Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmah, hidayah dan inayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas

ETIKA PROFESI KEGURUAN ini. Penulis mengambil judul ”MAKNA

PROFESI, PROFESIONAL dan PROFESIONALITAS”.

Tugas ini disusun sebagai Salah Satu Syarat untuk Pengambilan Nilai

Tugas Kelompok di semester 2. Kami menyadari bahwa tanpa bimbingan dan

dorongan dari berbagai pihak, maka penyusunan tidak terselesaikan, oleh karena

itu pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :

1. Kedua Orang Tua yang telah memberikan dukungan moral dan

materil.

2. Ibu Romlah Abd. Gany selaku Dosen Pengampu.

3. Teman-teman yang ikut serta mengemukakan ide-idenya.

Jakarta, 16 Maret 2016

Penyusun

i
2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. LatarBelakang ................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................. 2
C. Ruang Lingkup ................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................ 3

A. Profesi ........................................................................................... 3

B. Profesional ..................................................................................... 4

C. Profesionalitas .............................................................................. 6

BAB III PENUTUP ....................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9

ii
3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru sebagai pendidik professional mempunyai citra yang baik di
masyarakat apabila dapat menunjukan pada masyarakat bahwa ia layak
menjadi panutan atau teladan masyarakat sekelilingnya. Masyarakat
terutama akan melihat bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari,
apakah memang ada yang patut di teladani atau tidak. Bagaimana guru
meningkatkan pelayanan, meningkatkan pengetahuannya, memberikan
arahan serta dorongan kepada anak didiknya tersebut dan bagaimana cara
guru berpakaian dan berbicara serta cara bergaul baik dengan siswa,
teman-temanya serta anggota masyarakat, sering menjadi perhatian
masyarakat luas.
Guru tidak dapat dilepaskan dari pendidikan karena guru
merupakan unsur yang mutlak dengan tugas sejatinya yaitu mendidik.
Dalam mendidik tentu saja ada tujuannya yaitu menciptakan individu yang
berakhlak mulia, cerdas, bertanggung jawab, takwa kepada Tuha, beriman,
beraka, berbudi pekerti luhur serta memiliki kecakapan atau keterampilan
yang bermanfaat bagi dirinya sendiri maupun orang lain. Agar hal itu
tercapai makan diperlukan guru yang professional, artinya guru yang
cakap dalam mengelolan pembelajaran sehingga tujuan yang telah
ditetapkan dapat tercapai.
Di Indonesia memang masih sangat banyak guru yang berada di
bawah garis professional. Hal ini disebabkan oleh system pendidikan
nasional yang kurang mumpuni, baik dari pemimpin, kurikulum, sarana
dan prasarana, maupun guru itu sendiri. Dampaknya adalah mutu
pendidikan Indonesia yang masih sangat rendah jika dibandingkan dengan
negara-negara tetangga maupun negara internasional. Oleh karena itu,
dibutuhi pembenahan jika ingin memperoleh perubahan ke arah yang
positif. Salah satu upya pembenahan tersebut adalah menciptkan
profesionalisme guru.

ii
4

B. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan yang kami gunakan dalam makalah ini, sengaja
kami bagi menjadi dua tujuan. Pertama yaitu tujuan umum, setelah itu
ialah tujuan khusus. tujuan yang mendasari pemakalah menulis makalah
ini diantaranya yaitu:

1. Tujuan Umum
a. Mengetahui “Makna Profesi, Profesional dan Profesionalitas”
2. Tujuan Khusus
a. Menjelaskan makna dari Profesi
b. Menjelaskan makna dari Profesional
c. Menjelaskan makna dari Profesionalitas
C. Ruang Lingkup
1. Apa yang dimaksud dengan Profesi?
2. Apa yang dimaksud dengan Profesional?
3. Apa yang dimaksud dengan Profesionalitas?

ii
5

BAB II
PEMBAHASAN

1. Profesi
Profesi berasal dari bahasa latin “proffesio” yang mempunyai dua
pengertian yaitu, janji atau ikrar dan pekerjaan. Bila artinya dibuat dalam
pengertian lebih luas menjadi kegiatan “apa saja” dan “siapa saja” untuk
memperoleh nafkah yang dilakukan dengan suatu keahlian tertentu. Dalam
arti sempit profesi berarti kegiatan yang dijalankan berdasarkan keahlian
tertentu dan sekaligus dituntut dari pada pelaksanaan norma norma sosial
dengan baik. Profesi merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa
kriteria.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, profesi adalah
bidang pekerjaan yang dilandasi pendidikan keahlian (keterampilan,
kejuruan, dan sebagainya.
Menurut Syamsuddin(1996), Profesi menujukan suatu kepercayaan
(to profess mean to trust), merupakan suatu keyakinan (to belive in) atau
suatu kebenaran (ajaran agama)atau kredibilitas seseorang dan
menunjukan suatu pekerjaan atau urusan tertentu(a particural business).
Secara sosiologi, volmer dan mills (Syamsuddin,1996) mempersepsikan
bahwa profesi itu hanyalah merupakan jenis model atau tipe pekerjaan
ideal sajakarena dalam realitasnya bukanlah hal yang mudah untuk
mewujudkannya.
Menurut Supriyadi,(1999) menyatakan bahwa profesi menunjukan
suatu pekerjaan atau jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab dan
kesetiaan terhadap profesi. “parelius dan parelius” (Wuradji, 1988)
memberikan batasan tentang pekerjaan profesi itu menuntut adanya
spesialisasi secara menjurus(highly specialized), dilandasi oleh
pengetahuan-pengetahuan yang khusus (esoteric knowladge), dilandasi

