Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Agama Islam mengatur berbagai aspek dalam kehidupan, antara lain :


fiqih, aqidah, muamalah, akhlaq, dan lain-lain. Seorang muslim bisa
dikatakan sempurna apabila mampu menguasai dan menerapkan aspek-
aspek tersebut sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadist.Dalam kehidupan
sehari-hari, terutama dalam pergaulan, kita mampu menilai perilaku
seseorang, apakah itu baik atau buruk. Hal tersebut dapat terlihat dari cara
bertutur kata dan bertingkah laku. Akhlak, moral, dan etika masing-masing
individu berbeda-beda, hal tersebut dipengaruhi oleh lingkungan internal
dan eksternal tiap-tiap individu.Di era kemajuan IPTEK seperti saat ini,
sangat berpengaruh terhadap perkembangan akhlak, moral, dan etika
seseorang. Kita amati perkembangan perilaku seseorang pada saat ini
sudah jauh dari ajaran Islam, sehingga banyak kejadian masyarakat saat ini
yang cenderung mengarah pada perilaku yang kurang baik.Oleh karena itu,
penulis membuat makalah ini dengan harapan agar akhlak, moral, dan
etika yang kurang baik dapat diperbaiki sesuai dengan ajaran Islam.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Akhlak?
2. Apa sajakah dalil-dalil tentang akhlak?
3. Apa perbedaan akhlak,etika dan moral?
4. Apa saja ciri-ciri berakhlaqul karimah?

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Akhlak

Secara bahasa bentuk jamak dari akhlak adalah khuluq, yang


memiliki arti tingkah laku, perangai dan tabiat.Secara istilah, akhlak
adalah daya kekuatan jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah
dan spontan tanpa dipikir dan direnungkan lagi. (Azyumadi.2002.203-
204).Untuk menjelaskan pengertian akhlak dari segi istilah, kita dapat
merujuk kepada berbagai pendapat para pakar di bidang ini.Ibnu
Miskawaih (w. 421 H/1030 M) yang selanjutnya dikenal sebagai pakar
bidang akhlak terkemuka dan terdahulu misalnya secara singkat
mengatakan bahwa akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan tanpa memerlukan
pemikiran dan pertimbangan.Sementara itu, Imam Al-Ghazali (1015-
1111 M) yang selanjutnya dikenal sebagai hujjatul Islam (pembela
Islam), karena kepiawaiannya dalam membela Islam dari berbagai
paham yang dianggap menyesatkan, dengan agak lebih luas dari Ibn
Miskawaih, mengatakan akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa
yang menimbulkan macam-macam perbuatan dengan gambling dan
mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.Definisi-definisi
akhlak tersebut secara subtansial tampak saling melengkapi, dan darinya
kita dapat melihat lima cirri yang terdapat dalam perbuatan akhlak,
yaitu; pertama, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang telah tertanam
kuat dalam jiwa seseorang, sehingga telah menjadi kepribadiaannya.
Kedua, perbuatan akhlak adalah perbuatan yang dilakukan dengan
mudah dan tanpa pemikiran.Ini tidak berarti bahwa saat melakukan
sesuatu perbuatan, yang bersangkutan dalam keadaan tidak sadar, hilang
ingatan, tidur atau gila.Ketiga, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan
yang timbul dari dalam diri orang yang mengerjakannya, tanpa ada
paksaan atau tekanan dari luar.Perbuatan akhlak adalah perbuatan yang
dilakukan atas dasar kemauan, pilihan dan keputusan yang

2
bersangkutan.Keempat, bahwa perbuatan akhlak adalah perbuatan yang
dilakukan dengan sesungguhnya, bukan main-main atau karena
bersandiwara.Kelima, sejalan dengan ciri yang keempat perbuatan
akhlak (khususnya akhlak yang baik) adalah perbuatan yang dilakukan
karena ikhlas semata-mata karena Allah, bukan karena ingin dipuji
orang atau karena ingin mendapatkan suatu pujian. (Amiruddin.2010).

