Abstract
Tingkat pengetahuan tentang metode kontrasepsi adalah tahu tentang
ragam metode kontrasepsi yang tersedia, keamanan dan cara pemakaian
metodemetode tersebut, kontrasepsi yang mereka pilih, termasuk
pengetahuan tentang kemungkinan efek samping dan komplikasinya.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari apakah ada hubungan
antara tingkat pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dengan
pemakaian kontrasepsi hormonal dan non hormonal di RW III Desa
Karangasri, Ngawi. Tingkat pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi
yang diperoleh dari pemberian informasi yang akurat dan tidak bias
mempengaruhi keputusan ibu untuk memilih dan menggunakan
kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Metodologi penelitian yang
digunakan adalah metode observasional analitik dan dilakukan dengan
pendekatan cross sectional, untuk mempelajari hubungan tingkat
pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dengan pemakaian
kontrasepsi hormonal dan non hormonal. Populasinya adalah semua ibu
yang menggunakan kontrasepsi di RW III Desa Karangasri, Ngawi selama
bulan Juni 2009. Sampelnya dengan menggunakan metode sampling
jenuh, yaitu 88 orang. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Analilis
data dengan uji chi kuadrat atau chi square. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa nilai hitung chi square diperoleh nilai x 2 hitung
sebesar 7,312 dengan taraf signifikansi 5%, derajat kebebasan (df)=2, dan
x 2 tabel=5,991. Didapatkan bahwa x 2 hitung lebih besar dari x 2 tabel
dan nilai signifikansi 0,026 < 0,050 berarti H 0 ditolak, maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat
pengetahuan ibu tentang metode kontrasepsi dengan pemakaian
kontrasepsi, dengan hubungan keeratan rendah, yaitu 0,277.
Kesimpulannya adalah semakin baik pengetahuan ibu tentang metode
kontrasepsi, maka semakin tinggi pula pemakaian kontrasepsi non
hormonal
Abstract
PDF
158Kb
Abstract
Latar belakang : Pemilihan jenis kontrasepsi yang digunakan pada
keluarga miskin tidak hanya dipengaruhi oleh faktor kesejahteraan
keluarga tetapi juga oleh faktorfaktor lain seperti umur ibu, jumlah anak,
keikutsertaan dalam Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat), tingkat
pendidikan, tingkat pengetahuan, jumlah anak, dukungan pasangan, dan
agama. Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan
antara umur ibu, jumlah anak, keikutsertaan dalam Jamkesmas, tingkat
pendidikan akseptor KB (Keluarga Berencana), tingkat pengetahuan,
dukungan pasangan, dan agama dengan pemilihan jenis kontrasepsi yang
digunakan pada keluarga miskin. Metode : Penelitian ini adalah penelitian
observasional analitik dengan desain cross sectional dengan sampel
Pasangan Usia Subur yang merupakan akseptor KB dan termasuk dalam
kriteria keluarga miskin yang ditetapkan oleh BKKBN serta bertempat
tinggal di lokasi penelitian. Penentuan lokasi penelitian berdasarkan data
BKKBN untuk Kecamatan Blado pada tahun 2008. Lokasi yang dipilih
adalah lokasi dengan CPR (Contraceptive Prevalence Rate) atau tingkat
penggunaan kontrasepsi di atas CPR nasional dan memiliki jumlah
keluarga miskin terbanyak. Berdasarkan data tersebut didapatkan Desa
Kambangan, Kecamatan Blado, Kabupaten Batang sebagai lokasi
penelitian. Penentuan sampel dilakukan secara acak sederhana. Besar
sampel minmal adalah 78 responden. Instrumen yang digunakan adalah
kuesioner penelitian yang sebelumnya telah diuji validitasnya. Pengambilan
data dilakukan dengan cara wawancara dengan responden. Data yang
diperoleh diuji menggunakan analisa Chi Square dan uji Fisher lalu
dilanjutkan dengan uji Binary Logistic. Hasil : Pada penelitian ini didapatkan
bahwa keikutsertaan dalam Jamkesmas dan dukungan pasangan memiliki
hubungan yang bermakna dengan pemilihan jenis kontrasepsi yang
digunakan pasa keluarga miskin. Setelah dilakukan uji Binary logistic
diketahui bahwa dukungan pasangan lebih besar pengaruhnya
dibandingkan dengan keikutsertaan dalam Jamkesmas. Faktor umur istri,
jumlah anak, tingkat pendidikan akseptor KB, tingkat pengetahuan, dan
pengaruh agama tidak memiliki hubungan bermakna dengan pemilihan
jenis kontrasepsi yang digunakan pada keluarga miskin. Kesimpulan :
Keluarga miskin cenderung memilih menggunakan kontrasepsi yang
termasuk dalam jenis non MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang).
