2A Kebidanan
Oleh Kelompok 8:
Alhamdulillah puji syukur kami haturkan kepada Allah swt yang telah
“Dokumentasi Kebidanan”
Tak lupa pula kami haturkan sholawat serta salam kepada baginda Nabi
besar kita Muhammad yang telah membawa ajaran islam kepada umat manusia,
sehingga saat ini kita semua bisa merasakan nikmat islam dan iman.
Maka yang sangat kami harapkan dari makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembacanya serta kami sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
langsung diberi masukan yang membangun, akhirul kalam syukran ala kullihal.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar........................................................................................................ ii
Daftar Isi................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................... 1
1.3 Tujuan.................................................................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian keluarga berencana........................................................................... 3
2.2 Jenis-jenis kb........................................................................................................ 3
2.3 Pengertian kesehatan reproduksi......................................................................... 9
2.4 Ruang lingkup kesehatan reproduksi................................................................. 10
2.5 Format dokumentasi asuhan kebidanan pada KB dan kesehatan reproduksi .. 11
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
sejak dalam kandungan sampai pada kematian. Oleh karena itu pelayanan
memberikan hasil yang efektif dan efisien bila dikemas dalam pelayanan yang
Berencana.
memperhatikan hak – hak dari klien dalam memilih metode kontrasepsi yang
1
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.1 Pengertian Keluarga Berencana
a. KB Secara Umum
ibu maupun bayinya dan bagi ayahnya serta keluarga dan masyarakat yang
kelahiran tersebut.
b. KB Secara Khusus
2.2 Jenis-jenis KB
1. Kondom
a. Kondom Pria
Kondom adalah sarung karet yang dipakai pada alat kemaluan pria selama
melakukan hubungan seksual.
Cara menggunakan kondom:
1) Bila seorang pria tidak disunat tarik selaput kulit kepala penis ke
belakang. Kemudian masukan ujung penis kedalam mulut kondom dan
masukan sampai ke ujung akhir penis yang keras.
2) Dengan terus memencet ujung penis, buka gulungan kondom sampai
semua kondom bisa meliputi semua permukaan penis. Bagian ujung
kondom yang agak longgar akan menampung cairan sperma. Bila ujung
penis tidak berongga, kondom bisa pecah.
3) Setelah pria ejakulasi, maka dia sebaiknya memegang ujung dan
pinggiran kondom dan mengeluarkannya dari vagina sewaktu penis
masih dalam keadaan tegang.
4) Tarik keluar kondom. Jangan sampai bocor sehingga cairan sperma
keluar.
5) Bentuk ikatan pada pangkal kondom kemudian dibuang dengan cara
dibakar atau dikubur sehingga jauh dari kemungkinan permainan ank-
anak atau binatang.
b. Kondom Wanita
Kondom wanita yang bisa pas divagina dan menutupi bibir luar bisa
dimasukan ke dalam vagina sebelum melakukan hubungan seksual.
Kondom hanya digunakan sekali pakai, karena akan mudah robek bila
3
dicuci dan digunakan kembali. Kondom wanita merupakan cara KB yang
efektif bisa melindungi dari penularan PMS dan kehamilan serta berada
dibawah kendali wanita.
Cara memakai kondom wanita:
1) Buka bungkusan kondom cari cincin dalam yang berupa cincin yang
bertutup.
2) Pencet cincin dalam tersebut dan pegang oleh jari-jari tangan.
3) Masukan cincin ke dalam lubang vagina
4) Dorong cincin sampai betul-betul masuk vagina. Sedangkan cincin luar
tetap berada diluar vagina.
5) Bila melakukan hubungan seksual masukan penis sampai masuk ke
dalam cincin luar tersebut.
6) Lepaskan segera kondom wanita setelah selesai berhubungan sebelum
kita berdiri. Plintir cincin luar kondom supaya cairan sperma masih tetap
berada di dalam kondom.
2. Pil KB
Jenis alat kontrasepsi pertama disini adalah pil KB. Pil KB bersifat
beberapa jenis pil KB, kamu harus meminumnya di jam yang sama tidak
4. Suntik KB
Suntik KB dibagi menjadi 2 tipe, ada yang menunda kehamilan
selama 1 bulan ada pula untuk 3 bulan. Jenis kontrasepsi ini hampir mirip
4
dengan pil KB, namun jika pil KB harus rutin dikonsumsi setiap hari,
sedangkan suntik rutin setiap satu bulan atau 3 bulan sekali. Kontrasepsi
ini juga termasuk dalam kategori temporer dan masih tergolong murah,
Kontra-Indikasi suntik KB
- Kehamilan
- Ca Mammae
- Ca Traktus Genitalia
- Pendarahan Abnormal Uterus
- Gangguan haid; ini yang paling sering terjadi dan paling sering
mengganggu.
a. Pola haid yang normal dapat berubah menjadi:
- Amenore
- Perdarahan ireguler
- Perdarahan bercak
- Perubahan dalam frekuensi, lama dan jumlah darah yang hilang
b. Efek pada pola haid tergantung pada lama pemakaian
Perdarahan inter-menstrual dan perdarahan bercak berkurang
dengan jalannya waktu, sedangkan kejadian amenore bertambah
besar.
c. Insidens yang tinggi dari amenore diduga berhubungan dengan atrofi
endometrium. Sedangkan sebab-sebab dari perdarahan ireguler
masih belum jelas, dan tampaknya tidak ada hubungan dengan
perubahan dalam kadar hormone atau histologi endometrium.
