Anda di halaman 1dari 4

Bahan Kuliah Statistika 2 Pertemuan Kesatu (Senin, 19-8-2019) : Tulus Soebagijo

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. STATISTIK DESKRIPTIF DAN INDUKTIF

Ada 2 jenis Statistik yaitu: Statistik Deskriptif dan Statistik Induktif.

Materi Statistik Deskriptif semua tercakup pada Mata Kuliah Statistik I, sedangkan Statistik
Induktif hanya sebagian yang tercakup pada Mata Kuliah Statistik II (sebagian yang lain
merupakan advance statistics).

MK. Statistika I = Statistik Deskriptif

MK. Statistika II = sebagian dari Statistik Induktif

a. Perbedaan Statistik Deskriptif dan Induktif

Statistik Deskriptif bersifat menggambarkan suatu keadaan (biasanya meliputi perbandingan


antar objek atau perkembangan dari waktu ke waktu).

Statistik Induktif bersifat mengestimasi, menguji hipotesa dan membuat model untuk penarikan
kesimpulan.

• Teknik-teknik Analisis Statistik Deskriptif:

1. Analisa Tabel:
Tabel satu arah, Tabel dua arah, dan Tabel tiga arah

2. Analisa Grafik
Grafik Garis, Grafik Batang, Grafik Lingkaran, Grafik Gambar, dan Grafik Peta

3. Ukuran Statistik
Rata-rata, median, modus, persentase, koefisien variasi, dan standar deviasi,

4. Angka Indeks
Indeks sederhana, Indeks agregatif tidak tertimbang, Indeks agregatif tertimbang (Laspeyres,
Paasche, Fisher, Drobisch, Marshal)

5. Ukuran korelasi
Korelasi Pearson, Korelasi Rank Spearman, dan Contingency Coefficient

Page 1 of 4
Bahan Kuliah Statistika 2 Pertemuan Kesatu (Senin, 19-8-2019) : Tulus Soebagijo

1.2. CAKUPAN MATERI STATISTIK II

a. Perbedaan Statistik Deskriptif dan Induktif

Statistik Deskriptif bersifat menggambarkan suatu keadaan (biasanya meliputi perbandingan antar
objek atau perkembangan dari waktu ke waktu).

Statistik Induktif bersifat mengestimasi, menguji hipotesa dan membuat model untuk penarikan
Setengah Semester Pertama

kesimpulan.

b. Teori Peluang

Konsep dasar peluang: Percobaan Statistik, Ruang Sampel, Kejadian.

Penghitungan peluang: konsep klasik dan konsep frekuensi relatif.

Konsep Peubah Acak dan Fungsi Peluang.

Fungsi Peluang Empiris (Diskrit dan Kontinu).

Fungsi Peluang Teoritis (Fungsi Distribusi Statistik): Binomial, Poisson, Hipergeometrik, dan Normal

c. Pendugaan Interval

Pendugaan interval rata-rata 1 populasi

Pendugaan interval selisih rata-rata 2 populasi

Pendugaan interval proporsi 1 populasi

Pendugaan interval selisih proporsi 2 populasi

d. Pengujian Hipotesa

Pengujian hipotesa rata-rata 1 populasi


Setengah Semester Kedua

Pengujian hipotesa beda rata-rata 2 populasi

Pengujian hipotesa proporsi 1 populasi

Pengujian hipotesa beda proporsi 2 populasi

Pengujian hipotesa independensi

e. Analisis Regresi Linier

Pembentukan Model regresi

Pengujian model (koefisien regresi)

Interpretasi model

Page 2 of 4
Bahan Kuliah Statistika 2 Pertemuan Kesatu (Senin, 19-8-2019) : Tulus Soebagijo

BAB II
PENGANTAR TEORI PROBABILITAS

Untuk mengetahui karakteristik suatu populasi sering dilakukan dengan menganalisis hanya
sebagian data saja (atau sering disebut dengan sampel). Berdasarkan informasi yang terkandung
dalam sampel, dilakukan pengambilan kesimpulan terhadap populasinya. Dasar logika dari proses
pengambilan kesimpulan tentang suatu populasi dengan menganalisis data sampel adalah
probabilitas. Oleh karena itu, pemahaman tentang teori probabilitas sangat diperlukan dan bersifat
mendasar.

