( Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro)
Disusun Oleh :
Dinda 11180150000051
Rafli Sahrudin 11180150000088
Maria 11180150000103
SEMESTER 3C
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
JAKARTA
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Penawaran Uang dan
Kegiatan Ekonomi Negara“ Shalawat serta salam tak lupa saya panjatkan kepada
Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini akan cahaya-
cahaya pengetahuan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah memberikan bantuan berupa materi maupun pikirannya.
Masih banyak kesalahan dan cacat dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu dibutuhkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
perbaikan bagi makalah selanjutnya.Segala kekurangan yang ada pada makalah
ini hanya milik penulis dan segala kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Penulis hanya dapat berdoa, berusaha, berikhtiar dan bertawakal. Semoga kita
semua mendapatkan berkah dari Allah SWT.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
3.2 Saran.............................................................................................................. 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Di era sekarang ini peran uang sangat penting dalam kehidupan, mengapa
demikian ini disebabkan karena uang merupakan alat perantara untuk mengadakan
tukar menukar dalam perdagangan.sehingga dengan adanya alat pembayaran ini
mempermudah kita dalam melakukan transaksi.
Di abad yang lalu sebelum adanya uang masyarakat sangat sulit dalam
melakukan transaksi, hal ini karena masyarakat masih menggunakan perdagangan
barter, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan perekonomian yang melakukan
perdagangan dengan melakukan transaksi berupa barang dengan barang,
perdagangan yang sisitemnya seperti ini sangatlah sulit, karena jika kita ingin
melakukan tukar menukar maka tiap pihak yang ingin melakukan pertukaran
memiliki barang yang diingini pihak lain, sehingga hal ini membatasi pilihan
pembeli dalam memilih kebutuhannya.
Dengan adanya perekonomian uang kita dapat dengan mudah dalam
melakukan transaksi kapan dan dimana saja kita berada kita dapat melakukan
transaksi. Uang memilik beberapa fungsi yang mempermudah kita dalam
melakukan pertukaran, dan dapat menyimpan untuk keperluan yang akan datang
atau mendesak serta uang sanagat di perlukan dalam pencatatan karena segala
pekerjaan dan hasil penilaian ditentukan dalam satuan uang.
iv
v
BAB II
PEMBAHASAN
Uang memiliki tiga fungsi pokok dalam suatu perekonomian, yakni sebagai alat
pertukaran, unit hitung, serta sebagai penyimpan nilai. Ketiga fungsi inilah yang
membedakan uang dari aset-aset atau bentuk kekayaan yang lainnya.
1
Mankiw N. Gregori, Pengantar Ekonomi Edisi Kedua, Erlangga: Jakarta, 2003, hal. 147-148
1
Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh pemerintah
atau bank sentral berupa uang logam dan uang ketas, baik yang memiliki
nilai intristik maupun yang memiliki nilai nominal.
2. Uang Giral
Jenis uang ini biasanya diterbitkan oleh bank-bank umum, baik berupa surat
hutang, cek, surat deposito, ataupun rekening giro dan sebagainya. Perlu
diingat bahwa jenis uang ini bukanlah sebagai alat pembayaran yang sah,
karena penggunaanya tidak di lindungi oleh undang-undang dari pemerintah.
2
Teori keuangan ini dibedakan dalam dua bentuk yaitu : teori kuantitas dan teori
sisa tunai. Dalam uraian yang akan dibuat dapat dilihat bahwa kedua-dua teori
tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Akan tetapi pandangan pokok teori
tersebut adalah sama yaitu : perubahan dalam penawaran uang yang menimbulkan
perubahan yang sama presentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran
uang akan menaikan harga pada tingkat yang sama dan penuruanan penawaran
uang akan menurunkan harga pada tingkat yang sama. Pertambahan penawaran
uang sebanyak 5% akan menaikkan harga pada tingkat 5% juga. Apabila tidak
terdapat perubahan dalam penawaran uang harga juga tida berubah.
PERSAMAAN PERTUKARAN
MV = PT
Dengan :
M = penawaran uang
V = Laju peredaran uang
P = tingkat harga
T = jumlah barang dan jasa yang diperjual belikan dalam
perekonomian.
