Anda di halaman 1dari 9

√ Kenakalan Remaja : Pengertian, Ciri, Contoh, Penyebab Dan Solusinya

Oleh bitarDiposting pada 10/05/2019

Kenakalan Remaja : Pengertian, Ciri, Contoh, Penyebab Dan Solusinya Lengkap – Dalam
kehidupan sehari-hari kita sering sekali melihat kenakalan remaja, misalnya tawuran
antar sekolah, tawuran antar sekolah merupakan salah satu dari kenakalan remaja.
Pada kesempatan kali ini disini akan mengulas tentang kenakalan remaja secara
lengkap. Oleh karena itu marilah simak ulasan yang ada dibawah berikut ini.

Kenakalan Remaja

Pengertian Kenakalan Remaja Menurut Para Ahli


Kenakalan remaja ialah suatu perbuatan atau tingkah laku yang dilakukan oleh
seseorang remaja baik secara sendirian maupun secara kelompok yang sifatnya
melanggar ketentuan- ketentuan hukum, moral, dan sosial yang berlaku di lingkungan
masyarakatnya (Singgih, 1978). Intinya kenakalan remaja yaitu suatu perilaku
menyimpang dari atau melanggar hukum (Sarwono, 2002:207), dan perilaku melanggar
hukum yang dilakukan oleh orang muda yang biasanya dibawah umur 16-18 tahun (
Musen,dkk, 1994:557).
Kartono, ilmuan sosiologi ‖ Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris di kenal
dengan istilah juvenile delinquency merupakan gejala patologis pada remaja di
sebabkan oleh satu bentuk pengabaian social.
Latar Belakang Permasalahan Kenakalan Remaja

Tumbuh kembang remaja pada zaman sekarang sudah tidak bisa lagi dibanggakan.
Perilaku kenakalan remaja saat ini sulit diatasi. Baru-baru ini sering kita dengar berita
ditelevisi maupun di radio yang disebabkan oleh kenakalan remaja diantaranya
tawuran , pemerkosaan yang dilakukan oleh pelajar SMA , pemakain narkoba dan lain-
lain.
Kehidupan remaja pada masa kini mulai memprihatinkan. Remaja yang seharusnya
menjadi kader-kader penerus bangsa kini tidak bisa lagi menjadi jaminan untuk
kemajuan Bangsa dan Negara. Bahkan perilaku mereka cenderung merosot. Oleh
karena itu , kami sebagai remaja yang berpendidikan sadar bahwa kenakan remaja
harus segera dihilangkan , kami mengangkat permasalahan ini sebagai bahan karya
tulis.

Jenis-jenis kenakalan remaja


Kenakalan remaja di sekolah
Contoh :
Tidak masuk sekolah tanpa keterangan.
Meninggalkan sekolah pada saat jam pelajaran.
Membawa senjata tajam ketika sekolah.

Kenakalan remaja di luar sekolah(masyarakat)


Contoh :
Ikut balapan tiar antar geng.
Ikut tawuran antar geng.
Minum minuman keras.
Mengkonsumsi obat-obatan terlarang seperti narkoba dan lain sebagainya.

Kenakalan remaja di lingkungan keluarga


Contoh :
Tidak mendengarkan nasehat orang tua.
Tidak mentaati perintah orang tua.
Melanggar norma yang telah di sepakati bersama keluarga.
Bentuk Kenakalan Remaja

Berikut ini terdapat beberapa jenis kenakalan remaja, yaitu sebagai berikut :

1) Penyalahgunaan Narkotika
Fungsi utama narkotika dalam segi medis adalah sebagai analgetik untuk mengurangi
rasa sakit dan penenang yang hanya digunakan dirumah sakit untuk orang yang
mendirita sakit berat (misalkan kanker) dengan rekomendasi dokter atau diberikan
kepada orang- orang yang akan menjalani operasi. Disamping itu, narkotika juga
menimbulkan efek halusinasi (khayalan), impian yang indah atau rasa nyaman. Dengan
timbul efek halusinasi inilah yang menyebabkan sekelompok masyarakat terutama
kalangan remaja ingin menggunakan narkotika meskipun tidak sedang menderita sakit.

Hal itulah yang mengakibatkan terjadinya penyalahgunaan narkotika. Bahaya


penggunaan narkotika yang tidak sesuai dengan peraturan ialah adanya adiksi atau
ketergantungan.

Adiksi adalah keracunan obat yang bersifat kronik atau periodik sehingga penderita
kehilangan kontrol terhadap dirinya dan menimbulkan kerugian terhadap dirinya
sendiri dan masyarakat. Beberapa jenis tanaman bahan narkotika dan obat bius antara
lain candu atau opium, morfin, alcohol, kokain, ganja atau mariyuana, kafein, LSD
(Lasergic Adid Diethy Lamide) dan tembakau jika disalahgunakan akan menimbulkan
adiksi.

