Makalah Mesin Bubut
Makalah Mesin Bubut
LAPORAN
METODOLOGI PENELITIAN
MESIN BUBUT
DI SUSUN OLEH :
Mesin bubut adalah mesin yang dibuat dari logam, gunanya untuk membentuk benda
kerja dengan cara menyayat, gerakan utamanya adalah berputar. Di bidang industri, keadaan
mesin bubut sangat berperan, terutama didalam industri permesinan. Misalnya dalam industri
otomotif, mesin bubut berperan dalam pembuatan komponen-komponen kendaraan, seperti mur,
baut,roda gigi, poros, tromol dan lain sebagainya.Penggunaan mesin bubut juga dapat
dihubungkan dengan mesin lainseperti mesin bor ( drilling machine ), mesin gerinda ( grinding
machine), mesinfrais ( milling machine ), mesin sekrap ( shaping machine), mesin gergaji
( sawing machine) dan mesin-mesin yang lainnya. Namun ada salah satu hal yang paling penting
dari sebuah mesin adalah perawatannya.
Tulisan ini dibuat karena masih kurangnya pemahaman masyarakat tentang mesin bubut
dan pengertian kecepatan tersebut terutama masyarakat yang tinggal diluar perkotaan atau para
pemula yang mula belajar montir, sehingga sering terjadi kesalahan dalam pemakaian dan kurang
memperhatikan aspek-aspek keselamatan kerja.
Permasalah yang akan dibahas pada karya tulis ini adalah masalah menyangkut prinsip
kerja mesin bubut, Keunggulan dan kelemahan mesin bubut, serta pemeliharaan mesin bubut.
Berdasarkan latar belakang dan permasalahan diatas, maka perumusan masalah dalam
pembuatan perencanaan perawatan ini adalah :
a.Apa itu mesin bubut ?
b.Apa fungsi utama komponen mesin bubut ?
c.Apa sajakah sumber yang terkait dengan pekerjaan perawatan mesin bubut
Adapun tujuan dari penulisan karya tulis ini adalah sebagai salah satutugas mata kuliah
metodologi penelitian Fakultas Teknologi industri Jurusan Teknik Mesin Universitas
Gunadarma dan untuk mempelajari proses pengerjaan logam melalui pemotongan dan
mengetahui prinsip kerja mesin bubut serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari .
1.4 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah studi literature yang
berkaitan dengan permasalahan yang sedang dibahas. Sumber dari data kepustakaan diperoleh
dari buku-buku dan internet yang berhubungan dengan mesin bubut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 PENGERTIAN MESIN BUBUT
Proses bubut merupakan proses pengerjaan material dimana benda kerja dan alat
pahat bergerak mendatar(searah meja/bed mesin),melintang atau membentuk sudut secara
perlahan dan teratur baik secara otomatis atau pun manual. Pada proses pembubutan
berlangsung, benda kerja berputar dan pahat disentuhkan pada benda kerja sehingga terjadi
penyayatan. Penyayatan dapat dilakukan kearah kiri atau kanan,sehingga menghasilkan
benda kerja yang berbentuk silinder. Jika penyayatan dilakukan melintang maka akan
menghasilkan bentuk alur, pemotongan atau permukaan yang disebut facing (membubut
muka).
Selain dapat dilakukan kearah samping dan kearah melintang, penyayatan dapat juga
diarahkan miring dengan cara memutarkan eretan atas sehingga menghasilkan benda kerja
yang berbentuk konis/tirus. Penyayatan yang beralur dengan kecepatan dan putaran tertentu
dapat menghasilkan alur yang teratur seperti membubut ulir. Penyayatan dapat dilakukan dari
luar maupun dari dalam. Penyayatan yang dilakukan dari luar disebut membubut luar(outside
turning), sedangkan penyayatan yang dilakukan dibagian dalam atau pada lubang disebut
membubut dalam(inside turning). Bubut dalam berupa rongga, ulir dalam, lubang tembus,
atau lubang tidak tembus.
