TENTIR QC LAYOUT
ADIB KAMIL P. DHIYA ATHAULLAH AURELIA M. P. S.
Seksi Pendidikan Kelas Reguler
ANTHONY W. B.
NENY HUSNAINI Z.
SALMA ROSSA A.
Radikal Bebas dan Antioksidan
Ilmu Biomedik Dasar: Radikal Bebas dan Antioksidan
Chapter 1
Unsur Kimia
Tentir QC Layout
Struktur supramolekul
menyusun:
Organel sel
Mr 103 - 106
Mr 250 - 400
Mr 50 - 250
Mr 14 - 44
1. Ikatan kovalen
Pemakaian bersama satu
oasang electron oleh atom-
atom berbeda maupun
sejenis yang berikatan
disebut ikatan kovalen. Ikatan ini biasanya dulit untuk dipisahkan dan membutuhkan
banyak energi untuk memecahnya.
2. Ikatan non-kovalen
Terdiri dari ikatan ion, hydrogen dan van der wals,
a. Ikatan ionic
Atom-atom yang memiliki suatu tempat kososng dikulit terluarnya cenderung
menyerahkan atau menerima electron dengan atom lain. Serah terima electron
tersebut yang dinamakan ikatan ionic. Ikatan ini terjadi antara Kation (ion +) dan
Anion (-). Ikatan ini cukup mudah untuk lepas jika kondisinya memungkinkan.
Contohnya adalah ikatan antara ion Na+ dan Cl-.
b. Ikatan hidrogen
Molekul polar tertarik ke molekul non-
polar lain. Pada air, sebagai contoh
terbentuk gaya tarik antara ujung
hidrogen (yang positif) dari sebgaian
molekul dan ujung oksigen (yang
negative) molekul lain. Hidrogen bukan
bagian dari semua molekul polar, tetapi
jika berikatan secara kovalen ke atom
lain yang secra kuat menarik electron
untuk membentuk molekul kovalen, gaya Tarik ujung positif (hydrogen) molekul
polar ke ujung negative molekul polar lain disebut ikatan hidrogen. Selain ikatan
dengan O ikatan antar H dengan F dan N juga merupakan ikatan hidrogen.
Chapter 2
Radikal Bebas
Tentir QC Layout
1
Singlet Oksigen O2 Ros
• Radikal bebas
o Superoxide anion (O2-)
• Terdapat pada tubuh.
• Dapat merusak jaringan yang jauh dari tempat terproduksinya namun
toksisitasnya rendah.
2. Pengaruh Lingkungan
• Metabolisme Obat
Xenobiotik (senyawa asing) mengalami perubahan kimia yang disebabkan enzim-
enzim pada tubuh dan menghasilkan radikal bebas yang bersifat toksik.
• Kerusakan oleh sinar UV.
Sinar UV memiliki gelombang radiasi yang panjangnya 180-380 nm. Sinar UV
memiliki energi yang besar untuk mengeksitasi elektron dan juga dapat diabsorpsi
kulit sehingga menghasilkan radikal bebas.
• Rokok dan alkohol.
Oksidan dalam rokok dapat menghabiskan antioksidan yang terdapat pada sel-sel
tubuh.
• Polusi.
2. Lipid
Molekul lipid poli unsaturated (ikatan
ganda pada lemak tak jenuh) pada
membrane sel sangat rentan untuk
mengalami kerusakan akibat reaksi rantai
radikal bebas (peroksidasi lipid).
3. Karbohidrat
Glikasi meningkatkan kemungkinan protein untuk diserang oleh radikal bebas.
4. Asam Nukleat
Menyebabkan pemutusan untai DNA, fragmentasi basa dan deoksiribosa sehingga
menjadi sitotoksik dan mutasi. Terbentuknya radikal hidroksil menimbulkan
hidreoksilasi basa timin dan sitosin.
B. Penyakit
1. Penyakit kardiovaskuler
Ox - LDL yang terbentuk dari reaksi radikal bebas memicu terjadinya penyakit
kardiovaskuler dan ateroskerosis.
Chapter 3
Antioksidan
Tentir QC Layout
Mutiara Nurul H. Dhiya Athaullah Aurelia Maria P. S.
