Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan Vol. 16 No. 2 Juni 2016: 242 - 252
Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan Vol. 16 No. 2 Juni 2016: 242 - 252
Retno Wulandari 1)
Suprihatmi Sri Wardiningsih 2)
Erni Widajanti 3)
1,2,3)
Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Slamet Riyadi Surakarta
e-mail: 1) wulanpenthol26@gmail.com
2)
suprihatmi60@gmail.com
3)
erniwidajanti@gmail.com
ABSTRACT
242 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 16 No. 2 Juni 2016: 242 – 252
hanya membuat penampilan menjadi menarik 31). Bagi perusahaan yang berpusat pada kon-
saja, melainkan yang terpenting adalah untuk sumen, kepuasan konsumen merupakan tujuan
kesehatan kulit. Perawatan kulit wajah (facial dan sasaran pemasaran. Saat ini perusahaan
treatment) secara teratur penting untuk dila- harus lebih baik lagi memperhatikan tingkat
kukan, apalagi bagi konsumen yang lebih ba- kepuasan konsumennya. Keputusan konsumen
nyak berada diluar rumah/gedung perkantor- untuk dapat bersikap loyal atau tidak loyal
an. Dengan begitu sangat diperlukan perlin- merupakan akumulasi dari banyak masalah
dungan kulit dari partikel bebas, seperti asap kecil dalam perusahaan.Loyalitas konsumen
kendaraan bermotor, polusi, dan sinar lang- diperoleh karena adanya kombinasi dari kepu-
sung ultra violet. Selain dengan menerapkan asan dan keluhan. Jika kinerja gagal meme-
pola gaya hidup yang sehat seperti olahraga nuhi ekspektasi, maka konsumen akan tidak
yang teratur, tidak merokok, tidak meminum puas. Jika kinerja sesuai dengan ekspektasi,
minuman beralkohol, menghindari polutan, konsumen akan puas. Jika kinerja melebihi
untuk menjaga kesehatan kulit diperlukan ekspektasi, konsumen akan sangat puas atau
perawatan yang tepat. senang (Kotler dan Keller (2007: 139).
Fenomena tersebut mendukung mun- Pentingnya loyalitas konsumen dalam
culnya banyak klinik-klinik kecantikan yang pemasaran tidak diragukan lagi. Loyalitas
menawarkan produk dan jasanya untuk me- konsumen mempunyai peranan penting dalam
menuhi kebutuhan masyarakat akan perawat- sebuah perusahaan, mempertahankan pelang-
an kecantikan. Klinik kecantikan yang mun- gan berarti mampu mempertahankan kelang-
cul saat ini tidak hanya menawarkan jasa sungan hidup sebuah perusahaan. Loyalitas
perawatan yang dapat dilakukan konsumen pelanggan merupakan ukuran yang lebih da-
saat berada di klinik saja, akan tetapi juga pat diandalkan untuk memprediksi pertum-
menawarkan produk-produk sebagai kelan- buhan penjualan dan keuangan. Pemasar sa-
jutan dari perawatan yang dilakukan di klinik ngat mengharapkan dapat mempertahankan
agar konsumen mendapatkan hasil sesuai de- pelanggannya dalam jangka panjang, bahkan
ngan yang diinginkannya. jika mungkin untuk selamanya. Pelanggan
Suatu perusahaan dalam mengeluarkan yang loyal biasanya akan dengan senang hati
produk sebaiknya disesuaikan dengan selera merekomendasikan produk/jasa kepada orang-
konsumen yang selalu berubah dan berkem- orang terdekat mereka. Selain itu pelanggan
bang. Maka dari itu, sangat penting bagi yang loyal juga mempunyai kecenderungan
perusahaan untuk mengetahui karakteristik yang lebih rendah untuk melakukan perpin-
konsumen agar dapat memuaskan konsumen- dahan merek (switching). Perusahaan lebih
nya.Perilaku konsumen dapat didefinisikan baik mempertahankan pelanggannya daripada
sebagai “Kegiatan-kegiatan individu yang harus mencari pelanggan baru. Karena dengan
secara langsung terlibat dalam mendapatkan memiliki pelanggan yang setia, perusahaan
dan mempergunakan barang-barang dan jasa- mampu menambah pendapatan dan keuntung-
jasa, termasuk didalamnya proses pengambil- an bagi perusahaan itu sendiri.
