Anda di halaman 1dari 18

PENAWARAN UANG DAN KEGIATAN EKONOMI NEGARA

( Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Makro)

Dosen Pengampu : Dr. Iwan Purwanto, M.Pd

Disusun Oleh :

Dinda 11180150000051
Rafli Sahrudin 11180150000088
Maria 11180150000103

SEMESTER 3C
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYAULLAH

JAKARTA

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Penawaran Uang dan
Kegiatan Ekonomi Negara“ Shalawat serta salam tak lupa saya panjatkan kepada
Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
kegelapan menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini akan cahaya-
cahaya pengetahuan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada pihak yang
telah memberikan bantuan berupa materi maupun pikirannya.

Tujuannya dibuat nya makalah ini adalah untuk memenuhi tugas


kelompok mata kuliah Manajemen Bisnis pada semester 3 Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Syarif Hidayataullah Jakarta yang berjudul “Penawaran Uang
dan Kegiatan Ekonomi Neraga” semoga makalah ini bermanfaat bagi kisa
semua.

Masih banyak kesalahan dan cacat dalam penyusunan makalah ini, oleh
karena itu dibutuhkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
perbaikan bagi makalah selanjutnya.Segala kekurangan yang ada pada makalah
ini hanya milik penulis dan segala kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.
Penulis hanya dapat berdoa, berusaha, berikhtiar dan bertawakal. Semoga kita
semua mendapatkan berkah dari Allah SWT.

Depok, September 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................... Error! Bookmark not defined.

DAFTAR ISI .................................................................. Error! Bookmark not defined.

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................. iv

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. iv

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... v

1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... v

BAB II PEMBAHASAN DAN ISI ................................................................................. 1

2.1 Pengertian Uang .......................................................................................... 1

2.2 Pengertian Perusahaan ................................................................................. 1

2.3 Tujuan Perusahaan ....................................................................................... 2

2.4 Pengertian Sistem Ekonomi......................................................................... 3

2.5 Jenis-jenis Sistem Ekonomi ......................................................................... 4

2.6 Peranan Perusaan dalam Sistem Ekonomi................................................... 7

BAB III PENUTUP ......................................................................................................... 9

3.1 Kesimpulan ................................................................................................... 9

3.2 Saran.............................................................................................................. 9

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era sekarang ini peran uang sangat penting dalam kehidupan, mengapa
demikian ini disebabkan karena uang merupakan alat perantara untuk mengadakan
tukar menukar dalam perdagangan.sehingga dengan adanya alat pembayaran ini
mempermudah kita dalam melakukan transaksi.
Di abad yang lalu sebelum adanya uang masyarakat sangat sulit dalam
melakukan transaksi, hal ini karena masyarakat masih menggunakan perdagangan
barter, kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan perekonomian yang melakukan
perdagangan dengan melakukan transaksi berupa barang dengan barang,
perdagangan yang sisitemnya seperti ini sangatlah sulit, karena jika kita ingin
melakukan tukar menukar maka tiap pihak yang ingin melakukan pertukaran
memiliki barang yang diingini pihak lain, sehingga hal ini membatasi pilihan
pembeli dalam memilih kebutuhannya.
Dengan adanya perekonomian uang kita dapat dengan mudah dalam
melakukan transaksi kapan dan dimana saja kita berada kita dapat melakukan
transaksi. Uang memilik beberapa fungsi yang mempermudah kita dalam
melakukan pertukaran, dan dapat menyimpan untuk keperluan yang akan datang
atau mendesak serta uang sanagat di perlukan dalam pencatatan karena segala
pekerjaan dan hasil penilaian ditentukan dalam satuan uang.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan pengertian uang?
2. Apa saja fungsi-fungsi uang ?
3. Apa saja macam-macam uang ?