2 Putong Iskandar, Ekonomi Mikro dan Makro, Ghalia Indonesia: Jakarta, 2002, hal. 225
2
Jumlah barang dalam ekonomi, yaitu T, mempunyai arti berikut :
MVy = Y
Teori kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher, seorang ahli ekonomi
Amerika yang tergolong dalam golongan ahli-ahli ekonomi klasik. Pandangan
teori kuantitas didasarkan kepada dua asumsi berikut :
1. Laju peredaran uang, atau V, adalah tetap Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik
kemajuan peredaran uang tergantung kepada beberapa faktor teknikal seperti
sistem pembayaran gaji, ciri-ciri kegiatan perdagangan, efisiensi sistem
pengangkutan dan kepadatan penduduk. Faktor-faktor ini tidak mengalami
perubahan dalam jangka pendek, dan oleh karena itu cara-cara masyarakat
untuk menggunakan uang dan berbelanja tidak berubah.
2. Kesempatam kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi Oleh karena itu
jumlah barang-barang adalah tetap dan tidak dapat ditambah. Di samping itu
3
penawaran tidak akan pernah kurang dari produksi barang dan kesempatan
kerja penuh oleh karena, sesuai dengan Rumusan Say, setiap barang yang
dikeluarkan akan dibeli masyarakat (supply creates its own demand). Maka
untuk memaksimumkan untung mereka akan selalu memproduksi barang
pada tingkat kesempatan kerja penuh. Ini berarti T adalah tetap jumlahnya, ia
tidak berubah maupun berkurang.
M = kPT
3 Sadono sukirno MakroEkonomi teori pengantar edisi ketiga : Rajawali Pers,2016 hal 146
4
4. Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk
melicinkan kegiatan tukar-menukar dan transaksi dengan menggunakan
uang.
5. Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas suku
bunga.
2.5 Teori Keuangan Keynes
Teori ini menerangkan tiga hal :
1. Tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan) uang.
2. Faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga.
3. Efek peubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara.
5
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik, suku bungan ditentukan oleh penawaran
tabungan dan permintaan dana untuk investasi. Pandangan ini sangat berbeda
dengan pandangan Keynes. Dalam teori ini ditentukan oleh permintaan dalam
penawaran uang. Seperti yang telah diterangkan, dalam teori Keynes permintaan
ke atas uang ditentukan oleh kebutuhan akan uang untuk 3 tujuan berikut: tujuan
transaksi, tujuan berjaga-jaga dan tujuan spekulasi.
MEKANISME TRANSMISI
6
3. Perubahan investasi akan mengubah pengeluaran dan akhirnya pendapata
nasional.
PERANGKAP LIKUIDITAS
Dalam masa deflasi penawaran uang perlu ditambah. Langkah ini akan
menurunkan suku bungan dan penurunan ini selanjutnya akan menggalakkan
perkembangan kegiatan ekonomi sehingga tingkat kesempatan kerja menjadi lebih
tinggi dan pengangguran berkurang. Dalam masa inflasi, pengeluaran masyarakat
adalah melebihi penawaran barang-barang yang tersedia dalam perekonomian.
Oleh sebab itu pengluaran agrerat perlulah dikurangi melalui pengurangan dalam
penawaran uang dan kenaikan suku bunga. Perubahan tersebut akan menurunkan
pengeluaran agrerat sehingga terdapat keseimbangan diantara pengeluaran dalam
ekonomi dengan jumlah penawaran barang-barang.
7
Kebijakan moneter kualintatif adalah langkah-langkah bank sentral yang
bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh
bank-bank perdagangan. Dengan perkataan lain, tujuan utama kebijakan ini
bukanlah untuk mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk
mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan intitusi keuangan. 4
Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif dapat dibedakan dalam tiga jenis
tindakan, yaitu:
1. Melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasaran
modal. Langkah ini dinamakan operasi pasar terbuka.
2. Membuat perubahan keatas suku diskonto dan suku bunga yang harus dibayar
oleh bank-bank perdagangan.
3. Membuat perdagangan keatas cadangan minimum yang harus disimpan oleh
bank-bank terbuka.