 Akhlak nabi dan tujuan nabi diutus allah :

Rasulullah saw adalah manusia terbaik akhlaknya,karena akhlak terbaik


itulah beliau diutus oleh allah swt,membawa risalah-Nya untuk disampaikan
kepada seluruh umat manusia, sebagai pedoman hidup mereka dalam
membangun akhlaqul qarimah.Dan dijelaskan dalam hadist rasul : “aku
diutus (oleh Allah) untuk menyempurnakan akhlak mulia,” (HR.Ahmad).1

Adapun indikator yang bersumber dari al-quran yaitu :

1. Kebaikannya bersifat mutlak (al-khairiyyah al-muthlaq), yaitu


kebaikan yang terkandung dalam akhlak merupakan kebaikan murni
daam lingkungan keadaan,waktu,dan tempat apa saja.
2. Kebaikannya bersifat menyeluruh (as-shalahiyyah al-ammah) yaitu
kebaikan yang terkandung didalamnya kebaikan untuk seluruh umat
manusia.
3. Implementasinya bersifat wajib (al-ilzam al-mustajab), yaitu
merupakan hukum tingkah laku yang harus dilaksanakan sehingga
ada sanksi hukum
4. Pengawasan bersifat menyeluruh (al-raqabah al-muhitah), yaitu
melibatkan pengawasan allah swt. Dan manusia lainnya, karena
sumbernya dari allah swt.2

Adapun ilmu akhlak oleh Dr. Ahmad amin didefinisikan suatu ilmu
yang menjelaskan arti baik dan buruk, menerangkan apa yang seharusnya

1
. Drs. Imam Syafe’i, M.Ag. dkk, Pendidikan Agama Islam Berbasis Karakter Di
Perguruan Tinggi, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2015, hal. 140-141
2
. Dr. Deden makbuloh,M.Ag, pendidikan agama islam arah baru pengembangan
ilmu dan kepribadian di perguruan tinggi, PT Rajagrafindo Persada, Jakarta, 2012, hal. 141

3
dilakukan oleh sebagian manusia kepada sebagian lainya menyatakan tujuan
yang harus dituju oleh manusia dalam perbuatan mereka dan menunjukan
jalan untuk melakukan apa yang harus diperbuat. Akhlak merupakan konsep
kajian terhadap ikhsan. Ikhsan merupakan ajaran tentang penghayatan akan
hadirnya tuhan dalam hidup, melalui penghayatan diri yang sedang
menghadap dan berada di depan tuhan ketika beribadah. Ikhsan juga
merupakan suatu pendidikan atau latihan untuk mencapai kesempurnaan
islam dalam arti sepenuhnya (kaffah), sehingga ikhsan merupakan puncak
tertinggi dari keislaman seseorang. Ikhsan ini baru tercapai kalau sudah
dilalui dua tahapan sebelumnya yaitu iman dan islam. Orang yang mencapai
predikat ikhsan ini disebut mukhsin. Dalam kehidupan sehari-hari islam
tercermin dalam bentuk akhlak yang mulia (al-akhlak al-karimah). Inilah
yang menjadi misi utama diutusnya nabi saw ke dunia, seperti yang
ditegaskannya dalam sebuah hadis nya : “sesungguhnya aku diutus hanyalah
untuk menyempurnakan akhlak mulia. “3

Dari segi sifatnya, akhlak dikelompokkan menjadi dua, yaitu pertama,


akhlak yang baik, atau disebut juga akhlak mahmudah (terpuji) atau akhlak
al-karimah; dan kedua, akhlak yang buruk atau akhlak madzmumah.

A. Akhlak Mahmudah / Kharimah

“Akhlak mahmudah adalah tingkah laku terpuji yang merupakan tanda


keimanan seseorang.Akhlak mahmudah atau akhlak terpuji ini dilahirkan
dari sifat-sifat yang terpuji pula”.

Sifat terpuji yang dimaksud adalah, antara lain: cinta kepada Allah, cinta
kepada rasul, taat beribadah, senantiasa mengharap ridha Allah, tawadhu’,
taat dan patuh kepada Rasulullah, bersyukur atas segala nikmat Allah,
bersabar atas segala musibah dan cobaan, ikhlas karena Allah, jujur,
menepati janji, qana’ah, khusyu dalam beribadah kepada Allah, mampu
mengendalikan diri, silaturrahim, menghargai orang lain, menghormati

3
Dr. Marzuki, M.Ag, pembinaan karakter mahasiswa melalui pendidikan agama
islam diperguruan tinggi umum, penerbit ombak duo, Yogyakarta, 2012, hal 80-81

4
orang lain, sopan santun, suka bermusyawarah, suka menolong kaum yang
lemah, rajin belajar dan bekerja, hidup bersih, menyayangi binatang, dan
menjaga kelestarian alam.