1.3 Tujuan Makalah


1. Dapat mengetahui pengertian dari uang.
2. Dapat mengetahui apa saja fungs dari uang.
3. Dapat mengetahi apa saja macam-macam uang.

iv
v
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Uang


Uang adalah sesuatu yang umumnya diterima sebagai medium atau sarana
pertukaran. Dengan kata lain uang adalah sarana pembayaran, penyimpan nilai
dan unit perhitungan nilai. Uang dapat dikatakan sebagai seperangkat aset dalam
perekonomian yang secara teratur digunakan oleh orang-orang untuk membeli
barang dan jasa dari orang lain. Dengan demikian definisi para ekonom uang
hanya mencakup beberapa jenis aset atau kekayaan yang senantiasa diterima
sebagai alat pembayaran oleh para penjual sebagai imbalan atas berbagai barang
dan jasa yang merka berikan.
2.2 Fungsi-Fungsi Uang

Uang memiliki tiga fungsi pokok dalam suatu perekonomian, yakni sebagai alat
pertukaran, unit hitung, serta sebagai penyimpan nilai. Ketiga fungsi inilah yang
membedakan uang dari aset-aset atau bentuk kekayaan yang lainnya.

1. Uang sebagai alat pertukaran


Sesuatu yang diserahkan pembeli kepada penjual jika ia hendak membeli
barang dan jasa.
2. Uang sebagai unit hitung
Bermakna bahwa uang digunakan sebagai pedoman dalam menetapkan
harga-harga dan mencatat utang.
3. Uang sebagai penyimpan nilai
Uang dapat digunakan untuk mengalihkan daya beli dari masa sekrang ke
masa mendatang. 1
2.3 Macam-macam Uang
Macam-macam uang digolongkan menjadi dua, yaitu uang kartal dan uang giral.
1. Uang Kartal

1
Mankiw N. Gregori, Pengantar Ekonomi Edisi Kedua, Erlangga: Jakarta, 2003, hal. 147-148

1
Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh pemerintah
atau bank sentral berupa uang logam dan uang ketas, baik yang memiliki
nilai intristik maupun yang memiliki nilai nominal.
2. Uang Giral
Jenis uang ini biasanya diterbitkan oleh bank-bank umum, baik berupa surat
hutang, cek, surat deposito, ataupun rekening giro dan sebagainya. Perlu
diingat bahwa jenis uang ini bukanlah sebagai alat pembayaran yang sah,
karena penggunaanya tidak di lindungi oleh undang-undang dari pemerintah.
2

2.4 Penawaran Uang dan Harga : Pandangan Klasik

Teori keuangan ini dibedakan dalam dua bentuk yaitu : teori kuantitas dan teori
sisa tunai. Dalam uraian yang akan dibuat dapat dilihat bahwa kedua-dua teori
tersebut mempunyai bentuk yang berbeda. Akan tetapi pandangan pokok teori
tersebut adalah sama yaitu : perubahan dalam penawaran uang yang menimbulkan
perubahan yang sama presentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran
uang akan menaikan harga pada tingkat yang sama dan penuruanan penawaran
uang akan menurunkan harga pada tingkat yang sama. Pertambahan penawaran
uang sebanyak 5% akan menaikkan harga pada tingkat 5% juga. Apabila tidak
terdapat perubahan dalam penawaran uang harga juga tida berubah.

PERSAMAAN PERTUKARAN

Teori kuantitas uang biasanya diterangkan dengan menggunakan persamaan


pertukaran. Persamaan tersebut dinyatakan sebagai berikut :

MV = PT

Dengan :

 M = penawaran uang
 V = Laju peredaran uang
 P = tingkat harga
 T = jumlah barang dan jasa yang diperjual belikan dalam
perekonomian.

2 Putong Iskandar, Ekonomi Mikro dan Makro, Ghalia Indonesia: Jakarta, 2002, hal. 225

2
Jumlah barang dalam ekonomi, yaitu T, mempunyai arti berikut :

i. Ia adalah nilai fiksal dan bukan nilai uang


ii. Ia meliputi barang-barang jadi maupn setengah jadi

Teori kuantitas uang ada kalanya dinyatakan dengan menggunakan persamaan


berikut:

MVy = Y

Dimana M adalah penawaran uang, V adalah laju peredaran uang yang


dibelanjakan untuk membeli barang jadi saja, dan Y adalah peredaran nasional.
Nilai Y adalah sama dengan tingkat harga dikalikan dengan jumlah barang-barang
jadi yang diperjual belikan.