Pengertian Antioksidan
Antioksidan adalah zat alami atau buatan yang dapat mencegah atau menunda kerusakan
sel dengan cara berikatan dengan oksidan sehingga mengurangi efek bahaya oksidan
tersebut. Antioksidan berperan sebagai pemakan radikal bebas dan dapat ditemukan di
berbagai makanan, termasuk sayuran dan buah-buahan. Secara normal, homeostasis
seluler merupakan keseimbangan antara produksi radikal bebas dan pertahanan
antioksidan.
Klasifikasi Antioksidan
Berdasarkan lokasinya, antioksidan diklasifikasikan menjadi 3:
• Antioksidan Plasma
asam askorbat (Vitamin C), bilirubin, asam urat, transferrin, seruloplasmin, β-karotene.
• Antioksidan membran sel
α-tocopherol (Vitamin E).
• Antioksidan intraselluler
superoxide dismutase (SOD), catalase, glutathione peroxidase (GPx).
• Antioksidan Enzimatik
• Antioksidan Non Enzimatik
Antioksidan Enzimatik
Merupakan antioksidan endogenus (yang diproduksi di dalam tubuh manusia) dalam
bentuk enzim, meliputi:
SOD merupakan pertahanan lini pertama yang melindungi sel dari kerusakan oleh
superoksida. Fungsinya untuk mengubah radikal bebas superioksida yang berbahaya
menjadi hydrogen prioksida yang lebih aman, tetapi hydrogen perioksida mudah
menimbulkan oksidasi, oleh karena itu, tubuh memerlukan enzim lain yaitu Katalase dan
gluthation perioksida. Reaksinya sebagai berikut:
o Catalase (CAT)
Enzim ini adalah protein yang terdapat di semua sel aerob pada jaringan tubuh.
Fungsinya untuk memecah hydrogen peroksida menjadi air dan oksigen. Katalase
terdapat pada semua organ, khususnya terkonsentrasi pada hati dan eritrosit. Otak,
jantung dan otot rangka hanya mengandung sedikit catalase.
o Gluthatione reductase
1. Antioksidan Nutrient
• β-karotene (termasuk karotenoid)
o Karotenoid: terdiri atas rantai C40 dengan ikatan rangkap, dapat menyerap
cahaya sangat kuat dan berwarna terang (merah, oranye). Selain itu, berperan
sebagai pigmen pada bakteri, algae dan tumbuhan tingkat tinggi lainnya.
o β-carotene merupakan antioksidan yang paling penting.
§ terdiri atas 2 molekulel vitamin A (retinol) yang saling berhubungan.
§ β-carotene yang dikonsumsi diubah menjadi retinol pada mukosa usus halus.
§ dapat meredam singlet oxygen.
• α-tocopherol (vitamin E)
o Antioksidan larut lemak yang sangat penting.
o Terdapat pada semua membran seluler
o Perlindungan terhadap peroksidasi lipid.
o Vitamin E mencegah peroksidasi membran fosfolipid dan mencegah kerusakan
membran sel
Antioksidan Nutrient
• 2. asam
Asam askorbat
askorbat (vitamin(vitamin
C) C)
Dehydroascorbate, DHA
o• Antioksidan
Antioksidanyang larut
yang air, terdapat
larut pada buah
air, terdapat pada jeruk,
buahkentang, tomat, dan
jeruk, kentang,
tomat, dan
sayuran sayuran
hijau.
hijau
o• Vitamin
VitaminCCsebagai
sebagaichain
chainbreaking
breaking antioxidant,
antioxidant, agen
agen pereduksi
pereduksi atauatau
donor
donor elektron. Vit C juga menghambat peroksidasi lipid dan
elektron. Vit C juga menghambat peroksidasi lipid dan mempromosikan
mempromosikan pembentukan α-tocopherol.
pembentukan α-tocopherol.
