BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
menyebutkan “Mathematical literacy for all young people is not only the goal,
but also the fundamental priority objective of mathematics taught during basic
sebagai tujuan, tetapi juga menjadi tujuan utama matematika dasar pada
siswa masih rendah, hal tersebut diindikasikan dengan rendahnya skor hasil
survei PISA. Oleh karena itu, penelitian di bidang literasi matematika masih
rutin. Literasi matematika diperlukan baik di tempat kerja dan dalam kehidupan
sehari-hari (Ojose, 2011). Hal ini berarti bahwa siswa harus bisa memecahkan
telah mereka peroleh dari pendidikan dan pengalaman hidup (Lange, 2006).
literasi matematika mendukung dua elemen penting yang harus siswa dapatkan
konsep-konsep matematika murni dan manfaat dari seluruh yang terlibat dalam
dan menjadi penting bagi mereka untuk memiliki pengalaman yang kaya dalam
matematika. Selain itu, dapat dikatakan bahwa hampir semua siswa, motivasi
yang mereka pelajari dengan dunia luar kelas dan mata pelajaran lain. Literasi
siswa menjadi lebih matematis melek daripada yang lain, serta dengan potensi
2010).
(OECD, 2010).
belajar, pola perilaku belajar siswa, bagaimana siswa belajar, cara berpikir
siswa, cara siswa memproses informasi dan cara siswa memecahkan masalah
matematika siswa dapat dilihat dari gaya kognitifnya. Penelitian ini akan lebih
adalah siswa yang memberikan respon sangat cepat, tetapi juga melakukan
sedikit kesalahan dalam proses tersebut. Sedangkan, siswa yang memiliki gaya
benar. Sejalan dengan hal tersebut, Nasution (2010) mengatakan siswa yang
dkk (1977) mendefinisikan siswa impulsif adalah siswa yang dengan cepat
merespon suatu situasi, namun respon pertama yang diberikan sering salah.
benar.
komplek pondok pesantren yang jauh dari keramaian kota, oleh karenanya
yang tinggi untuk belajar. Dengan modal motivasi belajar tersebut, siswa dapat
MTs N Model Babakan Tegal ini meskipun berada jauh dari perkotaan,
tetapi banyak diminati oleh masyarakat. Siswa yang sekolah di MTs ini masuk
melalui jalur tes dan wawancara. Siswa kelas Full Day School atau biasa
dibandingkan dengan siswa yang berada di kelas reguler. Siswa yang masuk
pada kelas FDS dikelompokkan berdasarkan hasil tes seleksi masuk MTs, nilai
UN dan nilai rapor SD. Sedangkan, siswa kelas reguler masuk sekolah ini
hanya melalui tes seleksi masuk MTs yang diselenggarakan oleh panitia
MTs yang sangat ketat tersebut menambah keyakinan siswa yang diterima di
ini dilakukan agar siswa dapat menggunakan waktu secara efektif, karena
selain harus mempelajari pelajaran sekolah, siswa juga harus mempelajari ilmu
kelas mereka tidak bisa fokus. Hal ini akan berdampak pada kecepatan siswa
pembelajaran atau pada saat ujian. Kebiasaan mengantuk atau tidur di kelas
pada saat pembelajaran bukan lagi hal yang asing di lingkungan MTs N Model
Babakan Tegal.
dunia nyata, dan siswa mengetahui gaya kognitif yang dimiliki termasuk ke
dalam kelompok gaya kognitif reflektif atau gaya kognitif impulsif, serta
B. Fokus Penelitian
Agar penelitian ini dapat terarah, mendalam dan tidak terlalu luas
literasi matematika siswa kelas VIII MTs N Model Babakan Tegal ditinjau dari
C. Tujuan Penelitian
literasi matematika siswa kelas VIII MTs N Model Babakan Tegal ditinjau dari
1. Bagi Siswa
2. Bagi Guru
siswa.
3. Bagi Sekolah
4. Bagi Peneliti
pendidikan supaya pembelajaran lebih baik lagi. Dan dapat sebagai acuan
perkembangan siswanya.