TEORI KUANTITAS UANG

Perubahan penawaran yang akan menimbulkan perubahan yang sama tingkatnya


ke atas harga-harga, dan perubahan kedua variabel tersebut adalah ke arah yang
sama. Apabila penawaran uang bertambah sebanyak lima persen, maka harga-
harga bertambah sebanyak lima persen dan apabila penawaran uang berkurang
sebanyak lima persen maka harga-harga juga akan berkurang sebanyak lima
persen.

Asumsi dan Pandangan Teori Kuantitas

Teori kuantitas uang dikemukakan oleh Irving Fisher, seorang ahli ekonomi
Amerika yang tergolong dalam golongan ahli-ahli ekonomi klasik. Pandangan
teori kuantitas didasarkan kepada dua asumsi berikut :

1. Laju peredaran uang, atau V, adalah tetap Menurut ahli-ahli ekonomi Klasik
kemajuan peredaran uang tergantung kepada beberapa faktor teknikal seperti
sistem pembayaran gaji, ciri-ciri kegiatan perdagangan, efisiensi sistem
pengangkutan dan kepadatan penduduk. Faktor-faktor ini tidak mengalami
perubahan dalam jangka pendek, dan oleh karena itu cara-cara masyarakat
untuk menggunakan uang dan berbelanja tidak berubah.
2. Kesempatam kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi Oleh karena itu
jumlah barang-barang adalah tetap dan tidak dapat ditambah. Di samping itu

3
penawaran tidak akan pernah kurang dari produksi barang dan kesempatan
kerja penuh oleh karena, sesuai dengan Rumusan Say, setiap barang yang
dikeluarkan akan dibeli masyarakat (supply creates its own demand). Maka
untuk memaksimumkan untung mereka akan selalu memproduksi barang
pada tingkat kesempatan kerja penuh. Ini berarti T adalah tetap jumlahnya, ia
tidak berubah maupun berkurang.

TEORI SISA TUNAI

Beberapa tahun sebelum Irving Fisher mengembangkan teori kuantitas, seorang


ahli Inggris yaitu Alfred Marshall dari Cambridge, mengembangkan teori sisa
tunai. Teori ini juga menerangkan sifat hubungan diantara penawaran uang dan
tingkat harga. Teori sisa tunai mempunyai pandangan yang sama dengan teori
kuantitas uang. Teori ini juga berpendapat bahwa perubahan dalam penawaran
uang akan menimbulkan perubahan harga-harga yang sama tingkatnya. Teori sisa
tunai diterangkan dengan menggunakan persamaan berikut:

M = kPT

Dimana M, P, dan T mempunyai arti yang sama dalam persamaan MV = PT.


Dalam teori sisa tunai k adalah bagian dari pendapatan masyarakat yang tetap
dipagang mereka dalam bentuk tunai. 3

KRITIK-KRITIK KE ATAS TEORI KUANTITAS UANG

Golongan Keynesian melihat bahwa teori kuantitas mengandung beberapa


kelemahan dan tidak dapat memberikan penjelasan yang baik mengenai sifat-sifat
perhubungan diantara penawaran uang dan tingkat harga dan kegiatan ekonomi
negara. Kritik-kritik utama yang dikemukakan ke atas teori kuantitas anatar lain :

1. Pemisalan bahwa T adalah tetap kurang tepat.


2. Laju peredarn uang tidak selalu tetap dalam jangka pendek dan jangka
panjang.
3. Perhubungan diantara penawaran uang dan harga adalah lebih rumit dari
yang diterangakan oleh teori kuantitas.

