PERCOBAAN BERHINGGA
x1 + x2 + ⋯ xn ∑ xi
x̅ = = (2 − 1)
n n
2. Median adalahsuatu nilai yang terletak dalam deretan nilai xi yang telah diurutkan dari
kecil ke besar, sehingga jumlah pengukuran yang bernilai lebih besar dari padanya sama
dengan jumlah pengukuran yang bernilai lebih kecil.
4. Besaran x yang memenuhi hukum distribusi Gauss, nilai terbaiknya adalah 𝑋̅.
Pemilihan ini sesuai dengan asas kuadrat terkecilyaitu:
“ Nilai terbaik suatu besaran di antara sekumpulan nilai adalah nilai yang sedemikian rupa
hingga jumlah penyimpangan nilai lain terhadapnya, setelah masing-masing dikuadratkan
adalah sekecil-kecilnya”.
22 MATERI FISIKA EKSPERIMEN 1 Drs. WAHYUDI, M.Si
Bukti:
Misal, sampel hasil pengukuran adalah x1 , x2 , … , xp , … , xn .
∑(xi − xt )2 =minimum untuk xt tertentu. Apakah xt itu?
Perhatikan:
∑(xi − xt )2 = ∑[(xi − x̅) + (x̅ − xt )]2
KETIDAKPASTIAN∆𝑥
1. Simpangan xi terhadap nilai benar xO : δ = xi − xO
4. Variasi φ : ∑ δi 2 ∑(xi − xO )2
φ= =
n n
Simpangan baku sering digunakan untuk menyatakan ketidakpastian yang ada pada xi .
Simpangan baku ini untuk percobaan takteringga.
24 MATERI FISIKA EKSPERIMEN 1 Drs. WAHYUDI, M.Si
SIMPANGAN BAKU UNTUK PERCOBAAN TERHINGGA
Untuk percobaan yang terhingga, simpangan baku sampel pendekatan 𝑆𝑛 atau 𝑆𝑛−1 .
Definisi simpangan baku sampel:
1. Simpangan baku sampel bias :
∑(xi − x̅)2
Sn = √ (2 − 2a)
n
68%
x x x
Gambar 2.1: Hubungan 𝜎 pada distribusi normal
Sn−1 1 n ∑ xi 2 − (∑ xi )2
Sx̅ = = √ (2 − 4)
√n n (n − 1)
Kesimpulan:
1. Pengukuran tunggal memberi hasil yang patut diragukan.
2. Pengulangan pengukuran memberikan tiga macam keuntungan, yaitu:
a. 𝑥O diganti x̅
b. σ diganti Sn−1 , dan
c. Ketidakpastian pada x̅ adalah Sx̅ , yang lebih kecil dari Sn−1 .
27 MATERI FISIKA EKSPERIMEN 1 Drs. WAHYUDI, M.Si
3. Hasil pengukuran n kali dilaporkan sebagai berikut:
x = x̅ ± ∆x
dengan:
∑ xi 1 n ∑ xi 2 − (∑ xi )2
x̅ = dan ∆x = Sx̅ = √
n n (n − 1)
Contoh permasalahan:Data p dianggap sebagai sampel semesta yang bersifat Gauss. Tentukan nilai
terbaik dan ketidakpastiannya. Data p = 10,1; 10,2; 10,0; 10,0; 9,8; 10,3; 9,7; 10,0.
PENYELESAIAN:
(a) Buat tabel, seperti Tabel (2.1) dengan kolom sesuai kebutuhan:
Tabel 2.1:
No xi xi 2 (b) Nilai terbaik:
1 10,1 102,01 ∑ xi 100.0
x̅ = = = 10,00
2 10,2 104,01 n 10
3 10,0 100,00
(c) Nilai ketidakpastian:
4 10,0 100,00
5 9,8 96,04
6 10,1 102,01
Jadi
x = 10,00 ± 0,06
PENGUKURAN TUNGGAL
Pengukuran yang tidak bisa diulang.
Penyebab, memang tidak bisa diulang, misalnya mengukur kecepatan mobil yang lewat.
Alat ukur yang digunakan terlalu kasar.
Misalnya, tebal buku yang diukur menggunakan penggaris biasa (panjangnya 30 cm),
walaupun diukur ulang, akan mendapatkan hasil yang sama.
Pengganti nilai benar xO adalah x, hasil dari pengukuran tunggal.
Gambar (2-2
a. Karena skala terkecil 0,1 cm (1mm), maka
: ∆x = 1 (0,1 cm) = 0,05 cm
ketidakpastiannya 2
b. Jadi hasil pengukuran : x = (1,2 ± 0,05) cm.
100%
x x x x
Gambar 2.3: Pengukuran tunggal dan jaminannya.
SKALA NONIUS
Nonius berarti tambahan skala yang berfungsi untuk menambah ketepatan pengukuran.
Cara kerja:
Secara umum:
1
6 7 “Hitungan terkecil dengan nonius = × hitungan terkecil
n
tanpa nonius”.
0 5 10 n: jumlah bagian yang ada pada skala nonius.
31 MATERI FISIKA EKSPERIMEN 1 Drs. WAHYUDI, M.Si
Nonius
Gambar 2.4
Misal, hitungan terkecil tanpa nonius = 1 mm = 0,1 cm. Jumlah skala pada nonius = 10,
sehingga hitungan terkecil dengan nonius:
1
× 0,1 cm = 0,01 cm
10
Hasil pengukuran:
x = 6,01 cm ± 0,005 cm