ii
6

oleh pendidikan yang tinggi dengan program-program pendidikan dan


latihan yang matang.
Merujuk pada pendapat Elliot (1972), profesi secara historis
dibedakan menjadi 2 tipe, yaitu profesi sebagai status dan tipe profesi
sebagai pekerjaan. Profesi sebagai status diartikan sebagai sesuatu yang
secara relatis tidak begitu penting dalam organisasi kerja dan dalam
melayani masyarakat, tetapi menduduki tempat yang tinggi dalam sstem
tingkatan social masyarakat. Sementara profesi sebagai pekerjaan
didasarkan pada spesialisasi dari pendidikan dan latihannya.
Profesi merupakan pekerjaan, dapat juga berwujud sebagai jabatan
didalam suatu hierarki birokrasi, yang menuntut keahlian tertentu serta
memiliki etika khusus untuk jabatan tersebut serta pelayanan baku
terhadap masyarakat. Inti dari pengertian profesi ialah seseorang harus
memiliki keahlian tertentu. Di dalam masyarakat sederhana, keahlian
tersebut dengan cara meniru dan diturunkan dari orang tua kepada anak
atau dari kelompok masyarakat kegenerasi penerus. Pada masyarakat
modern, keahlian tersebut diperoleh melalui pendidikan dan pelatihan
khusus. Sebagai lawan dari profesi ialah amatir. Suatu profesi adalah
kegiatan seseorang untuk menghidupi kehidupan (earning a living).
Seorang amatir menekuni suatu kegiatan terutama karena hobi atau
mencari kesenangan atau untuk mengisi waktunya yang terluang.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa profesi adalah pekerjaan yang
dijalankan oleh seseorang yang menuntut adanya suatu keterampilan atau
keahlian tertentu.

2. Profesional
Kata profesional berasal dari profesi yang artinya syafruddin
nurdin, diartikan sebagai suatu pekerjaan yang memerlukan pendidikan
lanjut didalam science dan teknologi yang digunakan dengan perangkat
dasar untuk di implementasikan dalam berbagai kegiatan bermanfaat.
Menurut UU RI No. 14/2005 pasal 1 ayat 4, professional adalah pekerjaan

ii
7

atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber


penghasilan kehidupan yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau
kecakapan yang memenuhi standar mutu atau noerma tertentu serta
memerlukan pendidikan profesi.
Profesional merupakan seseorang yang menjalankan pekerjaannya
sesuai dengan tuntutan profesi atau dengan kata lain memiliki kemampuan
dan sikap sesuai dengan tuntutat profesi nya. Seorang profesional
menjalankan kegiatan nya berdasarkan golongan yang kuat berlandaskan
keterampilan yang dimiliki dan bukan secara amatir. Seorang profesional
akan terus menerus meningkatkan mutu karya nya secara sadar, melalui
pendidikan dan pelatihan. Istilah profesional pada umumnya adalah orang
yang mendapat upah atau gaji dari apa yang telah dilakukannya. Pekerjaan
profesional ditunjang oleh suatu ilmu tertentu secara mendalam yang
hanya mungkin diperoleh dari lembaga-lembaga pendidikan yang sesuai
sehingga kinerja nya didasarkan kepada keilmuan yag dimilikinya yang
dapat dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Dengan demikian seorang
guru perlu memiliki kemampuan khusus, kemampuan yang tidak mungkin
dimiliki oleh orang yang bukan guru.
Dengan kata lain, pekerjaan yang bersifat professional adalah
pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka yang khusus yang
khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dikerjaan oleh
mereka yang karena tidak memperoleh pekerjaan lain (sudjana,1988).
Dengan demikian, profesional merujuk pada dua hal, yaitu orang
yang menyandang suatu profesi dan kinerja atau performance seseorang
dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya. Terdapat
tujuh tahapan menuju status profesional antara lain:
1. Penentuan spesialisasi bidang pekerjaan
2. Penentuan tenaga ahli yang memenuhi persyaratan
3. Penentuan pedoman kerja sebagai landasan kerja
4. Peningkatan kreativitas kerja sebagai usaha untuk menciptakan
sesuatu yang lebih baik

ii
8

5. Penentuan tanggung jawab


6. Pembentukan organisasi kerja untuk mengatur tenaga kerja
7. Memberikan sebuah pelayanan yang ketat dan penilaian dari
masyarakat pengguna jasa profesi.