3 Sadono sukirno MakroEkonomi teori pengantar edisi ketiga : Rajawali Pers,2016 hal 146

4
4. Teori kuantitas hanya memperhatikan fungsi uang sebagai alat untuk
melicinkan kegiatan tukar-menukar dan transaksi dengan menggunakan
uang.
5. Teori kuantitas mengabaikan efek perubahan penawaran uang ke atas suku
bunga.
2.5 Teori Keuangan Keynes
Teori ini menerangkan tiga hal :
1. Tujuan-tujuan masyarakat untuk meminta (menggunakan) uang.
2. Faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga.
3. Efek peubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara.

TUJUAN-TUJUAN MEMEGANG UANG


Dalam analisis Keynes masyarakat meminta (memegang) uang unuk tiga tujuan :
a. Permintaan uang untuk transaksi
Uang sangat penting peranannya untuk melancarkan kegiatan ekonomi
dan transaksi jual beli. Tingkat spesialisasi yang tinggi hanya mungkin
wujud apabila perukran dilakukan dengan menggunakan uang karena
dengan ini pemilik uang dapat dengan mudah menggunakannya untuk
membeli barang-barang yang mereka perukan.
b. Permintaan uang untuk berjaga-jaga
Masa depan adalah kegiatan yang tidak boleh diramalkan. Ada kalanya
keadaan masa depan semakin bertambah baik dan ada kalanya semakin
bertambah buruk. Untuk menghadapinya kita harus memiliki persediaan
uang untuk berjaga-jaga agar keadaan buruk tidak bertambah buruk.
c. Permintaan uang untuk spekulasi
Tujuan spekulasi yaitu disimpan atau digunakan untuk membeli surat-
surat berharga seperti obligasi pemerintah, saham perusahaan dan
“treasury bill”. Dalam menggunakan uang untuk tujuan spekulasi ini,
suku bunga atau deviden yang diperoleh dari memiliki surat-surat
berharga tersebut sangat penting dalam menentukan besarnya jumlah
permintaan uang.

PERMINTAAN DAN PENAWARAN UANG, DAN SUKU BUNGA

5
Menurut ahli-ahli ekonomi klasik, suku bungan ditentukan oleh penawaran
tabungan dan permintaan dana untuk investasi. Pandangan ini sangat berbeda
dengan pandangan Keynes. Dalam teori ini ditentukan oleh permintaan dalam
penawaran uang. Seperti yang telah diterangkan, dalam teori Keynes permintaan
ke atas uang ditentukan oleh kebutuhan akan uang untuk 3 tujuan berikut: tujuan
transaksi, tujuan berjaga-jaga dan tujuan spekulasi.

2.6 Uang dan Kagiatan Ekonomi : Pandangan Keynes

Menurut pandangan ahli-ahli ekonomi Klasik, perubahan dalam penawaran uang


akan menimbulkan perubahan tingkat harga, tetapi perubahan ini tidak
menimbulkan efek keatas tingkat produksi dan kegiatan ekonomi negara.
Perekonomian akan tetap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh. Pandanga
tersebut berbeda dengan pandangan keynes.

MEKANISME TRANSMISI

Analisis Keynes berkeyakinan bahwa pengangguran selalu wujud dan


menyebabkan tingkat kegiatan dalam ekonomi belum mencapai tingkat yang
maksimum. Keadaan ini dapat diperbaiki melalui dua pendekatan atau kebijakan :
(i) menaikkan pengeluaran agregat melalui perubahan pengeluaran pemerintah
dan komponen pengeluran agregat lain (seperti ekspor dan investasi) dan
membuat perubahan dalam sisitem pajak pemerintah, dan (ii) menambah
penawaran uang. Analisis Keynes menunjukkan bahwa pertambahan penawaran
uang akan dapat menambah pendapatan nasional. Teori Keynes tidak
menunjukkan bagaimana perubahan penawaran uang akan mempengaruhi
tingkat harga .