an keputusan pada persiapan dan penentuan Di Indonesia sendiri, bisnis klinik ke-
kegiatan-kegiatan tersebut” (Basu Swastha cantikan berkembang sangat pesat. Setidaknya
dan T. Hani Handoko, 2005: 106). Dengan sudah terdapat lebih dari lima jenis klinik
memahami perilaku konsumennya, maka kecantikan dengan berbagai cabang yang
perusahaan dapat menciptakan produk atau tersebar di seluruh Indonesia. Upaya untuk
jasa yang dibutuhkan oleh konsumennya. membuka cabang di berbagai kota tersebut
Dalam menarik konsumen, pemilik bis- dilakukan demi memenangkan persaingan dan
nis berusaha sebaik mungkin memberikan se- memantapkan pilihan pelanggan akan sebuah
gala yang terbaik untuk memenuhi kepuasan klinik kecantikan. Berbagai klinik kecantikan
konsumen. “Kepuasan adalah perasaan tersebut antara lain Impressions Body Care
senang atau kecewa seseorang yang muncul Centre, London Beauty Center, Natasha Skin
setelah membandingkan kinerja (atau hasil) Care, ErhaClinic, Marie France Bodyline,
yang diharapkan” (Kotler dan Keller, 2007:
Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan … (Retno W., Suprihatmi SW., & Erni W.) 243
Larissa Aeshetic Center dan Bella Skin Care. yang dinyatakan atau yang tersirat” (Kotler
Hadirnya berbagai klinik kecantikan sebagai dan Keller, 2007: 180). Dengan pelayanan
akibat dari kemajuan gaya hidup telah mem- yang maksimal diharapkan akan tercipta
bawa perusahaan memasuki fase yang disebut kepuasan konsumen. Konsumen yang puas
hypercompetition. Dalam fase ini, persaingan akan memiliki loyalitas, tidak mudah beralih
antar merek pun semakin ketat dan pelanggan ke pesaing dan konsumen yang tidak puas
menjadi peka terhadap kualitas. Pertumbuhan akan tidak loyal. Kepuasan konsumen yang
pasar skin care yang terjadi sekarang ini seja- berlanjut pada loyalitas konsumen akan
lan dengan kondisi usaha di industri kecantik- berdampak terhadap penjualan jasa klinik
an dengan maraknya perusahaan-perusahaan kecantikan yang berarti mempengaruhi profit
yang bergerak di industri kecantikan. Perkem- perusahaan untuk kelangsungan hidup klinik
bangan industri kecantikan akan terus ber- kecantikan itu sendiri. Peningkatan kualitas
kembang selain karena banyaknya perusahaan pelayanan dapat melalui bukti fisik (tangi-
yang bergerak di bidang industri kecantikan, bles), keandalan (reliability), ketanggapan
alasan lain juga karena pola kehidupan mas- karyawan (responsiveness), jaminan kesela-
yarakat yang berkembang yang menginginkan matan (assurance), dan empati (empathy).
sesuatu yang lebih baik untuk dirinya sendiri, Selain itu, klinik kecantikan harus mam-
yaitu dengan mempercantik diri dengan da- pu mengembangkan berbagai kegiatan pema-
tang ke klinik-klinik kecantikan. sarannya agar tujuan dan sasaran yang di-
Persaingan antar klinik kecantikan saat inginkan tercapai dengan baik, salah satunya
ini semakin ketat dimana muncul berbagai yaitu dengan mengadakan kegiatan promosi.
