Anda di halaman 1dari 11

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR RSIA HARAPAN MULIA


NOMOR: 04.01/PER/DIR-RSUD/VIII/2018
TENTANG
PANDUAN SKRINING PASIEN

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Rumah sakit seharusnya mempertimbangkan bahwa pelayanan di rumah sakit
merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para
profesional dibidang pelayanan kesehatan dan tingkat pelayanan yang akan
membangun suatu kontinuitas pelayanan.

Maksud dan tujuannya adalah menyelaraskan kebutuhan pasien dibidang pelayanan


kesehatan dengan pelayanan yang tersedia di rumah sakit, mengkoordinasikan
pelayanan, kemudian merencanakan pemulangan dan tindakan selanjutnya. Hasilnya
adalah meningkatkan mutu pelayanan pasien dan efisiensi penggunaan sumber daya
yang tersedia di rumah sakit. Informasi diperlukan untuk membuat keputusan yang
benar tentang kebutuhan pasien yang mana yang dapat dilayani rumah sakit,
pemberian pelayanan yang efisien kepada pasien, dan transfer dan pemulangan
pasien yang tepat ke rumah atau ke palayanan lain.

Menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya rumah sakit
tergantung pada keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dan kondisinya
lewat skrining pada kontak pertama. Skrining pada unit emergency dilaksanakan
melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan fisik atau hasil
dari pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imajing
sebelumnya.

Skrining dapat terjadi disumber rujukan, pada saat pasien ditransportasi emergensi
atau apabila pasien tiba di rumah sakit. Hal ini sangat penting bahwa keputusan
untuk mengobati, mengirim atau merujuk hanya dibuat setelah ada hasil skrining dan
evaluasi. Hanya rumah sakit yang mempunyai kemampuan menyediakan pelayanan

1
yang dibutuhkan dan konsisten dengan misinya dapat dipertimbangkan untuk
menerima pasien rawat inap atau pasien rawat jalan dan rujukan kepelayanan
kesehatan lainnya yang memiliki fasilitas yang memadai sesuai kebutuhan pasien.

B. TUJUAN
Adapun tujuan skrining adalah sebagai berikut :
1. Agar pasien mendapat pelayanan yang tepat sesuai dengan kebutuhannya
2. Agar pasien tahu tentang kondisinya saat ini
3. Agar dokter dapat mengambil keputusan segera sehubungan dengan kondisi
pasien

C. DEFINISI
Rumah sakit seyogyanya mempertimbangkan bahwa pelayanan di rumah sakit
merupakan bagian dari suatu sistem pelayanan yang terintegrasi dengan para
profesional dibidang pelayanan kesehatan dan tingkat pelayanan yang akan
membangun suatu kontinuitas pelayanan. Maksud dan tujuannya adalah
menyelaraskan kebutuhan pasien dibidang pelayanan kesehatan dengan pelayanan
yang tersedia di rumah sakit, mengkoordinasikan pelayanan, kemudian
merencanakan tindakan selanjutnya.

Pasien diterima sebagai pasien rawat inap atau didaftar untuk pelayanan rawat jalan
berdasarkan pada kebutuhan pelayanan kesehatan mereka yang telah di identifikasi
dan pada misi serta sumber daya rumah sakit yang ada. Skrining atau penapisan
bertujuan untuk menyesuaikan kebutuhan pasien dengan misi dan sumber daya
rumah sakit tergantung pada keterangan yang didapat tentang kebutuhan pasien dan
kondisinya lewat skrining pada kontak pertama.

Skrining dilaksanakan melalui kriteria triase, evaluasi visual atau pengamatan,


pemeriksaan fisik atau hasil dari pemeriksaan fisik, psikologik, laboratorium klinik
atau diagnostik imajing sebelumnya.Skrining dapat terjadi disumber rujukan, pada
saat pasien ditransportasi emergensi atau apabila pasien tiba di rumah sakit. Hal ini
sangat penting bahwa keputusan untuk mengobati, mengirim atau merujuk hanya
dibuat setelah ada hasil skrining dan evaluasi. Hanya rumah sakit yang mempunyai

2
kemampuan menyediakan pelayanan yang dibutuhkan dan konsisten dengan misinya
dapat dipertimbangkan untuk menerima pasien rawat inap atau pasien rawat jalan.

Hal – hal penting terkait dengan proses skrining :


1. Skrinning dilakukan pada kontak pertama didalam atau di luar rumah sakit.
2. Pasien hanya diterima apabila rumah sakit dapat menyediakan pelayanan yang
dibutuhkan pasien rawat inap dan rawat jalan dengan tepat.
3. Bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang untuk melengkapi hasil tes
diagnosis berkenaan dengan tanggung jawab untuk menetapkan apakah pasien
diterima, dipindahkan atau di rujuk.
4. Pasien tidak dirawat, dipindahkan atau dirujuk sebelum hasil tes yang
dibutuhkan didapatkan sebagai dasar pengambilan keputusan.
5. Skrining harus dilakukan dengan menggunakan test diagnostic yang standar
sesuai dengan ketentuan skrining baik visual dan medis.