B. Akhlak Madzmumah

“Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau perbuatan jahat
yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat manusia.”

Sifat yang termasuk akhlak mazmumah adalah segala sifat yang


bertentangan dengan akhlak mahmudah, antara lain: kufur, syirik, munafik,
fasik, murtad, takabbur, riya, dengki, bohong, menghasut, kikil, bakhil,
boros, dendam, khianat, tamak, fitnah, qati’urrahim, ujub, mengadu domba,
sombong, putus asa, kotor, mencemari lingkungan, dan merusak alam.

Demikianlah antara lain macam-macam akhlak mahmudah dan


madzmumah. Akhlak mahmudah memberikan manfaat bagi diri sendiri dan
orang lain, sedangkan akhlak madzmumah merugikan diri sendiri dan orang
lain. Allah berfirman dalam surat At-Tin ayat 4-6.Artinya: “Sesungguhnya
Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Kemudian Kami kembalikan mereka ke tempat yang serendah-rendahnya
(neraka).Kecuali yang beriman dan beramal shalih, mereka mendapat pahala
yang tidak ada putusnya.”

2.2 Dalil-dalil tentang akhlak

Firman Allah subhanahu wa ta’ala :


‫َو ِإنَّ َكلَ َعلى ُخلُ ٍق َع ِظ ٍيم‬
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berakhlak yang agung. ( QS. Al-
Qalam : 4 )
Firman Allah Subhanahu wa ta’ala :
‫ص ٍة ِذ ْك َرىالد َِّار‬ ْ َ‫إِنَّاأ َ ْخل‬
َ ‫صنَاهُمبِخَا ِل‬
Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan
kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia)
kepada negeri akhirat.(QS.Shaad : 46 )

5
Hadits dari Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam :
١٩٤١‫سننالترمذي‬:
‫س ِعي ٍد َع ْن ُم َح َّم ِد ْبنِ ْال ُم‬
َ ُ‫ضالَةَ َحدَّث َنِيعَ ْبد َُر ِِّب ِه ْبن‬ ْ ‫س ِن ْبنِ ِخ َراش‬
َ َ‫ٍالبَ ْغدَا ِد ُّي َحدَّثَنَا َحبَّانُ ْبنُ ِه ََل ٍل َحدَّثَنَا ُمب‬
َ َ‫ار ُك ْبنُف‬ َ ‫َحدَّثَنَاأَحْ َمد ُ ْبنُ ْال َح‬
‫ْن َكد ِِر َع ْن َجابِ ٍر‬
َ‫سايَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِةأَ َحا ِسن‬
ً ‫اَل َّن ِم ْنأ َ َح ِِّب ُك ْمإِلَي ََّوأ َ ْق َر ِب ُك ْم ِم ِِّني َمجْ ِل‬
ِ َ َ‫سلَّ َمق‬
َ ‫صلَّىاللَّ ُه َعلَ ْي ِه َو‬
َ ‫وَلللَّ ِه‬
َ ‫س‬ُ ‫أَنَّ َر‬
ُ َ‫سا َي ْو َم ْال ِق َيا َم ِةالثَّ ْرث‬
‫ارون ََو‬ ً ‫ض ُك ْمإِلَي ََّوأ َ ْب َعدَ ُك ْم ِم ِِّني َمجْ ِل‬
َ َ‫ُك ْمأ َ ْخ ََلقً َاو ِإنَّأ َ ْبغ‬
َ‫اال ُمت َ َف ْي ِهقُونَقَ َاَل ْل ُمت َ َكبِ ُِّرون‬
ْ ‫ش ِدِّقُو َنفَ َم‬ َ َ ‫ارون ََو ْال ُمت‬ ُ َ ‫وَلللَّ ِهقَدْ َع ِل ْمنَاالث َّ ْرث‬
َ ‫س‬ َ َ‫ش ِدِّقُون ََو ْال ُمت َ َف ْي ِهقُونَقَالُواي‬
ُ ‫ار‬ َ َ‫ْال ُمت‬
‫اال َحدِيثَعَ ْن ْال ُم‬ْ َ‫ض ُه ْم َهذ‬ ُ ‫اال َوجْ ِه َو َر َوىبَ ْع‬ ْ َ‫سنٌغ َِريب ٌِم ْن َهذ‬َ ‫يالبَاب َع ْنأ َ ِبي ُه َري َْرة ََو َهذَا َحدِيث ٌ َح‬ ْ ‫ىو ِف‬ َ ‫س‬َ ‫قَ َاَلَبُو ِعي‬
‫سلَّ َم َولَ ْميَذْ ُك ْرفِي ِه َع ْن َع ْب ِد‬ َ ِِّ‫ضالَةَ َع ْن ُم َح َّم ِد ْبنِ ْال ُم ْن َكد ِِر َع ْن َجابِ ٍر َع ْنالنَّبِي‬
َ ‫صلَّىاللَّ ُهعَلَ ْي ِه َو‬ َ َ‫ار ِك ْب ِنف‬
َ َ‫ب‬
ْ ‫ط َاولُ َعلَىالنَّا ِس ِف‬
‫يال َك ََل ِم َو َي ْبذُو َعلَ ْي ِه ْم‬ َ َ ‫ير ْالك َََل ِم َو ْال ُمت‬
َ َ ‫ش ِدِّقُالَّذِييَت‬ ُ ِ‫اره َُو ْال َكث‬ َ َ ‫س ِعيد ٍَو َهذَاأ‬
ُ َ ‫ص ُّح َوالث َّ ْرث‬ َ ِ‫َر ِِّب ِه ْبن‬
Sunan Tirmidzi 1941: dari Jabir bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Sesungguhnya di antara orang yang paling aku cintai
dan yang tempat duduknya lebih dekat kepadaku pada hari kiamat ialah
orang yang akhlaknya paling bagus. Dan sesungguhnya orang yang paling
aku benci dan paling jauh tempat duduknya dariku pada hari kiamat ialah
orang yang paling banyak bicara (kata-kata tidak bermanfaat dan
memperolok manusia)."Para shahabat bertanya, "Wahai Rasulullah,
siapakah orang yang paling banyak bicara itu?" Nabi menjawab: "Yaitu
orang-orang yang sombong."
Sungguh bahwa akhlak yang buruk itu sangat tidak disukai sehingga
Rasulullahshalallahu’alaihi wa sallam sendiri berlindung dari akhlah yang
buruk sebagaimana diriwayatkan dalam hadits sebagai berikut:

