Anda di halaman 1dari 24

D E S 2 0 1 7   •   T I N G K A T I 2 0 1 7

• ILMU BIOMEDIK DASAR •

Radikal Bebas &


Antioksidan

TENTIR QC LAYOUT
ADIB KAMIL P. DHIYA ATHAULLAH AURELIA M. P. S.
Seksi Pendidikan Kelas Reguler
ANTHONY W. B.

CHIKA CARNATION T. FKUI 2017: Harapan


MUTIARA NURUL H.

NENY HUSNAINI Z.

SALMA ROSSA A.
Radikal Bebas dan Antioksidan
Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Chapter 1
Unsur Kimia

Tentir QC Layout

Neny Husnaini Z. Dhiya Athaullah Aurelia Maria P. S.


Unsur Kimia Organik


Unsur kimia yang terdapat di bumi ada 92 namun yang terdapat dalam organisme hanya 27
yang terdiri:
• 6 unsur utama pembentuk senyawa organik : C, H, O, N, S, P
• 5 bentuk ion: Na+ ,K+ ,Ca2+ ,Mg2+ ,Cl-
• 16 trace element: Mn, Fe, Co, Cu, Zn, B, Al, V, Mo, I, Si, Sn, Ni, Cr, F, Se
Semua unsur tersebut merupakan bahan pembentuk zat organic seperti protein,
karbohidrat, lipid (lemak), dan asam nukleat.
Hierarki organisasi sel :

FKUI 2017: Harapan 1


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Interaksi antar Atom dan Molekul dalam Sel

Struktur supramolekul
menyusun:

Organel sel

Mr 103 - 106

Mr 250 - 400

Mr 50 - 250

Mr 14 - 44

Karena semua benda


terbuat dari ataom, atom-
atom tersebut harus
disatukan untuk membentuk
benda. Gaya-gaya yang
menahan atom agar tetap
bersaa disebut ikatan
kimia.

ada dua ikatan kimia yaitu


iktan kovalen dan non-
kovalen

1. Ikatan kovalen
Pemakaian bersama satu
oasang electron oleh atom-
atom berbeda maupun
sejenis yang berikatan

FKUI 2017: Harapan 2


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

disebut ikatan kovalen. Ikatan ini biasanya dulit untuk dipisahkan dan membutuhkan
banyak energi untuk memecahnya.

2. Ikatan non-kovalen
Terdiri dari ikatan ion, hydrogen dan van der wals,
a. Ikatan ionic
Atom-atom yang memiliki suatu tempat kososng dikulit terluarnya cenderung
menyerahkan atau menerima electron dengan atom lain. Serah terima electron
tersebut yang dinamakan ikatan ionic. Ikatan ini terjadi antara Kation (ion +) dan
Anion (-). Ikatan ini cukup mudah untuk lepas jika kondisinya memungkinkan.
Contohnya adalah ikatan antara ion Na+ dan Cl-.

b. Ikatan hidrogen
Molekul polar tertarik ke molekul non-
polar lain. Pada air, sebagai contoh
terbentuk gaya tarik antara ujung
hidrogen (yang positif) dari sebgaian
molekul dan ujung oksigen (yang
negative) molekul lain. Hidrogen bukan
bagian dari semua molekul polar, tetapi
jika berikatan secara kovalen ke atom
lain yang secra kuat menarik electron
untuk membentuk molekul kovalen, gaya Tarik ujung positif (hydrogen) molekul
polar ke ujung negative molekul polar lain disebut ikatan hidrogen. Selain ikatan
dengan O ikatan antar H dengan F dan N juga merupakan ikatan hidrogen.

FKUI 2017: Harapan 3


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

c. Ikatan Van der Walls


Ikatan Van der Walls adalah jenis tertentu antar molekul. Merupakan gaya yang
timbul dari polarisasi molekul menajdi dipol. Gaya Van der Walls terjadi karena
interaksi antara molekul-molekul non-polar (gaya London) antara molekul-molekul
polar (dipole-dipol), atau antara molekul non-polar dengan molekul polar ( gaya
dipole-dipol terinduksi). Ikatan Van der Walls terdapat antara molekul zat cair atau
padat dan sangat lemah.

FKUI 2017: Harapan 4


Radikal Bebas dan Antioksidan
Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Chapter 2
Radikal Bebas

Tentir QC Layout

Adib Kamil P. Dhiya Athaullah Aurelia Maria P. S.


Salma Rossa A.

