Sebagai mahasiswa tingkat akhir pilihan-pilihan dilematis pasca kampus mulai muncul. Seperti
pilihan mengikuti rencana pribadi atau mengikuti arahan orang tua. Seiring bertambahnya
kedewasaan mahasiswa tingkat akhir sudah mulai merencanakan hidupnya sendiri untuk masa
depan. Ia mempertimbangkan berbagai hal, sesuai dengan kebutuhan dan mimpi-mimpinyanya.
Namun, di sisi lain ia juga berdiri di atas arahan kedua orang tuanya. Orang tua juga memiliki
rencana untuk kehidupan anaknya di masa depan. Tentu dengan harapan-harapan menjadi lebih
baik. Kemudian kemungkinan yang terjadi adalah rencana antara kedua pihak sama atau ternyata
saling berlawanan.
Jika rencana kedua pihak sama itu tidak akan menjadi masalah terhadap keputusan yang akan
diambil. Justru akan lebih mudah untuk memutuskan pilihan-pilihan pasca kampus nantinya.
Tapi jika rencana kedua pihak berlawanan, bisa jadi memunculkan masalah. Lalu, sebagai
mahasiswa kita harus bagaimana?
Ada mahasiswa-mahasiswa yang merencanakan studi lanjut ke jenjang S2, tetapi orang
tuanya justru menginginkan untuk bekerja. Sebaliknya, ada mahasiswa-mahasiswa yang
memilih merencanakan bekerja, tetapi orang tuanya menginginkan untuk studi lanjut ke
jenjang S2. Apakah kedua kemungkinan tersebut salah? Tentu tidak. Pasti ada alasan kenapa
masing-masing memiliki perencanaan yang berbeda.