klinik-klinik kecantikan baru, masing-masing (Buchari Alma, 2007: 179) menyatakan bah-
klinik menawarkan berbagai macam perawat- wa “Promosi adalah usaha yang dilakukan
an yang bagus dan diskon yang tinggi untuk oleh marketer berkomunikasi dengan calon
menarik minat beli konsumen. Untuk meme- audiens. Komunikasi adalah suatu proses
nangkan persaingan dalam dunia perawatan membagi ide, informasi, atau perasaan
kecantikan kulit perlu diterapkan strategi audiens”.
pemasaran yang tepat dan strategi positioning Salah satu klinik kecantikan yang cukup
guna mengetahui posisi skin care di benak ternama di Solo adalah Larissa Aesthetic
konsumen di antara skin carepesaing. Center. Berawal pada tanggal 11 Juni 1984, R.
Produk yang berkualitas berperan pen- Ngt. Poetji Lirnawati mendirikan Larissa
ting dalam membentuk kepuasan konsumen, Beauty Salon yang berangkat dari sebuah
selain itu juga erat kaitannya dalam mencip- keinginan memberikan pelayanan di bidang
takan keuntungan bagi perusahaan. Semakin perawatan kulit dan rambut yang aman, sehat
berkualitas suatu produk yang diberikan oleh dan tanpa efek samping. Konsep yang dikem-
perusahaan maka kepuasan yang dirasakan bangkan oleh Larissa Aesthetic Center adalah
oleh pelanggan akan semakin tinggi. Banyak- perawatan kulit dan rambut yang mengguna-
nya persaingan klinik kecantikan saat ini me- kan bahan- bahan alami seperti buah, sayuran,
maksa setiap produsen pandai dalam memilih umbi, batang dan akar yang lebih dikenal de-
produk untuk dihasilkan, salah satu di antara- ngan konsep“back to nature”.
nya adalah Larissa Aesthetic Center Solo. Larissa Aesthetic Center merupakan sa-
Konsumen akan membeli suatu produk lon pertama yang mengembangkan perawatan
yang dapat memuaskan keinginannya tidak kecantikan yang berorientasi pada konsep back
hanya dalam bentuk fisik, tetapi juga manfaat to nature dengan menggunakan bahan-bahan
produk itu sendiri. Pelayanan yang baik juga alami yang diproduksi sendiri. Saat ini, Laris-
merupakan kunci penting dalam kesuksesan sa sudah memiliki cabang yang tersebar dibe-
suatu bisnis atau perusahaan.“Kualitas pela- berapa kota seperti Yogyakarta, Magelang, Kla-
yanan adalah keseluruhan fitur dan sifat pro- ten, Solo, Sragen, Semarang, Salatiga, Kudus,
duksi atau pelayanan yang berpengaruh pada Tegal, Purwokerto, Kediri, Surabaya, Madiun,
kemampuannya untuk memuaskan kebutuhan Mojokerto, Jember, Ponorogo, Denpasar.
244 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 16 No. 2 Juni 2016: 242 – 252
Alasan dipilihnya perusahaan Larissa sebelumnya. Serta pelanggan tersebut tidak
Aesthetic Center khususnya di Solo dalam akan merekomendasikan produk atau jasa
penelitian ini karena Larissa Aesthetic Center yang dianggapnya tidak mampu memenuhi
Solo merupakan klinik kecantikan yang ba- kepuasan mereka kepada orang-orang di
nyak diminati oleh banyak kalangan, khusus- sekitarnya. Proses itu akan terus berulang
nya warga Solo dan beberapa di antaranya sampai konsumen merasa terpuaskan atas
bahkan menjadi user dan member dari klinik keputusan pembelian produknya.