Poros spindel akan memutar benda kerja melalui piringan pembawa sehingga
memutar roda gigi pada poros spindel. Melalui roda gigi penghubung, putaran akan
disampaikan ke roda gigi poros ulir. Oleh klem berulir, putaran poros ulir tersebut diubah
menjadi gerak translasi pada eretan yang membawa pahat. Akibatnya pada benda kerja akan
terjadi sayatan yang berbentuk ulir.
Sedangkan gerakan-gerakan utama pada mesin bubut yaitu:
a.
2
Gerakan berputar, yaitu bentuk gerakan rotasi dari benda kerja yang digerakanpada pahat dan
dinamakan gerak potong.
b. Gerakan memanjang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotonganna sejajar dengan
sumbu kerja. Gerakan ini disebut juga dengan gerakan pemakanan.
c. Gerakan melintang, yaitu bentuk gerakan apabila arah pemotongan tegak lurus terhadap
sumbu kerja. Gerakan ini disebut dengan gerakan melintang atau pemotongan permukaan.
Gambar 2.2
b. Geram Continous
c. Geram Continous dengan built up edge (BUE)
Mesin bubut termasuk mesin perkakas dengan gerak utama berputar. Ditinjau
dari daya penggerak dan ukurannya, mesin bubut dikelompokkan menjadi:
Mesin bubut ringan adalah mesin bubut dengan daya dan ukuran serta bobot yang ringan.
Mesin ini biasanya diletakkan diatas meja atau bangku, sehingga disebut mesin bubut lantai.
Mesin bubut sedang adalah mesin bubut yang mempunyai daya dan kapasitas serta
ukuran sedang. Mesin ini digunakan untuk memperbaiki peralatan-peralatan teknik yang
mempunyai ukuran yang sedang. Mesin bubut sedang terdiri atas mesin bubut Bantu dan
mesin bubut lantai. Pada mesin bubut sedang dimungkinkan untuk membubut produk yang
mempunyai benda kerja dengan bentuk yang lebih bervariasi.
Konstruksi mesin bubut standar mempunyai ukuran lebih besar dan peralatan yang lebih
lengkap. Mesin ini digunakan untuk membuat produk atau memperbaiki peralatan-peralatan
teknik dengan tingkat kekasaran yang standar. Ditinjau dari transmisi dan daya penggerak
sumbu utamanya, terdiri atas
a. mesin bubut standar dengan transmisi roda sabuk: mesin bubut yang hubungan antara
putaran dari motor penggerak ke sumbu utamanya menggunakan sabuk(belt).
b. Mesin bubut standar dengan transmisi roda rantai: mesin bubut standar yang hubungan
puatran motor penggerak ke poros utamanya menggunakan transmisi rantai dan roda rantai.
c. Mesin bubut standar dengan transmisi roda gigi: mesin bubut standar yang hubungan putaran
dari motor penggerak kesumbu utamanya diatur dengan roda gigi yang terpasang pada roda
gigi transmisi.
Mesin bubut beralas panjang biasa digunakan untuk mengerjakan poros-poros atau benda
kerja yang berukuran panjang. Misalnya: poros-poros kapal laut, poros-poros untuk peralatan
alat-alat pada pekerjaan tambang, dan semacamnya.
Mesin bubut carrousel adalah mesin bubut yang sumbu utamanya vertikal dan cekam
berbentuk meja putar. Benda kerja diletakkan diatas meja putar dan pahat dapat digerakan
kearah vertikal maupun kearah melintang.
Sedangkan untuk mesin bubut carrousel yang berukuran kecil dapat membubut benda
kerja yang mempunyai ukuran antara 300 mm sampai dengan 400mm.
Mesin bubut poros engkol adalah mesin bubut yang digunakan untuk memperbaiki atau
membuat benda kerja yang eksentrik, misalnya: poros eksentrik atau poros engkol.
2. Kepala tetap: mempunyai sumbu utama dengan gerak utama berputar. Sumbu
utama merupakan poros transmisi dengan pully bertingkat atau roda gigi
bertingkat, sehingga pada kepala tetap mesin bubut terdapat lemari roda gigi
dengan handle-handle pengatur putaran sumbu utamanya.
