Anda di halaman 1dari 10

MODUL 3 – Penentuan Panas Spesifik

3.1 Tujuan Percobaan


Tujuan percobaan pada modul 3 adalah sebagai berikut:
- Menjelaskan hukum kekekalan energi yang diaplikasikan pada energi thermal.
- Merumuskan konsep termodinamika yang terkait dengan aliran panas dari dan
ke material / bahan padat.
- Menghitung panas spesifik logam tertentu dalam rentang temperature antara
suhu air mendidih s/d suhu ruangan.

3.2 Metodologi Percobaan


a. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan di modul 3 ini adalah sebagai berikut.
 Aquades
 Styrofoam cup untuk air
 Beaker glass
 Hot plate
 Termometer digital
 Neraca analitik
 Potongan logam alumunium
 Potongan logam tembaga
 Potongan logam kuningan
 Potongan logam kuningan stainless steel
 Potongan logam besi
 Termometer
 Sarung tangan
 Stopwatch
 Penjepit
 Gelas Ukur
 Tisu
b. Diagram Alir Percobaan

Menimbang dan mencatat


logam besi

Memasukkan air kedalam


beaker glass dan panaskan
hingga mendidih dengan
menggunakan hotplate

Air panas / suhu mendekati


100oC

Memotong logam (Besi)

Mencatat suhu awal dari logam


(Ti.Fe)

Menimbang stryfoam cup


kosong dan stryfoam cup + air

Menghitung massa air dalam


stryfoam cup dan di catat

Memotong logam dan


memindahkan ke dalam
stryfoam cup yang berisi air

Mencatat suhunya setiap 3 detik


sampai tercapai suhu
kesetimbangan

Gambar 3.1 Diagram Alir Penentuan Panas Spesifik


3.3 HasilPercobaan
Logam1 : Kuningan
Massa Logam =135,066 gram
Massa Styrofoam kosong = 7,152 gram
Massa Styrofoam + Air = 105,411 gram
Massa Air = 98,259 gram
TiLogam = 99,4 ˚C
TiW = 27,8 ˚C

Tabel 3.1 Data pengamatan logam kuningan


Waktu (detik) T (oC)
3 43,5
6 45,1
9 37,2
12 34,7
15 34,0
18 33,6
21 33,3
24 33,0
27 32,9
30 32,8
33 32,7
36 32,7
39 32,7
42 32,7
45 32,7
48 32,7
51 32,7
54 32,7
57 32,8
60 32,8
63 32,28
66 30,00
Logam2 :Besi
Massa Logam = 75,378 gram
Massa Styrofoam kosong = 7,248 gram
Massa Styrofoam + Air = 106,271 gram
Massa Air = 99,023 gram
TiLogam = 99,4 ˚C
TiW = 28,1 ˚C

Tabel 3.2 Data Pengamatan Logam Besi


Waktu (detik) T (oC) Waktu(detik) T (oC)

3 32,5 63 37,3
6 30,8 66 37,3
9 30,3 69 37,3
12 30,9 72 37,3
15 30,6
18 33,9
21 36,5
24 38,3
27 38,9
30 38,9
33 38,8
36 38,5
39 38,2
42 37,9
45 37,7
48 37,6
51 37,5
54 37,4
57 37,4
60 37,3
Logam3 :Stainless steel
Massa Logam = 70,207 gram
Massa Styrofoam kosong =7,152 gram
Massa Styrofoam + Air = 105,671 gram
Massa Air = 98,519 gram
TiLogam = 99,4 ˚C
TiW = 28,1 ˚C

Tabel 3.3 Data Pengamatan Logam Stainless steel


Waktu
T (oC)
(detik)
3 28,0
6 28,8
9 29,0
12 28,9
15 28,9
18 28,8
21 28,8
24 28,8
27 28,7
30 28,7
33 28,8
36 28,8
39 28,9
42 29,0
45 29,0
48 29,0
51 29,0
54 29,0
57 29,1
60 29,1
Logam4 :Tembaga
Massa Logam = 93,043 gram
Massa Styrofoam kosong = 7,152 gram
Massa Styrofoam + Air = 106,761 gram
Massa Air = 99,609 gram
TiLogam = 99,4 ˚C
TiW = 27,8 ˚C

Tabel 3.4 Data Pengamatan Logam Tembaga


Waktu Waktu
T (oC) T (oC)
(detik) (detik)
3 33,0 63 30,1
6 29,6 66 30,3
9 28,9 69 30,0
12 28,7 72 30,6
15 28,8 75 31,1
18 29,4 78 30,6
21 29,3 81 31,1
24 28,5 84 30,6
27 30,2 87 30,5
30 29,6 90 30,7
33 29,4 93 30,9
36 29,3 96 30,7
39 29,1 99 30,4
42 29,0 102 30,2
45 29,0 105 30,2
48 29,0
51 29,9
54 29,9
57 29,9
60 30,2
Logam 5 :Alumunium
Massa Logam = 61,071 gram
Massa Styrofoam kosong = 7,248 gram
Massa Styrofoam + Air = 106,040 gram
Massa Air = 98,792 gram
TiLogam = 99,4 ˚C
TiW = 28,2 ˚C