tersebut. Selain itu, Larissa Aesthetic Center Tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk
juga sedang mengalami persaingan yang ketat menganalisis signifikansi pengaruh kualitas
dari klinik kecantikan lainnya. Saat ini Larissa produk terhadap kepuasan konsumen Larissa
Aesthetic Center juga sedang gencarnya mem- Aesthetic Center Solo. 2) Untuk menganalisis
perbaiki sistem manajemennya agar lebih signifikansi pengaruh kualitas pelayanan ter-
memberikan kepuasan pada konsumennya hadap kepuasan konsumen Larissa Aesthetic
dan diharapkan akan berakir menjadi loyal. Center Solo. 3) Untuk menganalisis signifi-
Sebagai salah satu klinik kecantikan di kansi pengaruh promosi terhadap kepuasan
Solo, Larissa Aesthetic Center masih stabil konsumen Larissa Aesthetic Center Solo. 4)
dalam bersaing dengan klinik kecantikan baru Untuk menganalisis signifikansi pengaruh
lainnya, yaitu dalam mencari, menarik dan kepuasan konsumen terhadap loyalitas konsu-
mempertahankan pelanggan untuk memuas- men Larissa Aesthetic Center Solo. 5) Untuk
kan pengguna jasanya, terutama melalui sisi menganalisis pengaruh kualitas produk terha-
pelayanannya. Perusahaan harus menempat- dap loyalitas konsumen Larissa Aesthetic
kan orientasi pada kepuasan pelanggan seba- Center Solo yang di moderasi kepuasan kon-
gai tujuan utama dimana pelaksanaan/kinerja sumen. 6) Untuk menganalisis pengaruh kua-
jasa yang dilakukan haruslah sesuai dengan litas pelayanan terhadap loyalitas konsumen
tingkat kepentingan/harapan konsumen. Kun- Larissa Aesthetic Center Solo yang di mode-
ci utama untuk memenangkan persaingan rasi kepuasan konsumen. 7) Untuk mengana-
adalah memberikan nilai dan kepuasan kepa- lisis pengaruh promosi terhadap loyalitas kon-
da pelanggan melalui penyampaian produk sumen Larissa Aesthetic Center Solo yang di
dan jasa yang berkualitas. Oleh karena itu, moderasi kepuasan konsumen.
perusahaan harus terus membaca apa yang
menjadi kebutuhan konsumen guna mencapai Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis
tingkat kepuasan konsumen yang tinggi. Untuk menunjukkan suatu arah dari
Pada dasarnya kepuasan dan ketidak- penyusunan agar dapat memperoleh gambaran
puasan pelanggan atas suatu produk/jasa akan yang lebih jelas, maka dalam penelitian ini
berpengaruh pada pola perilaku selanjutnya. penulis membuat suatu kerangka pemikiran.
Apabila pelanggan merasa puas, maka dia Kerangka pemikiran dalam penelitian ini
akan menunjukkan besarnya kemungkinan adalah seperti gambar 1 berikut:
untuk kembali membeli produk yang sama. Dari gambar kerangka pemikiran terse-
Pelanggan yang puas juga akan cenderung but, terdapat tiga variabel, yaitu:
memberikan referensi yang baik terhadap 1. Variabel bebas (Independen)
produk kepada orang lain. Tidak demikian Variabel bebas adalah variabel yang
dengan pelanggan yang tidak puas. Pelanggan mempengaruhi variabel yang lain. Dalam
tersebut akan lebih memilih untuk mencari penelitian ini yang menjadi variabel be-
informasi pihak penyedia produk atau jasa bas adalah Kualitas Produk (X1), Kualitas
lain yang sejenis yang dibutuhkannya, lalu Pelayanan (X2), Promosi (X3).
kemudian mereka lebih memilih untuk 2. Variabel Terikat (Dependen)
membeli dan menggunakan produk atau jasa Variabel terikat adalah variabel yang di-
baru tersebut yang dianggap lebih mampu pengaruhi oleh variabel yang lain. Dalam
memenuhi kepuasan keinginan mereka dan penelitian ini yang menjadi variabel
meninggalkan produk atau jasa yang lama terikat adalah Loyalitas Konsumen (Y).
Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan … (Retno W., Suprihatmi SW., & Erni W.) 245
Kualitas produk
(X1)
Promosi
(X3)
Kepuasan konsumen
(X4)
246 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 16 No. 2 Juni 2016: 242 – 252
rima. Indikator variabel kualitas pelayan- c. Menunjukan kelebihan dari retail ter-
an (Fandy Tjiptono, 2008: 70). sebut.
a. Bukti fisik (tangible). d. Tidak terpengaruh oleh pesaing.
b. Keandalan (reliability). Penelitian ini menggunakan data yang
c. Daya tanggap (responsivenes). bersumber dari data primer, yaitu data yang
d. Jaminan (assurance). diperoleh secara langsung dari responden me-
e. Empati (empathy). lalui jawaban kuesioner. Teknik pengumpulan
3. Promosi data menggunakan skala Likert lima poin yai-
Promosi merupakan alat pemasaran yang tu: mulai dari Sangat Setuju (SS = 5); Setuju
digunakan perusahaan untuk memperke- (S = 4); Netral (N = 3); Tidak Setuju (TS = 2)
nalkan produk yang dihasilkan kepada dan Sangat Tidak Setuju (STS = 1).
pelanggan, membujuk pelanggan untuk Pengujian validitas instrumen dilakukan
menggunakan produk yang ditawarkan, dengan menggunakan rumus Korelasi Pear-
serta memberikan informasi mengenai son, kriteria pengujiannya menggunakan ting-
produk yang diciptakan perusahaan. kat signifikansi α = 0,05. Butir intrumen di-
Indikator variabel promosi (Philip Kotler nyatakan valid jika menghasilkan p value <
dan Garry Amstrong, 2012: 103). 0,05. Pengujian reliabilitas menggunakan ru-
a. Aktivitas periklanan (advertising). mus Cronbach Alpha dengan bantuan software
b. Penjualan perseorangan (personal SPSS 21 for Windows. Menurut Nunally suatu
selling). konstruk dikatakan reliabel apabila hasil
c. Promosi penjualan (sales promotion). pengujian menghasilkan Cronbach Alpha >
d. Hubungan masyarakat ( public rela- 0,60 sebaliknya suatu konstruk dinyatakan
tions). tidak reliabel apabila menghasilkan Cronbach
e. Pemasaran mulut kemulut (word of Alpha ≤ 0,60.
mouth). Teknik analisis data menggunakan:
f. Pemasaran langsung (direct market- 1. Uji Asumsi Klasik
ing). a. Uji multikolinearitas bertujuan mende-
4. Kepuasan Konsumen teksi adanya multikolinearitas dengan
Kepuasan konsumen yaitu mengenai apa melihat nilai tolerance dan Varians
yang telah dirasakan konsumen atas pela- Inflation Factor (VIF) yang dilakukan
yanan yang diberikan dibandingkan de- dengan bantuan komputer program
ngan apa yang mereka inginkan.Indikator SPSS.
variabel kepuasan konsumen (Philip b. Uji autokorelasi dilakukan dengan uji
Kotler, 2007: 206). Run bertujuan untuk melihat apakah
a. Tidak ada keluhan atau keluhan ter- data residual terjadi secara random
atasi. atau tidak.
b. Perasaan puas pelanggan pada kese- c. Uji heteroskedastisitas dilakukan de-
luruhan produk. ngan uji Glejser, yaitu dengan cara
c. Kesesuaian dengan ekspektasi/harapan meregres nilai absolut residual
pelanggan. terhadap variabel independen.
d. Melakukan pembelian ulang. d. Uji normalitas atas residual dilakukan
5. Loyalitas konsumen dengan uji Kolmogorov-Smirnov mela-
Pelanggan tidak hanya membeli ulang lui alat bantu komputer program SPSS
satu barang atau jasa, tetapi juga mempu- 21.
nyai komitmen dan sikap yang positif 2. Pengujian Hipotesis
terhadap perusahaan tersebut. Indikator Pengujian hipotesis menggunakan analisis
loyalitas konsumen (Siswanto Sutojo, regresi linear berganda, uji t, uji F (Uji
2004: 39). Ketetapan Model), koefisien determinasi,
a. Melakukan pembelian teratur. dan uji selisih mutlak.
b. Merekomendasikan kepada orang lain.
Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan … (Retno W., Suprihatmi SW., & Erni W.) 247
HASIL PENELITIAN kuesioner dinyatakan valid karena p-value
1. Karakteristik Resonden < 0,05.
Adapun karakteristik responden yang Hasil uji reliabilitas mengenai variabel
dijadikan sampel penelitian adalah seperti kualitas produk (X1) sebesar 0,690, kuala-
tabel 1 berikut: tas pelayanan (X2) sebesar 0,848, promosi
(X3) sebesar 0,651, kepuasan konsumen
2. Hasil Uji Kualitas Insrumen (X4) sebesar 0,644, loyalitas konsumen
Hasil uji validitas mengenai variabel (Y) sebesar 0,615 menunjukan nilai yang
yaitu kualitas produk (X1) sebanyak 8 reliabel karena nilai cronbach’ alpha >
item kuesioner dinyatakan valid karena p- 0,60.
value < 0,05, kualitas pelayanan (X2)
sebanyak 15 item kuesioner dinyatakan 3. Hasil Uji Asumsi Klasik
valid karena p-value < 0,05, promosi (X3) Untuk mengetahui apakah model
sebanyak 6 item kuesioner dinyatakan regresi linear ganda dalam penelitian ini
valid karena p-value< 0,05, kepuasan benar-benar menunjukkan hubungan yang
konsumen (X4) sebanyak 4 item kuesioner signifikan dan representatif atau BLUE
dinyatakan valid karena p-value < 0,05, (Best Linear Unbiased Estimator) dilaku-
loyalitas konsumen (Y) sebanyak 4 item kan pengujian asumsi klasik dengan hasil
seperti tabel 2 di bawah ini.
248 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 16 No. 2 Juni 2016: 242 – 252
Tabel 3: Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Variabel B t Sig.
(Constant) 0,432 0,279 0,782
Kualitas Produk 0,165 5,883 0,000
Kualitas Pelayanan 0,069 2,457 0,017
Promosi 0,151 3,418 0,001
Kepuasan Konsumen 0,228 2,755 0,008
Adjusted R Square = 0,709
F-hitung = 36,977
Sig. F = 0,000
Sumber: Data penelitian diolah 2016
Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan … (Retno W., Suprihatmi SW., & Erni W.) 249
hipotesis 1 yang menyatakan bahwa 5. Uji F (Uji Ketepatan Model)
“Kualitas produk berpengaruh sig- Hasil analisis diperoleh p-value sebe-
nifikan terhadap loyalitas konsumen sar 0,000 < 0,05 maka Ho ditolak berarti
Larissa Aesthetic Center Solo“, ter- model yang digunakan untuk menguji
bukti kebenarannya. pengaruh variabel bebas yaitu kualitas
b. Pengujian signifikansi pengaruh kua- produk (X1), kualitas pelayanan (X2),
litas pelayanan terhadap loyalitas kon- promosi (X3) dan kepuasan konsumen
sumen (X4) terhadap variabel terikat yaitu lo-
Hasil penelitian diperoleh p-value yalitas konsumen (Y) sudah tepat.