Kata “probabilitas” atau “peluang” adalah kata yang biasa dipakai dalam kehidupan sehari-
hari. Suatu peristiwa yang mempunyai probabilitas untuk terjadi mengandung arti bahwa ada
harapan peristiwa itu akan terjadi. Jika ada kepastian bahwa suatu peristiwa akan terjadi, maka
peluang terjadinya peristiwa itu adalah 1. Jika tidak ada peluang sama sekali bahwa suatu peristiwa
akan terjadi, maka peluangnya adalah 0.

Konsep probabilitas berhubungan dengan pengertian eksperimen atau percobaan yang


menghasilkan “hasil” yang tidak pasti. Artinya, eksperimen yang diulang-ulang dalam kondisi yang
sama akan memberikan “hasil” yang dapat berbeda-beda. Beberapa contoh eksperimen statistik
adalah sebagai berikut :

– Percobaan : pengukuran waktu reaksi kimia

Hasil : lama reaksi,

– Percobaan : pengamatan sekumpulan hasil produksi

Hasil : banyaknya produk cacat dalam kumpulan produk itu.

Beberapa definisi

• Ruang sampel (sample space) :

adalah Himpunan semua hasil yang mungkin dari suatu percobaan.

• Titik sampel :

adalah Setiap unsur / elemen / anggota dari ruang sampel.

• Kejadian :

adalah Hasil dari suatu percobaan yang mempunyai sifat tertentu.

Kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel.

Page 3 of 4
Bahan Kuliah Statistika 2 Pertemuan Kesatu (Senin, 19-8-2019) : Tulus Soebagijo

CONTOH:

Dua buah uang logam dilemparkan. Tentukan yang dimaksud dengan percobaan, ruang sampel, dan
titik sampelnya ! Serta berikan contoh tentang kejadian !

Jawab :

Percobaan = pelemparan dua buah uang logam

Ruang sampel = S = {AA, AG, GA, GG}

Terdapat empat titik sampel, yaitu : AA, AG, GA, GG

Kejadian, misal: D = paling sedikit satu gambar muncul; maka D = {AG, GA, GG}.

2.1. MENCACAH TITIK SAMPEL

• Kaidah Penggandaan (Perkalian)

Bila suatu operasi dapat dilakukan dalam n1 cara, bila untuk setiap cara tersebut operasi kedua
tersebut dapat dilakukan dalam n2 cara, bila untuk setiap pasangan dua cara yang pertama operasi
ketiga dapat dilakukan dengan n3 cara, dan seterusnya, maka k operasi dalam urutan tersebut
dapat dilakukan dalam n1 n2 … nk cara.

CONTOH:
Bila sepasang dadu dilemparkan sekali, berapa banyaknya titik sampel dalam ruang sampelnya ?

Jawab :

Dadu pertama dapat menghasilkan n1 = 6 cara. Untuk setiap cara tersebut dadu kedua dapat
menghasilkan n2 = 6 cara. Dengan demikian, sepasang dadu tersebut dapat menghasilkan n1 x n2 =
6 x 6 = 36 cara.

CONTOH:

Berapa banyak bilangan genap, terdiri atas tiga angka yang dapat dibentuk dari angka-angka 1, 2, 5,
6, dan 9, bila setiap angka tersebut hanya boleh digunakan sekali ?

Jawab :

Karena bilangan genap yang terdiri atas tiga angka ditentukan oleh angka yang menduduki posisi
satuan, maka terdapat 2 pilihan angka. Untuk setiap pilihan tersebut, tersedia 4 pilihan bagi posisi
ratusan dan 3 pilihan bagi posisi puluhan. Dengan demikian, terdapat (2) (4) (3) = 24 bilangan genap
yang terdiri dari tiga angka.

Page 4 of 4

Anda mungkin juga menyukai