2) Perilaku Seksual Sebelum Menikah


Perilaku seksual di luar nikah terjadi di kalangan remaja sebagai akabat masuknya
kebudayaan barat barat. Perilaku seksual di luar nikah sangat bertentangan dengan
nilai- nilai agama dan nilai-nilai sosial pada masyarakat Indonesia. Hubungan seksual
di luar nikah menurut agama adalah dosa besar.

3) Perkelahian Pelajar
Perkelahian antar pelajar dapat merusak dan memperlemah persatuan dan kesatuan
para pelajar dan merusak nilai-nilai sosial. Peranan organisasi pelajar seperti OSIS,
Palang Merah Remaja (PMR), dan Pramuka sangat penting dalam pembentukan sikap
dan tingkah laku para pelajar. Organisasi pelajar dapat mengemkembangkan kreativitas
dan efektivitas kaum pelajar. Apabila terjadi masalah, pelajar terlatih untuk
menyelesaikannya dengan musyawarah atau jalur hukum, bukan menggunakan
kekuatan fisik.

4) Kebut-kebutan Yaitu mengendarai kendaraan dengan kecepatan yang melampaui


kecepatan maksimum yang di tetapkan, sehingga dapat mengganggu bahkan
membahayakan pemakai jalan yang lain juga pengendara itu sendiri .

5) Peredaran pornografi di kalangan pelajar baik, dalam bentuk gambar-gambar cabul


atau tidak senonoh, majalah dancerita porno yang dapat merusak moral anak, sampai
perdaran obat-obat perangsang nafsu seksual, kontrasepsi penyalahgunaan barang-
barang elektronik (misalnya internet dan handphone) dan sebagainya.

6) Anak-anak yang suka pengrusakan-pengrusakan terhadap barang-barang atau milik


orang lain seperti mencuri, membuat corat-coret yang mengganggu keindahan
lingkungan, mengadakan sabotase dan sebagainya.

7). Membentuk kelompok atau geng dengan ciri-ciri dan tindakan yang menyeramkan,
seperti kelompok bertato, kelompok berpakaian acak-acakan, blackmetal, geng motor.
Dalam kelompok tersebut para remaja nakal melakukan tindakan yang tercela yang
mengarah pada perbuatan anarkis dan mengganggu masyarakat.

8). Berpakaian dengan mode yang tidak sesuai dengan keadaan lingkungan, misal:
memakai rok mini, youcansee, mamakai pakaian yang serba ketat sehingga terlihat
lekuk tubuhnya, sehingga dipandang kurang sopan di mata lingkunganya dan dapat
memicu orang lain untuk berbuat kejahatan yang akhirnya membahayakan diri remaja
yang bersangkutan.

Di samping contoh yang dikemukakan di atas , masih banyak bentuk kenakalan remaja.
Misalnya minum-minuman keras, membolos sekolah, berbohong, keluyuran, aksi coret-
coret di tembok atau pagar, dan sebagainya

Ciri-Ciri Kenakalan Remaja


Dalam pengertian kenakalan, harus terlibat adanya suatu perbuatan atau tingkah laku
moral.
Kenakalan tersebut memiliki tujuan yang a-sosial yakni dengan perbuatan atau
tingakah laku tersebut ia bertentangan dengan nilai atau norma sosial yang ada
dilingkungan hidupnya.
Kenakalan remaja adalah suatu kenakalan yang dilakukan oleh mereka yang berumur
diantara 13-17 tahun. Mengingat di Indonesia pengertian dewasa selain ditentukan oleh
status pernikahan, maka bisa ditambahkan bahwa kenakalan remaja yaitu suatu
perbuatan atau tindakan yang dilakukan oleh mereka yang berumur anatara 13-17
tahun dan belum menikah.
Kenakalan remaja bisa dilakukan oleh seoarang remaja saja, atau bisa juga dilakukan
bersama-sama suatu kelompok remaja
Bentuk-Bentuk Kenakalan Remaja
Menurut bentuknya, Sunarwiyati S (1985) membagi kenakalan remaja kedalam tiga
tingkatan yaitu sebagai berikut ;

kenakalan biasa, misalnya seperti suka berkelahi, suka keluyuran, membolos sekolah,
pergi dari rumah tanpa pamit
kenakalan yang menjurus pada pelanggaran dan kejahatan misalnya seperti
mengendarai sepera motor tanpa SIM, mengambil barang orang tua tanpa ijin
kenakalan khusus misalnya seperti penyalahgunaan narkotika, hubungan seks diluar
nikah, pemerkosaan dan lain sebagainya.
Penyebab Kenakalan Remaja
Perilaku ‗nakal‘ remaja dapat disebabkan oleh faktor dari remaja itu sendiri (internal)
maupun faktor dari luar (eksternal).