Pengertian Radikal Bebas


Radikal bebas berasal dari Bahasa latin yaitu radicalis yang berarti “molekul yang
mempunyai sekelompok atom dengan elektron yang tidak berpasangan” . Radikal
bebas adalah bentuk radikal yang sangat reaktif dan mempunyai waktu paruh yang
sangat pendek. Jika radikal bebas tidak diinaktivasi, reaktivitasnya dapat merusak
seluruh tipe makromolekul seluler, termasuk karbohidrat, protein, lipid dan asam nukleat.

Jenis Radikal Bebas


• ROS (Reactive Oxygen Species)
o Mencakup radikal oksigen seperti superoksida, radikal Hidroksil, radikal peroksil,
hidrogen peroksida dan oksigen singlet
o Mengandung ion Oksigen yang memiliki electron tidak berpasangan
• RNS (Reactive Nitrogen Species)
o Mencakup nitri oksida, peroksi nitri dan radikal thiil
o Memiliki ion nitrogen yang memiliki electron yang tidak berpasangan
• Radikal Hidroksil lain
o Merupakan radikal bebas paling reaktif
o Contoh: Dapat merupakan hasil dari reduksi superoksida menjadi Hidrogen
peroksida
-

FKUI 2017: Harapan 5


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Nama Senyawa Rumus Gambar Jenis


Senyawa
Super Oksida O2.- ROS

Hidrogen H2O2 ROS


Peroksida

Radikal Hidroksil OH. ROS

1
Singlet Oksigen O2 Ros

Nitrit oksida NO RNS

Peroksi nitrit ONOO- RNS

Reactive Oxygen Species (ROS)


ROS adalah senyawa yang memiliki atom oksigen dengan eletron berlebih. ROS bersifat
sangat reaktif. ROS terdiri dari kelompok radikal bebas dan non radikal:

• Radikal bebas
o Superoxide anion (O2-)
• Terdapat pada tubuh.
• Dapat merusak jaringan yang jauh dari tempat terproduksinya namun
toksisitasnya rendah.

FKUI 2017: Harapan 6


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

o Radikal Hydroxyl (OH-)


• Terdapat pada tubuh.
• Dapat merusak makromolekul.
• Lebih toksik dibandingkan superoxide anion tetapi hanya bereaksi dengan
molekul yang disekitarnya dengan cara difusi
• Non Radikal Bebas
o Hidrogen Peroksida (H2O2)
• Mempunyai sifat oksidator kuat.
• Biasanya terdapat pada produk pemutih pakaian, obat kumur.
• Dapat menyebabkan iritasi pada kulit dan membrane mukosa.
o Singlet Oxygen (1O2)
• Dapat dihasilkan melalui eksitasi reaksi kimia dan juga proses fotosintesis.
• Dapat direduksi dan menjadi superokside.

Pembentukan Radikal Bebas


1. Metabolisme Seluler
• Pada proses fosfolirasi oksidatif terbentuk radikal bebas dari 1-4% oksigen.
• Kebocoran rantai transport electron di mitokondria menghasilkan superoxide dan
hydrogen peroxide.
• Enzim xanthine oxidase (berperan untuk mengubah hipoxantine dan xantin menjadi
asam urat) menghasilkan anion superoxide atau hydrogen peroxide.
• Enzim aldehyde oxidase (berperan untuk menghasilkan asam karboksilat dari
aldehid) menghasilkan anion superoxide atau hydrogen peroxide.
• Nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (NAD(P)H-oksidase) menghasilkan
superoxide.
• Makrofag membentuk NO dari arginine oleh enzim nitric oxide synthase (Sebagai
mekanisme anti bakteri).

FKUI 2017: Harapan 7


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

2. Pengaruh Lingkungan
• Metabolisme Obat
Xenobiotik (senyawa asing) mengalami perubahan kimia yang disebabkan enzim-
enzim pada tubuh dan menghasilkan radikal bebas yang bersifat toksik.
• Kerusakan oleh sinar UV.
Sinar UV memiliki gelombang radiasi yang panjangnya 180-380 nm. Sinar UV
memiliki energi yang besar untuk mengeksitasi elektron dan juga dapat diabsorpsi
kulit sehingga menghasilkan radikal bebas.
• Rokok dan alkohol.
Oksidan dalam rokok dapat menghabiskan antioksidan yang terdapat pada sel-sel
tubuh.
• Polusi.

Karakteristik Radikal Bebas


• Sangat reaktif.
• Waktu paruh pendek.
• Membentuk radikal baru dengan reaksi berantai.
• Bersifat merusak biomolekul, sel dan jaringan.