3
BAB II
RUANG LINGKUP

Skrinning dilakukan dari saat pasien keluar kendaraan atau pintu masuk Rumah Sakit
sampai pasien mendapat pelayanan kesehatan dari instalasi yang dibutuhkan pasien.2
jenis skrining yang dilakukan :
1. Skrinning visual
2. Skrinning medis
Skrinning ini melibatkan petugas non medis maupun medis, yang dimulai dari
kedatangan,hingga pasien mendapat pelayanan di Instalasi Rawat jalan atau Instalasi
Gawat Darurat (IGD). Sebagian pasien tidak mengetahuitujuan pasien berobat, mereka
hanya berpikir bahwa pasien dibawa ke rumah sakit dengan maksud mendapat
pertolongan. Sebagai masyarakat rumah sakit, sudah menjadi kewajiban memberitahu dan
mengarahkan pasien sesuai dengan kebutuhan pasien.

Dalam proses skrining kebutuhan pelayanan pasien dipenuhi dengan pendekatan


preventif, paliatif, kuratif, dan rehabilitatif. Preventif ( pencegahan ) adalah mencegah
jangan sampai terkena penyakit atau menjaga orang yang sehat agar tetap sehat, contoh :
cuci tangan sebelum makan dan sesudah buang air besar untuk mencegah terjadinya
penyakit diare.

Perbedaan lain yang cukup mencolok adalah kesehatan masyarakat mengambil obyek
sasaran kesehatannya, yaitu :masyarakat atau komunitas ( skalamakro ) sedangkan
kedokteran menangani individu ( skalamikro ). Kuratif ( pengobatan ) digunakan untuk
orang-orang sakit atau dengan kata lain yang lebih mudahny akuratif adalah nama lain
dari proses menyembuhkan seseorang dari keadaan sakit secara fisik dan psikis.
Sedangkan rehabilitative ( pemulihan ) adalah proses menjaga agar seseorang yang sudah
sembuh ( belum 100% sembuh ) kembali bugar seperti semula, misalnya untuk balita
sakit pneumonia membutuhkan asupan gizi yang adekuat terutama protein untuk proses
penyembuhan serta pemulihan dari penyakitnya. Perawatan paliatif adalah perawatan
inter disiplin yang berfokus pada pasien penyakit serius atau mengancam jiwa dengan
tujuan mengurangi beban penyakit, meringankan penderitaan dan mempertahankan
kualitas hidup dari saat setelah diagnosis.

4
BAB III
KEBIJAKAN

A. KEBIJAKAN UMUM
Semua pasien yang datang berobat dilakukan skrining terlebih dahulu untuk
menentukan pelayanan yang dibutuhkan : preventif, paliatif, kuratif dan rehabilitatif
dan menetapkan pelayanan yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan pasien dan
kemampuan Rumah Sakit.

B. KEBIJAKAN KHUSUS
1. Skrining dilakukan pada kontak pertama didalam atau diluar Rumah Sakit.
2. Skrining dapat dilakukan dengan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan
laboratorium dan pemeriksaan radiologi.
3. Skrining dilakukan sesuai dengan kondisi pasien.
4. Skrining dilakukan oleh tim (dokter dan perawat) berdasarkan buku Panduan
Praktek Klinik
5. Hasil skrining dijadikan dasar untuk menentukan pemberian pelayanan kesehatan
di Rumah Sakit atau pasien dirujuk ke Rumah sakit lain.
.

5
BAB IV
TATALAKSANA

A. ALUR SKRINNING

Pasien ingin berobat ke


Pendaftara npasien
Poli Klinik/ Pemeriksaan
Rawat Jalan
penunjang
Pasien tiba di Petugas
RS RS Pasien ingin di rawat atau
pasien dengan kegawat Instalasi Gawat
daruratan Darurat

1. Pasien tiba di RumahSakit


 Pasien tiba di rumah sakit
Petugas rumah sakit menanyakan kebutuhan pasien terhadap pelayanan
kesehatan.
 Jika pasien menjawab akan berobat ke PoliKlinik, pemeriksaan laboratorium
dan atau radiologi pasien diarahkanuntuk mendaftar kependaftaran rawat
jalan
 Jika pasien mengatakan akan dirawat ( dengan atau tanpa membawa surat
pengantar atausurat rujukan ) pasien diarahkan ke IGD
 Jika petugas melihat kondisi gawat darurat seperti sesak napas, pasien
dewasa mengeluh nyeri dada, muntah – muntahatau pasien terlihat lemas dan
pasien diarahkan ke IGD
 Skrinning dilaksanakan oleh petugas rumah sakit yang terlatih.

