PENDAHULUAN
Menyadari akan posisi penting siswa sebagai bagian tak terpisahkan dari generasi muda bangsa
yang menempati posisi strategis dan bentangan mata rantai sejarah perjuangan bangsa, Mata
Pelajaran Produktif harus menjadi kesatuan program yang dilaksanakan disekolah dalam rangka
mewujudkan tujuan Pendidikan Nasional yang tercantum dalam pasal 3 UU No, 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Pembelajaran Produktif sebagai bagian dari system Pendidikan Nasional diwujudkan dalam rangka
untuk :
a. Meningkatkan kemampuan Teknik siswa SMK dalam menghadapi globalisasi.
b. Mendorong sikap, jiwa dan semangat kerja.
c. Mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional dengan
memberikan bekal keterampilan dan kemampuan kepemimpinan siswa yang ditopang oleh
kesegaran jasmani, daya kreasi, patriotisme, idealisme, kepribadian, dan budi pekerti yang
luhur.
d. Sebagai jembatan siswa untuk meningkatkan kemampuan teknik dan non teknik.
Pembelajaran Produktif merupakan bagian yang tak terpisahkan dari system Pendidikan Nasional,
oleh karena itu dalam pelaksanaannya memerlukan keterlibatan semua pihak baik orang tua,
masyarakat maupun pemerintah.
Dalam pelaksanaan tugas Pembelajaran Produktif, banyak aspek yang perlu mendapat perhatian,
terutama dalam upaya mempersiapkan kader penerus perjuangan bangsa yang handal dan unggul
serta mampu bersaing dalam berbagai persaingan hidup yang semakin ketat. Salah satu aspek
yang perlu didahulukan dalam kegiatan Pembinaan Kesiswaan yang jelas, sehingga dengan
1
adanya program kerja pembinaan kesiswaan di SMK Negeri 1 Babelan Bekasi akan terarah dan
tepat pada sasaran sesuai denga yang diharapkan.
Visi :
Unggul dalam bidang akademik, berwawasan Iptek, bernuansa Imtaq
Misi :
Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efketif dan efisien, sehingga siswa dapat
berkembang secara optimal sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Menumbuhkan semangat keunggulan dalam bernalar, inisiatif dan inofatif bagi seluruh warga
sekolah
Mendorong dan membantu siswa untuk menggali potensi dirinya, sehingga dapat ditumbuhkan
secara optimal, dalam menyerap, menguasai dan terampil dibidang iptek
Memupuk penghayatan terhadap nilai-nilai agama, budaya sehingga membuahkan perilaku
yang arif terhadap sesame dan lingkungan
Membangun semangat kebersamaan bagi seluruh warga sekolah dalam upaya mewujudkan
tujuan sekolah
Maksud Pembelajaran Produktif adalah mengusahakan agar para siswa dapat tumbuh dan
berkembang sebagai manusia seutuhnya sesuai denga tujuan Pendidikan Nasional berdasarkan
kurikulum yang diterapan dan mendapatkan prestasi akademik maupun non akademik sehingga
dapat menjadi manusia yang penuh disiplin segala tindakan dengan perilaku tabiat ihsan serta
memiliki skill yang mumpuni.
Tujuan Pembelajaran Produktif adalah meningkatkan peran serta dan inisiatif para siswa untuk
menjaga dan membina sekolah sebagai wiyata mandala sehingga terhindar dari usaha pengaruh
yang bertentangan dengan kebudayaan nasional, menumbuhkan daya tangkal pada diri siswa
terhadap pengaruh negative yang dating dari luar lingkungan sekolah, memantapkan kegiatan
kokurikuler dan ekstrakulikuler dalam menunjang pencapaian kurikulum, meningkatkan apresiasi
dan penghayatan seni, menumbuhkan sikap berbangsa dan bernegara, meneruskan dan
mengembangkan jiwa semangat dan nilai-nilai perjuangan serta meningkatkan kesegaran jasmani
2
dan rekreasi. Membekali siswa untuk lebih memahami berorganisasi, sehingga siswa mempunyai
life skill yang dibutuhkan dalam bermasyarakat.