٣٥١٥‫سننالترمذي‬: ‫سا َمةَ َع ْن ِم ْسعَ ٍر َع ْن ِزيَا ِد ْبنِ ِع ََلقَةَ َع ْنعَ ِ ِّم ِهقَا َل‬ َ ُ ‫ِير َوأَبُوأ‬
ٍ ‫س ْفيَانُ ْبنُ َو ِكي ٍع َحدَّثَنَاأَحْ َمد ُ ْبنُبَش‬
ُ ‫َحدَّثَنَا‬
ِ ‫وَلللَّ ُه َّمإِنِِّيأَعُوذُبِك َِم ْن ُم ْنك ََراتِ ْاَل َ ْخ ََلقِ َو ْاَل َ ْع َما ِل َو ْاَل َ ْه َو‬
‫اء‬ ُ ُ‫س َّل َميَق‬
َ ‫صلَّىاللَّ ُهعَلَ ْي ِه َو‬
َ ُّ‫كَانَالنَّ ِبي‬
‫سلَّ َم‬
َ ‫صلَّىاللَّ ُهعَلَ ْي ِه َو‬
َ ‫احبُال َّنبِ ِِّي‬
ِ ‫ص‬ ْ ُ‫سنٌغ َِريب ٌَو َع ُّم ِزيَا ِد ْبنِ ِع ََلقَةَه َُوق‬
َ ‫طبَةُ ْبنُ َما ِل ٍك‬ َ ‫قَ َاَلَبُو ِعي‬
َ ‫سى َهذَا َحدِيث ٌ َح‬
Sunan Tirmidzi 3515: da

ri Mis'ar dari Ziyad bin 'Ilaqah dari pamannya dia berkata; Nabi
shallallahu 'alaihi wasallam mengucapkan: "ALAAHUMMA INNII
A'UUDZU BIKA MIN MUNKARAATIL AKHLAAQ WAL A'MAALI WAL
AHWAAAI" (Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu dari berbagai
kemungkaran akhlak, amal maupun hawa nafsu)."