Tabel 3.5 Data Pengamatan Logam Alumunium


Waktu
T (oC)
(detik)
3 33,0
6 36,2
9 35,8
12 34,4
15 33,9
18 33,6
21 33,4
24 33,3
27 33,3
30 33,3
33 36,0
36 38,0
39 39,3
42 39,6
45 39,8
48 39,7
51 39,8
54 39,8
57 39,8
Contoh perhitungan panas spesifik logam dan % eror,
Logam1 : Kuningan
Mw.Cw.(Tf-Tw) 98,792.1.(32,8-27,8)
Ck = = = 0,0549 (literatur CK= 0,092 )
Ml.(Til-Tf) 135,066. (99,4-32,8
0,0549-0,092
% eror = × 100% = 40,33%
0,092

Nama Hasil
% eror
Logam Perhitungan

Kuningan 0,0549 -40,33

Besi 0,1936 79,46

Stainlessteel 0,0181 -84,92

Tembaga 0,0364 -62,47

Alumunium 0,3123 44,58

3.4. Pembahasan
Tujuan pada praktikum panas spesifik adalah merumuskan konsep
termodinamika yang terkait dengan aliran panas dari dan ke material / bahan
padat dan menjelaskan hukum kekekalan energi yang diaplikasikan pada energi
thermal. Hukum kekekalan energi adalah energi tidak dapat diciptakan dan
juga dimusnahkan namun dapat diubah menjadi bentuk lain. Percobaan ini
menunjukan hukum kekekalan enegi dengan cara memanaskan air didalam
electric heating cup, dimana energi listrik berubah bentuk menjadi energi
panas yang ditandakan dengan penambahan suhu.

Aliran panas yang terjadi dari atau ke suatu benda menyebabkan terjadinya
perubahan suhu. Hubungan antara perubahan energi panas yang mengalir
dengan perubahan suhu disebut panas spesifik. Energi panas Q yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu benda yang memiliki massa m sebesar T
dapat dirumuskan dalam persamaan sebagai berikut :

Q = m . C . T
Konstanta C menunjukkan besarnya panas spesifik (specific heat). Panas
spesifik didefinisikan sebagai energi panas yang dibutuhkan untuk menaikkan
suhu dari 1 gram bahan atau zat sebesar 1C. Jika suhu suatu zat meningkat,
suhu akhir akan lebih besar dari suhu awal. Banyaknya energi, kalor yang
bertanda positif, menandakan bahwa kalor diserap atau diperoleh ketika suhu
zat meningkat. Jika suhu zat diturunkan, suhu akhir akan lebih kecil dari suhu
awal. Banyaknya kalor yang bertanda negatif, menyatakan bahwa kalor
dilepaskan atau hilang ketika zat tersebut didinginkan.

Percobaan ini bertujuan untuk mengukur panas spesifik logam berdasarkan


hukum kekekalan energi. Panas spesifik logam, misalnya aluminium dapat
diukur dengan mencelupkan potongan logam dengan massa tertentu (m Al) dan
suhu awal (initial temperature) Ti,Al (sekitar 100C) kedalam air dengan massa
mw dan suhu awal Ti,w sehingga mencapai suhu kesetimbangan Tf .

Kehilangan panas dari logam-logam tersebut sama dengan panas yang diserap
oleh air, jika diasumsikan tidak ada tambahan atau kehilangan energi panas
dari lingkungan dan / atau oleh air dan logam. Pernyataan tersebut dapat
dirumuskan sebagai berikut.

-ΔQlogam = ΔQwater
Tanda minus menunjukkan panas mengalir dari potongan logam menuju ke air.
Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa enrgi tidak bisa dibuat atau
dimusnahkan, namun bisa diubah dari satu bentuk ke bentuk lainnya, sehingga
ΔQlogam + Δqwater = 0. Dari persamaan-persamaan diatas, dapat diperoleh
persamaan untuk menentukan panas spesifik beberapa zat, baik berupa
padatan, cairan maupun gas pada tekanan atmosfir.

mlogam . Clogam . (Tilogam – Tf) = mw . Cw . (Tf – Tiw)

C = mw.Cw.(Tf – Tiw)
m.(Ti - Tf)
Nilai Spesifik beberapa zat dari literatur adalah,
Logam Panas spesifik
Aluminium 0,216 kal/goC
Kuningan 0,092 kal/goC
Besi 0,108 kal/goC
Tembaga 0,097 kal/goC
Stainless steel 0,12 kal/goC
Air 1,000 kal/goC

Hasil percobaan menunjukkan bahwa nilai panas spesifik yang didapatkan

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan modul 3 adalah sebagai berikut :
1. Prinsip yang dilakukan pada penentuan panas spesifik suatu logam adalah
aplikasi dari hokum kekekalah energy dalam energy kalor yang dikenall sebagai
prinsip “Asas Black” dimana asas ini menjelaskan bahwa energy yang
dilepaskan oleh suatu benda akan diterima oleh benda lain dalam bentuk kalor.
2. Konsep termodinamika yang mengenai energy kalor yang mengalir pada suatu
benda atau yang dibutuhkan oleh benda terkait dengan kapasitas kalor jenis
(panas spesifik) dimana panas spesifik adalah energy kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu benda sebesar 1oC dari 1 kg bahan/zat.
3. Penentuan panas spesifik dari suatu benda / logam berdasarkan aplikasi hukum
kekekalan energy pada ennergi kalor. Salah satu contoh yang didapatkan dari
hasil praktikum adalah panas spesifik logam besi yaitu sebesar 0,1936 Cal/goC.

3.6 Daftar Pustaka


Riyanto.2016. Termodinamika Teknik. Program Studi Fisika UNSOED
Modul Ajar Praktikum Thermodinamika

Anda mungkin juga menyukai