Pengaturan putaran dapat menggunakan pully bertingkat yang dihubungkan dengan motor
penggerak dan roda gigi bertingkat yang berada pada lemari roda gigi.
Gambar3
Kepalatetap
Adalah bagian mesin bubut yang berfungsi untuk mendapatkan senter kepala lepas, bor,
senter bor, tap atau reamer. Untuk membubut benda kerja yang panjang, biasanya benda kerja
ini dipasang diantara dua senter kepala lepas dan kepala tetap. Kepala lepas juga berfungsi
agar benda kerja tetap berputar pada sumbunya.
Gambar4
Kepalalepas
5. Penyangga
Penyangga digunakan pada saat membubut batang ulir yang panjang,dapat juga berfungsi
sebagai penahan gaya sentrifugal akibat putaran tinggi.
a. penyangga tetap: Penyangga ini dikunci pada bed mesin agar benda kerja dapat berputar
tetap pada sumbunya.
Gambar5
Penyanggatetap
b. Penyangga jalan: dipasang pada eretan yang dikunci dengan baut. Fungsinya untuk menahan
atau menyangga benda kerja dari lengkungan akibat gaya tekan dari pahat saat pemotongan
atau penyayatan berlangsung.
Gambar6
Penyanggaberjalan
6. Batang transportur dan batang pengantar
Batang transportur dan batang pengantar berfungsi untuk menggerakkan eretan secara
otomatis kekiri atau kekanan saat operasi pembubutan berlangsung.batang transportur tidak
berulir tetapi mempunyai alur pasak yang berfungsi untuk memutarkan roda gigi yang berada
pada eretan sehingga dapat bergerak kekiri atau kekanan dengan teratur. Putaran pada poros
transportur ini dapat diatur sesuai dengan posisi putaran pada lemari roda gigi yang tersedia
sehingga kecepatan sayatnya dapat diatur.
7. Penjepit Pahat
Penjepit pahat yaitu rumah pahat yang dipasang diatas eretan. Penjepit pahat
berfungsi sebagai penjepit pahat bubut agar posisi mata pahat benda tetap kuat sejajar dengan
sumbu benda kerja.
Penjepit pahat ada yang mempunyai tempat pahat lebih dari satu sehingga untuk
pembubutan tertentu dapat dipasang beberapa macam pahat sekaligus pada penjepit pahat dan
digunakan sesuai dengan urutan operasi pembubutannya.
Gambar7
Penjepitpahat
3.2 Pahat Bubut
Pahat bubut adalah penyayat yang digunakan pada mesin bubut. benda kerja bergerak
berputar, disayat dengan pahat yang dapat digerakkan kekiri, kekanan,atau kedepan sesuai
dengan gerakkan penyayatan yang diperlukan.
Untuk memegang benda kerja yang akan dikerjakan dalam mesin bubut diperlukan
alat pencekam yang kokoh. Alat ini dipasang pada spindle utama dengan beberapa metode,
antara laindengan spindle bentuk berulir, dengan pasak melintang, dengan pasangan mur dan
baut.
Macam-macam chuck:
Three jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau bidang persegi kelipatan
tiga yang simetri.
Four jaw chuck: Untuk mencekam benda kerja yang silindris atau bidang bersegi kelipatan
empat yang simetri.
Menurut gerakan rahang dari chuck maka dibedakan yaitu:
Universal chuck, dimana rahang-rahang dari chuck dapat bergerak maju/mundur secara
bersamaan.
Independet chuck, dimana rahang-rahang dari chuck bergerak maju / mundur secara sendiri-
sendiri. Keuntungannya yaitu bias mencekam benda kerja yang mempunyai bentuk tidak
teratur,eksentrik dan lebih kuat.
Cutting speed atau kecepatan potong adalah kecepatan potong pada putaran utama.
Bila benda kerja berputar satu kali, panjang yang dilalui oleh pahat sama dengan keliling
benda kerja.
Kecepatan potong tidak dapat dipilih sembarangan. Bila kecepatan potong rendah
akan memakan waktu dalam dalam mengerjakannya. Bila kecepatan terlalu tinggi pahat akan
kehilangan kekerasan (karena panas),cepat rusak atau tumpul. Oleh sebab itu kecepatan
potong harus ditentukan sesuai dengan tabel.