6
Diriwayatkan bahwa sesuatu yang paling berat dalam timbangan seorang
mukmin pada hari kiamat adalah akhlak yang baik, sebagaimana disebutkan
dalam hadits Rasulullah shalallahu’alaihi wa sallam :

١٩٢٥‫سننالترمذي‬:
‫اء‬ ِ َ‫َار َع ْنا ْب ِنأ َ ِبي ُملَ ْي َكةَ َع ْن َي ْعلَى ْب ِن َم ْم َل ٍك َع ْنأ ُ ِِّمالد َّْرد‬
ِ َ‫اء َع ْنأ َ ِبيالد َّْرد‬ ُ ‫َحدَّثَنَاا ْبنُأ َ ِبي ُع َم َر َحدَّثَنَا‬
ٍ ‫س ْف َيانُ َحدَّثَنَا َع ْم ُرو ْبنُدِين‬
‫احش َْالبَذِي َء‬ ِ َ‫يميزَ انِ ْال ُمؤْ ِمنِيَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة ِم ْن ُخلُ ٍق َح َسن ٍَوإِنَّاللَّ َهلَيُ ْب ِغض ُْالف‬ ِ ‫ش ْي ٌءأَثْقَلُ ِف‬
َ ‫سلَّ َمقَالَ َما‬
َ ‫صلَّىاللَّ ُهعَلَ ْي ِه َو‬َ َّ‫أَنَّالنَّبِي‬
َ ٌ‫سن‬
‫ص ِحي ٌح‬ َ ُ ‫شةَ َوأَبِي ُه َري َْرة ََوأَنَس ٍَوأ‬
َ ‫سا َمةَ ْبنِش َِريك ٍَو َهذَا َحدِيث ٌ َح‬ ْ ‫ىو ِف‬
َ ِ‫يالبَاب َع ْنعَائ‬ َ ‫س‬َ ‫قَ َاَلَبُو ِعي‬
Sunan Tirmidzi 1925: dari Abu Darda` bahwasanya Nabi shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Tidak sesuatu yang lebih berat dalam
timbangan seorang mukmin kelak pada hari kiamat daripada akhlak yang
baik. Sesungguhnya Allah amatlah murka terhadap seorang yang keji lagi
jahat."
Hadits yang menyebutkan bahwa yang paling banyak memasukkan orang-
orang kedalam surga adalah akhlak yang mulia sebagaimana hadits sebagai
berikut :

١٩٢٧‫سننالترمذي‬: َ ‫َحدَّثَنَاأَبُو ُك َر ْي ٍب ُم َح َّمد ُ ْبنُ ْال َع ََل ِء َحدَّثَنَا َع ْبد ُاللَّ ِه ْبنُإِد ِْري‬
‫س َحدَّث َ ِنيأ َ ِبي َع ْن َج ِدِّي َع ْنأ َ ِبي ُه َري َْرة َقَا َل‬
ُ ‫س ْال َجنَّةَفَقَالَتَ ْق َوىاللَّ ِه َو ُح ْسنُ ْال ُخلُ ِق َو‬
‫س ِئ‬ َ ‫سلَّ َمعَ ْنأ َ ْكث َ ِر َمايُد ِْخ َُللنَّا‬ َ ‫صلَّىاللَّ ُهعَلَ ْي ِه َو‬
َ ‫وَلللَّ ِه‬ ُ ‫س‬ُ ‫سئِلَ َر‬ ُ
‫ارفَقَ َاَل ْل َف ُم َو ْالفَ ْر ُج‬
َ َّ‫سالن‬ َ ‫لَعَ ْنأ َ ْكث َ ِر َمايُد ِْخ َُللنَّا‬
‫ي‬ ُّ ‫ِالرحْ َمنِ ْاَل َ ْو ِد‬ َ ‫ص ِحي ٌحغ َِريب ٌَو َع ْبدُاللَّ ِه ْبنُإِد ِْري‬
َّ ‫س ُه َوا ْبنُيَ ِزيدَ ْبنِ َع ْبد‬ َ ‫قَ َاَلَبُو ِعي‬
َ ٌ ‫سى َهذَا َحدِيث‬

Sunan Tirmidzi 1927: dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu


'alaihi wasallam pernah ditanya tentang sesuatu yang paling banyak
memasukkan seseorang ke dalam surga, maka beliau pun menjawab:
"Takwa kepada Allah dan akhlak yang mulia." Dan beliau juga ditanya
tentang sesuatu yang paling banyak memasukkan orang ke dalam neraka,
maka beliau menjawab: "Mulut dan kemaluan."

