Affan Safana Nuha

21040117130100
Kelas C

RESUME ARTIKEL RESIDENTIAL SHORT-TERM RENTALS: SHOULD LOCAL GOVERNMENTS REGULATE

THE ‘INDUSTRY

Selain sebagai tempat tinggal, saat ini rumah sudah menjadi tren untuk dijadikan sebagai
sebuah aset untuk ditransaksikan, baik jual-beli maupun disewakan untuk menambah penghasilan
bagi pemilik rumah tersebut. Fenomena ini didukung oleh keberadaan teknologi berupa internet, yang
kemudian memungkinkan baik pihak pemilik rumah maupun pihak yang membutuhkan rumah sewaan
tersebut untuk mendapatkan apa yang mereka butuhkan. Bagi pihak pemilik rumah, dengan
keberadaan internet mereka lebih mudah untuk menawarkan dan memasarkan rumah mereka.
Sedangkan bagi konsumen, dengan keberadaan internet maka akan memudahkan dalam mencari
informasi terkait rumah yang mereka butuhkan baik dari segi harga, lokasi, dan sebagainya.
Persewaan rumah dalam suatu jangka waktu pendek merupakan salah satu topik yang
menarik untuk dibicarakan terkait anggapan rumah sebagai sebuah aset. Hal ini dikarenakan terdapat
pro dan kontra terkait keberadaa persewaan rumah dalan suatu jangka waktu tertentu, terutama pada
jangka waktu pendek. Dilihat dari segi pro yang ditimbulkan, keberadaan persewaan rumah dalam
jangka waktu pendek seperti hotel-hotel dan penginapan dapat memberikan pendapatan yang cukup
besar baik dari pendapatan hotel itu sendiri maupun pajak dari pelayanan. Sedangkan dari segi kontra
yang ditimbulkan, keberedaan persewaan hunian jangka pendek terutama yang terletak di depan
permukiman warga biasa dapat menimbulkan sebuah konflik sosial. Berdasarkan penelitan, para
warga asli di permukiman mengeluhkan keberadaan para pendatang yang menginap di hunian sewaan
seringkali menimbulkan keramaian, membuat wilayahnya semakin padat, dan juga membuat
hubungan antar warga di wilayah permukiman tersebut menjadi renggang.
Pada dasarnya, dperlukan sebuah peraturean untuk menjembatani antara keuntungan dan
kerugian dari huniaan sewaan. Peraturan-peraturan tersebut dapat berupa pembatasan orang yang
dapat menggunakna pelayanan hunian sewa, pembatasan jumlah dari hunian sewa, bahkan ada
wilayah yang melarang keberadaan hunian sewa itu sendiri. Pemerintah dituntut dapat memilih
dinatara pilihan tersebut manakah yang paling baik jika diterapkan di wilayahnya sesuai kondisi dan
situasi di lokasi masing-masing.
 Affan Safana Nuha
21040117130100
Kelas C

RESUME AIRBNB IN TOURISTIC CITIES: COMPARING SPATIAL PATTERNS OF HOTELS AND PEER-TO-
PEER ACCOMMODATIONS

Pada awalnya, keberadaan platform P2P belum menjadi perhatian berbagai pihak, terutama
kaitannya dengan akomodasi dan kemungkinan dampaknya terhadap sebuah kota. Hal ini kemudian
disiasati dengan kontribusi pada lokasi akomodasi Airbnb yang ditawarkan di kota yang berkaitan
dengan lokasi hotel dan atraksi yang paling sering dikunjungi oleh para wisatawan.
Hasil menunjukkan bahwa akomodasi dari Airbnb yang ditawakan di wilayah penelitian, yaitu
barcelona memiliki pola pusat-pinggiran. Hasil autokorelasi spasial menunjukan bahwa distribusi
spasial dari akomodasi Airbnb memiliki autokorelasi spasial yang jauh lebih positif dibandingkan
dengna hotel. Dibandingkan dengan hotel yang memiliki pola yang lebih kompleks, Airbnb cenderung
memiliki pola yang lebih sederhana dan teratur.
Analisis autokorelasi spasial bivariate menunjukan asosiasi spasial tertutup antara airbnb
dengan hotel. Analisis autokorelasi spasial bivariate antara akomodasi dengan tempat foto wisatawan
menunjukkan bahwa asosiasi spasial tertutup antara keda variabel yaitu akomodasi dan tempat yang
dikunjungi. Hubungan antara tempat akomodasi dan populasi penduduk menunjukkan area
permukiman baru ditambahkan ke dalam area bertekanan tinggi dari turis bersamaan dengan axis
utama turis di suatu kota.
Airbnb merubah model akomodasi turis dengan cara dimana, saat ini membuat konflik di kota
dengan pariwisata masal. Barcelona berusaha mengendalikan ekspansi persewaan seperti ini melalu
inspeksi untuk meyakinkan bahwa apartemen tidak bekerja secara ilegal dan pajak terbayarkan.