Pendaftaran pasien Pasien panas tinggi, sesak


Rawat Jalan napas, nyeri dada IGD

6
B. BAGIAN PENDAFTARAN
1. Petugas menanyakan keluhandan kebutuhan pasien dan pelayanan poliklinik
mana yang akan dituju.
2. Jika dalam skrining ditemukan keluhan sebagai berikut :panas tinggi, sesak
nafas, nyeri dada (pada pasien dewasa), kejang maka pasien segera diarahkan
atau diantarkan ke IGD. Setelah dari skrinning bahwa pasien dapat dilayani di
poliklinik rawat jalan sesuai dengan kebutuhannya, maka pasien didaftarkan ke
PoliKlinik Dokter Spesialis yang dituju.
3. Jika dalam skrinning ditemukan pasien dengan kebutuhan preventif, paliatif dan
dengan kebutuhan spesifiklainnya maka diberikan prioritas pelayanan.
4. Skrinning dilakukan olehpetugas yang terlatih.

C. SKRINING MEDIS
Skrinning medis dilakukan oleh tenaga medis yang berkontak pertama dengan
pasien.Skrining medis juga sekaligus dimaksudkan untuk mengidentifikasi pasien-
pasien asimptomatik yang berisiko mengidap gangguan kesehatan serius.

Melalui proses skrinning diharapkan dapat mengurangi morbiditas atau mortalitas


penyakit dengan penanganan dini terhadap kasus-kasus yang ditemukan. Skrinning
medis dilakukan melalui kriteria triase, anamnesis, pemeriksaan fisik,
psikologik, laboratorium klinik atau diagnostik imaging.

Pada kasus rujukan, skrinning dapat dilakukan sebelum pasien dikirim atau sebelum
pasien tiba di IGD, bisa dilakukan via telpon maupun datang sendiri. Pasien hanya
diterima apabila rumah sakit dapat menyediakan pelayanan yang dibutuhkan pasien
rawat inap dan rawat jalan dengan tepat.Pasien yang dari luar Rumah Sakit yang
ingin dijemput oleh ambulance Rumah Sakit maka disiapkan petugas dan peralatan
medis besertaobat-obatan life saving untuk proses evakuasi dari rumah pasien ke
Rumah Sakit. Pemeriksaan penunjang yang sering dilakukan dalam melengkapi
proses Skrinning :
1. Kasus Anak
Pemeriksaan Hematologi
Darah Tepi (Haemoglobin,Hematrokrit,Lekosit,Trombosit dan HitungJenis).

7
2. KasusUmum
 Hematologi/DarahLengkap :
Hemoglobin,Hematokrit,Lekosit,Trombosit, Eritrosit, LEDdanHitungJenis.
 Gula darah sewaktu
 Kimia Klinik Standar : Ureum,Creatinin, SGOT, SGPT
 Urine Lengkap
 EKG (untuk pasien jantung, & pasien dewasa > usia 35 tahun )
 Pemeriksaan Radiologi : Foto Rontgen Thorax

3. PerawatanGeriatri
 DarahTepi (Haemoglobin, Hematrokrit,Lekosit,Trombosit dan Hitung Jenis)
 Gula darah sewaktu
 Kimia Klinik Standar : Ureum-Creatinin, SGOT dan SGPT
 Elektrolit
 EKG, Rontgen Thorax

4. PerawatanPerinatologi
 Hematologi Rutin
 Gula darah sewaktu
 CRP
 Kultur Darah
 Bilirubin Bayi (Bilirubin Total,Bilirubin Direct/Indirect)
 Radiologi :Thoraco abdomen.

5. Perawatan HCU
 Hematologi :Darah Lengkap
 Gula Darah Sewaktu
 Analisa Gas Darah
 Kimia Klinik Standar : Ureum,Creatinin,SGOT,SGPT
 Pemeriksaan EKG
 Pemeriksaan Foto Rontgen Thorax
 CRP

8
6. Perawatan Pre Operatif
a. Untuk Golongan Operasi Sedang :
 Haematologi Rutin
 BT (masa perdarahan)
 CT (masa pembekuan)
 Gula darah sewaktu
 HBs AG

b. UntukGolonganOperasiBesar :
 Hematologi Rutin
 LED
 Golongan Darah dan Rhesus
 BT (masa perdarahan)
 CT (masa pemekuan)
 Bilirubin Total/Direk/Indirek
 Ureum / Creatinin
 SGOT /SGPT
 GlukosaPuasa dan Glukosa 2 jam PP
 Urine puasa
 Protein total/Albumin/Globulin
 Urine Lengkap
 Rontgen : Foto Thorax
 EKG
 Konsul Pre Operatif : Dokter Spesialis penyakit Dalam & dokter
Spesialis Anestesi

7. Radiologi
 Pemeriksaan Rontgen Thorrax
 Pemeriksaan Laboratorium: Ureum/ Creatinin

D. SKRINING PASIEN RAWAT INAP


Preventif
Paliatif
Kuratif

9
Rehabilitatif

10
BAB V
DOKUMENTASI

Pendokumentasian skrining terutama skrining medis, perlu didokumentasikan dalam


berkas rekam medis, kertas copy-an dimasukkan dalam berkas rekam medis,baik berkas
rekam medis rawat jalan maupun berkas rekam medis inap. Tujuan pendokumentasian ini
untuk mengikuti perkembangan penyakit dan evaluasi pengobatan ataupun penanganan,
serta nantinya akan digunakan untuk bahan perencanaan pemulangan pasien.

11

Anda mungkin juga menyukai