A. Sasaran
Sasaran Pembinaan Kesiswaan adalah seluruh siswa SMK Negeri 1 Babelan mulai dari kelas X, XI,
XII. Program Studi Keahlian Teknik Otomotif
3
BAB II
MATERI DAN HASIL YANG DIHARAPKAN
KURIKULUM PRODUKTIF
DASAR KOMPETENSI KEJURUAN DAN KOMPETENSI KEJURUAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
1. Memahami dasar-dasar mesin 1.1 Menjelaskan dasar ilmu statika dan tegangan
1.2 Menerangkan komponen/elemen mesin
1.3 Menerangkan material dan kemampuan proses.
4
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
5
B. KOMPETENSI KEJURUAN
1. Teknik Kendaraan Ringan (020)
6
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
7. Memperbaiki unit kopling dan 7.1 Memelihara/servis unit kopling dan komponen-
komponen-komponen sistem komponen sistem pengoperasian
pengoperasian 7.2 Memperbaiki sistem kopling dan komponennya
7.3 Mengoverhaul sistem kopling dan komponennya.
9. Memelihara unit final 9.1 Mengidentifikasi unit final drive; penggerak roda
drive/gardan depan, belakang dan Four Wheel drive
9.2 Memelihara unit final drive penggerak roda
depan
9.3 Memelihara unit final drive penggerak roda
belakang
9.4 Memelihara unit final drive penggerak empat
roda.
13. Memperbaiki sistem kemudi 13.1 Mengidentifikasi berbagai jenis sistem kemudi
13.2 Memeriksa kondisi sistem/komponen kemudi
13.3 Memperbaiki berbagai jenis sistem kemudi.
7
STANDAR KOMPETENSI KOMPETENSI DASAR
14. Memperbaiki sistem suspensi 14.1 Memeriksa sistem suspensi dan komponen-
komponenya
14.2 Merawat sistem suspensi dan komponen-
komponennya
14.3 Memperbaiki sistem suspensi dan komponen-
komponennya.
15. Memelihara baterai 15.1 Menguji baterai
15.2 Memperbaiki baterai
15.3 Merawat baterai
15.4 Menjumper baterai.
16. Memperbaiki kerusakan ringan 16.1 Mengidentifikasi kesalahan sistem/komponen
pada rangkaian/ sistem kelistrikan dan pengaman
kelistrikan, pengaman dan 16.2 Memasang sistem pengaman kelistrikan
kelengkapan tambahan
16.3 Memperbaiki sistem pengaman kelistrikan dan
komponennya
16.4 Memasang sistem penerangan dan wiring
kelistrikan
16.5 Menguji sistem kelistrikan dan penerangan
16.6 Memperbaiki wiring kelistrikan dan penerangan
16.7 Memasang perlengkapan kelistrikan tambahan.
17. Memperbaiki sistem pengapian 17.1 Mengidentifikasi sistem pengapian dan
komponennya
17.2 Memperbaiki sistem pengapian dan
komponennya.
18. Memperbaiki sistim starter dan 18.1 Mengidentifikasi sistem starter
pengisian 18.2 Mengidentifikasi sistem pengisian
18.3 Memperbaiki sistem starter dan komponen-
komponennya
18.4 Memperbaiki sistem pengisian dan komponen-
komponennya.
19. Memelihara/servis sistem AC 19.1 Mengidentifikasi sistem AC dan komponennya
(Air Conditioner) 19.2 Melakukan servis sistem AC dan
komponennya.
8
BAB III
HAMBATAN DAN LANGKAH PENANGGULANGAN
HAMBATAN
Setelah mempelajari dan memahami latar belakang, tujuan sasaran, materi dan hasil yang
diharapkan yang telah diuraikan sebelumnya memberikan petunjuk, betapa luas dan komplek
program pembinaan kesiswaan sebagai salah satu program dalam rangka mendukung
keberhasilan kurikuler.
Oleh sebab itu dalam pelaksanaannya banyak masalah yang dihadapinya, sehingga program
kegiatan pembinaan kesiswaan yang dilakukan baik disekolah maupun diluar sekolah, dijumpai
beberapa permasalahan, antara lain, sumber daya manusia, sarana dan dana, kurangnya
kepedulian orang tua siswa dan masyarakat.