1. Faktor internal

Krisis identitas: suatu Perubahan biologis dan sosiologis pada diri remaja
memungkinkan terjadinya dua bentuk integrasi. Pertama, terbentuknya perasaan akan
konsistensi dalam kehidupannya. Kedua, tercapainya identitas peran. Kenakalan ramaja
terjadi karena remaja gagal mencapai masa integrasi kedua.
Kontrol diri yang lemah: Remaja yang tidak dapat mempelajari dan membedakan
tingkah laku yang bisa diterima dengan yang tidak bisa diterima akan terseret pada
perilaku ‗nakal‘. Begitupun bagi mereka yang sudah mengetahui perbedaan dua tingkah
laku tersebut, tapi tidak dapat mengembangkan kontrol diri untuk bertingkah laku
sesuai dengan pengetahuannya.
2. Faktor eksternal

Keluarga dan Perceraian orangtua, tidak adanya sebuah komunikasi antar anggota
keluarga, atau perselisihan antar anggota keluarga dapat memicu perilaku negatif pada
remaja. Pendidikan yang salah di keluarga pun, seperti terlalu memanjakan anak, tidak
memberikan pendidikan agama, atau penolakan terhadap eksistensi anak, bisa menjadi
penyebab terjadinya kenakalan remaja.
Teman sebaya yang kurang baik
Komunitas/lingkungan tempat tinggal yang kurang baik.
Pendidikan agama pada sistem pendidikan kurang memadai.Pada kenyataaannya,
alokasi waktu pendidikan agama di lingkungan pendidikan negara kita relatif sedikit.
Meskipun standar nilai untuk pelajaran agama dan PPKN tinggi, tetapi nilai nilai tinggi
berhamburan, sengaja didongkrak agar para murid tidak dicap tidak agamis dan tidak
bermoral. Hal ini menyebabkan kasus – kasus kenakalan remaja sangat rentan terjadi
pada siswa. Semua itu karena benteng iman, ketakwaan, dan akhlak para siswa sangat
rapuh karena pendidikan religi yang tidak memadai.
Kemajuan teknologi Teknologi di era globalisasi menunjukkan pengaruh dahsyatnya
sebagai faktor penyebab kenakalan remaja.
Teknologi ibarat pisau yang bemata dua yang bisa melukai pemakainya sendiri,
teknologi sebenarnya merupakan media untuk mempermudah hidup manusia, tetapi
teknologi juga mempunyai potensi merusak apabila tidak dipergunakan secara
bijaksana. Apabila kita kaitkan dengan kenakalan – kenakalan remaja akhir akhir ini,
sifat dari kenakalan tesebut sudah berubah dari zaman kenakalan berbasis tradisional
seperti tawuran dan bolos sekolah sekarang sudah berevolusi menjadi kenakalan remaja
berbasis teknologi seperti video porno di handphone para siswa sampai situs – situs
porno yang berserakan di dunia maya.

Namun kita tidak dapat mempersalahkan kemajuan teknologi, karena teknologi


diciptakan untuk mempermudah kegiatan manusia, tergantung bagaimana manusia
tersebut mempergunakannya, apakah memanfaatkannya dengan baik, atau malah
menyalahgunakannya.

Contoh Kenakalan Remaja


 Berbohong
 Pergi keluar rumah tanpa pamit
 Keluyuran
 Begadang
 membolos sekolah
 Berkelahi dengan teman
 Berkelahi antar sekolah
 Buang sampah sembarangan
 membaca buku porno
 melihat gambar porno dan lain sebagainya.

Gejala-gajala yang dapat memperlihatkan hal-hal yang mengarah kepada kenakalan


remaja :
 anak-anak tidak disukai oleh taman-temannya sehingga anak tersebut
menyendiri.
 Anak-anak yang saring menghindarkan diri dari tanggung jawab di rumah atau
sekolah.
 Anak-anak yang sering mengeluh dalam arti bahwa mereka mengalami masalah
yang oleh dia sendiri tidak sanggup mencari permasalahannya.
 Anak-anak yang suka berbohong.
 Anak-anak yang tidak sanggup memusatkan perhatian.
 Anak-anak yang mengalami phobia dan gelisah dalam melewati batas yang
berbeda dengan ketakutan anak-anak normal.
 Anak-anak yang suka menyakiti / mengganggu teman-temannya disekolah atau
dirumah.