2. Rumus
Kecepatan potong ialah panjang potongan dalam m/min (meter per menit), maka
rumusnya adalah :
V= π .d .n (m/min)
1000
Tm =
Dimana:
L = panjang total yang akan dibubut
I = jumlah pemotongan
n = rpm
s = Total Feed (mm/put.)
Untuk membuat tirus luar maupun dalam caranya sama yaitu dengan
menggunakan cara-cara sebagai berikut :
Menggunakan eretan atas, untuk tirus luar dan dalam dengan sudut yang besar, tidak dapat
dilakukan dengan otomatis, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana :
D = diameter besar
d = diameter kecil
p = panjang tirus
Setelah diketahui Tg a, maka besarnya sudut x dilihat pada daftar berikut ini:
Tabel 1.1 Pembuatan sudut tirus
X Tg X Tg X Tg X Tg X Tg X Tg X Tg X Tg X Tg
1 20 11 194 21 383 31 600 41 869 51 1234 61 1804 71 2904 81 6313
2 38 12 212 22 404 32 624 42 900 52 1279 62 1880 72 3077 82 7115
3 52i 13 230 23 424 33 649 43 932 53 1327 63 1962 73 3270 83 8114
4 70 14 249 24 445 34 674 44 965 54 1378 64 2050 74 3487 84 9814
5 87 15 267 25 466 35 700 45 1000 55 1428 65 2144 75 4010 85 1143
6 105 16 286 26 487 36 726 46 1035 56 1482 66 2246 76 4331 86 1430
7 122 17 305 27 509 37 753 47 1072 57 1540 67 2355 77 4704 87 J
8 140 18 324 28 531 38 781 48 1110 58 1600 68 2475 78 5144 88 2863
908
9 158 19 344 29 554 39 809 49 7750 59 1664 69 2605 79 5144 89 5729
10 178 20 364 30 577 40 839 50 1191 60 1732 70 2747 80 5671 90
Keterangan :
Angka Tg didalam table untuk :
X no 1 - 84 dalam per 1000 (/1000)
X no 85 - 89 dalam per 100 (/100)
Menggeser kepala lepas bagian atas secara melintang, hanya untuk tirus luar dengan sudut
kecil dapat dilakukan dengan otomatis, dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
Menggunakan tapperattachment untuk tirus luar dan dalam dengan sudut kecil, dapat dilakukan
dengan otomatis untuk menghitung besarnya sudut dengan rumus seperti cara pertama.
13. Majukan eretan lintang 3 garis pada cincin pembagi, maka pahat maju untuk penyayatan.
14. Putar cincin pembagi sehingga angka 0 lagi dan eretan lintang tidak boleh bergerak.
15. Jalankan mesin.
16. Masukkan tua penghubung transporter pada waktu salah satu angka pada penunjuk ulir
bertepatan dengan angka 0.
17. Bila pahat sudah masuk pada pembebas, putarlah kembali eretan lintang sehingga pahat bebas
dari benda kerja.
18. Kembalikan eretan.
19. Hentikan mesin.
20. Periksalah jarak ulir dengan mal ulir yang sesuai dengan jumlah gangnya.
21. Kembalikan ujung pahat pada kedudukan semula dengan memutar eretan lintang sehingga
angka 0 segaris dengan angka 0 pada cincin pembagi.
22. Majukan pahat ulir untuk penambahan penyayatan sebanyak 3 garis dengan memutar eretan
atas.
23. Kembalikan cincin pembagi pada angka 0 segaris dengan angka 0.
24. Jalankan mesin.
25. Hubungkan tuas penghubung bila ujung pahat sampai pada saat angka semula berhadap
dengan angka 0.
26. Lepaskan tuas penghubung bila ujung pahat sampai pada alur pembebas sambil eretan lintang
kebelakang.
27. Kembalikan eretan lintang pada kedudukan semula dengan tangan.
28. Lakukan berulang-ulang seperti yang diterangkan dalam no. 21 s/d 27 sampai selesai.
Catatan :
Dengan memajukan pahat ulir oleh eretan lintang, maka mengurangi gesekan pahat.