5
d. Bila terjadi amenore, berkurangnya darah haid sebenarnya
memberikan efek yang menguntungkan yakni berkurangnya insidens
anemia
e. Untung bahwa perdarahan yang hebat, yang dapat membahayakan
diri akseptor, jarang terjadi.
f. Berat badan yang bertambah
a. Umumnya pertambahan berat badan tidak terlalu besar, bervariasi
antara < 1kg- 5 kg pada tahun pertama
b. Penyebab pertambahan berat badan tidak jelas. Tampaknya
terjadi karena bertambahnya lemak tubuh dan bukan karena
retensi cairan tubuh
g. Sakit Kepala
Inseden sakit kepala adalah sama pada DMPA maupun NET EN
dan terjadi pada kurang dari 1-17% akseptor
h. System kardiovaskular
a. Tampaknya hampir tidak ada efek pada tekanan darah atau
system pembekuan darah maupun system fibrinolitik. Tidak
ditemukan bukti-bukti bahwa DMPA maupun NET EN menambah
resiko timbulnya bekuan darah atau gangguan sirkulasi lain.
b. Perubahan dalam metabolism lemak, terutama penurunan HDL
kolesterol, baik pada DMPA maupun NET EN dicurigai dapat
menambah besar resiko timbulnya penyakit kardiovaskuler. HDL
kolesterol rendah menyebabkan timbulnya arterosklerosis.
Sedangkan terhadap trigliserida dan kolesterol total tidak
ditemukan efek apapun dari kontrasepsi suntikan.
5. IUD
IUD adalah sebuah alat yang kecil yang dimasukan ke dalam rahim
oleh dokter atau petugas kesehatan yang terlatih atau bidan. Setelah di
rahim, IUD akan mencegah sel sperma pria untuk bertemu dengan sel
terlur wanita. IUD bisa tinggal di dalam rahim sampai 10 tahun (tergantung
pada jenis IUD) sebelum di lepas dan diganti. Sebuah IUD dapat
digunakan tanpa sepengatuhan pria (meskipun kadang-kadang pria dapat
merasakan benangnya).
Kontraindikasi:
6
b. Dalam bahaya penularan PMS.
c. Pernah menderita infeksi tuba atau rahim, atau infeksi setelah
melahirkan atau setelah keguguran.
d. Pernah hamil diluar kandungan.
e. Pernah mengalami perdarahan hebat dan rasa sakit selama datang
bulan.
f. Sangat anemik.
g. Belum pernah hamil.
3 Efek samping:
6. Sterilisasi
Terdapat beberapa cara operasi yang bisa membuat pria atau
wanita hampir tidak mungkin bisa mempunyai anak lagi. Karena hasil
operasi ini bersifat permanen, maka tindakan ini hanya tepat bagi ibu atau
bapa yang betul-betul telah yakin tidak ingin mempunyai anak lagi.
Untuk mendapatkan pelayanan tindakan operasi ini, ibu atau bapa
harus pergi ke RS yang mampu melayani operasi tersebut. Operasi ini
cukup cepat dan aman yang jarang menimbulkan efek samping.
a. Vasektomi (operasi pria)
Adalah suatu tindakan bedah yang sangat sederhana dimana
dilakukan pemotongan saluran yang membawa sperma dari buah pelir ke
penis. Buah pelirnya sendiri masih tetap utuh, tidak dipotong sama sekali.
Operasi ini dilakukan di Puskesmas, dimana petugas kesehatan telah
dilatih untuk melakukannya. Tindakan operasi ini hanya berlangsung
beberapa menit.
Operasi ini tidak mengubah kemampuan untuk melakukan hubungan
seksual ataupun untuk merasakan kenikmatan hubungan seksual. Pria
masih mampu untuk ejakulasi cairan sperma atau semen tetapi cairan
tersebut tidak mengandung benih sperma. Setelah operasi, pria tersebut
7
harus terlebih dahulu ejakulasi sampai 20 kali sebelum benih sperma
betul-betul telah bersih. Selama menunggu pakailah cara-cara kb yang
telah biasa dipakai.
b. Tubektomi (operasi wanita)
Pemutusan saluran telur wanita sedikit lebih rumit dari pada
vasektomi, tetapi tetap merupakan tindakan bedah yang aman hanya
berlangsung sekitar 30 menit.