Antioksidan Nutrient
• α-lipoic acids
4. α-lipoic acids
1. glutathione, GSH
2. Antioksidan Nutrient
• Glutathione (GSH)
a. berperan sebagai
berperan sebagai substrat
substrat dalam
dalam siklus GSHsiklus
redox. GSH redox
b. berperan sebagai scavenger Hydrogen peroxide dan singlet oxygen.
berperan sebagai scavenger Hydrogen peroxide dan singlet
c. berperan penting dalam metabolisme xenobiotik.
oxygen.
• asam urat à eliminasi singlet oxygen dan radikal hidroksil.
berperan penting dalam metabolisme xenobiotik
• seruloplasmin à menghambat peroksidasi lipid yang tergantung besi dan tembaga.
• transferrin à mencegah pembentukan radikal yang dikatalisis oleh besi.
• albumin à eliminasi radikal yang ada di permukaannya.
• bilirubin à melindungi asam lemak bebas yang terikat albumin dari proses
peroksidasi.
• haptoglobin à mengikat Hb bebas dan mencegah percepatan peroksidasi lipid.
Chapter 4
Cara Kerja, Reaksi, Fungsi dan
Lokasi
Antioksidan
Tentir QC Layout
Anthony W. B. Dhiya Athaullah Aurelia Maria P. S.
Chika Carnation T.
Katalase
Katalase merupakan enzim dengan empat gugus heme. Senyawa ini ditemukan di sel darah,
sumsum tulang belakang, membran mukosa, ginjal, dan liver. Di dalam sel, katalase banyak
terdapat di peroksisom. Katalase berfungsi sebagai pertahanan terhadap ROS dengan
mengatalisis perombakan H2O2 menjadi H2O dan O2. Katalase juga dapat berfungsi sebagai
enzim peroksidase dengan mereduksi H2O2 menjadi O2 (dibantu oksidasi senyawa lainnya).
%&'&(&)*
• 2H2O2 2H2O + O2
,-.
• 2GSH + H2O2 GS-SG + 2H2O
GS-SG dapat direduksi kembali apabila ada NADPH (dengan bantuan enzim
glutathione reductase)
/(0'&'123* 4*506'&)*
• GS-SG + NADPH + H+ 2 GSH + NADP+
Sekadar info: Dalam eritrosit, NADPH terbentuk melalui jalur reaksi pentose
phosphate.
A-Topocherol (Vitamin E)
Tocopheroxyl radical
Tocopheroxyl radical dapat direduksi kembali menjadi α-tocopherol dengan bantuan vitamin
C (asam askorbat).
Asam Askorbat
Asam askorbat dikenal juga sebagai Vitamin C.
• Terdapat pada buah jeruk, kentang, tomat, dan sayuran hijau.
• Dapat larut dalam air
• Menghambat peroksidasi lipid
• Membantu pembentukan α-tacopherol.
• Agen pereduksi, donor elektron, chain breaking antioxidant.
Karotenoid
Karotenoid memiliki warna terang dan mampu menyerap cahaya kuat (pigmen). Karotenoid
memiliki banyak jenis, salah satunya adalah:
α-lipoic acid
Merupakan senyawa seperti vitamin, didapat dari sumber
nabati dan hewani. Membantu daur ulang enzim lain
Antioksidan Metabolik
Antioksidan metabolik dapat diproduksi oleh tubuh manusia, tidak seperti antioksidan
nutrient yang didapat dari lingkungan.
Referensi
1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem. In: Ong HO, Mahode AA, Ramadhani
D, editors. 8th ed. Jakarta: EGC; 2014. Chapter 9, appendix A pA1-A5
2. Campbell NA, Reece JB, Urry LA, Cain ML, Wasserman SA, Minorsky PV, [et all].
Biologi. In: Hardani HW, editor. 8th ed. Jakarta: Erlangga; 2008 Feb 29. Chapter 7
3. Armstrong D, Stratton RD, editors. Oxidative stress and antioxidant protection: the
science of free radical biology and disease. Hoboken: John Wiley & Sons; 2016.
4. Barret KE, Barman SM, Boitano S, Brooks HL. Ganong’s review of medical physiology.
25th ed. New York: McGraw-Hill; 2016.
5. Rodwell VW, Bender DA, Botham KM, Kennely PJ, Weil PA. Harper’s Illustrated
Biochemistry. 30th ed. New York: McGraw-Hill; 2015.