Cara Kerja Radikal Bebas


• Merusak sel melalui peroksidasi lipid membran dan sitosol yang mengakibatkan
terjadinya serangkaian reduksi asam lemak sehingga terjadi kerusakan membran dan
organel sel.
• Memiliki beberapa tahapan:
o Inisiasi: terjadi pada saat bertemunya spesi radikal dengan spesi molekul biasa.
o Propagasi: terjadinya reaksi penyetabilan, biasanya terjadi secara berantai.
o Terminasi: pemberhentian reaksi dengan stabilnya semua molekul yang ada.

FKUI 2017: Harapan 8


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Efek Radikal Bebas


A. Kerusakan Biomolekul
1. Protein
Hilangnya aktivitas enzimatik atau peningkatan kecepatan degradasi akibat ikatan
silang protein yang diperantai sulfydryl
ROS merusak protein melalui fragmentasi polipeptida secara langsung

2. Lipid
Molekul lipid poli unsaturated (ikatan
ganda pada lemak tak jenuh) pada
membrane sel sangat rentan untuk
mengalami kerusakan akibat reaksi rantai
radikal bebas (peroksidasi lipid).

Ikatan ganda lemak tak jenuh ®terkena


radikal bebas®menghasilkan peroksida
yang tidak stabil dan reaktif®reaksi Peroksidasi Lipid
berantai autokatalitik.

3. Karbohidrat
Glikasi meningkatkan kemungkinan protein untuk diserang oleh radikal bebas.

4. Asam Nukleat
Menyebabkan pemutusan untai DNA, fragmentasi basa dan deoksiribosa sehingga
menjadi sitotoksik dan mutasi. Terbentuknya radikal hidroksil menimbulkan
hidreoksilasi basa timin dan sitosin.

B. Penyakit
1. Penyakit kardiovaskuler
Ox - LDL yang terbentuk dari reaksi radikal bebas memicu terjadinya penyakit
kardiovaskuler dan ateroskerosis.

FKUI 2017: Harapan 9


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

2. Kanker disebabkan kerusakan dan mutasi DNA gen protoonkogen yang


menyebabkan kanker.
3. Inflamasi adalah kerusakan pada komponen ekstraseluler seperti kolagen dan
asam hialuronat, memicu terjadinya glomerulonefritis dan colitis ulseratif
4. Gangguan Respirasi, yaitu merusak endotelium dan menyebabkan edema paru.
Asap rokok mengandung radikal bebas dan menstimulasi pembentukan radikal
bebas.
5. Diabetes mellitus karena radikal bebas dapat merusak pancreas
6. Katarak. kurangnya kadar vitamin antioksidan pada penderita katarak membuktikan
bahwa radikal bebas juga dapat berpengaruh pada penyakit katarak ini.
7. Infertilitas pria, yaitu motilitas dan viabilitas sperma berkurang.
8. Proses penuaan, yaitu karena radikal bebas menyebabkan kerusakan pada
biomolekul seperti protein maka sel dan jaringan tubuh akan rusak dan penuaan
pun lebih cepat terjadi.
9. Penyakit lainnya, yaitu Parkinson, Alzheimer’s, multiple scelorosis, sirosis hati,
muscular dystrophy.

FKUI 2017: Harapan 10


Radikal Bebas dan Antioksidan
Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Chapter 3
Antioksidan


Tentir QC Layout

Mutiara Nurul H. Dhiya Athaullah Aurelia Maria P. S.

Pengertian Antioksidan
Antioksidan adalah zat alami atau buatan yang dapat mencegah atau menunda kerusakan
sel dengan cara berikatan dengan oksidan sehingga mengurangi efek bahaya oksidan
tersebut. Antioksidan berperan sebagai pemakan radikal bebas dan dapat ditemukan di
berbagai makanan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Secara normal, homeostasis
seluler merupakan keseimbangan antara produksi radikal bebas dan pertahanan
antioksidan.

Cara Kerja Antioksidan


• Mencegah
pemindahan elektron
dari O2 ke molekul
organik.
• Menstabilkan radikal
bebas.
• Mengakhiri reaksi
radikal bebas.

FKUI 2017: Harapan 11


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Klasifikasi Antioksidan
Berdasarkan lokasinya, antioksidan diklasifikasikan menjadi 3:

• Antioksidan Plasma
asam askorbat (Vitamin C), bilirubin, asam urat, transferrin, seruloplasmin, β-karotene.
• Antioksidan membran sel
α-tocopherol (Vitamin E).
• Antioksidan intraselluler
superoxide dismutase (SOD), catalase, glutathione peroxidase (GPx).

