Anda di halaman 1dari 4

Pengertian Penyakit Tidak Menular (PTM)

Dalam dunia kesehatan terdapat dua macam penyakit yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Penyakit menular adalah penyakit yang dapat
ditularkan ke orang lain. Penularannya dapat melalui udara, bersentuhan, lewat alat-alat perlengkapan rumah tangga hingga ditularkan melalui hubungan seksual.

Sementara penyakit tidak menular adalah penyakit yang tidak dapat ditularkan kepada orang lain. Penyakit tidak menular biasnya terjadi karena faktor
keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat. Meskipun bersentuhan dengan si penderita Anda tidak akan tertular penyakit tersebut.

Ini Kita Bicara tentang data Penyakit Tidak Menular kita singkat (PTM)
Pada tahun 2016, sekitar 71 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular (PTM) yang membunuh 36 juta jiwa per tahun. Sekitar 80
persen kematian tersebut terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah. 73% kematian saat ini disebabkan oleh penyakit tidak menular, 35% diantaranya
karena penyakit jantung dan pembuluh darah, 12% oleh penyakit kanker, 6% oleh penyakit pernapasan kronis, 6% karena diabetes, dan 15% disebabkan oleh PTM
lainnya (data WHO, 2018).

Hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar ) tahun 2018 menunjukkan prevalensi penyakit tidak menular mengalami kenaikan jika dibandingkan dengan hasil
Riskesdas 2013, antara lain penyakit kanker, stroke, penyakit ginjal kronis, diabetes melitus, dan hipertensi.

Prevalensi kanker naik dari 1,4 persen (Riskesdas 2013) menjadi 1,8 persen di 2018

Begitu pula dengan prevalensi stroke naik dari 7 persen menjadi 10,9 persen,

sementara penyakit ginjal kronik naik dari 2 persen menjadi 3,8 persen.

Berdasarkan pemeriksaan gula darah, prevalensi diabetes melitus naik dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen;

dan hasil pengukuran tekanan darah, hipertensi naik dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen.

(Prevalensi adalah persentase kasus penyakit dari populasi yang memiliki karakteristik tertentu dalam jangka waktu tertentu)

Faktor resiko di sebut juga faktor penentu, yaitu menentukan berapa besar kemungkinan seorang yang sehat menjadi sakit. Faktor penentu kadang-kadang juga terkait dengan
peningkatan dan penurunan resiko terserang sutu penyakit.
Hasil Riskesdas juga menyebutkan bahwa perilaku merokok pada remaja meningkat yakni dari 7,2 persen (Riskesdas 2013), 8,8 persen (Sirkesnas 2016), dan kini
9,1 persen (Riskesdas 2018). Data proporsi konsumsi minuman beralkohol pun meningkat dari 3 persen menjadi 3,3 persen.

Demikian juga proporsi kurangnya aktivitas fisik naik dari 26,1 persen menjadi 33,5 persen. Hal lainnya yang juga menyumbang meningkatnya penyakit tidak
menular adalah proporsi konsumsi buah dan sayur yang kurang pada penduduk yakni sebesar 95,5 persen.

Anda mungkin juga menyukai