Anda di halaman 1dari 5

1.1.

Latar Belakang Masalah

Di Indonesia maupun negara lain, generasi muda sangat diharapkan sebagai penerus dan dapat
membuat negaranya menjadi lebih baik lagi. Namun di era modern ini, banyak sekali masalah-
masalah yang ditimbulkan oleh kaum muda, tanpa terkecuali dalam berlalu lintas.

Dalam kehidupan sehari-hari kita sangat akrab dengan lalu lintas. Kemanapun dan dimanapun,
kita pasti memanfaatkan lalu lintas. Jenis transportasi dalam berlalu lintas pun beragam, mulai dari
kendaraan roda dua hingga kendaraan roda empat. Tak terkecuali para kaum muda, bisa dibilang
bahwa kaum mudalah yang mendominasi penggunaan lalu lintas karena berbagai aktifitas yang
mereka kerjakan seperti sekolah, bekerja, dan lain sebagainya. Dalam hal berlalu lintas ini, banyak
sekali timbul masalah-masalah. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam menangani
masalah ini. Namun, masih banyak saja generasi muda yang kurang memiliki kesadaran dalam
menerapkan etika lalu lintas dengan baik.

Dilansir dari Otomania.com, menurut Korlantas Polri angka kecelakaan lalu lintas dari 2014 yang
berjumlah 95.906 naik menjadi 98.970 pada 2015. Parahnya lagi, bila dirunut berdasarkan usia ,
kecelakaaan terjadi pada pengendara dengan rentang usia muda 15-19 tahun.

Hal ini sangat memprihatinkan karena kesadaran generasi muda kita dalam berlalu lintas sangat
minim dan dikhawatirkan hal ini akan semakin parah dimasa yang akan datang. Mengingat
generasi muda memiliki peranan yang besar dalam menciptakan ketertiban berlalu lintas. Saya
sebagai penulis dan generasi muda akan mencoba menyusun karya ilmiah yang akan membahas
dari berbagai sudut pandang terhadap peranan generasi muda dalam menciptakan lalu lintas yang
tertib dan kondusif

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul masalah:

Apa penyebab semakin meningkatnya angka kecelakaan lalu lintas yang melibatkan generasi
muda ?
Bagaimana upaya yang harus ditempuh untuk meningkatkan kesadaran generasi muda dalam
berlalu lintas yang baik ?
Bagaimana peranan generasi muda dalam menciptakan lalu lintas yang kondusif dan tertib ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan mengapa masalah ini dibahas adalah :


Mengetahui penyebab kecelakaan lalu lintas yang melibatkan generasi muda.
Memahami upaya-upaya yang harus dalam meningkatkan kesadaran generasi muda yang tertib
berlalu lintas.
Meningkatkan kesadaran pentingnya peranan generasi muda dalam menciptakan keteriban berlalu
lintas di masa sekarang maupun masa yang akan datang.
1.4. Ruang Lingkup Permasalahan

Permasalahan yang diambil mengacu pada sikap dan permasalahan yang terjadi pada generasi
muda saja dalam berlalu lintas.

1.5. Sampel / Populasi

Populasi penelitian yaitu masyarakat Indonesia pada umumnya dan masyarakat Kota Sungai
Penuh khususnya, dan sampel penelitian diambil dari beberapa responden penduduk Kota Sungai
Penuh.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Teknik Pengambilan Data

Data-data diperoleh dari observasi langsung di tempat lalu lintas terjadi, wawancara dengan
pengguna jalan, browsing internet, dan buku undang-undang berkendara.

2.2. Pengelompokan Data

Penulisan karya tulis ilmiah ini berawal dari studi literatur yang membahas tentang bidang yang
berhubungan dengan tujuan ditulisnya karya ilmiah ini. Studi literatur ini didapatkan melalui
prosedur kajian pustaka meliputi :

Pengumpulan data dan informasi dari internet, berupa artikel-artikel dari sumber terpecaya dan
dari hasil observasi langsung ke lapangan.
Memilih data dan informasi di lokasi penelitian yang sesuai dengan judul karya tulis.
Mengolah data yang diperoleh.
Merangkum data dan informasi tersebut menjadi satu kesatuan.
Membuat suatu kesimpulan atas data dan informasi yang telah diperoleh.
3
BAB III

PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

3.1. Hasil Penelitian

3.1.1. Observasi

Dari observasi yang saya lakukan peranan generasi muda dalam menciptakan ketertiban dalam
berlalu lintas cukup besar karena generasi muda merupakan pengguna mayoritas dari lalu lintas.
Sebagai pengguna lalu lintas terbesar, maka generasi muda memiliki peranan yang besar dalam
menciptakan lalu lintas yang kondusif. Namun, tidak banyak yang sadar dengan hal ini. Sebagian
besar generasi muda masih kurang sadar terhadap pentingnya peranan mereka dalam menciptakan
ketertiban dalam berlalu lintas. Banyak generasi muda yang mengabaikan hal-hal yang sebenarnya
sangat penting namun mereka anggap sebagai suatu hal yang sepele. Sebagai contoh, mereka tidak
memakai helm. Padahal helm sangat berguna untuk melindungi kepala ketika terjadi kecelakaan.
Apabila hal ini terjadi terus menerus, maka akan sangat mengkhawatirkan pada masa yang akan
datang dan menjadi contoh yang buruk bagi generasi berikutnya. Di Kota Sungai Penuh
khususnya, sebagian besar dari pengguna jalan raya adalah generasi muda. Namun, pelanggaran-
pelanggaran terus saja terjadi dan bahkan dianggap suatu hal yang biasa. Adapun berbagai
pelanggaran yang dilakukan oleh generasi muda terutama remaja adalah :

Pelajar dengan usia dibawah 17 tahun mengendarai kendaraan bermotor.