Supaya operasi pasar terbuka dapat dilaksanakan dengan sukses dan memberikan
efek yang diharapkan, dua keadaan haruslah terwujud dalam perekonomian,
keadaan tersebut adalah
8
Apabila bank-bank perdangan menjual surat-surat berharga seperti kepada bank
sentral, maka langkah itu dinamakan mendiskontokan surat-surat berharga. Di
dalam memberi pinjaman, bank sentral akan menetapkan suku bunga yang harus
dibayar oleh bank-bank perdangan atas pinjaman yang diterimanya. Juga bank
sentral akan menetaokan suku diskonto dari Sertifikat Bank Indonesia atau surat-
surat berharga lainnya yang mudah tunai dan dijual kepada bank sentral. Tingkat
yang ditentukan oleh bank sentral tersebut dinamakan suku diskonto atau suku
bank (Bank Rate).
Dengan adanya kelebihan cadangan, operasi pasar terbuka dan mengubah suku
diskonto tidak mewujudkan efek yang diharapkan. Apabila kelebihan cadangan
banyak terdapat di bank-bank perdangan, di dalam mempengaruhi uang, langkah
bank sentral yang paling efektif adalah dengan mengubah tingkatkat cadangan
minimum. Kelebihan cadangan yang terdapat di bank-bank perdagangan akan
dapat dihapuskan dengan menaikkan tingkat cadangan minimum tersebut. 5
Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya dibedakan dalam dua jenis,
yaitu :
5 Danang Suryoto, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro , Mandala Manurung, hal 234
9
bank-bank perdaangan melalui kegiatan mereka meminjamkan dan
menginvesasikan uang di pasaran uang dan pasaran modal. Dalam
pengawasan ini yang di awasi adalah bentuk peminjaman dan investasi
keuangan yang dilakukan oleh bank-bank perdangan.
Beberapa contoh langkah-langkah bank sentral untuk mengendalikan
pinjaman bank-bank perdangan adalah :
1. Mengarahkan supaya bank-bank perdangan memberikan pinjaman
kepada pembeli-pembeli rumah biaya murah dengan tingkat bunga yang
rendah.
2. Menggalakkan pinjaman kepada pedang-pedagang kecil.
3. Memberikan syarat yang lebih ringan untuk pinjaman kepada pedagang
kecil dan industri rumah tanggga.
Kebijakan secara terpilih dapat pula dilakukan secara ke atas :
1. Pinjaman bank perdangan kepada para konsumen.
2. Pinjaman untuk membeli saham-saham dipasaran modal
Pembujukan Moral
10
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Uang adalah sesuatu yang umumnya diterima sebagai medium atau sarana
pertukaran. Dengan kata lain uang adalah sarana pembayaran, penyimpan nilai dan
unit perhitungan nilai. Uang dapat dikatakan sebagai seperangkat aset dalam
perekonomian yang secara teratur digunakan oleh orang-orang untuk membeli
barang dan jasa dari orang lain. Dengan demikian definisi para ekonom uang hanya
mencakup beberapa jenis aset atau kekayaan yang senantiasa diterima sebagai alat
pembayaran oleh para penjual sebagai imbalan atas berbagai barang dan jasa yang
merka berikan.
Uang memiliki tiga fungsi pokok dalam suatu perekonomian, yakni sebagai alat
pertukaran, unit hitung, serta sebagai penyimpan nilai.
Macam-macam uang digolongkan menjadi dua, yaitu uang kartal dan uang giral.
1. Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh pemerintah
atau bank sentral berupa uang logam dan uang ketas, baik yang memiliki
nilai intristik maupun yang memiliki nilai nominal.
2. Uang Giral
Jenis uang ini biasanya diterbitkan oleh bank-bank umum, baik berupa surat
hutang, cek, surat deposito, ataupun rekening giro dan sebagainya. Perlu
diingat bahwa jenis uang ini bukanlah sebagai alat pembayaran yang sah,
karena penggunaanya tidak di lindungi oleh undang-undang dari
pemerintah.
11
uang akan menaikkan harga pada tingkat sama dan penurunan penawaran uang
akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama.
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui
bank sentral guna mengatur penawaran uang dan tingkat bunga dalam tingkat
yang wajar dan aman. Kebijakan moneter dapat dibedakan kepada dua golongan:
kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitatif.
3.2 Saran
Dengan adanya teori dan konsep dari penawaran uang ini kita bukan hanya
mendapatkan teorinya saja melainkan harus di praktekkan, agar kita dapat melihat
langsung kondisi yang berada di sekitar lingkungan yang menyangkut dengan
perekonomian.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam
meningkatkan pengetahuan dan menjadi sumber referensi.
12
DAFTAR PUSTAKA
13