4. Intervensi
a. Nyeri
1) Lakukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi
2) Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan
3) Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan
4) Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
5) Kurangi faktor presipitasi nyeri
6) Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi
7) Ajarkan tentang teknik non farmakologi: napas dala, relaksasi,
distraksi, kompres hangat/ dingin
8) Anjurkan pasien untuk meningkatkan istirahat
9) Berikan informasi tentang nyeri seperti penyebab nyeri, berapa lama
nyeri akan berkurang dan antisipasi ketidaknyamanan dari prosedur
10) Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama
kali
b. Cemas
1) Gunakan pendekatan yang menenangkan
2) Nyatakan dengan jelas harapan terhadap pelaku pasien
3) Jelaskan semua prosedur tindakan dan apa yang dirasakan selama
prosedur tindakan
4) Temani pasien untuk memberikan keamanan dan mengurangi takut
5) Berikan informasi faktual mengenai diagnosis, tindakan prognosis
6) Libatkan keluarga untuk mendampingi pasien
7) Instruksikan pada pasien untuk menggunakan tehnik relaksasi bila
cemas datang
8) Dengarkan dengan penuh perhatian bila pasien mengungkapna
kecemasan
9) Identifikasi tingkat kecemasan
10) Bantu pasien mengenal situasi yang menimbulkan kecemasan
11) Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi
c. Intoleransi Aktivitas
1) Observasi adanya pembatasan pasien dalam melakukan aktivitas
2) Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
3) Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara
berlebihan
4) Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia,
sesak nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)
5) Bantu untuk mengidentifikasi dan mendapatkan sumber yang
diperlukan untuk aktivitas yang diinginkan