Berdasarkan sifat alami dan cara kerjanyanya, antioksidan diklasifikasikan menjadi 2:

• Antioksidan Enzimatik
• Antioksidan Non Enzimatik

Antioksidan Enzimatik
Merupakan antioksidan endogenus (yang diproduksi di dalam tubuh manusia) dalam
bentuk enzim, meliputi:

o Superoxide dismutase (SOD)


SOD merupakan metalloenzim dengan gugus prosthetik yang bervariasi dan terdapat
dalam setiap sel. SOD memiliki 3 bentuk:
a. Cu-Zn SOD: pada sitoplasma
b. Mn-SOD: pada mitokondria
c. EC-SOD: ekstraseluler

SOD merupakan pertahanan lini pertama yang melindungi sel dari kerusakan oleh
superoksida. Fungsinya untuk mengubah radikal bebas superioksida yang berbahaya
menjadi hydrogen prioksida yang lebih aman, tetapi hydrogen perioksida mudah

FKUI 2017: Harapan 12


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

menimbulkan oksidasi, oleh karena itu, tubuh memerlukan enzim lain yaitu Katalase dan
gluthation perioksida. Reaksinya sebagai berikut:

o Catalase (CAT)
Enzim ini adalah protein yang terdapat di semua sel aerob pada jaringan tubuh.
Fungsinya untuk memecah hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Katalase
terdapat pada semua organ, khususnya terkonsentrasi pada hati dan eritrosit. Otak,
jantung dan otot rangka hanya mengandung sedikit catalase.

o Glutathione peroxidase (GPx)


GPx adalah enzim yang membutuhkan Selenium dalam bekerja. Enzim ini berperan
aktif dalam menghilangkan H2O2 dalam tubuh dan mempergunakannya untuk
mengubah glutathione (GSH) menjadi glutathione teroksidasi (GSSG). Reaksinya
sebagai berikut:

H2O2 + 2GSH à 2H2O + GSSG

o Gluthatione reductase

FKUI 2017: Harapan 13


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Antioksidan Non Enzimatik


Disebut juga antioksidan eksogenus (yang diperoleh dari luar tubuh), terdiri dari:

1. Antioksidan Nutrient
• β-karotene (termasuk karotenoid)
o Karotenoid: terdiri atas rantai C40 dengan ikatan rangkap, dapat menyerap
cahaya sangat kuat dan berwarna terang (merah, oranye). Selain itu, berperan
sebagai pigmen pada bakteri, algae dan tumbuhan tingkat tinggi lainnya.
o β-carotene merupakan antioksidan yang paling penting.
§ terdiri atas 2 molekulel vitamin A (retinol) yang saling berhubungan.
§ β-carotene yang dikonsumsi diubah menjadi retinol pada mukosa usus halus. 

§ dapat meredam singlet oxygen. 


o Lycopene berperan dalam menimbulkan warna pada buah-buahan dan sayuran


tertentu seperti tomat. 


• α-tocopherol (vitamin E)
o Antioksidan larut lemak yang sangat penting.
o Terdapat pada semua membran seluler
o Perlindungan terhadap peroksidasi lipid.
o Vitamin E mencegah peroksidasi membran fosfolipid dan mencegah kerusakan
membran sel

FKUI 2017: Harapan 14


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Antioksidan Nutrient
• 2. asam
Asam askorbat
askorbat (vitamin(vitamin
C) C)

+ 2O2·⁻ + 2H+ H2O2 +

Dehydroascorbate, DHA
o• Antioksidan
Antioksidanyang larut
yang air, terdapat
larut pada buah
air, terdapat pada jeruk,
buahkentang, tomat, dan
jeruk, kentang,
tomat, dan
sayuran sayuran
hijau. 
 hijau
o• Vitamin
VitaminCCsebagai
sebagaichain
chainbreaking
breaking antioxidant,
antioxidant, agen
agen pereduksi
pereduksi atauatau
donor
donor elektron. Vit C juga menghambat peroksidasi lipid dan
elektron. Vit C juga menghambat peroksidasi lipid dan mempromosikan
mempromosikan pembentukan α-tocopherol.
pembentukan α-tocopherol. 