Efek perubahan penawaran uang ke atas kegiatan ekonomi negara dapat di


bedakan kepada tiga tahap perubahan berikut :

1. Perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan perubahan ke atas


suku bunga.
2. Selanjutnya perubahan suku bunga akan mengubah jumlah investasi

6
3. Perubahan investasi akan mengubah pengeluaran dan akhirnya pendapata
nasional.

Teori Keuangan Keynes dan Tingkat Harga

Teori keuangan Keynes sama sekali tidak memperhatikan efek perubahan


penawaran uang kepada tingkat harga. Oleh karena masih terdapat penggguran,
kenaikan penawaran uang dianggap hanya akan menaikkan pendapatan nasional
dan kesempatan kerja. Tingkat harga diasumsikan tidak akan mengalami
perubahan.

PERANGKAP LIKUIDITAS

Perangkap likuiditas adalah suatu keadaan dimana suku bunga dalam


perekonomian akan mencapai tingkat yang sangat rendah dan menyebabkan
permintaan uang untuk tujuan spekulasi menjadi elastis sempurna. Oleh karena
ciri ini maka pada suku bunga yang rendah tersebut permintaan uang dalam
perekonomian juga akan menjadi elastis sempurna.

2.7 Kebijakan Moneter Dan Kegiatan Ekonomi

Kebijakan moneter dapat dibedakan kepada dua golongan: kebijakan moneter


kuantitatif dan kebijakan moneter kualintatif. Kebijakan moneter kuantitatif
adalah langkah-langkah bank sentral yang tujuan utamanya adalah untuk
mempengaruhi jumlah penawaran uang dan suku bunga dalam perekonomian.

Dalam masa deflasi penawaran uang perlu ditambah. Langkah ini akan
menurunkan suku bungan dan penurunan ini selanjutnya akan menggalakkan
perkembangan kegiatan ekonomi sehingga tingkat kesempatan kerja menjadi lebih
tinggi dan pengangguran berkurang. Dalam masa inflasi, pengeluaran masyarakat
adalah melebihi penawaran barang-barang yang tersedia dalam perekonomian.
Oleh sebab itu pengluaran agrerat perlulah dikurangi melalui pengurangan dalam
penawaran uang dan kenaikan suku bunga. Perubahan tersebut akan menurunkan
pengeluaran agrerat sehingga terdapat keseimbangan diantara pengeluaran dalam
ekonomi dengan jumlah penawaran barang-barang.

7
Kebijakan moneter kualintatif adalah langkah-langkah bank sentral yang
bertujuan mengawasi bentuk-bentuk pinjaman dan investasi yang dilakukan oleh
bank-bank perdagangan. Dengan perkataan lain, tujuan utama kebijakan ini
bukanlah untuk mengawasi perkembangan penawaran uang, tetapi untuk
mempengaruhi jenis-jenis pinjaman yang diberikan intitusi keuangan. 4

KEBIJAKAN MONETER KUANTITATIF

Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif dapat dibedakan dalam tiga jenis
tindakan, yaitu:

1. Melakukan jual beli surat-surat berharga di dalam pasar uang dan pasaran
modal. Langkah ini dinamakan operasi pasar terbuka.
2. Membuat perubahan keatas suku diskonto dan suku bunga yang harus dibayar
oleh bank-bank perdagangan.
3. Membuat perdagangan keatas cadangan minimum yang harus disimpan oleh
bank-bank terbuka.

Operasi Pasar Terbuka

Supaya operasi pasar terbuka dapat dilaksanakan dengan sukses dan memberikan
efek yang diharapkan, dua keadaan haruslah terwujud dalam perekonomian,
keadaan tersebut adalah

1. Bank-bank perdangan tidak memiliki kelebihan cadangan, apabila


kelebihan cadangan yang dimiliki oleh bank-bank perdangan cukup besar,
mereka dapat membeli surat-surat berharga yang dijual oleh bank sentral
dengan menggunakan kelebihan cadangan tersebut.
2. Dalam ekonomi telah tersedia cukup banyak surat-surat berharga yang
dapat diperjual belikan. Operasi pasar terbuka hanya akan mencapai
tujuannya apabila terdapat surat-surat berharga yang dapat diperjual
belikan untuk melaksanakan kegiatan itu.