Mengendarai kendaraan bermotor dengan berboncengan tiga orang.
Tidak memakai helm saat mengendarai kendaraan.
Tidak membawa surat-surat kelengkapan kendaraan
3.1.2. Wawancara

Wawancara ini menggunakan responden yang menjadi objek penelitian yakni kalangan pelajar
yang mengendarai kendaraan bermotor di lingkungan sekolah. Wawancara dilakukan pada 23 Juli
2017 dengan 8 responden yang berasal dari kalangan pelajar. Hasil yang diperoleh dari wawancara
adalah sebagai berikut :

Diantara 8 responden, semua menjawab bahwa penyebab banyaknya


kecelakaan lalu lintas yang dialami oleh generasi muda adalah kurangnya
pengetahuan tentang keamanan dalam berkendara dan sifat generasi muda yang cenderung masih
labil.

Sebagian besar dari narasumber mengatakan bahwa sosialisasi oleh pihak kepolisian harus
dilakukan lebih efektif lagi, dan bekerja sama dengan orang tua untuk mengendalikan perilaku
anak dalam berkendara.
Semua narasumber berpendapat bahwa generasi muda sangat penting peranannya dalam menjaga
ketertiban berlalu lintas. Generasi muda harus memiliki kesadaran dalam agar dapat menjadi
contoh yang baik bagi generasi berikutnya.
3.2. Pembahasan Hasil Penelitian

Apabila ditelaah, sudah tugas generasi muda untuk memperbaiki etika dalam berlalu lintas agar
seterusnya lalu lintas dapat berjalan lebih baik lagi. Karena generasi muda dimasa sekarang
merupakan cerminan masa depan bangsa. Tentu peranan generasi muda dalam berlalu lintas
merupakan hal yang sangat penting demi semakin baiknya lalu lintas di negara ini. Apabila sejak
muda saja generasi muda sudah buruk dalam berlalu lintas, apalagi dimasa yang akan datang. Hal
ini akan menjadi contoh yang tidak baik bagi generasi berikutnya dan akan semakin memperburuk
lalu lintas.

Berbagai pelanggaran seperti yang telah disebutkan sebelumnya dianggap sesuatu yang sepele
oleh generasi muda dan cenderung dijadikan hal yang biasa. Namun, pelanggaran di atas bisa
menimbulkan kecelakaan dalam berlalu lintas.

Sebagai contoh, di Kota Sungai Penuh kita melihat bahwa para orang tua memperbolehkan
anaknya yang masih dibawah umur untuk mengendarai motor, padahal sudah jelas disebutkan
dalam Undang-Undang No 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan bahwa mereka
yang mengendarai motor/mobil harus berusia minimal 17 tahun. Pada umumnya, remaja dibawah
17 tahun masih labil dalam bertingkah laku, tentu hal itu juga berlaku saat mereka mengendarai
kendaraan. Bahkan banyak dari mereka yang berboncengan tiga, tidak memakai helm, dan
mengendarai kendaraan dengan kecepatan tinggi. Selain menimbulkan keresahan, hal ini dapat
membahayakan diri sendiri dan orang lain. Kebiasaan ini lah yang harus diubah oleh generasi
muda. Sebagai bagian dari bangsa Indonesia yang merupakan negara hukum, kita wajib menaati
aturan yang berlaku di negara ini.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan
Banyak macam pelanggaran lalu lintas yang dilakukan oleh generasi muda. Oleh karena itu peran
generasi muda sangat penting dalam menciptakan lalu lintas yang semakin baik untuk
kedepannya. Karena generasi muda akan menjadi penerus di masa yang akan datang.

4.2. Saran

Pihak yang berwewenang dan masyarakat harus bekerja sama dalam membimbing generasi
muda untuk meningkatkan kesadaran mereka berlalu lintas. Sosialisasi dari pihak yang
berwewenang harus diadakan lebih efektif lagi. Misalnya seperti membuat suatu kegiatan yang
menarik generasi muda untuk menggali bakat dan minat mereka dalam tertib berlalu lintas. Karena
generasi muda era modern sekarang kurang menyukai sosialisasi yang seringkali dianggap
membosankan.

Bagi para pembaca, marilah mulai dari sekarang untuk semakin memperbaiki etika dalam berlalu
lintas dan ikut berperan aktif dalam menyosialisasikan tertib berlalu lintas sehingga semakin
banyak orang-orang yang sadar pentingnya peranan mereka dalam menciptakan lalu lintas yang
semakin baik.

Anda mungkin juga menyukai