2.3 Perbedaan Antara Akhlak dan Moral dan Etika

Akhlak merupakan satu sistem yang menilai tindakan zahir dan batin
manusia manakala moral ialah satu sistem yang menilai tindakan zahir
manusia sahaja.Akhlak mencakup pemikiran, perasaan dan niat di hati

7
manusia dalam hubungan manusia dengan Allah, manusia dengan manusia
dan manusia dengan makhluk lain manakala moral mencakupi pemikiran,
perasaan dan niat di hati manusia dalam hubungan manusia dengan manusia
sahaja.Nilai-nilai akhlak ditentukan oleh Allah swt melalui al-Quran dan
tunjuk ajar oleh Rasulullah saw manakala moral ditentukan oleh
manusia. Nilai-nilai akhlak bersifat mutlak, sempurna dan tetap manakala
nilai-nilai moral bersifat relatif, subjektif dan sementara.

Contoh perbedaan ahlak dan moral :

1. Pakaian

Menurut Islam pakaian bagi seseorang muslim mestilah menutup aurat.


Seandainya mereka tidak menutup aurat maka ia telah dianggap sebagai
orang yang tidak berakhlak kerana telah melanggar peraturan yang telah
ditetapkan oleh Allah swt. Berbeda dengan moral, jika seseorang itu
mendedahkan aurat tetapi masih mempunyai perlakuan yang baik, maka
mereka masih dianggap bermoral oleh sesetengah pihak.

2. Pergaulan bebas antara lelaki dan perempuan

Fenomena seumpama ini sudah menjadi suatu lumrah baik masyarakat di


Barat dan masyarakat kita.Berdasarkan penilaian Barat perkara ini masih
dianggap bermoral, sebaliknya jika dilihat dari sudut akhlak Islam,
perlakuan sedemikian sudah dianggap tidak berakhlak.

3. Bersalaman

Bersalaman di antara lelaki dan perempuan yang bukan mahramnya adalah


haram menurut Islam walaupun tujuannya untuk merapatkan
hubungan.Tetapi perkara ini dibolehkan dalam sistem moral.

8
2.4. Ciri-ciri Orang yang Berakhlaqul karimah

 Zuhud

Zuhud menurut bahasa memiliki arti meninggalkan keduniaan. Sedangkan


secara istilah , Zuhud yaitu meninggalkan sesuatu yang disayangi atau di
sukai yang bersifat material atau keduniaan yang mewah dengan mengharap
dan menginginkan sesuatu yang lebihbaik yang bersifat kebahagiaan
akhirat.Seseorang yang memiliki harta yang melimpah hendaknya
digunakan sebagai alat untuk mencari kebahagiaan yang hakiki yaitu
kebahagiaan di akhirat.

Ciri-ciri orang yang zuhud yaitu :

- Selalu merasa cukup atas harta yang dimiliki


- Senantiasa bersyukur atas nikmat allah yang diberikan walaupun
sedikit
- Hidup sederhana
- Lebih mengutamakan cintanya kepada allah dibandingkan kepada
dunia

 Tawakal

Pengertian tawakal sacara bahasa yaitu berserah diri. Sedangkan sacara


istilah menyerahkan sepenuh nya segala perkara setelah berusaha (ikhtiar)
kepada allah swt. Sikap tawakal menjadikan seseorang menjadi tidak puus
asa jika sesuatu yang diterima tidak sesuai dengan yang diharapkan, dan
tidak akan sombong jika suatu yang diusahakan berhasil. Dalil yang
menjelaskan tenang tawakal yaitu QS. Al-maidah ayat 11 yang artinya : “
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah kamu akan nikmat allah (yang
diberikan-Nya) kepadamu, diwaktu suatu kaum bermaksud hendak
menggerakan tanggannya kepadamu (untuk berbuat jahat) maka allah
menahan tanggan mereka dari kamu. Dan bertakwalah kepada allah dan
hanya kepada allah saja orang-orang mukmin itu harus bertakwa.

Ciri-ciri orang yang hidupnya tawakal adalah :

- Tidak pernah berkeluh kesah


- Ridha terhadap diri dan keadaannya
- Selalu merasa ketenangan

9
Ikhlas

Ikhlas yaitu mengerjakan seseuatu pekerjaansemata-mata mengharapkan


ridho allah swt. Dalil naqli ikhlas yaitu terkandung dalam QS. Az-zumar
ayat 11 yang artiya : katakanalah “sesungguhnya aku diperintahkan supaya
menyembah allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama .

Ciri-ciri yang dimiliki orang yang ikhlas :

- Tidak kecewa saat amalperbuatannya diremehkan oleh orang lain


- Tidak merasa bangga, ketika perilakunya dipuji
- Tidak memuji dengan apa yang dikerjakan

Dan adapula ciri-ciri Orang Berakhlak Baik yaitu :

- Cinta untuk semua, kebencian tidak untuk siapapun.


- Dendam itu menghilangkan semua kebaikan seperti kayu dimakan api
(amalannya akan hilang).
- Tolak kejahatan dengan perbuatan baik, memaafkan itu yang terbaik.
- Carilah kemuliaan di sisi Allah dengan cara bersikap sopan santun
Terhadap orang bersikap kasar kepadamu dan membalas kebaikan kepada
orang yang menyakitimu.
- Hidup harus bermanfaat untuk orang lain.
- Hidup harus memberi ketenangan kepada lingkungan di mana kita
berada.
- kata-kata sopan, lemah lembut, adalah suatu amal ibadah.
- Bergaulah dengan orang-orang miskin dan susah agar mencegah kita
dari sifat sombong dan takabur. Hal ini akan memuliakanmu di sisi
Allah SWT.
- Hamba-hamba Allah ialah orang-orang yang berjalan dimuka bumi
dengan merendahkan diri, sopan santun dan ramah tamah.
- Semua orang yang datang kepadamu sambutlah dengan senang hati,
setidaknya lihatlah dengan senyum.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Akhlak adalah ilmu yang menentukan batas antara baik dan buruk,
antara yang terpuji dan yang tercela, tentang perkataan atau perbuatan
manusia lahir dan batin. Maksud dari akhlak itu sendiri itu adalah
adanya hubungan antara khalik dan makhluk, dan antara makhluk
dengan makhluk. Kita harus membiasakan diri berakhlak terpuji dalam
kehidupan sehari-hari agar semuanya berjalan sesuai dengan perintah
dan larangan dari allah swt. Dan juga ahlak merupakan suatu perlakuan
yang tetap sifatnya di dalam jiwa seseorang yang tidak memerlukan
daya pemikiran di dalam melakukan sesuatu tindakan. Maka secara
sederhana dapat di tarik sebuah kesimpulan yaitu ahlak merupakan
cerminan dari agama islam itu sendiri, dimana bila ahlak seorang
manusia mencerminkan sebuah kebaikan, kesucian, kesopanan dan lain
sebagainya yang bertujuan menggapai rido allah swt. Yang menjadi
ukuran baik dan buruknya ahlak adalah syarak, iaitu apa yang
diperintahkan oleh syarak, itulah yang baik dan apa yang dilarang oleh
syarak itulah yang buruk. Perkembangan teknologi dapat mempengaruhi
lingkungan serta kebudayaan masyarakat. Apabila dalam dingkungan
masyarakat tersebut tidak memiliki tembok yang kuat, niscaya
keruntuhan Ahlak dan moral yang akan terjadi, yaitu di mulai dengan
hilangnya norma-norma dalam masyarakat tersebut.

B. Saran

Sebagai mahasiswa dan calon pendidik sebaiknya kita dapat menerapkan


eika, moral dan akhlak yang baik dan sesuai dengan ajaran islam dalam
kehidupan sehari-hari. Walaupun tidak sesempurna nabi Muhammad
saw setidaknya kita termasuk kedalam golongan kaumnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

- Syafe’I, Imam, dkk .2015. pendidikan agama islam berbasis


karakter diperguruan tingg. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada
- Makbuloh, Deden. 2012. Pendidikan agama islam arah baru
pengembangan ilmu dan kepribadian di perguruan tinggi. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada
- Marzuki. 2012. Pembinaan karakter mahasiswa melalui pendidikan
agama islam di perguruan tinggi umum. Yogyakarta : Penerbit
Ombak
- Anonim. 2015. Akhlak. Diunduh pada tanggal 19 September 2016
melalui http://www.likethisya.com/sejarah-pramuka.html.
- Anonim. 2014. Akhlak. Diunduh pada tanggal 19 September 2016
melalui http://www.portalsejarah.com/.

12

Anda mungkin juga menyukai