Untuk penghalusan pembuatan ulir, eretan lintang kita gerakan cukup dengan menambah 1
garis dari cincin pembagi dari kedudukan semula dan eretan atas tidak dirubah kedudukannya,
sehingga penyayatan seluruh bidang dari ulir mendapat gesekan yang kecil. Lakukan hal ini 2
sampai 3 kali dengan menambah penyayatan sehingga hasil dari ulir akan bagus. Setiap
memulai pembubutan harus menggunakan lonccng (thread dial) yaitu pada saat akan
memulai pembubutan, jarum dengan angka yang telah ditentukan harus tepat bertemu,
langsung handle otomatis dijalankan, bila sampai ulir, handle dilepas.
Bentuk-bentuk pekerjaan yang dapat dilakukan dalam proses membubut dapat dilihat pada
gambar berikut:
Gambar9
Jenis-
jenispengerjaan dengan mesin bubut
1. Pembubutan Muka (Facing), yaitu proses pembubutan yang dilakukan pada tepi
penampangnya atau gerak lurus terhadap sumbu benda kerja, sehingga diperoleh permukaan
yang halus dan rata.
3. Pembubutan ulir (threading), adalah pembuatan ulir dengan menggunakan pahat ulir.
4. Pembubutan tirus (Taper), yaitu proses pembuatan benda kerja berbentukkonis. Dalam
pelaksanaan pembubutan tirus dapat dilakukan denngan tiga cara, yaitu memutar eretan atas
(perletakan majemuk), pergerseran kepala lepas (tail stock), dan menggunakan perlengkapan
tirus (tapper atachment).
5. Pembubutan drillng, yaitu pembubutan dengan menggunakan mata bor (drill), sehingga
akan diperoleh lubang pada benda kerja. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan awal dari
pekerjaan boring (bubut dalam).
6. Perluasan lubang (boring), yaitu proses pembubutan yang bertujuan untuk memperbesar
lubang. Pembubutan ini menggunakan pahat bubut dalam.
7. Knurling, yaitu proses pembubutan luar (pembubutan slindris) yang bertujuan untuk
membuat profil pada permukaan benda kerja. Pahat yang digunakan adalah pahat khusus
(kartel).
Keselamatan kerja dalam bekerja merupakan aspek penting yang harus diperhatikan
pada saat melaksanakan suatu pekerjaan. Keselamatan kerja tersebut harus menyangkut aspek
keselamatan kerja yang terkait dengan manusia (operator/pekerja), mesin, dan alat.
Sehubungan dengan sebelum kita melakukan suatu pekerjaan, harus diperhatikan instruksi-
instruksi yang terkait dengan keselamatan kerja. Instruksi-instruksi Standar Keselamatan
Kerja dalam proses pembubutan Ada beberapa instruksi standar keselamatan kerja terkait
dengan proses pembubutan, diantaranya adalah:
1. Baca dulu instruksi manual sebelum mengoperasikan mesin
3. Gunakan selalu kaca mata pelindung seriap saat bekerja dengan mesin
5. Yakinkan bahwa switch dalam keadaan OFF sebelum menghubungkan mesin dengan
sumber listrik
8. Ketika membersihkan mesin, upayakan mesin dalam keadaan mati, akan lebih baik jika
hubungan dengan sumber listrik diputus.
PENUTUP
IV. 1 Kesimpulan
1. Bubut merupakan suatu istilah yang sering didengar di dunia ketehnikan khususnya bidang
mekanik pabrikasi. Yaitu suatu proses pembentukan benda kerja dengan cara pengikisan
menggunakan alat dalam hal ini disebut pisau sehingga bisa menghasilkan benda kerja yang
diinginkan.
2. Mesin Bubut mencakup segala mesin perkakas yang memproduksi bentuk silindris..
3. Tujuan utama dibuatnya makalah ini adalah agar masyarakat dapat mengetahui cara kerja dan
operasi mesin bubut.
4. Dengan dibuatnya makalah ini, diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak yang
menggunakan dan membutuhkan.
4. 2 Saran
DAFTAR PUSTAKA