Antioksidan Nutrient
• α-lipoic acids
4. α-lipoic acids

Senyawa seperti vitamin, yang diproduksi dalam tubuh, di


o Senyawa seperti vitamin, yang diproduksi dalam tubuh, di samping diperoleh
samping diperoleh dari sumber nabati dan hewani
dari sumber nabati dan hewani.
o Berperan penting
Berperan dalam
penting daurdaur
dalam ulang antioksidan
ulang penting
antioksidan pentinglainnya
lainnya seperti asam
seperti
askorbat, asam askorbat,
α-tocopherol dan α-tocopherol
glutathione. dan glutathione.

FKUI 2017: Harapan 15


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

• Beberapa antioksidan Nutrient lainnya;

Coenzyme Q10 Daging sapi, jantung, ayam


Selenium Makanan laut, daging, gandum
Proanthocyanidins Biji anggur
Catechins The hijau
Quercetin Bawang, anggur merah, teh
hijau

Ellagic acid Buah beri, buah kenari, buah


Antioksidan Metabolik
delima

1. glutathione, GSH
2. Antioksidan Nutrient

• Glutathione (GSH)
a. berperan sebagai
berperan sebagai substrat
substrat dalam
dalam siklus GSHsiklus
redox. GSH redox
b. berperan sebagai scavenger Hydrogen peroxide dan singlet oxygen.
berperan sebagai scavenger Hydrogen peroxide dan singlet
c. berperan penting dalam metabolisme xenobiotik.
oxygen.
• asam urat à eliminasi singlet oxygen dan radikal hidroksil.
berperan penting dalam metabolisme xenobiotik
• seruloplasmin à menghambat peroksidasi lipid yang tergantung besi dan tembaga.
• transferrin à mencegah pembentukan radikal yang dikatalisis oleh besi.
• albumin à eliminasi radikal yang ada di permukaannya.
• bilirubin à melindungi asam lemak bebas yang terikat albumin dari proses
peroksidasi.
• haptoglobin à mengikat Hb bebas dan mencegah percepatan peroksidasi lipid.

FKUI 2017: Harapan 16


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Urutan kekuatan proteksi antioksidan dari yang terlemah hingga terkuat:

Secara normal, homeostasis seluler merupakan keseimbangan


antara produksi radikal bebas dan pertahanan antioksidan

FKUI 2017: Harapan 17


Radikal Bebas dan Antioksidan
Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Chapter 4
Cara Kerja, Reaksi, Fungsi dan


Lokasi

Antioksidan
Tentir QC Layout

Anthony W. B. Dhiya Athaullah Aurelia Maria P. S.
Chika Carnation T.

Superoxide dismutase (SOD)


SOD merupakan antioksidan yang berperan sebagai pertahanan lini pertama terhadap
reactive oxygen species (ROS). Dalam tubuh manusia, ada 3 jenis SOD:
• SOD1 atau Cu/Zn-SOD atau cytosol SOD
• SOD2 atau Mn-SOD atau mitochondrial SOD
• SOD3 atau Cu/Zn-SOD atau extracellular SOD
SOD bereaksi dengan anion superoksida (O2-) sehingga O2- mengalami dismutasi
(disproporsionasi/autoredoks). Reaksi terdiri dari dua tahap: (i) oksidasi O2- membentuk O2
dan (ii) reduksi O2- sehingga membentuk H2O2 (hidrogen peroksida). SOD merupakan
antioksidan enzimatik (berfungsi sebagai enzim/katalis), sehingga diperoleh kembali sebagai
produk reaksi.
Secara bertahap, reaksi SOD dengan O2- adalah sebagai berikut:

1. MnIIISOD+ + O2- + e- ↔ MnIISOD + O2


2. MnIISOD + 2H+ + O2- ↔ MnIIISOD+ + H2O2 + e-
"#$
Total: 2O2- + 2H+ H2O2 + O2
Catatan: Pada Mn-SOD, Mn3+ tereduksi menjadi Mn2+. Pada Cu/Zn-SOD, Cu2+ tereduksi
menjadi Cu+.

FKUI 2017: Harapan 18


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Katalase
Katalase merupakan enzim dengan empat gugus heme. Senyawa ini ditemukan di sel darah,
sumsum tulang belakang, membran mukosa, ginjal, dan liver. Di dalam sel, katalase banyak
terdapat di peroksisom. Katalase berfungsi sebagai pertahanan terhadap ROS dengan
mengatalisis perombakan H2O2 menjadi H2O dan O2. Katalase juga dapat berfungsi sebagai
enzim peroksidase dengan mereduksi H2O2 menjadi O2 (dibantu oksidasi senyawa lainnya).