SOLUSI MENANGANI MASALAH YANG TERJADI PADA REMAJA


Semua masalah tersebut perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak mengingat
remaja merupakan calon penerus generasi bangsa. Ditangan remaja lah masa depan
bangsa ini digantungkan. Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan dalam upaya
untuk mencegah semakin meningkatnya masalah yang terjadi pada remaja, yaitu antara
lain :
Peran Orangtua :
o Menanamkan pola asuh yang baik pada anak sejak prenatal dan balita
o Membekali anak dengan dasar moral dan agama
o Mengerti komunikasi yang baik dan efektif antara orangtua – anak
o Menjalin kerjasama yang baik dengan guru
o Menjadi tokoh panutan bagi anak baik dalam perilaku maupun dalam hal
menjaga lingkungan yang sehat

Peran Guru :
 Bersahabat dengan siswa
 Menciptakan kondisi sekolah yang nyaman
 Memberikan keleluasaan siswa untuk mengekspresikan diri pada kegiatan
ekstrakurikuler
 Menyediakan sarana dan prasarana bermain dan olahraga
 Meningkatkan peran dan pemberdayaan guru BP
 Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua member
arahan dengan siapa dan dikomunitas mana remaja harus bergaul.
 Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

REMAJA DAN PERILAKU HIDUP SEHAT


Remaja yang bersikap hidup sehat adalah remaja:

 Mengerti tujuan hidup


 Memahami faktor penghambat maupun pendukung perkembangan
kematangannya.
 Bergaul dengan bijaksana
 Terus menerus memperbaiki diri
Dengan demikian remaja dapat diharapkan menjaga remaja yang handal dan sehat.
Remaja harus mengetahui dirinya memiliki kekhawatiran dan harapan, dengan kata
lain remaja harus mengerti dirinya sendiri. Faktor yang berkembang pada setiap remaja
antara lain fisik, intelektual, emosional, spiritual. Kecepatan perkembangan tersebut
adalah sebagai berikut:
1. Fisik 35%
2. Intelektual 20%
3. Emosional 30%
4. Spiritual 15%
Faktor fisik berkembang secara tepat sedangkan faktor lainnya berkembang tidak sama
besar. Perkembangan yang tidak seimbang inilah yang menimbulkan kejanggalan dan
berpengaruh terhadap perilaku remaja. Bagaimana seseorang remaja melihat dirinya
sendiri, orang lain serta hubungannya dengan orang lain termasuk orang tua dan
pembina? Kadangkadang ia ingin dianggap sebagai anak-anak, orang dewasa, orang lain
dianggap sebagai orang tua, teman. Hubungan dirinya dengan orang lain dianggap
bersifat:

Otoriter ——- demokratis


Tertutup ——- terbuka
Formal ——- informal
Semua tersebut di atas dalam keadaan ―dalam perjalanan menuju‖ Sehingga dapat
dilihat segalanya masih dalam proses dan tidak berada dalam kutub atau masa anak-
anak ataupun kutub atau masa dewasa.
―Dalam perjalanan menuju‖ ini yang menonjol adalah:

Fisik yang kuat


Emosi yang cepat tersinggung
Sering mengambil keputusan tanpa berfikir panjang
Pertimbangan agama, falsafah, ataupun tatakrama hanya kadang-kadang saja dipakai
Dan ―Dalam perjalanan menuju‖ yang paling penting diketahui oleh remaja adalah
bagaimana remaja dapat berproses :
 Menuju fisik yang ideal
 Menuju emosi kelakian ataupun kewanitaan yang utuh
 Menuju cara berfikir dewasa
 Menuju mempercayai hal-hal yang agamais, bersifat falsafah dan bersifat
tatakrama.

Upaya Mengatasi Kenakalan Remaja


Kegagalan mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa dicegah atau diatasi
dengan prinsip keteladanan. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur
orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka
yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya untuk melakukan point pertama.
Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja.
Remaja dididik untuk pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua
memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
Remaja membentuk ketahanan diri agar tidak mudah terpengaruh jika ternyata teman
sebaya atau komunitas yang ada tidak sesuai dengan harapan.

Simpulan
Pada dasarnya kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari
norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja. Perilaku tersebut akan
merugikan dirinya sendiri dan orang-orang disekitarnya.
Kenakalan remaja pada zaman sekarang ini disebabkan oleh beberapa factor. Perilaku
nakal remaja disebabkan oleh factor remaja itu sendiri (internal) maupun factor dari
luar (eksternal).
Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang
telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki
diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini.
Adanya motivasi dari keluarga , guru , teman sebaya merupakan hal-hal yang bisa
dilakukan untuk mengatasi kenakalan remaja.
Anak-anak yang tidak disukai oleh teman-temannya anak tersebut menyendiri. Anak
yang demikian akan dapat menyebabkan kegoncangan emosi.

Saran
Perlu adanya tindakan-tindakan dari pemerintah untuk mengawasi tindakan remaja di
Indonesia agar tidak terjerumus pada kenakalan remaja.
Perlunya penanaman nilai moral , pendidikan dan nilai religious pada diri seorang
remaja

Anda mungkin juga menyukai