sebesar 0,017< 0,05 maka Ho ditolak
berarti ada pengaruh yang signifikan 6. Koefisien Determinasi
kualitas pelayanan (X2) terhadap lo- Dari hasil perhitungan diperoleh nilai
yalitas konsumen (Y). Dengan demi- Adjusted R Square = 0,709 berarti diketa-
kian hipotesis 2 yang menyatakan hui bahwa pengaruh yang diberikan oleh
bahwa “Kualitas pelayanan berpenga- variabel bebas yaitu kualitas produk (X1),
ruh signifikan terhadap loyalitas kon- kualitas pelayanan (X2), promosi (X3) dan
sumen Larissa Aesthetic Center Solo“, kepuasan konsumen (X4) terhadap varia-
terbukti kebenarannya. bel terikat yaitu loyalitas konsumen (Y)
c. Pengujian signifikansi pengaruh pro- sebesar 70,9% sedangkan sisanya (100% -
mosi terhadap loyalitas konsumen 70,9%) = 29,1% dipengaruhi oleh faktor-
Hasil penelitian diperoleh p-value faktor lain diluar variabel yang diteliti,
sebesar 0,001< 0,05 maka Ho ditolak
misalnya kelompok referensi, status eko-
berarti ada pengaruh yang signifikan
nomi dan lain sebagainya
promosi (X3) terhadap loyalitas konsu-
men (Y). Dengan demikian hipotesis 3
7. Uji Selisih Mutlak 1
yang menyatakan bahwa “Promosi
Uji nilai selisih mutlak 1 bertujuan
berpengaruh signifikan terhadap lo-
yalitas konsumen Larissa Aesthetic untuk menguji apakah kepuasan konsu-
Center Solo“, terbukti kebenarannya. men (X4) memoderasi pengaruh kualitas
d. Pengujian signifikansi pengaruh ke- produk (X1) terhadap loyalitas konsumen
puasan konsumen terhadap loyalitas (Y).
konsumen Berdasarkan hasil analisis data diper-
Hasil penelitian diperoleh p-value oleh nilai t hitung variabel 0,549 dan p-
sebesar 0,008 < 0,05 maka Ho ditolak value 0,586, berarti kepuasan konsumen
berarti ada pengaruh yang signifikan tidak memoderasi kualitas produk terha-
kepuasan konsumen (X4) terhadap lo- dap loyalitas konsumen, maka hipotesis 5
yalitas konsumen (Y). Dengan demi- yang menyatakan “Kepuasan konsumen
kian hipotesis 4 yang menyatakan memoderasi pengaruh kualitas produk
bahwa “Kepuasan konsumen berpe- terhadap loyalitas konsumen Larissa
ngaruh signifikan terhadap loyalitas Aesthetic Center Solo“, tidak terbukti
konsu-men Larissa Aesthetic Center kebenarannya.
Solo“, terbukti kebenarannya.
250 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 16 No. 2 Juni 2016: 242 – 252
Tabel 5: Hasil Uji Nilai Selisih Mutlak 2
Pengaruh Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan dan … (Retno W., Suprihatmi SW., & Erni W.) 251
DAFTAR PUSTAKA
Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 2005, Manajemen. Pemasaran, Analisa Perilaku
Konsumen. BPFE, Yogyakarta.
Fandy Tjiptono, 2008, Strategi Pemasaran, Edisi 2, Andy Offset, Yogyakarta.
Philip Kotler, 2007, Dasar-Dasar Pemasaran, Terjemahan: Hendra Teguh dan Ronny Antonius
Rusly, Indeks kelompok Gramedia, Jakarta.
Philip Kotler dan Gary Armstrong, 2012, Prinsip-Prinsip Pemasaran, Terjemahan: Hendra
Teguh dan Ronny Antonius Rusly,Erlangga, Jakarta.
Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Alih Bahasa Hendra
Teguh, Jilid 2, Edisi Kedua Belas, Indeks, Jakarta.
Siswanto Sutojo, 2004, Membangun Citra Perusahaan, Damar Mulia, Jakarta.
252 Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Vol. 16 No. 2 Juni 2016: 242 – 252