Reaksi yang dapat terjadi adalah sebagai berikut:

%&'&(&)*
• 2H2O2 2H2O + O2

Gluthatione peroxidase (GSH peroxidase atau GPx)


Glutathione peroxidase merupakan enzim dengan gugus prostetik selenium (Se). Ditemukan
di eritrosit dan jaringan lainnya, GPx berfungsi merombak H2O2 dan hidroperoksida lipid
(lipid hydroperoxides). Cara kerjanya adalah mengatalisis oksidasi glutathione (GSH)
menjadi glutathione disulfida (GS-SG):

,-.
• 2GSH + H2O2 GS-SG + 2H2O
GS-SG dapat direduksi kembali apabila ada NADPH (dengan bantuan enzim
glutathione reductase)

/(0'&'123* 4*506'&)*
• GS-SG + NADPH + H+ 2 GSH + NADP+
Sekadar info: Dalam eritrosit, NADPH terbentuk melalui jalur reaksi pentose
phosphate.

FKUI 2017: Harapan 19


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

A-Topocherol (Vitamin E)

α-tocopherol merupakan bentuk vitamin E (tocopherol/tocotrienol) yang paling banyak di


dalam tubuh manusia. Vitamin E paling banyak ditemukan di stratum corneum pada
epidermis. Karena larut dalam lemak, vitamin E berfungsi sebagai antioksidan di membran
sel, mencegah peroksidasi lipid.
α-tocopherol bereaksi dengan radikal lipid peroksil (lipid peroxyl radical atau LOOŸ),
menghasilkan radikal tokoperoksil (tocopheroxyl radical) yang lebih stabil:

• LOOŸ + α-tocopherol-OH → LOOH + α-tocopherol-OŸ

Tocopheroxyl radical
Tocopheroxyl radical dapat direduksi kembali menjadi α-tocopherol dengan bantuan vitamin
C (asam askorbat).

Asam Askorbat
Asam askorbat dikenal juga sebagai Vitamin C.
• Terdapat pada buah jeruk, kentang, tomat, dan sayuran hijau.
• Dapat larut dalam air
• Menghambat peroksidasi lipid
• Membantu pembentukan α-tacopherol.
• Agen pereduksi, donor elektron, chain breaking antioxidant.

FKUI 2017: Harapan 20


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Karotenoid
Karotenoid memiliki warna terang dan mampu menyerap cahaya kuat (pigmen). Karotenoid
memiliki banyak jenis, salah satunya adalah:

• β-carotene (antioksidan terpenting), terdiri dari vitamin A

• Lycopene (memberi warna pada buah dan sayur, contoh: tomat)

α-lipoic acid
Merupakan senyawa seperti vitamin, didapat dari sumber
nabati dan hewani. Membantu daur ulang enzim lain

FKUI 2017: Harapan 21


Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Antioksidan Metabolik
Antioksidan metabolik dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tidak seperti antioksidan
nutrient yang didapat dari lingkungan.

• Glutathione GSH : berperan dalam metabolisme xenobiotic

• Asam urat : menghilangkan singlet oxygen dan radikal hidroksil


• Seruloplasmin : menghambat peroksidasi lipid
• Transferin : mencegah pembentukan radikal yang dikatalis oleh besi
• Albumin : eliminasi radikal di permukaan
• Bilirubin : melindungi asam lemak bebas pada albumin dari proses
peroksidasi
• Haptoglobin : mengikat hemoglobin bebas dan memperlambat
peroksidasi lipid

FKUI 2017: Harapan 22


Radikal Bebas dan Antioksidan
Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan

Referensi

1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. In: Ong HO, Mahode AA, Ramadhani
D, editors. 8th ed. Jakarta: EGC; 2014. Chapter 9, appendix A pA1-A5
2. Campbell NA, Reece JB, Urry LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, [et all].
Biologi. In: Hardani HW, editor. 8th ed. Jakarta: Erlangga; 2008 Feb 29. Chapter 7
3. Armstrong D, Stratton RD, editors. Oxidative stress and antioxidant protection: the
science of free radical biology and disease. Hoboken: John Wiley & Sons; 2016.
4. Barret KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganong’s review of medical physiology.
25th ed. New York: McGraw-Hill; 2016.
5. Rodwell VW, Bender DA, Botham KM, Kennely PJ, Weil PA. Harper’s Illustrated
Biochemistry. 30th ed. New York: McGraw-Hill; 2015.

FKUI 2017: Harapan 23

Anda mungkin juga menyukai