Diagram yang menggambarkan keterkaitan antara pekerjaan,


profesi, dan pekerjaan adalah Mengartikan bahwa ada himpunan dari
sekumpulan pekerjaan seperti dokter, guru, makan, minum, membaca,
menulis, dan sebagainya. Kemudian ada pekerjaan purna waktu yang
disebut sebagai profesi sebagai pengabdian kepada masyarakat dari hasil
pendidikan/pelatihan yang telah ia terima, namun tidak semua bisa
mengamalkan seluruh ilmunya dengan baik, hanya ada sebagian yang
mampu mengamalkan ilmu atau keahliannya lebih baik daripada lainnya,
sehingga disebutlah kumpulan profesional.

3. Profesionalitas
Pengertian profesionalitas guru adalah seperangkat fungsi, tugas
dan tanggung jawab dalam lapangan pendidikan berdasarkan keahlian
yang diperoleh melalui pendidikan dan latihan khusus dibidang
pekerjaannya dan mampu mengembangkan secara ilmiah disamping
bidang profesinya.
Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar-benar
menguasai, sungguh-sungguh kepada profesinya. Profesionalitas adalah
hal-hal yang menyangkut mutu diri profesi.
Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar-benar
menguasai, sungguh-sungguh kepada profesinya. Profesionalitas adalah
sutu sebutan terhadap kualitas sikap para anggota suatu profesi terhadap
profesinya serta derajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki
untuk dapat melakukan tugas-tugasnya.
Profesionalitas berakar pada kata profesi yang berarti pekerjaan
yang dilandasi pendidikan keahlian. Profesionalitas itu sendiri dapat

ii
9

berarti mutu, kualitas, dan tindak tanduk yang merupakan ciri suatu profesi
atau orang yang profesional. Profesionalitas guru dapat berarti guru yang
profesional, yaitu (Sahabuddin,1993:6) seorang guru yang mampu
merencanakan program belajar mengajar, melaksanakan dan memimpin
Proses Belajar Mengajar, menilai kemajuan Proses Belajar Mengajar dan
memanfaatkan hasil penilaian kemajuan belajar mengajar dan informasi
lainnya dalam penyempurnaan Proses Belajar Mengajar.

ii
10

PENUTUP

Profesi merupakan suatu jabatan atau pekerjaan yang menuntut keahlian atau
keterampilan dari pelakunya. Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai
suatu kegiatan pokok yang dapat menghasilkan nafkah hidup dan yang
mengandalkan suatu keahlian.
Profesional adalah orang yang menyandang suatu jabatan atau pekerjaan yang
dilakukan dengan keahlian atau keterampilan yang tinggi. Hal ini juga pengaruh
terhadap penampilan atau performance seseorang dalam melakukan pekerjaan di
profesinya.
Profesionalitas merupakan sikap para anggota profesi benar2 menguasai,
sungguh2 kepada profesinya. Profesionalitas mengacu pada sebutan kualitas sikap
para anggota suatu profesi terhadap profesinya serta derajat pengetahuan dan
keahlian yang mereka miliki untuk dapat melakukan tugas-tugasnya.
Jadi, Profesi, Profesional dan Profesionalitas memiliki keterkaitan yang sangat
erat didalamnya. Karena sebuah Profesi tidak berjalan tanpa adanya seorang yang
Profesional yang berada pada Profesi tersebut. Seorang yang profesional tidak
dapat dikatakan Profesional ketika belum mengemban keprofesionalitasannya,
karena profesionalitas seorang yang profesional sangat dibutuhkan dalam sebuah
profesi yang dijalani.

ii
11

DAFTAR PUSTAKA

Suprihatiningrum Jamil, 2013 Guru Profesional. Jogjakarta. Ar-ruzz

Media.

Rusman, 2012 Model-model Pembelajaran.Depok. PT Raja Grafindo

Persada.

Tri Putra Doni. (2013). Perbedaan Pengetian Profesi, Profesional,

Profesionalitas, Dan Profesionalisme. From

http://bankidonk.blogspot.co.id/p/resume-profesi-kependidikan.html. (Diakses

pada tanggal 16 maret 2016, 13:00 WIB)

Panggabean Jason Walker. (2013). Makalah Profesi dan

Profesionalisme Guru. from

http://jasonwalkerpanggabean.blogspot.co.id/2013/09/makalah-profesi-dan-

profesionalisme-guru.html. (Diakses pada tangal 16 maret 2016, 13:30 WIB).

Santoso Budi. (2012). Devinisi Profesional.. from

https://inisantoso.wordpress.com/2012/09/25/definisi-profesional/. (Diakses

pada tanggal 16 maret 2016, 14:00 WIB).

ii

Anda mungkin juga menyukai