Mengubah Suku Bunga dan Suku Diskonto

4 Dominick Salvatore, Ekonomic International : Salemba Empat, 2014, hal 269

8
Apabila bank-bank perdangan menjual surat-surat berharga seperti kepada bank
sentral, maka langkah itu dinamakan mendiskontokan surat-surat berharga. Di
dalam memberi pinjaman, bank sentral akan menetapkan suku bunga yang harus
dibayar oleh bank-bank perdangan atas pinjaman yang diterimanya. Juga bank
sentral akan menetaokan suku diskonto dari Sertifikat Bank Indonesia atau surat-
surat berharga lainnya yang mudah tunai dan dijual kepada bank sentral. Tingkat
yang ditentukan oleh bank sentral tersebut dinamakan suku diskonto atau suku
bank (Bank Rate).

Mengubah Tingkat Cadangan Minumum

Dengan adanya kelebihan cadangan, operasi pasar terbuka dan mengubah suku
diskonto tidak mewujudkan efek yang diharapkan. Apabila kelebihan cadangan
banyak terdapat di bank-bank perdangan, di dalam mempengaruhi uang, langkah
bank sentral yang paling efektif adalah dengan mengubah tingkatkat cadangan
minimum. Kelebihan cadangan yang terdapat di bank-bank perdagangan akan
dapat dihapuskan dengan menaikkan tingkat cadangan minimum tersebut. 5

KEBIJAKAN MONETER KUALITATIF

Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif biasanya dibedakan dalam dua jenis,
yaitu :

1. Pengawasan pinjaman secara terpilih. Kebijakan ini dilakukan dengan


menentukan jenis-jenis pinjaman mana yang harus dikurangi atau digalakkan.
2. Pembujukan moral. Dalam melaksanakan kebijakan ini bank sentral
mengadakan pertemuan langsung dengan bank-bank perdagangan untuk
meminta mereka melakukan langkah-langkah tertentu.
Pengawasan Pinjaman Secara Terpilih
Tujuan utama dari melaksanakan pengawasan peminjaman secara terpilih
adalah untuk memastikan bahwa bank-bank perdagangan memberikan
pinjaman-pinjaman dan melakukan investasi-investasi yang sesuai dengan
yang diingini oleh pemerintah. Pengawasan pinjaman secara terpilih ini
bukanlah bertujuan untuk mengendalikan jumlah uang yang diwujudkan oleh

5 Danang Suryoto, Pengantar Ilmu Ekonomi Makro , Mandala Manurung, hal 234

9
bank-bank perdaangan melalui kegiatan mereka meminjamkan dan
menginvesasikan uang di pasaran uang dan pasaran modal. Dalam
pengawasan ini yang di awasi adalah bentuk peminjaman dan investasi
keuangan yang dilakukan oleh bank-bank perdangan.
Beberapa contoh langkah-langkah bank sentral untuk mengendalikan
pinjaman bank-bank perdangan adalah :
1. Mengarahkan supaya bank-bank perdangan memberikan pinjaman
kepada pembeli-pembeli rumah biaya murah dengan tingkat bunga yang
rendah.
2. Menggalakkan pinjaman kepada pedang-pedagang kecil.
3. Memberikan syarat yang lebih ringan untuk pinjaman kepada pedagang
kecil dan industri rumah tanggga.
Kebijakan secara terpilih dapat pula dilakukan secara ke atas :
1. Pinjaman bank perdangan kepada para konsumen.
2. Pinjaman untuk membeli saham-saham dipasaran modal