Petugas kesehatan membuat sayatan kecil di kulit perut ibu,
kemudian memotong atau mengikat saluran yang membawa sel telur dari
indung telur kerahim. Tindakan ini tidak akan mengubah kemampuan
wanita untuk melakukan hubungan seksual ataupun menikmati hubungan
seksual. Penting: sterilisasi tidak melindungi terhadap PMS, termasuk
AIDS. Kita harus tetap memikirkan cara untuk perlindungan untuk
penyakit-penyakit tersebut.
fisik, mental dan sosial yang utuh bukan hanya bebas dari penyakit atau
sosial yang berkaitan dengan alat, fungsi serta proses reproduksi yang
WHO: keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh, dan hanya
tidak adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan
8
dengan sistem reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya. Oleh
sering.
termasuk PMS-HIV/AIDS
9
kesehatan reproduksi oleh Departemen Kesehatan RI dilaksanakan
b. Keluarga berencana
termasuk HIV/AIDS.
(Widyastuti dkk,2009).
Reproduksi.
Tanggal :
Jam :
No. Register :
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
10
B. Anamnesis
2. Keluhan utama :
4. riwayat menstruasi :
Haid pertama :
Siklus :
Banyaknya :
Dismenorea :
Lamanya :
Warna darah :
Bau :
Flour albus :
HPHT :
5. Riwayat penyakit
Jantung :
Ginjal :
Asma/TBC :
Hepatitis :
Diabetes mellitus :
Hipertensi :
Epilepsi :
Perdarahan pervaginam :
Keputihan yang lama :
Tumor :
› Payudara :
› Rahim :
› Indung telur :
Kelainan bekuan darah :
Lain-lain :
11
6. Riwayat Kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
Status perkawinan :
Lamanya :
8. Riwayat Psikologis
Status peserta KB :
Metode dan jenis KB :
Efek samping :
Komplikasi :
Kegagalan :
C. Data Objektif
Keadaan umum :
Kesadaran :
Status emosional :
Tinggi badan :
12
Berat badan :
TTV :
› Nadi :
› Pernapasan :
› Suhu :
› Tekanan darah :
Kepala :
› Warna rambut :
› Ketombe :
› Benjolan :
Wajah :
› Hiperpigmentasi :
› Pucat :
› Edema :
Mata :
› Simetris :
› Kelopak mata :
› Konjungtiva :
› Sclera :
Hidung :
› Simetris :
› Polip :
› Kebersihan :
Mulut :
› Warna bibir :
› Pecah-pecah :
› Sariawan :
› Gusi berdarah :
› Gigi :
Telinga :
› Simetris :
› Gangguan pendengaran :
Leher :
› Simetris :
› Pembesaran kelenjar tiroid :
› Pembesaran vena jugularis :
Ketiak dan [embesaran kelenjar limfe :
Dada :
› Reraksi :
› Bunyi mengi dan ronchi :
Payudara :
13
› Simetris :
› Pembesaran :
› Putting susu :
› Hiperpigmentasi aerola mamae :
› Benjolan :
› Konsistensi :
Punggung dan pinggang :
› Simetris :
› Nyeri ketuk :
Abdomen :
› Bekas luka operasi :
› Hiperpigmentasi linea :
› Strie :
› Nyeri tekan abdomen :
› Bising usus :
› Kembung :
Vulva :
› Flour albus :
› Kondiloma :
› Radang bhartolin :
› Varises :
› Pe,besaran kelenjar skene :
Vagina :
› Pemeriksaan dalam :
o Nyeri goyang pada porsio :
o Pergerakan serviks :
o Nyeri adneksa/tumor :
o Posisi uterus :
o Ukuran rongga Rahim > 5cm :
o Tanda hegar :
Pemeriksaan inspekulo :
o Lesi/erosi porsio :
o Masih keluar darah haid :
o Warna porsio :
o Tanda radang :
o Tanda chadwick :
Anus :
› Hemorrhoid :
› Kebersihan :
ekstremitasatas dan bawah :
› oedema :
› kemerahan :
› varises :
› reflex patella :
pemeriksaan penunjang :
› hb :
14
II. DIAGNOSIS MASALAH DAN KEBUTUHAN
V. PERENCANAAN
VI. PELAKSANAAN
VII. EVALUASI
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
keadaan kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh, dan hanya tidak
adanya penyakit atau kelemahan, dalam segala hal yang berhubungan dengan
15
seks yang memuaskan dan aman, dan bahwa mereka memiliki kemampuan
DAFTAR PUSTAKA
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41252/Chapter
%2011pdf;sequence=4
https://www.acdemia.edu/7996336/LAPORAN_PENDAHULUAN_KONTRASEPSI_K
16