1. Sumber Daya Manusia
Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor penentu karena manusia berperan
ganda, sebab bukan hanya sebagai pemikir, perencana, pelaksana tetapi juga berperan
sebagai pengendali dan pengembang program-program produktif. Tetapi sampai saat ini
sumber daya manusia yang ada belum sepenuhnya bekerja secara optimal.
2. Tingkat Kepedulaian Orang Tua
Partisipasi orang tua siswa dan masyarakat yang positif dalam mendukung program kegiatan
Belajar merupakan pencerminan terwujudnya prinsip bahwa pendidikan adalah tanggung
jawab bersama, antara orang tua, masyarakat dan pemerintah.
Berdasarkan hal-hal tersebut diatas sebagai akibat belum atau tidak adanya keseimbangan
antara sumber daya manusia, sarana dan dana, serta kepedulian orang tua dan masyarakat
dapat menimbulkan berbagai gejala yang terjadi dalam masyarakat, antara lain :
a. Ada diantara para siswa pada satu sisi mereka berhasil menjadi anak yang cerdas, tetapi
perilakunya tidak mencerminkan nilai-nilai yang seharusnya dijunjung tinggi
b. Banyak perilaku menympang dari sekelompok siswa yang terjadi diluar sekolah. Setelah
selesai jam pelajaran sekolah, waktu antara sesudah jam pelajaran sekolah sampai
petang, sebenarnya dapat diisi dengan kegiatan program ekstrakulikuler. Tetapi hal ini
tidak dapat dilaksanakan karena berbagai keterbatasan sarana dan situasi.
c. Demikian pula dilingkungan rumah tangga, jam-jam itu diisi dan diarahkan untuk kegiatan
positif. Akibat jam-jam terulang tersebut mudah sekali terisi dengan bentuk-bentuk
kegiatan/perbuatan yang negatif. Timbulah macam-macam perilaku menyimpang siswa,
seperti perkelahian, narkoba, miras, sikap acuh tak acuh, hilangnya idola, apatis, dan
sebagainya.
9
A. LANGKAH PENANGGULANGAN
Apabila sampai saat ini dijumpai perilaku menympang diantara siswa, tentu saja faktor
penyebabnya tidak semata-mata dibebankan pada belum atau tidak dilaksanakannya program
kegiatan pembinaan kesiswaan dengan sebaik-baiknya, melainkan ada beberapa faktor penyebab
yang saling berkaitan, yaitu peranan orang tua siswa dan situasi masyarakat itu sendiri.
Sehubungan dengan hal itu langkah-langkah dan usaha untuk menanggulangi hambatan-
hambatan tersebut seharusnya melibatkan pula partisipasi orang tua dan masyarakat.
Dalam pendayagunaan sumber daya yang ada, kemampuan Kepala Sekolah diharapkan berperan
sebagai tenaga penggerak. Sedangkan para pembina perlu dilatih dengan keterampilan yang
diperlukan dalam pelaksanaannya program pembinaan siswa.
10
BAB IV
PENUTUP
Program kerja Ketua program keahlian teknik otomotif sebagai salah satu jalur pendukung,
pencapaian tujuan Pendidikan Nasional, setelah secara menyeluruh, yang meliputi latar belakang,
tujuan dan sasaran materi pembinaan, hasil yang diharapkan, rencana anggaran dan berbagai
permasalahan serta langkah-langkah yang perlu diambil dapat disimpulkan kedalam pokok-pokok
pikiran sebagai berikut :
1. Pembinaan pembelajaran produktif merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem
Pendidikan Nasional. Oleh karena itu dalam pelaksanaanya memerlukan keterlibatan semua pihak
baik orang tua, masyarakat, maupun pemerintah.
2. Hasil yang diharapkan dari program Pembinaan pembelajaran produktif berhasil mencapai tujuan
pendidikan ialah manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia cerdas, yang mendukung
kompetensi, Skill, keteknikan, disiplin serta memiliki kecermatan dalam menghadapi kesulitan.
11