Pembujukan Moral

Dengan melalui pembujukan bank sentral dapat meminta bank-bank perdangan


untuk mengurangi atau menambah keseluruhan jumlah pinjaman, atau
mengurangi atau menambah pinjaman kepada sektor-sektor tertentu, atau
membuat perubahan-perubahan ke atas suku bunga yang mereka tetapkan ke atas
pinjaman yang meraka berikan.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Uang adalah sesuatu yang umumnya diterima sebagai medium atau sarana
pertukaran. Dengan kata lain uang adalah sarana pembayaran, penyimpan nilai dan
unit perhitungan nilai. Uang dapat dikatakan sebagai seperangkat aset dalam
perekonomian yang secara teratur digunakan oleh orang-orang untuk membeli
barang dan jasa dari orang lain. Dengan demikian definisi para ekonom uang hanya
mencakup beberapa jenis aset atau kekayaan yang senantiasa diterima sebagai alat
pembayaran oleh para penjual sebagai imbalan atas berbagai barang dan jasa yang
merka berikan.
Uang memiliki tiga fungsi pokok dalam suatu perekonomian, yakni sebagai alat
pertukaran, unit hitung, serta sebagai penyimpan nilai.
Macam-macam uang digolongkan menjadi dua, yaitu uang kartal dan uang giral.
1. Uang Kartal
Uang kartal adalah uang yang dikeluarkan dan diterbitkan oleh pemerintah
atau bank sentral berupa uang logam dan uang ketas, baik yang memiliki
nilai intristik maupun yang memiliki nilai nominal.
2. Uang Giral
Jenis uang ini biasanya diterbitkan oleh bank-bank umum, baik berupa surat
hutang, cek, surat deposito, ataupun rekening giro dan sebagainya. Perlu
diingat bahwa jenis uang ini bukanlah sebagai alat pembayaran yang sah,
karena penggunaanya tidak di lindungi oleh undang-undang dari
pemerintah.

Ahli-ahli ekonomi sebelum Keynes, terutama ahli-ahli ekonomi klasik,


menumpukkan analisis mereka kepada efek dari perubahan-perubahan penawaran
uang ke atas tingkat harga. Teori keuangan ini boleh dibedakan dalam dua bentuk:
yaitu: teori kuantitas dan teori sisa tunai. Akan tetapi pandangan pokok teori
tersebut adalah sama, yaitu: perubahan dalam penawaran uang akan menimbulkan
perubahan yang sama persentasinya dengan tingkat harga. Kenaikan penawaran

11
uang akan menaikkan harga pada tingkat sama dan penurunan penawaran uang
akan menurunkan harga juga pada tingkat yang sama.
Kebijakan moneter adalah kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah melalui
bank sentral guna mengatur penawaran uang dan tingkat bunga dalam tingkat
yang wajar dan aman. Kebijakan moneter dapat dibedakan kepada dua golongan:
kebijakan moneter kuantitatif dan kebijakan moneter kualitatif.

3.2 Saran
Dengan adanya teori dan konsep dari penawaran uang ini kita bukan hanya
mendapatkan teorinya saja melainkan harus di praktekkan, agar kita dapat melihat
langsung kondisi yang berada di sekitar lingkungan yang menyangkut dengan
perekonomian.semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam
meningkatkan pengetahuan dan menjadi sumber referensi.

Dengan selesainya makalah ini diharapkan untuk para pembaca mampu


mengambil inti sari dari materi yang kami buat dan kami sajikan. Serta para
pembaca diharapkan mampu mengambil ilmu dari pada apa yang telah dibaca.
Bila terdapat kekurangan pada makalah kami memohon maaf karena kami masaih
dalam tahap pembelajaran dan kelebihan yang ada semata-mata hanya dating dari
Allah SWT.

12
DAFTAR PUSTAKA

Putong, Iskandar, 2013. Economis pengantar Mikro dan Makro.Jakarta: Mitra


Wacana Media.
Salvatore, Dominick. 2014. Ekonomi Internasional.Jakarta: Salemba Empat
Sukirno, Sudono. 2016. Makroekonomi Teori Pengantar. Jakarta: Rajawali Pers.
Suryoto, Danang. 2014. Pengantar Ilmu Ekonomi Makro. Surabaya: Mandala
Manurung.

13

Anda mungkin juga menyukai