Responden yang memilih untuk menggunakan jenis non MKJP sebanyak
60 orang (76,9%), sedangkan yang menggunakan MKJP hanya 18 orang
(23,1%). Faktor-faktor yang memiliki hubungan yang signifikan dengan
pemilihan jenis kontrasepsi yang digunakan pada keluarga miskin adalah
keikutsertaan dalam Jamkesmas (p = 0,022) dan dukungan pasangan (p =
0,032). Faktor umur istri (p = 0,109), jumlah anak (p = 0,251), tingkat
pendidikan akseptor KB (p = 0,427), tingkat pengetahuan (p = 0,234), dan
pengaruh agama (p = 0,411) tidak memilihi hubungan yang signifikan
dengan pemilihan jenis kontrasepsi yang digunakan pada keluarga miskin.
HUBUNGAN PENGETAHUAN IBU DENGAN
KEPATUHAN MINUM PIL KB DI PUSKESMAS
MODAYAG KECAMATAN MODAYAG
KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW TIMUR
Charisanti Cicilia Sanding, Linnie Pondaag, Rina Kundre
ABSTRACT
Abstract: Introduction Recently the rapid growth of population become a huge problem.
Government efforts to control the population is KB programs, one of the common offered
contraception is KB Pills. Acceptor knowledge became one of the critical success of the
contraceptives in use. The higher the acceptor knowledge resulted in compliance in taking KB pills.
This research is analytic observational with cross sectional design research. Population in this
research is 50 mothers. Sampling technique that use is simple random sampling which deliver 44
mothers as sample. Result of this research using chi square with alpha < 0,05. The research result
shows that 5 respondent from 20 respondent with a good level of knowledge is non-compliance with
the drinking KB pills schedule. Meanwhile 19 respondent from 24 respondent with low level of
knowledge is non-compliance with the drinking KB pills schedule. Probability value is ρ: 0,001. The
Conclusion is a relationship between mother’s knowledge and the compliance of KB pill consume in
Puskesmas Modayag, East Bolaang Mongondow district. Keywords: Knowledge, compliance, KB Pill.
Abstrak: Pendahuluan pertumbuhan jumlah penduduk yang begitu pesat menjadi masalah yang
besar sekarang ini. Upaya pemerintah dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk adalah
dengan program KB, salah satu alat kontrasepsi yang ditawarkan adalah pil KB. Pengetahuan
akseptor menjadi salah satu penentu keberhasilan alat kontrasepsi yang digunakan. Semakin tinggi
pengetahuan akseptor berakibat pada kepatuhan dalam mengkonsumsi pil KB. Metode penelitian ini
bersifat observasional analitik dengan desain penelitian cross sectional. Populasi dalam penelitian ini
berjumlah 50 ibu, Teknik sampling yang di gunakan adalah simple random sampling dan didapatkan
sample sebanyak 44 responden. Hasil penelitian ini menggunakan chi square dengan alpha < 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan 5 responden dari 20 responden dengan tingkat pengetahuan baik
tidak patuh pada jadwal minum pil. Sedangkan 19 responden dari 24 responden yang memiliki
tingkat pengetahuan yang kurang, tidak patuh pada jadwal minum pil. nilai probabilitas diperoleh ρ:
0,001. Kesimpulan maka dapat dinyatakan ada hubungan antara pengetahuan ibu dengan
kepatuhan minum pil KB di Puskesmas Modayag Kecamatan Modayag Kabupaten Bolaang
Mongondow Timur. Kata kunci: Pengetahuan, Kepatuhan, Pil KB