupakan suatu akomodasi, dimana pihaak-pihak yang bertentangan
karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada suatu titik dalam
melakukan pertentangannya.
8. Adjudicavation penyelesaian perkara atau sengketa di pengadilan.
b. Asimilasi ( assimilation )
Asimilasi merupakan proses sosial dalam taraf lanjut. Apabila orang-
orang melakukan asimilasi kedalam kedalam suatu kelompok manusia atau
masyarakat, maka dia tidak lagi membeedakan dirinya dengan kelompok
tersebut yang mengakibatkan bahwa mereka dianggap sebagaiorang asing.
Faktor-faktor yang dapat mempermudah terjadinya suatu asimilasi antara lain, adalah;
a. Toleransi.
b. Kesempatan-kesempatan yang seimbang dibidang ekonomi.
c. Sikap menghargai orang asing dan kebudayaannya.
d. Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam pemerintahan.
e. Persamaan dalam unsur-undur kebudayaan.
f. Perkawinan campuran.
g. Adanya musuh bersama dari luar.
Faktor-faktor yang dapat menjadi penghalang terjadinya asimilasi adalah antara lain;
a. Terisolasi kehidupan suatu golongan tertentu dalam masyarakat (biasanya golongan
minoritas). Suatu contoh adalah orang-orang indian di Amerika Serikat yang
diharuskan bertempat tinggal di wilayah-wilayah tertentu disebut reservation.
b. Kurangnya pengetahuan mengenai kebudayaan yang dihadapi,
c. Perasaan takut terhadap kekuatan suatu kebudayaan yang dihadapi.
d. Perasaan bahwa suatu kebudayaan golongan atau kelompok tertentu lebih tinggi
daripada kebudayaan golongan atau kelompok lainnya.
e. Kadangkala faktor perbedaan kepentingan yang kemudian ditambah dengan
pertentangan-pertentangan pribadi juga dapat menyebabkan terhalangnya proses
asimilasi.
2. Proses yang disosiatif ( processes of dissocition ) sering disebut sebagai
oppositional processes, persis halnya denga kerjasama, dapat ditemukan pada
setiap masyarakat, walaupun bentuk dan arahnya ditentukan oleh kebudayaan dan
sistem sosial masyarakat bersangkutan.
Berdasarkan tahap-tahap yang kami tempuh melalui pembahasan dan penjelasan yang
bertujuan untuk mengembangkan, maka penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut.
3.2 Saran
Dalam kehidupan manusia didunia ini tidak akan lepas dari kehidupan masyarakat,
maka kita sebagai manusia yang hidup bermasyarakat harus menyadari bahwa kita
tidak mungkin sendirian.
Untuk itu marilah kita menjadi warga masyarakat yang baik dengan berinteraksi
antar individu dengan individu lain, antar individu dengan kelompok, bahkan
kelompok dengan kelompok agar terjalin persatuan dan kesatuan dalam kehidupan
masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA