Disusun oleh :
Kelompok 13
A. JUDUL
Satuan Acara Penyuluhan Pencegahan Gizi Buruk Pada Balita
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum :
Setelah diberikan pendidikan kesehatan selama 30 menit diharapkan keluarga pasien
dapat mengerti dan memahami tentang gizi buruk pada balita.
2. Tujuan Khusus :
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan keluarga dapat :
a. Mengerti dan mampu menyebutkan pengertian gizi buruk
b. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang penyebab gizi buruk
c. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali tentang tanda-tanda gizi buruk
d. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali akibat gizi burukpada balita
e. Mengerti dan mampu menyebutkan kembali penatalaksanaan gizi buruk
f. Mengerti dan mampu mendemonstrasikan kembali tentang cara membantu
meningkatkan selera makan balita
C. TEMPAT
Paviliun Seruni RSUD Jombang
D. WAKTU
Sabtu, 28 September 2019/Pukul 08.00-selesai
E. SASARAN
Keluarga pasien Paviliun Seruni RSUD Jombang
F. METODE
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Tanya jawab
G. MEDIA
1. Leaflet
2. Alat demonstrasi
H. PEMBAGIAN KELOMPOK
1. Ketua : Mufid Asadullah
2. Moderator : Mufid Asadullah
3. Penyaji : Sinta Meidiasari
4. Demonstrator : Novita Anggun P.S
5. Fasilitator : Nisa’ul Ilmi C.A
6. Observer : Nisa’ul Ilmi C.A
I. RENCANA PELAKSANAAN
No. Kegiatan Waktu
1. Pendahuluan : 5 menit
1) Memberi Salam
2) Perkenalan
3) Mengingatkan kontrak
4) Menjelaskan maksud dan tujuan
2. Pemberian materi: 10 menit
1) Pemantauan status gizi pada balita
2) Penyebab gizi buruk
3) Akibat gizi buruk
4) Penanganan gizi buruk
3. Demonstrasi 10 menit
4. Penutup : 5 menit
1) Diskusi dan Tanya jawab
2) Menyimpulkan seluruh materi
3) Mengevaluasi peserta
4) Mengakhiri kontrak
5) Memberi salam penutup
J. SETTING TEMPAT
Keterangan gambar:
1 1. Penyaji
3 4
2. Peserta
3. Moderator
2
4. Demonstrator
5. Fasilitator
5 6
6. Observer
K. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktural :
a. Persiapan Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan
dalam penyuluhan yaitu :
Leaflet
Bahan demonstrasi
b. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan dibuatkan leaflet dengan ringkas,
menarik, lengkap mudah di mengerti oleh peserta penyuluhan.
c. Persiapan Peserta
Penyuluhan mengenai pencegahan gizi buruk pada balita. Peserta telah
diinformasikan sebelum dilaksanakan penyuluhan.
2. Evaluasi Proses :
Peserta mengikuti acara pembelajaran kesehatan dari awal sampai selesai dan aktif
selama proses pembelajaran kesehatan berlangsung.
3. Evaluasi Hasil :
a. Sebanyak 60% peserta mampu mengungkapkan kembali pengertian gizi buruk.
b. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan kembali 8 penyebab gizi buruk.
c. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan kembali 7 tanda dan gejala gizi buruk.
d. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan kembali 5 akibat gizi buruk .
e. Sebanyak 60% peserta mampu menyebutkan penatalaksanaan gizi buruk.
f. Salah satu peserta mampu mendemonstrasikan kembali cara membantu
meningkatkan selera makan balita.
LAMPIRAN MATERI
Anak balita (bawah lima tahun) sehat atau kurang gizi dapat diketahui dari
pertambahan berat badannya tiap bulan sampai usia minimal 2 tahun (baduta).
Apabila pertambahan berat badan sesuai dengan pertambahan umur menurut suatu
standar organisasi kesehatan dunia, dia bergizi baik. Kalau sedikit dibawah standar
disebut bergizi kurang yang bersifat kronis. Apabila jauh dibawah standar dikatakan
bergizi buruk. Jadi istilah gizi buruk adalah salah satu bentuk kekurangan gizi tingkat
berat atau akut (Pardede, J, 2006).
Kurangnya asupan gizi dari makanan. Hal ini disebabkan terbatasnya jumlah
makanan yang dikonsumsi atau makanannya tidak memenuhi unsur gizi yang dibutuhkan
karena alasan sosial dan ekonomi yaitu kemiskinan.
Akibat terjadinya penyakit yang mengakibatkan infeksi. Hal ini disebabkan oleh
rusaknya beberapa fungsi organ tubuh sehingga tidak bisa menyerap zat-zat makanan
secara baik.
1. Keluarga miskin
2. Ketidaktahuan orang tua atas pemberian gizi yang baik bagi anak
3. Faktor penyakit bawaan pada anak, seperti: jantung, TBC, HIV/AIDS, saluran
pernapasan dan diare.
Nutrisi adalah proses total yang terlibat dalam konsumsi dan penggunaan zat
makanan.
Triguna makanan adalah:
Mengandung zat tenaga; karbohidrat, makanan pokok (nasi, jangung, sagu dan lain-
lain).
Mengandung zar pembangun; protein, lauk-pauk (daging, telur, tempe tahu, ikan laut,
dan lain-lain)
Mengandung zat pengatur; vitamin dan mineral (sayur dan buah)
Menu sehari-hari
Berikut jumlah rata-rata kebutuhan nutrisi balita yang dibutuhkan setiap harinya
berdasarkan Piramida Panduan Makanan pada balita usia 2-3 tahun :
Biji padi-padian
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 3 ons (85 gram).
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 4-5 ons (110-140 gram).
Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 potong roti, 1 gelas takar
sereal siap saji, atau 1/2 gelas takar nasi telah matang.
Sayuran
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.
Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikannya bisa menggunakan gelas
takar. Sajikan sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan dimasak sampai
matang untuk mencegah anak tersedak.
Buah-buahan
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.
Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikan jumlahnya gunakan gelas
takar. Pisang dengan panjang 20-23 cm sama dengan 1 gelas takar.
Susu
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 gelas (400 ml).
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 2 gelas (400 ml).
Contoh makanan dan cara penyajian: 1 gelas sama dengan seperti 1 gelas susu, 1 1/2
ons (45 gram) keju alami, atau 2 ons (60 gram) keju yang sudah diproses.
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 ons (65 gram).
Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 3-4 ons (85-115 gram).
Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 ons (300 gram) daging
ayam atau ikan, 1/4 gelas takar kacang-kacangan matang atau 1 butir telur (Sutomo,
2008).
F. CARA MEMBANTU MENINGKATKAN SELERA MAKAN ANAK
1. Menggunakan tempat makan berwarna atau bermotif lucu, atau tokoh kartun/binatang
kesukaan anak.
2. Membuat bentuk makanan yang unik, seperti wajah tersenyum, tokoh kartun atau
binatang yang disukai anak.
3. Menghidangkan buah-buahan dengan membentuk seperti sate, atau binatang lucu.
4. Membuat bentuk makanan yang bervariasi.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Khomsan, 2009. Status Gizi Balita. (online). (http://medicastore.com. diakses pada 9
Juli 2013).
BKKBN. 2003. Materi Dasar Promosi: Menyiapkan Balita Yang Sehat Dan Berkualitas.
Jakarta
Depkes RI. 2000. Perawatan Bayi Dan Balita. Ed 1. Jakarta : Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan.
Farida, M. 2009. Tips Cara Menghadapi Bayi atau Balita yang Susah Makan, (online),
(http://manajubelz..com/2010/12/tips-cara-menghadapi-bayi-atau-balita.html#axzz21JksgJps,
diakses 9 Juli 2013).
Ilham. 2009. Gizi Kurang, (online), (http://healthreference-ilham..com/2009/03/gizi-
kurang.html, diakses 9 Juli 2013).
Ramadhani, A. 2010. Nutrisi pada Balita, (online),
(http://keperawatandankesehatan..com/2010/09/nutrisi-pada-balita.html, diakses 9 Juli 2013).
Soetjiningsih. 1998.Tumbuh Kembang Anak. EGC, Jakarta.
Sutomo, Budi. 2008. Makanan Untuk Balita. Jakarta : PT. Primamedia Pustaka
Lampiran
A. Pengertian Gizi Buruk C. Penyebab Gizi Buruk Perkembangan intelegensi (IQ)
Gizi buruk adalah keadaan tubuh Pemberian makanan yang kurang anak terhambat
mengalami yang kekurangan zat gizi bermutu Meninggal dalam usia dini
dan dapat menyebabkan daya tahan Pemberian makanan pada anak E. Cara Perawatan Anak dengan Gizi
tubuh menurun. yang kurang memenuhi syarat gizi Buruk
Ibu kurang tahu cara terbaik o Memberi makan tiga sampai empat
B. Tanda – Tanda Gizi Buruk memberi makan pada anak kali sehari
Berat badan menurun Rendahnya penghasilan keluarga o Makanan untuk anak tidak
Otot mengecil menggunakan bumbu perangsang
Ujung tangan dan kaki terasa o Bentuk makanan lunak
dingin o ASI tetap di berikan pada anak usia
Perut membuncit <2 tahun
Kulit kering dan keriput o Memvariasikan makanan sehari-
Pertumbuhan lambat hari
Feses encer
Kalau anak sakit segera dibawa ke potong kemudian dimasak sampai BALITA
fasilitas pelayanan kesehatan matang tetapi tidak sampai layu
Oleh :
Kelompok 13
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PROFESI NERS
STIKES PEMKAB JOMBANG
2019/2020